Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan

Keluarga dengan lansia

Kelompok 8
Keluarga Lanjut Usia
Lanjut usia (lansia) adalah proses hilangnya kemampuan
fungsi jaringan secara perlahan, proses ini ditandai dengan
adanya penuaan seperti penurunan daya ingat, rambut yang
mulai memutih, kulit yang mulai mengendur disertai otot yang
tidak lagi lentur, penurunan kemampuan pendengaran juga
penglihatan, dan emosi yang lebih sensitif (Priyoto, 2015).
Tugas Keluarga Lanjut Usia
Tugas perkembangan keluarga:
a. Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah
cara hidup
b. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
c. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
d. Mempertahankan hubungan perkawinan
e. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
f. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
g. Melakukan life review masa lalu.
Masalah Keluarga Lanjut Usia
a. Menurunnya kekuatan fisik,sumber finansial yang tidak
memadai, isolasi sosial, kesepian dan banyak kehilangan
yang lain mengakibatkan lansia rentan secarapsikologis.
b. Gangguan Psikososial
c. Kemampuan saling menolong suami-istri lansia dalam
merawat pasangannya perlu ditingkatkan.
d. Defisiensi nutrisi yang dapat mengganggu kesehatan.
e. Masalah yang berkaitan dengan fasilitas perawatan yang
kurang memadai banyak merugikan kesehatan lansia
Asuhan Keperawatan Keluarga
Lanjut Usia
A. Data umum
Nama : Ny.S
Umur : 69 Tahun
Tempat, Tanggal lahir : Ponorogo, 5 - 10 - 1955
Alamat : Perum TNI-Al Blok F5/44 Candi Sidoarjo
Pendidikan : Tamatan SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jumlah anggota keluarga 1 atap : 2 orang, terdiri dari
ibu dan anak
Asuhan Keperawatan Keluarga
Lanjut Usia
Genogram

X : Meninggal
Kotak : Laki - laki
Bulat : Perempuan
Tanda hitam : Klien
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Ny.S berada pada tahap suatu keluarga dengan lansia
2.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ketidaktahuan keluarga tentang penyebab penyakit yang di derita Ny.S
3.Riwayat keluarga inti
Ny.S mengatakan dirinya memiliki penyakit hipertensi sedangkan
almarhum suaminya memiliki riwayat penyakit prostat
4.Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
Denah Rumah
Struktur Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Ny. S terdiri dari teras, garasi, ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang
sholat, 1 wc dan kamar mandi, ruang keluarga , dapur, dan tempat
jemuran. Ny. S tinggal dirumah yang permanen terbuat dari semen dan
sudah memiliki ventilasi yang bagus, ada tempat pembuangan sampah
di dapur dan di depan rumah, rumah tampak bersih dan asri.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Ny. S tinggal di komplek perumahan dengan rasa
persaudaraan antar sesama warga yang tinggi, penduduk disekitar
rumah umumnya interaksi banyak terjadi pada sore hari karena pada
siang banyak tetangga yang sibuk bekerja
Struktur Lingkungan
3. Keluarga Ny.S sudah menempati rumah yang sudah ditempati
sejak berumah tangga sampai sekarang, dan tidak pernah
berpindah-pindah rumah.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny.S merupakan Ibu Rumah Tangga yang cukup sering mengikuti
kegiatan – kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya seperti arisan.
5. Sistem Pendukung keluarga
Apabila Ny.S sakit maka An.T mengantarkan ke klinik langganannya
untuk berobat meskipun jarak klinik dengan rumah lumayan jauh.
Struktur Keluarga
Pola komunikasi Sistem Nilai
Pola komunikasi pada keluarga An.T mengatakan jika ibunya
Ny.S adalah komunikasi terbuka, sakit, An.T langsung
Ny.S mengatakan saling terbuka memeriksakan ke klinik
dengan suami ataupun keluarga. langganannya.
Saat ada masalah akan
diselesaikan dengan diskusi
bersama, namun jika masalah
terkait anak akan dibicarakan
berdua.
Struktur Keluarga
Struktur Peran Struktur Kekuasaan dan
Peran An.T : Sebagai Kekuatan :
kepala keluarga dan Dalam keluarga, An.T yang
sebagai anak sering mengambil keputusan
Peran Ny.S : Sebagai ibu dikarenakan Ny.S sering
rumah tangga tidak konsisten dengan
keputusan yang diambil.
Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga Ny.S saling menyayangi dan membantu sama lain seperti
merawat jika ada salah satu yang sakit
2)Fungsi sosialisasi
Keluarga Ny.S menggunakan interaksi secara langsung dengan anaknya,
contohnya mereka membicarakan apapun tanpa perantara.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Ny.S mengatakan saat ia mulai merasa pusing yang sudah tak tertahankan,
An.T langsung mengantarkan periksa ke klinik langganan dan melakukan
anjuran dari dokter meminum obat secara rutin
Fungsi Keluarga
4) Fungsi reproduksi
Jumlah anak dari Ny.S dan almarhum suaminya adalah satu.
5) Fungsi ekonomi
Ny.S mengatakan untuk kebutuhan sehari – hari
mengandalkan gaji dari An.T yang bekerja sebagai karyawan
swasta dengan gaji 4,5 juta per bulan.
Stress dan Koping
Ny.S mengatakan apabila penyakit yang dideritanya
kambuh ia akan meminum obat dari dokter dan
mengkomunikasikan kepada anaknya.
Pemeriksaan Fisik
Harapan Keluarga
Keluarga berharap kepada petugas kesehatan agar
meningkatkan mutu pelayanan dan membantu masalah Ny. S.
Keluarga N. Sjuga berharap agar keluarganya senantiasa diberi
kesehatan, keluarga yang sakit diberikan kesembuhan dan
perlindungan oleh Allah SWT. Asalkan sehat jiwa dan raga
keluarga Ny. S mampu bahagia dengan kesederhannan yang
mereka miliki. Yang dilakukan perawat untuk mencapai harapan
keluarga yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif, melaksanakan implementasi sesuai dengan
rencana keperawatan yang ditetapkan, dan memberikan
dukungan keluarga untuk mencapai status kesehatan yang
diinginkan
Sumber Daya Keluarga Keluarga
1) Sumber daya manusia
Keluarga Ny. S rukun dan saling menghargai masing masing peran
2)Sumber daya materi
Ny. S selalu merasa tercukupi dan bersyukur dengan pendapatan
anaknya yang berkisar 4.5 juta an per bulan
3) Sumber daya waktu
Ny. S selalu mengluangkan waktu untuk selalu memperhatikan
keluarganya agar selalu harmonis
Tugas Kesehatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Tn. T mengetahui tentang masalah riwayat hipertensi Ny. S dengan
sering mendapat keluhan gejala hipertensi dan mendapatkan informasi
dari tenaga kesegatan mengenai penyakit hipertensi
2. Membuat keputusan tindakan yang tepat
Tn. T menyikapi permasalahan kesehatan yang diderita Ny. S dengan
mengontrol pola makan Ny. S dengan diit rendah garam dan lemak, dan
mengendalikan stres pada Ny. S
Tugas Kesehatan Keluarga
3. Memberi perawatan anggota keluarga yang sakit
Tn. T bersedia mengantarkan dan menemani Ny. S ke klinik atau
fasilitas kesehatan terdekat jika mendapatkan keluhan mengenai gejala
hipertensi yang diderita Ny. S dan membantu mengingatkan minum obat
secara teratur pada Ny. S
4. Memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny. S memiliki lingkungan rumah yang sangat meadai dan
ventilasi yang cukup, namun lantai kamar mandi yang sedikit licin
sehingga perlu untuk sering dibersihkan.
Tugas Kesehatan Keluarga
5. Menggunakan fasilitas kesehatan
Tn. T dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti
mengunjungi puskesmas untuk cek kesehatan rutin perbulan
Tugas Perkembangan Keluarga
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
Ny. S mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha menjaga
kondisi kesehatannya dengan mengindari faktor resiko masalah
kesehatan agar dapat hidup tenang tanpa merepotkan anaknya
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
Ny. S mengatakan bahwa meskipun dirinya sekarang sudah
tidak memiliki pendapatan pribadi tetapi beliau tetap merasa
tercukupi dan bersyukur dengan pendapatan yang diperoleh dari
anaknya.
Tugas Perkembangan Keluarga
3) Mempertahankan hubungan perkawinan.
Ny. S mengatakan pada saat suaminya masih ada beliau sangat
menikmati masa tua bersama dengan pasangan di waktu
terakhirnya
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
Ny. S mengatakan sudah menerima dan ikhlas mengenai
kepergian suaminya dan berharap suaminya tenang dan bahagia
di sisiNya
Tugas Perkembangan Keluarga
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
Ny. S mengatakan bahwa dirinya selalu menginginkan hubungan
yang baik dan harmonis dengan anak dan pasangan anaknya
serta cucu-cucunya nanti
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan
dan integrasi hidup).
Ny. S mengatakan ingin menikmati masa-masa tua dengan
banyak kegiatan ringan yang bermanfaat agar tetap merasa
segar dan berpikiran positif
Analisa Data
DS : DO :
a. Ny. S mengatakan terkadang merasa a. Klien bertanya tanya mengenai makanan apa saja
pusing berputar dan pandangan kabur yang harus dihindari agar tekanan darah tidak
meningkat
b. Ny. S mengatakan nyeri dan tubuh b. Klien tampak bingung dan menganggap bahwa
terasa kaku dan berbaring untuk hipertensi tidak perlu penanganan serius
meringankan nyeri c. Klien kurang membatasi penggunaan garam pada
c. Ny. S mengatakan tahu sedikit masakannya
mengenai hipertensi, tetapi belum d. Klien tampak kooperatif dalam melakukan proses
mengetahui makanan apa saja yang pengkajian
e. TTV :
dapat menyebabkan hipertensi TD : 190/70mmHg
d. Ny. S mengatakan tidak mengetahui RR : 16x/ menit
apa saja tanda dan gejala hipertensi N : 90x / menit
Analisa Data
Problem :
Defisit pengetahuan
Etiologi
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
b. Kurangnya terpapar informasi
Diagnosa Keperawatan
Defisit pengetahuan tentang masalah kesehatan
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan dan kurangnya
terpapar informasi
Intervensi Keperawatan
TUK I
Ny.S sudah mengerti pengertian hipertensi sederhana dan tanda
gejalanya. Namun Ny.S belum mengerti penyebab terjadinya
hipertensi
TUK II
Ny.S mengerti komplikasi dari penyakit hipertensi serta dapat
mengambil keputusan untuk mencegah kambuhnya hipertensi
dengan rutin minum obat dan menjaga asupan makanan
Intervensi Keperawatan
TUK III
An.T mampu merawat Ny.S yang menderita hipertensi. Ny.S juga
memperbanyak konsumsi daun kemangi sebagai perawatan tradisional
penyakit hipertensi
TUK IV
Lingkungan rumah Ny.S sudah baik bagi penderita hipertensi. Tidak ada polusi
suara, suhu ruangan baik
TUK V
Ny.S dan An.T sudah mengerti fasilitas kesehatan yang bisa digunakan jika
sakit. Keluarga Ny.S sudah memiliki klinik langganan dan mengerti pentingnya
kontrol teratur bagi penderita hipertensi
Implementasi Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan.
Menurut Moorhead (2016), diharapkan defisiensi pengetahuan berhubungan
dengan kurang sumber pengetahuan dapat teratasi dengan kriteria hasil:
a) Keluarga mengetahui bagaimana hipertensi terjadi
b) Keluarga mengetahui tanda dan gejala serta komplikasi hipertensi
c) Keluarga lansia mengetahui bagaimana mengatasi konsumsi sehari hari pada
sakit yang diderita
d) Keluarga mengetahui bagaimana lingkungan yang tepat untuk penderita
hipertensi
e) Keluarga mengetahui dan mengerti fasilitas kesehatan
Evaluasi Keperawatan
Untuk melakukan evaluasi, ada baikya disusun dengan menggunakan SOAP
secara operasional:
S adalah berbagai persoalan yang disampaikan oleh keluarga setelah dilakukan
tindakan keperawatan. Misalnya penanganan pada penyakit agar tidak sakit atau
sakit berkurang
O adalah berbagai persoalan yang ditemukan oleh perawat setelah dilakukan
tindakan keperawatan. Misalnya perubahan bentuk fisik atau lainnya.
A adalah analisis dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang
terkait dengan diagnosis.
P adalah perencanaan direncakan kembali setelah mendapatkan hasil dari
respons keluarga pada tahapan evaluasi
Ayo bertanya agar pemahaman kita
sempurna
Terimakasih
Semoga bermanfaat dan dapat dipahami
dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai