Dosen Pengampu:
Oleh:
Kelompok 3
Dengan Anggota:
KELAS 2B
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Pengkajian Pada Kasus
Keperawatan Keluarga”.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Susy Puspasari, M.Kep
selaku dosen mata ajar Metodologi Keperawatan yang telah membimbing penulis serta
anggota dalam mengerjakan makalah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah. Penulis juga
berharap semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang dalam Pengkajian
Pada Kasus Keperawatan Keluarga dalam pembelajarn.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................I
DAFTAR ISI..............................................................................................................II
BAB I KASUS...........................................................................................................1
II
BAB I
KASUS
1) Tipe keluarga
Tipe Keluaga TN. A adalah keluarga usila yaitu yang terdiri dari
suami, istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
2) Suku dan Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan
yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa
sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa.
1
2
3) Agama
Seluruh anggota Tn. A beragama Islam dan taat beribadah, sering
mengikuti pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Tn. A dapat
sembuh dari penyakit.
4) Status sosial ekonomi keluarga :
Sumber pendapatan keluarga sejumlah Rp. 3.000.000,00
Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga :
Makan : 1.500.000,00
Listrik : 200.000,00
Beli bensin : 200.000,00
Barang-barang yang dimiliki:
televisi, kulkas, sepeda motor,
2 lemari, 1 set kursi tamu.
b. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi
sehari-harinya dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas
kesehatan dan televisi.
2) Struktur kekuatan keluarga
Tn.A menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam
saling mendukung.
4
2) Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam
keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.
3) Fungsi perawatan keluarga
Menurut Tn. A keluarganya sangat peduli dan sangat perhatian
terhadap keadaan kesehatannya. Tn. A selalu mendukung untuk selalu
berobat ke puskesmas secara teratur, dan anggota keluarga yang lain
selalu mengingatkan hal-hal yang dapat memperberat sakitnya,
misalnya jangan terlalu lelah.
4) Fungsi reproduksi
Tn. A mempunyai 3 orang anak perempuan.
5) Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian dan
biaya untuk berobat.
d. Stres dan Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang :
Stresor jangka pendek : Tn. A mengatakan dirinya menderita
penyakit hipertensi.
Stresor jangka panjang : Tn. A mengidap penyakit hipertensi semenjak
tahun 2010 dan ia ingin penyakitnya ini sembuh total.
5
Nama Mahasiswa:
7
8
ensi
2. Ny. E 65 PR Istri SMP IRT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Memili
Tahun ki
riwaya
t
penyak
it
diabete
s
melitus
.
II. Susunan Anggota Keluarga
1. Genogram
2. Tipe Keluarga : Tipe Keluaga TN. A adalah keluarga usila yaitu yang terdiri
dari suami, istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
3. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama : Islam
III. Kebutuhan Dalam Hidup Sehari-Hari
A. Kebutuhan Nutrisi
1. Pengadaan Makanan Keluarga Sehari-Hari
( ) Membeli (√) Memasak Sendiri ( ) Lain-Lain
2. Komposisi Jenis Makanan
Jenis Makanan Tidak Kadang-kadang Selalu Ada
Pernah
Makanan pokok
Lauk pauk √
Protein Hewani √
Protein nabati √
Sayur, buah, susu √
Nadi : 80 x/m
Suhu : 36,20C
Respirasi : 20 x/m
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 162 cm
Kepala : s imetris, berambut bersih berwarna putih, muka tidak pucat
Mata : tidak ada keluhan
Hidung : lubang hidung normal simetris
Mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis
Telinga : pendengaran masih normal tidak ada keluar cairan dari
telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada : dada kanan dan kiri sama, tidak ada keluhan
Perut : simetris, tidak ada keluhan
Extremitas : tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif
Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari.
XII. Harapan Keluarga
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan dan
membantu masalah Tn. A
(.....................................................)
18
BAB III
HASIL DISKUSI
Keterangan :
Yang bertanda merah merupakan hal yang tidak ada di kasus (Data Fiktif)
Yang berada di hasil diskusi merupakan pertanyaan yang dijawab menggunakan data
fiktif.
1. Tabel Susunan Kelurga
Dalam tabel imunisasi tersebut, keluarga tersebut mengikuti aturan program
pemerintah yaitu imunisasi mulai dari baru lahir untuk mencegah penyakit yang akan
terjadi di masa depan ataupun di kemudian hari. Keluarga tersebut mengerti bahwa
kesehatan harus di cegah sebelum terjadi.
2. Kebutuhan Dalam Hidup Sehari-Hari
2.1 Pengadaan Makanan Keluarga Sehari-Hari dan Komposisi Jenis Makanan
Mengapa memilih memasak sendiri, karena di dalam kasus keluarga Tn. A
terlihat sangat menjaga makanannya terlebih lagi Tn. A menderita hipertensi dan Ny.
E menderita diabetes.
Keluarga memilih hidup sehat, dengan memasak sendiri keluarga dapat
mengatur apa yang dapat dikonsumi dan apa yang seharusnya dikurangi untuk
dikonsumi agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan. Seperti contohnya keluarga
tersebut terdeteksi hipertensi sehingga jika memasak sendiri keluarga tersebut dapat
mengatur makanan dengan cara diet rendah garam.
2.2 Cara Penyajian Makanan
Mengapa memilih tertutup, karena keluarga tersebut tau mengenai kebersihan
makanan. Mereka takut jika makanan yang akan dimakan dimasukin atau dihinggapi
oleh hewan, seperti contohnya hewan seperti lalat, lalat tersebut biasanya suka
bertelur dimana saja jika terjadi hal tersebut dimakanan, maka telur lalat akan menjadi
belatung sehingga membuat makanan tidak sehat dan juga jijik, jika hal itu terjadi
dapat membuat pencernaan seperti thypoid.
2.3 Kebiasaan Keluarga Dalam Mengelola Air Minum
Mengapa memilih kadang-kadang dimasak, karena biasanya di daerah
pedesaan warganya terkadang membeli air galon atau air dari mata air lalu dimasak
agar mengurangi pengeluarannya.
19
20
Mengapa memilih iya, karena Tn. A seorang pensiunan dan Ny. E tidak kerja
adapun anak-anaknya sudah pindah rumah sehingga rekreasi dan lokasi rekreasinya
tidak menentu.
7. Data Lingkungan
Karena di kasus tidak ada data lingkungan, maka kami mengambil data nya
menyesuaikan dengan rumah di daerah pedesaan.
8. Pengolahan Sampah
8.1 Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah?
Mengapa memilih ya dan tertutup, karena keluarga mempunyai tempat
pembuangan tersendiri dengan tertutup karena jika terbuka akan berakibat pada
sanitasi lingkungan, terjadinya pencemaran udara oleh bau sampah yang tidak sehat.
8.2 Apakah keluarga mempunyai sumber air?
Mengapa memilih ya, karena pada saat ini biasanya setiap rumah pasti
memiliki sumber air, seperti pompa listrik karena dapat memudahkan dalam segi
apapun jika air tersebut milik pribadi.
8.3 Apakah air untuk minum diambil dari sumber air tersebut?
Mengapa memilih tidak, karena di Indonesia kebanyakan orang memilih air
minum dari galon bukan dari sumur.
8.4 Bagaimana keadaan fisiknya (perlu diobservasi)?
Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak ada pengendapan, karena
keluarga sudah memakai pompa listrik jadi sudah tersterillisasi.
8.5 Apakah keluarga mempunyai WC sendiri?
Mengapa memilih ya, karena pada saat ini zaman modern orang-orang pasti
sudah mempunyai kamar mandi sendiri di dalam rumah nya dan juga keluarga Tn. A
merupakan orang yang menjaga kebersihan dan sudah memiliki pengetahuan yang
baik mengenai kebersihan.
8.6 Bila ya apa jenis jambannya?
Leher angsa, karena pada saat ini masyarakat yang memiliki kamar mandi
sendiri dominan memakai jamban jenis leher angsa.
8.7 Berapa jarak tempat penampungan dengan sumber air?
Lebih dari 10 m dari sumber air, karena agar air yang digunakan tidak
terkontaminasi oleh tinja jika berdekatan maka akan terjadi pencampuran sehingga
tidak layak dikonsumsi dan digunakan airnya karena dapat terjadi penyakit seperti
diare.
22
9. Pembuangan Limbah
9.1 Apakah rumah ini mempunyai saluran pembuangan air kotor?
Mengapa memilih ya, karena masyarakat sekitar Tn. A selalu melakukan
gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
10. Hubungan Keluarga Dengan Masyarakat
10.1 Adakah penghargaan yang diterima dari masyarakat karena keikutsertaannya dalam
kegiatan kesehatan dimasyarakat?
Tidak ada, karena kegiatan ini hanya melalui kesadaran diri sendiri.
10.2 Adakah konflik keluarga dengan masyarakat?
Mengapa memilih tidak, karena berdasarkan kasus Tn. A dan Ny. E selalu
menjalin hubungan yang baik dibuktikan dengan adanya gotong royong yang
membuktikan bahwa adanya kerja sama yang baik.
11. Pola Komunikasi Keluarga
11.1 Cara komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga?
Langsung, karena Tn. A dan Ny. E tinggal serumah kecuali untuk
berkomunikasi dengan anaknya karena sudah tidak tinggal serumah.
11.2 Sifat komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga?
Terbuka, karena karena berdasarkan kasus dalam keluarga tidak ada yang
ditutupi, Tn. A selalu memberitahu jika ada masalah maupun penyakitnya sedang
kambuh kembali kepada istrinya Ny. E.
11.3 Siapa anggota keluarga yang paling dominan berbicara?
Tn. A maupun Ny. E, karena anaknya sudah tidak tinggal serumah.
11.4 Kapan paling sering terjadi interaksi dalam keluarga?
Dalam kasus tidak diberitahu, sepertinya dalam berinteraksi yaitu tidak tentu.
11.5 Dalam situasi apa interaksi terjadi?
Dalam kasus tidak diberitahu, sepertinya tidak tentu bisa saja saat makan,
nonton TV, dll.
23
BAB IV
ANALISA DATA