Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn .

A
PADA Ny. S  DENGAN KASUS HIPERTENSI

2.1 Pengkajian keluarga tanggal ...........


2.1.1 DATA UMUM
1.   BIODATA
            Nama KK       : Tn A
            Umur              : 65 tahun
            Agama           : Islam
                                 Alamat               : Sumberporong Lawang
                   Pekerjaan     : PNS (Pensiun)
                  Pendidikan   : SMP Tamat
                  Penghasilan: ± Rp 1.500.000,-/ bulan.

2.    KOMPOSISI KELUARGA
GENOGRAM

3.    TIPE KELUARGA
Tipe keluarga Tn.A adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak
4.    SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari
yang digunakan adalah bahasa jawa.
5.    AGAMA
Seluruh anggota Tn A adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mengikuti pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Ny. S dapat sembuh dari
penyakit yang dideritanya.

6.    STATUS EKONOMI KELUARGA


(1)   Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari KK   Rp 1.500.000/bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga :
         Makan                              Rp 750.000
         Bayar Listrik/PDAM       Rp 200.000
         Pendidikan                     Rp 150.000
         Lain-lain                          Rp 150.000
         Rp 1.200.000
Sisanya ditabungkan untuk kebutuhan yang mendadak.
(2)   Barang-barang yang dimiliki
2 buah TV, 4 kipas angin dan 2 sepeda angin, 1 motor. Pada ruang tamu terdapat 1 set kursi dan lemari, pada ruang tengah terdapat 2 lemari pakaian dan 1
kulkas. 
            
7.    AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV bersama dirumah, sedangkan rekreasi diluar rumah kadang-kadang ikut
rombongan pengajian yang ada (ziarah wali songo ) yang diadakan 2-3 tahun sekali.

2.1.2        RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI


1.      TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Keluarga Tn. A dalam tahap perkembangan yaitu pada tahap IV yaitu keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai dari sejak anak berusia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini pada umumnya keluarga mencapai fase jumlah anggota
keluarga yang maksimal. Tugas perkembangan sebagai berikut :
  Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan
  Mempertahankan keintiman pasangan
  Memenuhi kebutuhan biaya hidup.
2.      TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI
Dari semua tugas perkemabangan yang diatas belum ada yang terpenuhi .

3.      RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


Tn. A sebagai KK jarang sakit, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun kebutuhan dasar yang lain. Tidak mempunyai penyakit menurun
(Hipertensi) dan penyakit menular (TBC, Kusta). Pada saat pengkajian TD 130/90 mmHg.
Ny.S menderita Hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, mengeluh pusing. Tekanan darah naik bila klien dalam hari tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis
daging-daging. TD 150/110 mmHg, selama ini berobat ke RS secara teratur yaitu 1 bulan sekali.

2.1.3        PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1.      KARAKTERISTIK RUMAH
1.    Luas               : 8 X 20 M2
2.    Jenis              : Permanen
3.     Sirkulasi udara: : cukup baik
4.     Pemanfaatan ruangan rumah                 : perabot tertata rapi
5.    Kebersihan ruangan                                   : bersih
6.     lantai                                                             : keramik
      jarak septic tank dengan sumur                : > 10 meter
7.    Sumber air minum               :                       tandon air hujan
8.    Pembuangan limbah                                  : melal            ui selokan
9.     Halaman dimanfaatkan dengan tanaman hias
 keadaan pekatangan bersih
10.  Pembuangan sampah dibakar

DENAH RUMAH
           
2.      KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn. A baik, saling membantu, bila ada tetangga yang membangun rumah dikerjakan saling gotong-royong.
3.   MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
Keluarga  Tn. A  selama ini sebagai penduduk asli Dsn. Sumberporong dan tidak pernah pindah rumah.

4      .PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT


       Ny. S mengatakan mulai bekerja pukul 06.00 – 18.00 WIB yaitu membuka toko pracangan di rumah dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul
bersama seluruh keluarganya, Ny S mengikuti pengajian tiap hari minggu.

5.    SISTEM PENDUKUNG KELUARGA


Jumlah anggota keluarga 3 orang , yaitu istri dan 2 anak.

2.1.4        STRUKTUR KELUARGA


1.      POLA KOMUNIKASI
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya didapat dari
televisi dan radio.

2.      STRUKTUR KESEHATN KELUARGA


Menurut Tn A, hanya Ny S  yang sakit dan anggota kelurga lainnya dalam keadaan sehat.

3.      STRUKTUR PERAN


(1)       Formal
            Tn  A sebagai KK, Ny S sebagai istri, dan 2 anak.
(2)   informal
Tn A sebagai pencari nafkah dengan menerima pensiunan dengan dibantu Ny S dengan membuka toko pracangan di rumah.

4.      NILAI DAN NORMA KELUARGA


Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit
ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.

2.1.5   FUNGSI KELUARGA


1. FUNGSI AFEKTIF
            Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung dibawa ke Rumah sakit atau petugas kesehatan.
2.FUNGSI SOSIALISASI
            Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang ada.
3.FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
(1)       Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga yang
sakit, keluarga merawat dan memeriksakanny ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
(2)   Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Ny. S sering mengeluh pusing karena penyakit darah tinggi dan takut tensinya naik.
(3)   Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Ny. S sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau petugas kesehatan ke rumah
(4)   Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Ny. S, masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya
kurang lama, namun selalu melakukan kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan.

(5)   Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat


Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
(6)   Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan bila sakit dan Ny.S melakukan periksa sejak menderiat Hipertensi.
5.      FUNGSI REPRODUKSI
Jumlah anak 2 orang, anak pertama masih Sekolah Dasar kelas IV dan anak kedua masih TK.
6.      FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.
2.1.5        STRESS DAN KOPPING KELUARGA
1.               STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
                  (1) Stressor jangka pendek
                        Ny. S mengatakan sering mengeluh pusing
                  (2) Stressor jangka panjang
                        Ny. S khawatir tensinya bertambah tinggi 
2.               KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR
                  Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan
3.               STRATEGI KOPPING YANG DIGUNAKAN
                  Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada
4.               STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
            Ny. S bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat.
2.1.6        PEMERIKSAAN FISIK 
Ny.  S
Keadaan umum: cukup, TD: 180/140 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 20 X/mnt, BB:58 kg dan TB: 154 cm.
Kepala           : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat
Mata      :Conjungtiva merah muda, sklera putih, terdapat gambaran tipis pembululuh darah
Hidung: Pernafasan spontan
Mulut  : bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat caries bibir,
Leher  : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada   : tidak ada tarikan intercostae, vokal fremitus dada kanan dan kiri sama.  Suara paru sonor pada semua lapang paru, suara jantung pekak, suara nafas vesikuler,
S1 S2tunggal.
Perut  : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
kstrimitas   :   tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas bagian bawah.

2.1.7 HARAPAN KELUARGA


keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan mutu pelayanan dan membantu masalah Ny. “S”

2.2 ANALISA DATA

NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH TTD


1 2 3 4 5
1.          Ny. “S”  mengatakan sering -      Ny.n “ S” terlihat sering Nyeri
mengeluh sakit kepala memegangi kepala bagian
        Ny. “S” mengatakan nyeri belakang
skala 2 -       Wajah Ny.”S” kadang-
        Keluarga mengatakan kurang kadang terlihat menyeringai
memahami cara merawat -       TD : 180/140 mmHg
        Makanan Ny.”S” sama -       N : 88x/mnt
dengan keluarga yang lain -       RR: 20 x/mnt
        Pola tidur Ny.”S” tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
        Kontrol secara teratur
          Ny “S” mengatakan
2. khawatir tensinya semakin -       Ny. “S” terlihat bingung Cemas
tinggi -       Wajah Ny. “:S” kadangf –
          Keluarga kurang memahami kadang terlihat pucat
cara mengenal masalah  Ny “S”-       TD : 180/140 mmHg
yang khawatir tensinya akan -       N : 88x/mnt
bertambah tinggi -       RR: 20 x/mnt
          Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat Ny.”S”
          Makanan Ny.”S” sama
dengan keluarga yang lain
          Pola tidur Ny.”S” tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
          Kontrol secara teratur
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan keluarga I


Gangguan rasa nyaman ( nyeri) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.

NO KRITERIA PERITUNGAN SCORE PEMBENARAN


1 Sifat masalah  3     
x1 1 Nyeri kepala yang dirasa karena
tidak /ancaman  3
peningkatan tekanan vaskuler
kesehatan serebral
2 Kemungkinan  2     x 2 1 Dengan kontrol yang teratur dapat
masalah dapat  2
menurunkan tekanan darah
diubah sebagian
3 Potensial  2     x 1 Rasa nyeri dapat dikurangi melalui
masalah untuk  2 2
pengobatan dan perawatan yang tepat
dicegah cukup 3

4 Menonjolnya  2     x1 1 Keluarga menyadari Ny“S”: 


masalah-masalah  2
hipertensi mempunyai masalah
berat harus dampak sehingga keluarga segera
segera ditangani mengatasi masalah tersebut
Jumlah 3   
  2

       3

Diagnosa keperawatan keluarga II


Gangguan rasa aman ( cemas ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dam mengenal masalah anggota keluarga dengan
hipertensi.
NO KRITERIA PERHITUNNGAN SCORE PEMBENARAN
1 Sifat masalah    2     
x1
   2
Rasa cemas menyebabkan
keadaan masalah    3    3
peningkatan TD yang
dapat memperburuk
keadaan
2 Kemungkinan    1     
x2 1 Pemberian penjelasan yang
masalah dapat    2
tepat dapat membantu
diubah sebagian menurunkan rasa cemas
3 Potensial masalah    2     
x1
   2
Penjelasan dapat
untuk dicegah    3    3
membantu mengurangi
cukup rasa cemas
4 Menonjolnya    1     
x1
   1
Keluarga menyadari
masalah-masalah    2    2
dengan mematuhi diet
tidak perlu yang dianjurkan dapat
ditangani mengrangi rasa cemas
Ny”S”
Jumlah 2   
  5

       6

2.3 RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1)      ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubugan dengan ketidakmampuan merawt anggota keluarga dengan hipertensi yang ditandai dengan
DS:
o   Ny “S”  mengatakan sering mengeluh sakit kepala
o   Ny“S” mengatakan nyeri skala 2
o   Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat
-          Makanan Ny”S” sama dengan keluarga yang lain
-          Pola tidur Ny”S” tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
-          Kontrol secara teratur
DO :
o   Ny“ S” terlihat sering memegangi kepala bagiab belakang
o   Wajah Ny”S” kadang-kadang terlihat menyeringai 
o   TD : 180/140 mmHg
o   N : 88x/mnt
o   RR: 20 x/mnt.

2)      Gangguan rasa aman (cemas ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dam mengenal masalah anggota keluarga
dengan hipertensi yang ditandai dengan :
DS :
-          Ny“S” mengatakan khawatir tensinya semakin tinggi dan stroke semakin parah
-          Keluarga kurang memahami cara mengenal masalah Ny “S” yang khawatir tensinya akan bertambah tinggi
-          Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Tn”S”
  Makanan Ny”S” sama dengan keluarga yang lain
  Pola tidur Ny”S” tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
  Kontrol secara teratur
DO :
-          Ny“S” terlihat bingung
-          Wajah Ny “:S” kadangf –kadang terlihat pucat
-          TD : 180/140 mmHg
-          N : 88x/mnt
-          RR: 20 x/mnt.
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

N DX. KEP TUJUAN KRITERIA EVALUASI


INTERVENSI
O KELUARGA UMUM KHUSUS KRITERIA STANDART
1 I Setelah Setelah Demonstrasi Keluarga dapat        Berikan
dilakukan dilakukan mendemonstrasika penjelasan pada
tindakan kunjungan n cara mengurangi keluarga tentang
keperawatan rumah 3x dan mencegah cara
rasa nyeri diharapakan trerjadinya nyeri mengurangi/menc
teratasi/hilang keluarga dengan benar egah terjadinya
mampu dengan teknik nyeri
memberikan relaksasi, kompres      Demonstrasikan
keperawatan dingin pada kepala pada keluarga
pada Ny S bagian belakang tentang cara
dengan dan menghindari mengurangi nyeri
nyeri perubahan posisi      Berikan
sekunder secara mendadak penjelasan pada
hipertensi dan pengobatan keluarga tentang
secara teratur diet yang sesuai
dengan penderita
hipertensi yaitu
diet rendah
garam, rendah
lemak dan
kolesterol
      Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
      Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur Ny.
S
         Anjurkan pada
keluarga
memeriksakan
Ny. S  secara
teratur

II Setelah Setelah Demonstrasi -    Adanya usaha


1.       Berikan
dilakukan dilakukan untuk tidur sesuai penjelasan pada
tindakan kunjunngan kebutuhan keluarga tentang
keperawatan rumah 3x -    Periksa secara diet yang sesuai
diharapkan diharapakn teratur ke untuk penderita
rasa takut keluarga pelayanan hipertensi yaitu
teratasi/hilang mampu kesehatan diet rendah
memberikan -    Ungkapan Ny S garam, rendah
perawatan tidak takut lemak dan
pada Ny. S -    Wajah Ny S kolesterol
tamapak relaks 2.       Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
3.       Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur Ny.
S
4.       Anjurkan
kepada keluarga
memeriksakan Ny
S secara teratur

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal Dx Keperawatan Tujuan Khusus Implementasi TTD


1 I,  II Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x 1.      Memberikan penjelasan pada keluarga tentang cara
diharapkan keluarga mampu memberikan mengurangi dan mencegah terjadinya nyeri dengan
perawatan bagaimana cara mengurangi rasa benar, dengan teknik relaksasi, kompres dingin pada
nyeri kepala bagian belakang dan menghindari perubahan
posisi secara mendadak
2.      Mendemonstrasikan pada keluarga tentang cara
mengurangi nyeri dengan cara : pada saat ada nyeri
menarik nafas panjang ditahan sebentar kemudian
dikeluarkan secara perlahan-lahan
3.      Menganjurkan pada keluarga memerikasakan Ny. S
Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x secara teratur setiap minggu dan minum obat secara
diharapkan keluarga mampu memberikan teratur.
perawatan pada Ny. S dengan hipertensi    Memberikan penjelasan pada keluarga tentang diet yang
dengan memperhatikan diet, pola tidur dan sesuai dengan hipertensi  pada makanan yang diberikan
control secara teratur Ny. S harus benar-benar rendah garam, mengurangi

CATATAN PERKEMBANGAN

Dx
No Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. I S :Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
O :  Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
A :  Tujuan tercapai sebagian
:  Lanjutkan Intervensi
          Anjurkan NY. S dan keluarga melakukan
teknik relaksasi
          Anjurkan Ny. S dan keluarga menghindari 
perubahan posisi secara mendadak
          Anjurkan Ny. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan sesuai diet hipertensi
          Anjurkan pada Ny. S dan keluarga untuk
mengatur jadwal tidur
          Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I   :  Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E  :  Masalah teratasi sebagian
R  :   -
2. II Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
merawat keluarga dengan hipertensi dengan
memperhatikan diet, pola tidur dan control secata
teratur
: -  Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
merawat keluarga hipertensi dengan
memperhatikandiet, pola tidur dan control teratur
-  Makanan yang disajikan untuk Ny. S sama dengan
anggota keluarga yang lain
A  :  Tujuan tercapai sebagian
P   :  Lanjutkan Intervensi
          Anjurkan Ny. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi sesuai diet hipertensi
          Anjukan pada Ny. S dan keluarga untuk
mengatur jadwal tidur Ny. S
          Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I   :  Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E  :  Masalah teratasi sebagian
R  :   -
I :  Keluarga mengatakan Ny. S sering melakukan
teknik relaksasi
O : - Ny. S dapat menjawab, mendemonstrasikan teknik
relaksasi
- T  : 160/100 mmHg
- N : 88x/menit
- Wajah Ny. S tampak lebih relaks
A : Tujuan Tercapai sebagaian
P  : Lanjutkan Intervensi
Anjurkan pada keluarga untuk mengontrolkan Ny.
S secara teratur
I   :  Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E  :  Masalah teratasi sebagian
R  :   -
II : -  Keluarga mengatakan sudah menyendirikan
makanan Ny. S dengan anggota keluarga
    Ny. S  mengatakan sudah tidak takut lagi dengan
tensinya
O : -  Makanan yangdisajikan untuk Ny. S nasi, sayur
asam, lauk tahu, tempe garing
    Makanan untuk Ny. S dan anggota keluarga yang
lain tersendiri
-    Wajah Ny. S tamapak lebih relaks
A  :  Tujuan tercapai
P   :  Lanjutkan Intervensi
          Anjurkan Ny. S dan keluarga mengkonsumsi
diet hipertensi
          Anjurkan pada Ny. S dan keluarga mengatur
pola tidut Ny. S
I   :  Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E  : Masalah teratasi
R  : -

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA Ny. M DENGAN ASAM URAT


A.  Pengkajian
1.    Identitaas klien
Nama                                         : Ny. M
Umur                                         : 63 tahun
Jenis kelamin                             : Perempuan
Status perkawinan                     : Menikah
Alamat                                       : RT. 06 Dusun I Desa Tirta Jaya
Bangsa                                       : Indonesia
Pekerjaan/penghasilan               : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir                   : Tidak Sekolah

2.    Riwayat kesehatan
a.    Riwayat penyakit saat ini
Klien mengatakan tangan dan kaki merasa pegal linu dan sering kesemutan, sering berulang – ulang. Hal itu dirasakan Ny. M kurang lebih
2 tahun yang lalu terlebih saat melakukan aktivitas dan ketika bangun pagi.
b.    Riwayat penyakit yang lalu
Klien mengatakan sakit yang dideritanya sudah kurang lebih 2 tahun yang lalu, klien mengatakan asam urat. Klien mengtakan tiap bulan
mengikuti posyandu lansia namun hanya di beri vitamin.

3.    Pengkajian fisik
a.    Pemenuhan kebutuhan dasar
1)      Pola nutrisi
Klien makan 3 kali/hari. Nafsu makan baik. Klien menghabiskan makanan. Klien minum 8 kali/hari.
2)      Pola eliminasi
Klien BAK 3-4 kali/hari dengan warna putih dan bau khas urine. Klien BAB 1 kali/hari dengan konsistensi padat.
3)      Pola aktivitas
Klien biasanya membungkus jajanan kerupuk, untuk di  jual di toko.
4)      Pola istirahat dan tidur
Klien tidur malam jam 9 kadang jam 11 malam dan bangun tidur jam 5 subuh ketika adzan subuh. Klien kadang – kadang tidur siang.
5)      Psikososial
a)    Konsep Diri
1)   Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa dirinya sudah tua.
2)   Identitas diri
Klien mampu menyebutkan nama Ny. M dengan jelas. Klien juga merasa puas dan senang dengan jenis kelaminnya sebagai perempuan.
3)   Peran
Peran klien di keluarga sebagai ibu yang mengurus suami dan anak laki – laki yang tinggal dengan klien. Peran klien di lingkungan sebagai
masyarakat.
4)   Ideal diri
Klien berharap bisa hidup lebih baik disaat umur yang sudah tua klien masih tetap bisa bekerja membantu suami.
5)   Harga diri
Klien tidak merasa malu akan penyakitnya, klien hanya merasa susah untuk bekerja karena penyakitnya.

b)   Status mental
1)   Penampilan
Penampilan klien rapi dan bersih, setiap sehabis mandi klien mengganti baju, dan ketika waktunya sholat ataupun ada yasinan klien selalu
memakai yang rapi dan bersih.
2)   Pembicaraan
Pembicaraan klien tidak terlalu cepat namun juga tidak telalu lambat, klien bicara dengan jelas. Klien juga mampu untuk memulai
pembicaraan.
3)   Aktivitas motorik
Klien malakukan aktifitas dengan semangat.
4)   Alam perasaan
Klien mengatakan hanya ingin sembuh.
5)   Afek
Afek klien sesuai, klien terlihat tersenyum ketika bercerita sesuatu hal yang menyenangkan, klien tertawa ketika berbicara hal yang lucu.
6)   Interaksi selama wawancara
Selama interaksi, klien kooperatif dengan tindakan keperawatan yang dilakukan, kontak mata (+) serta  dapat dipertahankan.
7)   Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi.
8)   Proses pikir
Saat bercakap-cakap dan ditanya, klien menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, tidak ada blocking maupun
pengulangan pembicaraan.
9)   Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti waham. 
10)    Tingkat kesadaran
Kesadaran klien Compos mentis. Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat, dan orang. Itu ditandai ketika perawat menanyakan
jam, tanggal, dan tempat pada saat pengkajian.
11)    Memori
Memori jangka pendek jangka klien bagus, klien dapat menceritakan kejadian penyakit dahulu. Klien juga dapat menjawab siapa presiden
terdahulu ketika ditanya.
12)    Tingkat konsentrasi berhitung
Tingkat konsentrasi berhitung klien baik, klien dapat menghitung mundur dari 20 dikurangi 3.
13)    Gangguan penilaian
Kemampuan penilaian klien baik, klien mampu mengambil keputusan yang sederhana, ketika ditanya setelah bangun tidur mandi atau
makan dulu ? dan klien menjawab mandi dulu.
6)      Spiritual
Klien beragama islam. Klien mampu melaksanakan sholat lima waktu. Klien mengikuti kegiatan yasinan yang diadakan oleh ibu – ibu di
RT. 06
b.    Kemandirian dalam aktifitas
Klien sehari harinya melakukan aktifitas sendiri secara mandiri, walaupun klien kadang – kadang kesemutan dan menggangu aktivitas.
c.    Keseimbangan tubuh
Keseimbangan tubuh klien baik.
d.   Pengkajian head to toe
Tanda-tanda vital : TD         : 120/80 mmHg
Nadi          : 86 x/mnt
Suhu         : 36,8°C
Respirasi   : 22 x/menit
1)      Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak terdapat kelainan, tidak terdapat benjolan, tidak ada luka/lesi, kepala bersih, klien membersihkan kepala 2
kali dalam seminggu.
2)      Mata
Bentuk kedua mata simetris, tidak ada perdarahan ataupu peradangan, klien menggunakan alat bantu baca.
3)      Hidung
Hidung klien berfungsi dengan baik, bentuk simetris. Tidak ada peradangan ataupun perdarahan, tidak ada polip.
4)      Mulut
Mulut klien bersih, tidak ada tanda peradangan atau perdarahan. Gigi depan atas klien sudah tidak ada hanya tersisa gigi depan bawah, dan
graham klien
5)      Telinga
Telinga klien kiri kanan berfungsi dengan baik, klien dapat mendengar bunyi detik arloji dalam jarak 30 cm. Terlinga bersih, tidak ada luka
ataupun peradangan, klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
6)      Leher
Kebersian baik, tidak ada tanda peradangan ataupun lika, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
7)      Dada
Dada simetris, tidak ada kelainan, tidak ada luka, tidak ada batuk
8)      Abdomen
Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada lesi atau luka, kebersihan tejaga
9)      Ekstremitas
Klien dapat beraktifitas dengan baik, namun kadang terhenti karena linu pada sendi.

10)  Genitalia
Klien berjenis kelamin perempuan.

4.    Pengkajian status sosial


a.    Kemampuan sosialisasi
Sosialisai klien baik, setiap jum’at sore klien sering datang ke yasinan. Dan satu bulan sekali klien selalu datang di posyandu lansia.
b.    Sikap klien pada orang lain
Klien mampu berkomuikasi dengan baik kepada petugas atau perawat, serta apa yang di tanyakan mampu di jawab dengan baik dan tepat.
Sikap klien kepada warha juga baik.
c.    Harapan klien pada orang lain
Klien berharap orang lain dapat bersikap baik juga.

5.    Pengkajian perilaku terhadap kesehatan


a.    Kebiasaan merokok
Klien mengatahan bahwa ia tidak merokok.
b.    Kebiasaan minum kopi
Klien mengatakan klien jarang minum kopi, hanya ketika ingin saja minum
c.    Penggunaan alcohol
Klien mengatakan selama ini tidak pernah mengkonsumsi alkohol.
d.   Penggunaan obat-obatan
Klien mengatakan tidak menggunakan obat – obatan.

6.    Pengkajian lingkungan
a.    Rumah
Lingkungan rumah bersih, rumah tidak dimodivikasi sesuai dengan penyakit klien. Pencahayaan cukup.
b.    Sanitasi
Sanitasi di rumah  baik, klien menggunakan sumur gali untuk air minum dan mandi.
c.    Faktor-faktor resiko
Lingkungan klien yang tidak di modifikasi membuat adanya resiko cidera.

7.    Pemanfaatan layanan kesehatan


Klien memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang di laksanakan satu bulan sekali di posyandu lansia.
8.    Tingkat pengetahuan tentang kesehatan
a.    Pengetahuan tentang kesehatan
Klien tahu akan penyakitnya, namun klien belum tau tentang apa yang boleh dimakan dan tidak boleh.
b.      Sikap tentang kesehatan
Sikap klien baik, klien ingin sekali mengetahui tentang penyakitnya saai ini.

B.  Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : Kaku sendi Hambatan
         Klien mengatakan kaki dan tangan mobilitas fisik
terasa linu dan kesemutan terlebih
saat melakukan aktivitas.
         Klien mengatakan sering terasa
terganggu dengan sakitnya.
         Kadang sendi di tangan dan kaki
juga terasa sakit

DO :
         Ketika pengkajian klien sering
mengurut kakinya
         Hasil tes asam urat : 8.5 mg/dl
DS :
         Klien mengatakan hanya tahu
penyakitnya asam urat namun tidak
tahu tentang yang lainnya tentang
asam urat. Kurangnya
DO : mengenal
         Klien tampak bertanya tentang masalah Kurangnya
2 asam urat penyakit pengetahuan

C.  Prioritas Diagnosa Keperawatan


1.      Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kaku pada persendian.
2.      Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal masalah penyakit.

D.  Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Hambatan Setelah 1.      Monitor dari tanda –1.      Untuk menentukan
Mobilitas Fisik dilakukan tanda inflamasi. intervensi selanjutnya
berhubungan tindakan
dengan kaku keperawatan 2.      Untuk melemaskan
pada selama 3 kali 2.      Berikan klien latihan sendi
persendian. kunjungan di ROM 3.      Mengetahui kadar
harapkan klien : 3.        Kontrol asam urat asam urat klien.
         Gerakan sendi
4.      Berkolaborasi untuk
klien kembali 4.      Motivasi untuk
normal berobat ke puskesmas pemberian obat klien
Klien tidak
        
mengeluhkan
linu dan
kesemutan
1.      Menambah
1.      Berikan pendidikan pengetahuan klien
kesehatan mengenai
asam urat tentang asam urat
Kurangnya
pengetahuan         Pengertian

berhubungan         Tanda dan gejala

dengan Setelah         Penyebab

kurangnya dilakukan         Komplikasi

mengenal pendidikan         Pencegahan

masalah kesehatan selama         Diit


penyakit. 3 kali kunjungan2.      Motivasi klien untuk2.      Berkolaborasi untuk
diharapkan klien berobat ke puskesmas pemberian obat

E.  Implementasi
Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Sabtu , Hambatan 1.      Membina hubungan S :
Klien
         mengatakan
kakinya masih linu dan
sering kesemutan
        Klien mengatakan masih

belum ingat teknik yang


diajarkan hanya ingat
sedikit.
O:
        Klien mempraktekkan
ROM dengan bantuan
perawat
        UA : 8.5 mg/dl

A:
        Asam urat klien tinggi

saling percaya P:
2.      Mengkaji adanya         Pendidikan kesehatan
Mobilitas Fisik inflamasi untuk pengetahuan klien
berhubungan 3.      Mengontrol kadar asam         Lanjutkan mengajarkan
dengan kaku urat klien untuk latihan ROM
9 Mei pada 4.      Mengajarkan ROM         Motivasi klien untuk ke

2015 persendian. puskesmas


Senin , Kurangnya 1.      Melakukan pendidikan S :
11 Mei pengetahuan kesehatan mengenai asam         Klien mengatakan
berhubungan
2015 dengan urat : mengerti dengan
kurangnya          Pengertian penjelasan perawat.
mengenal          Tanda dan gejala O:
masalah          Penyebab         Klien dapat
menyebutkan pengertian,
tanda dan gejala,
penyebab, dan diit asam
urat
A:
        Pengetahuan klien
bertambah tentang asam
urat
P:
        Pendidikan kesehatan
tentang apa yang boleh
dimakan dan tikdak boleh.
penyakit.         Motivasi klien untuk
         Diit berobat ke puskesmas
Rabu , Kurangnya 1.      Mengontrol kadar asam S :
13 Mei pengetahuan urat         Klien mengatakan sudah
berhubungan
2015 dengan 2.      Mengevaluasi latihan pahan dengan penjelasan
kurangnya ROM perawat
mengenal 3.      Pendidikan kesehatan O :
masalah mengenai apa yang boleh         Klien sudah bisa teknik
penyakit. dimakan dan yang tidak ROM dengan bantuan
boleh dimakan. perawat.
        UA : 8.3 mg/dl

        Klien dapat
menyebutkan apa yang
tidak boleh dimakan oleh
penderita asam urat
A:
        Pengetahuan klien
bertambah
P:
        Evaluasi akhir

Jum’at, Mengevaluasi kunjungan S :


15 Mei lansia         Ny.M mengatakan belum

2015 ada ke puskesmas


        Ny. M mengatakan
sudah memahami apa
yang boleh dimakan dan
yang tidak boleh dimakan
        Ny. M mengatakan
kadang mempraktekkan
ROM
O:
        Ny. P dapat
menyebutkan apa yang
tidak boleh di makan oleh
penderita asam urat
        UA : 7.6 mg/dl

        Klien memperagakan
ROM dengan bantuan
perawat
A:
        Asam urat Ny. M masih

diatar normal
P:
        Motivasi untuk ke
puskesmas
        Motivasi untuk
melakukan ROM secara
teratur
        Terminasi akhir

Anda mungkin juga menyukai