JANTUNG KORONER
NIKE JEMMA
2021/2022
KATA PENGANTAR
alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
menyelesaikan makalah ini, dan penulis buat dengan waktu yang telah di
tentukan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan
adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan
makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
Makassar,Desember 2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersering yakni sebesar 36% dari seluruh kematian, angka ini dua
kematian, yakni sebesar 26,4%, angka ini empat kali lebih tinggi
kata lain, lebih kurang satu diantara empat orang yang meninggal di
2006).
melemah dan bahkan bisa mati. Gangguan pada pembuluh koroner ini
indikasi tidak jelas, pemilihan obat tidak sesuai, cara penggunaan obat
Oleh karena itu, pemilihan jenis obat akan sangat menentukan kualitas
jantung itu, ada pula yang tidak dapat diselamatkan (Yahya, 2010).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
koroner
TINJAUN PUSTAKA
sehingga tidak cukup suplai darah yang berarti juga kurangnya suplai
(Soeharto,2004).
B. Etiologi
Penyakit jantung koroner disesebabkan oleh penumpukan
yang cukup serius dan Angina Pectoris ( Nyeri dada) sampai infark
1. Aterosklerosis
2. Trombosis
yang khas, yaitu rasa tertekan atau berat di dada yang sering
2004).
D. Gejala umum
tidak nyaman di ulu hati, sesak nafas, dan mengeluh rasa lemas
E. Faktor Resiko
Faktor-faktor resiko dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat diubah
a. Hipertensi
itu hipertensi juga dapat menebalkan dinding bilik kiri jantung yang akhirnya
tekanan darah diastolik sebesar 5mmHg resiko PJK berkurang sekitar 16%
(Leatham, 2006).
b. Diabetes Mellitus
penderita DM adalah 2-6 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang tanpa
resiko kematiannya menjadi tiga kali lipat lebih tinggi. Peningkatan kadar
insulin yang tidak cukup atau tidak bekerja dengan baik (Yahya, 2010).
proliferasi sel otot polos dalam pembuluh darah arteri koroner, sintesis
Sekitar 24% kematian akibat PJK pada laki-laki dan 11% pada
dosis dimana orang yang merokok 20 batang rokok atau lebih dalam
sehari memiliki resiko sebesar dua hingga tiga kali lebih tinggi menderita
PJK dari pada yang tidak merokok (Leatham, 2006). Setiap batang rokok
dan bersama-sama zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat merusak
2010).
d. Hiperlipidemia
lemak bebas berasal eksogen dari makanan dan endogen dari sintesis
lemak. Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid yang relatif
Lipid tidak larut dalam plasma tetapi terikat pada protein sebagai mekanisme
e. Obesitas
hiperlipidemia, merokok, dan seseorang yang tidak aktif secara fisik memiliki
adalah meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL. Selain itu,
(Leatham, 2006).
a. Jenis Kelamin
dibandingkan pada perempuan dan kondisi ini terjadi hampir 10 tahun lebih
2006).
b. Keturunan (genetik)
kegemukan dan DM. Jika anggota keluarga memiliki faktor resiko tersebut,
darah, kadar kolesterol, dan gula darah agar berada pada nilai ideal,
c. Usia
insiden MI meningkat lima kali lipat. Hal ini terjadi akibat adanya
KESIMPULAN
otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Kondisi lebih
menyebabkan kematian
keturunan.