Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan

memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian observasional yang bersifat kuantitatif

dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dengan dengan cara

menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitiasn pada

saat sekarang berdasarkan fakta yang nampak atau sebagaimana

adanya dengan melakukan pengamatan sekali terhadap variabel

bebas dan variabel terikat pada saat yang sama (Arikunto, 2002).

1.2 Kerangka Konsep Penelitian

Faktor Internal

 Pengetahuan
 Sikap

Faktor Eksternal
Pendokumentasian
 Beban kerja Keperawatan
 Supervisi
 Ketersediaan
fasilitas format
pendokumentasian

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian (faktor-faktor yang


mempengaruhi perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian)

38
1.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2015. Tipe

penelitian ini lokasi digunakan oleh peneliti adalah Ruang Inap yaitu

ruang Dahlia I dan Dahlia II, RSPAW. dr. Ario Wirawan, Salatiga.

1.4 Populasi dan Sampel

1.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 40 orang perawat yang berada di ruang dahlia I

dan dahlia II Rumah Sakit dr. Ario Wirawan Salatiga.

1.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz,

2007). Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu 40 orang prawat.

Sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel dengan

mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat,

2007).Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang memenuhi

kriteria inklus.

39
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi, target yang terjangkau yang akan diteliti

(Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Bersedia menjadi responden (semua perawat yang berada

di ruangan)

b. Pendidikan terakhir minimal DIII Keperawatan

c. Partisipan adalah perawat Ruang Dahlia I dan Dahlia II

d. Perawat dengan masa waktu kerja minimal 1 tahun

Kriteria eksklusi adalah karakteristik umum subyek

penelitian dari suatu populasi, terget yang tidak terjangkau untuk

diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini

adalah:

a. Perawat sementara mengambil cuti

b. Perawat sementara melanjutkan pendidikan dan

tidak melaksanakan tugas di Rumah Sakit

c. Perawat yangsedang sakit

d. Perawat yang tidak sementara berada di tempat

penelitian.

1.5 Etika Penelitian

Etika penelitian menurut Notoatmodjo (2010) adalah suatu

pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang

40
melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (responden).

Etika penelitian yang harus diperhatikan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

a. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect

for human dignity). Beberapa yang terkait dengan

prinsip menghormati harkat dan martabat manusia

adalah peneliti mempersiapkan formulir persetujuan

subyek (informed consent) yang terdiri dari

penjelasan manfaat penelitian serta jaminan

anonimitas dan kerahasiaan.

b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek

penelitian (respect forprivacy and confidentiality).

Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan

informasi mengenai identitas baik nama maupun

alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur

apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan

identitas subjek. Peneliti dapat menggunakan koding

(inisial atau identification number) sebagai pengganti

identitas responden.

c. Menghargai, menghormati, dan patuh semua

peraturan, norma, nilai masyarakat, kepercayaan,

adat-istiadat dan kebudayaan yang hidup didalam

masyarakat tempat penelitian dilakukan.

41
1.6 Variabel Penelitian

Variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat

(Dependent Variable) pada penelitian ini ditentukan sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini,

yang menjadi variabel bebas adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu faktor internal (pengetahuan dan

sikap) serta faktor eksternal (beban kerja, supervisi, dan

ketersediaan fasilitas format pendokumentasian).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikat adalah pendokumentasian keperawatan.

1.7 Definisi Operasional

Defenisi operasional variabel merupakan teori atau konsep

yang dijabarkan dalam bentuk variabel penelitian agar variabel

tersebut mudah dipahami, diukur atau diamati dibuat dalam bentuk

defenisi operasional, Suyanto (2011).

42
Tabel 3.1 Variabel Penelitian,
Defenisi Operasional, dan Skala pengukuran

No Variabel Defenisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor

1 Faktor Internal : Nilai 0 – 2 berarti kurang


- Pengetahuan - Pengetahuan adalah - Pengetahuan Kuesioner Ordinal Nilai 3 – 5 berarti cukup
- Sikap pemahaman serta dokumentasi Nilai 6 – 7 berarti baik
kemampuan perawat keperawatan, tujuan
yang di tunjukan dokumentasi,
dalam melakukan manfaat dan
dokumentasi pentingnya
keperawatan dokumentasi
keperawatann,
standar dokumentasi
pengkajian, standar
dokumentasi
diagnosa, standar
dokumentasi
perencanaan
keperawatan, standar
dokumentasi
tindakan
keperawatan, dan
standar dokumentasi
evaluasi keperawatan

43
- Sikap adalah tindakan - Mendukung Kuesioner Ordinal Nilai 7 – 14 berarti tidak baik
atau perilaku yang di pelaksanaan Nilai 15 – 22 berarti cukup baik
tampilkan oleh dokumentasi Nilai 23 – 28 berarti baik
perawat dalam keperawatan yang
pelaksanaan baik dan benar dan
dokumentasi tidak mendukung
keperawatan. pelaksanaan
dokumentasi yang
baik dan benar
Faktor Eksternal :
 Beban Kerja - Beban kerja adalah - Melihat kegiatan atau Kuesioner Ordinal Berat : 11 – 15
 Supervisi banyaknya pekerjaan aktivitas perawat Ringan : 6 – 10
 Ketersediaan yang di kerjaan oleh sesuai dengan jenis Sedang : 1 – 5
fasilitas seorang perawat. pekerjaan dan
format beratnya pekerjaan
pendokument dalam waktu tertentu
asian
- Supervisi adalah - Arahan, partisipasi, Kuesioner Ordinal Baik : 6 - 8
pengawasan serta komunikasi kepala Cukup : 3 – 5
pengamatan dari ruang terhadap Kurang : 0 – 3
kepala ruang terhadap perawat dalam
perawat dalam pelaksanaan
pelaksanaan pendokumentasian
pendokumentasian.

- Ketersediaan fasilitas - Kelengkapan format Kuesioner Ordinal Lengkap : 8 - 10


format pendokumentasian Kurang :5 – 7
pendokumentasian sesuai dengan Sedang : 2 - 4

44
adalah tersedianya standar asuhan
format keperawatan.
pendokumentasian
sudah sesuai dengan
standar asuhan
keperwatan
2 Pendokumentasian Pendokumentasian Pengkajian Kuesioner Ordinal Ya = 1
keperawatan keperawatan adalah suatu keperawatan, diagnosa Tidak = 0
bukti berupa catatan atau keperawatan, rencana Sehingga 0 -6 = kurang patuh
laporan mengenai status tindakan keperawatan, 7 – 12 = cukup patuh
kesehatan klien serta implementasi, evaluasi 13 – 18 = berarti patuh
semua kegiatan asuhan keperawatan dan
keperawatan yang catatan asuhan
dilakukan oleh seorang keperawatan.
perawat.

Sumber : Mulyono (2005)

45
1.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini merupakan suatu alat ukur atau alat

bantu yang di gunakan oleh peneliti untuk melakukan pengumpulan

data agar sistematis. Instrumen dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pernyataan atau

pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang,

dimana responden (dalam angket) dan interviewer (dalam hal

wawancara) tinggal memberikan jawabn atau dengan memberikan

tanda-tanda tertentu (Notoadmojo, 2002). Kuesioner ini digunakan

untuk menggali atau mendapatkan informasi tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi perawat dalam pelaksanaan

pendokumentasian.

1.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas item adalah uji statistik yang digunakan untuk

menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur

variabel yang diteliti. Uji reliabilitas item adalah uji statistik yang

digunakan untuk menentukan reliabilitas serangkaian random

sampling yaitu accidental yang merupakan pengambilan sampel

yang dilakukan sesaat, sehingga sampel yang diperoleh adalah

sampel yang ada/tersedia pada waktu itu.

46
1.9.1 Mengukur Validitas

Uji validitas menggunakan rumus koefisien

korelasi product moment. Metode ini digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

dua variabel.

Uji validitas dilakukan kepada responden, jika

koefisien r-hitung yang diperoleh > r-tabel dengan

taraf signifikan 0.05 (r-tabel = 0.363) maka instrumen

dikatakan valid.

1.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh

mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran 2 kali atau

lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,

2010).

Pengujian reliabilitas instrumen dapat

dilakukan dengan teknik Alfa Cronbach karena dapat

digunakan untuk mengukur data dengan skala

ordinal untuk item-item yang mempunyai lebih dari 2

jawaban (Sugiyono, 2011).

47
Untuk melihat apakah reliabel angket baik

atau tidak maka peneliti menggunakan standart

reliabel menurut Azwar (2002) sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan

Nilai Alpha

Apha Tingkat Reliabelitas

0.00 s.d 0.20 Kurang reliabel

>0.20 s.d 0.40 Agak reliabel

>0.40 s.d 0.60 Cukup reliabel

>0.60 s.d 0.80 Reliabel

>0.80 s.d 1.00 Sangat reliabel

1.9.3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Penelitian

Setelah dilakukan uji valideitas pada 30

responden dengan total pertanyaan 58 pertanyaan

atau pernyataan dengan pertanyaan variabel

pengetahuan sebanyak 10 pertanyaan, variabel

sikap 10 pernyataan, variabel beban kerja 8

pernyataan, variabel supervisi 5 pernyataan, variabel

ketersediaan fasilitas format pendokumentasian 5

pernyataan, variabel pendokumentasian

keperawatan 20 pernyataan. Dengan menggunakan

48
Corelasi product moment dan bantuan program

komputer SPSS for windows versi 16.0. hasil

didapatkan 46 pertanyaan/pernyataan yang valid dan

12 pertanyaan/pernyataan yang tidak valid.

Penyebaran pertanyaan/pernyataan yang valid dan

gugur dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3

Sebaran item valid dan gugur

No Item Jumlah
Variabel
Valid Gugur Valid Gugur
1
Pengetahuan 1,3,4,5,6,8,10 2,7,9 7 3
2
Sikap 2,3,6,7,8,9,10 1,4,5 7 3
3
Beban Kerja 1,2,4,5,6,7,8 3 7 1
4
Supervisi 2,3,4,5 1 4 1
5 Ketersediaan fasilitas
Format 2,3,4,5 1 4 1
Pendokumentasian
6 1,2,3,4,5,6,7,8,
Pendokumentasian 13,14,1
9,10,11,12,15, 17 3
Keperawatan 9
16,17,18,20

Untuk melihat apakah kuesioner tersebut

reliabel baik atau tidak, maka peneliti menggunakan

standar reliabel menurut Azwar (2002). Berikut ini

adalah hasil uji reliabilitas pada tabel 3.4 :

49
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Kategori Keterangan


Alpha
Pengetahuan 0,85 0.80 s.d 1.00 Sangat Reliabel
Sikap 4,69 0.40 s.d 0.60 Cukup reliabel
Beban Kerja 6,70 0.60 s.d 0.80 Reliabel
Supervisi 6.80 0.60 s.d 0.80 Reliabel
Ketersediaan Fasilitas Format 2,812 0.20 s.d 0.40 Agak Reliabel
Pendokumentasian
Pendokumentasian 2,23 0.20 s.d 0.40 Agak Reliabel
Keperawatan
Dari uji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan standar

Alpha , maka hasil dari masing-masing kuesioner berada dalam

tingkat reliabel.

1.10 Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Penggolahan data pada penelitian ini akan dilakukan melalui

langkah- langkah sebagai berikut :

a. Editing

Editing dilakukan dengan cara untuk mengeroksi data yang

telah diperoleh, meliputi: kelengkapan jawaban, dan

relevansi jawaban terhadap kuesioner

50
b. Coding

Coding dilakukan untuk memberikan kode terhadap jawaban

kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk

mempermudah dalam pengolahan data.

c. Tabulation

Tabulating dilakukan untuk memasukkan data ke dalam

bentuk tabel dan dilakukan perhitungan dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 16.

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis

univariat tergantung dari datanya. Untuk data numeric

digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar

deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap

variabel. (Notoatmodjo, 2010).Pada penelitian ini

menggunakan jumlah dan proporsi serta terdiri dari jenis

data kategorik.

b. Analisa Bivariate

Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010).

Untuk analisis bivariat peneliti menggunakan bantuan

51
program SPSS versi 16.0. Untuk mengetahui adakah faktor-

faktor yang mempengaruhi perawat dalam pelaksanaan

pendokumentasian di ruang Dahlia I dan Dahlia II Rumah

Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Diuji dengan

menggunakan uji statistik korelasi Spearman Rank (Rho)

dengan derajat kemaknaan atau tingkat signifikan (< α =

0.05). Apabila hasill uji statistik dengan Spearman Rank

(Rho) menunjukan p < α 0.05, maka hipotesa nol ditolak

dan hipotesa alternatif diterima, artinya ada hubungan

antara kedua variabel yang diuji.

Untuk nilai MSA (Measure Of Sampling Adequacy) Berkisar

antara 0 – 1, dengan ketentuan sebagai berikut ( Santoso,

2006) :

 MSA 1 artinya variabel dapat diprediksi tanpa

kesalahan oleh variabel lain

 MSA >0,5 artinya variabel masih bias diprediksi dan

bisa di analisis lebih lanjut

 MSA <0,5 artinya variabel tidak bisa diprediksi dan

tidak bisa di dianalisis lebih lanjut atau dikeluarkan

dari variabel lainnya.

52

Anda mungkin juga menyukai