Anda di halaman 1dari 17

I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sel terdiri oleh banyak makromolekul yang mempunyai struktur dan
fungsi yang berbeda-beda. Makromolekul besar dalam sel dibentuk sebagai
susunan berulang dari satuan-satuan struktutr dasar yang dinamakan monomer,
antara monomer satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan kovalen.
Monomer tersebut dihubungkan dengan suatu reaksi kimia dimana dua molekul
saling berikatan secara kovalen antara satu molekul dengan molekul yang lain
dengan melepas satu molekul air (merupakan reaksi kondensasi atau karena
molekul yang hilang adalah air, maka reaksi tersebut bisa disebut reaksi
dehidrasi). Monomer dirangkai bersama untuk kemudian membentuk suatu
polimer melalui proses yang dikenal sebagai sintesis kondensasi. Sedangkan
makromolekul yang dibentuk disebut dengan polimer.
Salah satu makromolekul yang penting bagi makhluk hidup, yaitu
karbohidrat. Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4
kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih
banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada
negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin
bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya
sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung

karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya


lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari karbohidrat.
1. Bagaimana sifat kimia dan fisika makromolekul karbohidrat.
1.Apa saja peranan dari karbohidrat.

1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui apa definisi dari karbohidrat.
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana sifat kimia dan fisika makromolekul
karbohidrat.
1.3.3. Untuk mengetahui apa saja peranan dari karbohidrat.

II
ISI OBJEK GARAPAN

2.1.Definisi Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan air (H 2O). Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer sakar (polimer gula). Karbohidrat
adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil (-OH).
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid
atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).
Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas
atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah: (CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul
air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus
demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan
yang

berasal

dari

tumbuh-tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada


otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu.
Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses foto sintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung
hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa
matahari

tanda-tanda

dari

kehidupan

tidak

akan

dijumpai.

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap

dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan


utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan
suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Rumus umumnya adalah CnH2nOn.

Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat terbagi atas 3 golongan, yaitu:
1. Monosakarida.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam
bentuk isomer dekstro (D). Gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di
sebelah kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur
cincin. Jenis heksosa lain yang terdapat dalam ilmu gizi adalah manosa.
Monosakarida

yang

mempunyai

lima

atom

karbon

disebut pentosa,

seperti ribosa dan arabinosa.


Karbohidrat dalam golongan ini merupakan karbohidrat yang paling
sederhana (glukosa) karena terdiri atas 3-6 atom C dan tidak bisa lagi
dihidrolisa. Monosakarida biasanya mudah larut dalam air dan umumnya terasa
manis sehingga secara umum disebut juga sebagai gula. Penamaannya juga
berakhiran osa.
Ada beberapa jenis monosakarida yang paling dikenal dan memegang
peranan terpenting dalam kehidupan, yaitu:
a. Trios, yakni jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C. Contohnya ialah
Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton

b. Tetrosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C. Contohnya


adalah threosa, Eritrosa, xylulosa.
c. Pentosa jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C. Contohnya ialah
Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa,Ribulosa.
d. Hexosa jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C. Contoh hexosa adalah
Galaktosa, Glukosa, Mannosa dan fruktosa. Diantara keempatnya ini yang
amat dikenal dalam kehidupan sehari-hari ialah galaktosa, fruktosa dan
glukosa.Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun
dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayursayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat
dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
2. b)

Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis

sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan
hasil hidrolisa dari gula tebu.
3. c)

Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada

di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.


4. e.

Heptosa, yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C. Contohnya ialah

Sedoheptulosa.

2.

Oligosakarida.
Oligosakarida merupakan gula yang dibentuk oleh kondensasi dua sampai
sepuluh monomer monosakarida yang kehilangan satu molekul air. Oligosakarida
yang terdiri atas:
- dua molekul disebut disakarida,
- tiga molekul disebut trisakarida ,
contoh :
- sukrosa mol. glukosa dan fruktosa,
- laktosa mol. glukosa dan galaktosa.

a.

Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering
disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert.
Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber sukrosa ialah dari tebu (100%
mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), dan jelly.

b.

Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua


molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum,
lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum
akan berubah menjadi warna biru. Amilum terdiri dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas, yaitu:

a)

Amilosa yaitu larut dengan air panas dan mempunyai struktur rantai lurus.

b) Amilopektin yaitu tidak larut dengan air panas dan mempunyai sruktur rantai
bercabang.
c.

Laktosa yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
Sumber laktosa hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.

3.

Polisakarida.
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekulmolekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat
yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Berikut adalah
macam-macam polisakarida :

a.

Amilum (pati atau tepung). Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut
di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa
ini disebut gelatinisasi. Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak
manis, tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk sol
atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini dapat digunakan untuk
mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat diubah oleh gula atau asam. Pati
di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan; di dalam biji-bijian pati
terdapat dalam bentuk granula. Penguraian tidak sempurna dari pati dapat
menghasilkan dekstrin yaitu suatu bentuk oligosakarida. Molekulnya lebih
sederhana jika dibandingkan dengan tepung dan bersifat mudah larut dalam air,
mudah dicerna, sehingga baik untuk makanan bayi. Pati dapat dihidrolisis dengan
enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin. Beras ketan amilosa (12%), beras biasa amilosa > 2 %.

b.

Dekstrin. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya


lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan jodium akan berubah
menjadi wama merah.

c.

Glikogen. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang


disimpan dalam hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila
diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan

pati hewani, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati
tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna
merah. Sumber utama glikogen banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu,
syrup jagung (26%).
d.

Selulosa. Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama


hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat
dinding sel tanaman. Selulosa dengan amilosa bedanya pada ikatan glukosidanya.
CMC (carboxymethil cellulose) merupakan salah satu contoh turunan selulosa
yang digunakan pada pembuatan 15 es krim untuk memperbaiki tekstur dan
kristal laktosa sehingga lebih halus. Selain itu CMC digunakan pada Industri
makanan untuk memperbaiki tekstur. Polisakarida ini lebih sukar diuraikan dan
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : memberi bentuk atau struktur pada
tanaman, tidak larut dalam air dingin maupun air panas, tidak dapat dicerna oleh
cairan pencernaan manusia sehingga tidak menghasilkan energi, tetapi dapat
membantu melancarkan pencernaan makanan, dapat dipecah menjadi satuansatuan glukosa oleh enzim dan mikroba tertentu. Ikatan-ikatan selulosa yang
panjang dapat membentuk kapas atau serat rami. Selulosa dan hemiselulosa
terdapat pada bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan
dan sayuran. Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah
selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel
tumbuh-tumbuhan.

e.

Inulin. Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Inulin juga
merupakan fruktosan dan mudah larut dalam air hangat.

f.

Glikosaminoglikan. Glikosaminoglikan merupakan karbohidrat kompleks.


Umumnya menyusun jaringan misalnya tulang, elastin, dan kolagen pada
manusia.

g.

Glikoprotein. Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan, umumnya


terdapat pada membrane sel dan merupakan protein karbohidrat.
Berdasarkan pada dapat atau tidaknya dicerna, karbohidrat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu sebagai berikut:

a.

Karbohidrat dapat dicerna


Karbohidrat dapat dicerna contohnya adalah amilum yaitu pati dan tepung padipadian dan umbi-umbian. Glikogen adalah karbohidrat kompleks yang terdapat
pada hewan yaitu pada bagian daging dan hati.

b.

Karbohidrat yang tidak dapat dicerna


Contohnya yaitu fiber atau yang terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran,
kacang-kacangan dan selaput ari pada bulit-bulir padi. Walaupun tidak dapat
dicerna, serat makanan masih berguna bagi tubuh karena dapat mengenyangkan,
memperlancar buang air besar, menghambat penyerapan kolesterol dan glukosa
pada makanan.

2.2.Sifat Kimia dan Fisika Karbohidrat


Sifat Kimia Karbohidrat
Beberapa Sifat Kimia Karbohidrat
1. Sifat Mereduksi
Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi,
terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk
keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini
disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul
karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu+
+

dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya:

a. Pereaksi Fehling
Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat
mereduksi, juga dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri atas
dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B. Larutan Fehling A
adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling B adalah larutan
garam Knatartrat dari NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan
terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu
karbohidrat.

b. Pereaksi Benedict
Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat dan
natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion
Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natriumkarbonat dan
natriumsitrat membuat pereaksi Benedict bersifat basa lemah. Endapan yang
terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini
tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa.

c. Pereaksi Barfoed
Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan
digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida.
Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O
terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada oleh disakarida, dengan
anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak
berbeda banyak. Tauber dan Kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu
dengan jalan mengganti asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang

dihasilkan direaksikan dengan pereaksi warna fosfomolibdat hingga menghasilkan


warna biru yang menunjukkan adanya monosakarida. Disakarida dengan
konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif. Perbedaan antara pereaksi
Barfoed dengan pereaksi Fehling atau Benedict ialah bahwa pada pereaksi
Barfoed digunakan suasana asam.

d. Pembentukan Furfural
Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya
stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida
menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah
reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.
Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural.
Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh
karena furfural apabila direaksikan dengan naftol atau timol, reaksi ini dapat
dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat. Pereaksi Molisch terdiri atas larutan
naftol dalam alkohol. Apabila perekasi ini ditambahkan pada larutan glukosa
misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan
terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi
warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan naftol.
Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan
sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat. Hasil negatif
merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.
e. Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan
membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang

terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing
karbohidarat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk
mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan
beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat
dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui.
Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk Dglukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukosazon.
Glukosa, fruktosa dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan osazon yang
sama.
f. Pembentukan Ester
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila
direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus OH dan
dengan asam fosfat dapat menghedakinya menghasilkan ester asam fosfat. Gugus
hidroksil dari monosakarida bereaksi dengan asam fosfat membentuk ester
sebagai berikut :

OH
-CH2OH + HO-P=O

OH

-CH2-O-P=O+H2O
OH

OH

2. Isomerisasi
Dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya
apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa
encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida

ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula, apabila yang dilarutkan itu
fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai
juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruin van Eckenstein yang
berlangsung melalui proses enolisasi.

3. Pembentukan Glikosida
Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa.
Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak
memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat
reaksi adalah gugus OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang
terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang
terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan
gugus OH yang bereaksi disebut gugus OH glikosidik.Glikosida banyak
terdapat dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam
glikosida ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks.
Sifat Fisika Karbohidrat
Adapun sifat-sifat fisik dari karbohidrat yaitu:
a. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen.
b.

Jika kristal glukosa murni dilarutkan dalam air, maka larutannya akan memutar
cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Namun bila larutan itu dibiarkan beberapa
waktu dan diamati putarannya, terlihat bahwa sudut putaran berubah menjadi
semakin kecil, hingga lama-kelamaan menjadi tetap. Peristiwa ini disebut
mutarotasi, yang berarti perubahan rotasi atau perputaran.

c. Kalau secara rasanya karbohidrat mempunyai ciri manis. tawar, pahit, asam, dan
padat.

2.3.Peranan Karbohidrat dalam Makhluk Hidup


Karbohidrat mempunyai beberapa peran penting dalam makhluk hidup,
antaranya sebagai berikut:
1) Sebagai komponen utama penyusun membran sel.
2) Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa
mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan
tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa
menghasilkan 4,1 kkal.
3) Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa,
pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa.
5) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6) Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
7) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam
inti yang amat penting dalam pewarisan sifat.
8) Sumber energi dalam proses respirasi.
9) Simpanan energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolisme
contoh : Pati, glikogen dgn cepat dpt diubah mjd glukosa.
10) Bagian dr kerangka struktural pembentuk RNA dan DNA gula ribosa
deoksiribosa
11) Elemen struktural pd dinding sel tanaman, bakteri & eksoskleleton
Arthropoda polisakarida
12) Identitas sel berikatan dgn protein atau lipid dan berfungsi dlm proses
pengenalan antar sel (cell-cell recognition) oligosakarida
13) Pelumas sendi kerangka, perekat diantara sel.

III.Kesimpulan

1. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan air (H 2O). Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer sakar (polimer gula). Karbohidrat
adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil (OH).

Karbohidrat

paling

sederhana

bisa

berupa

aldehid

(disebut

polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon


atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa
karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari
karbohidrat adalah: (CH2O)n. Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan yaitu
monosakarida, oligosakarida,dan polisakarida.

2. Sifat fisika karbohidrat,yaitu Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom


karbon, hidrogen, dan oksigen, lalu jika kristal glukosa murni dilarutkan
dalam air, maka larutannya akan memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
Kalau secara rasanya karbohidrat mempunyai ciri manis. tawar, pahit, asam,
dan padat. Sedangkan sifat kimia dari karbohidrat yaitu monosakarida dan
beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam
suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan
identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini
disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul
karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion
Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya
fehling, molisch, dan lain-lain.

3. Karbohidrat mempunyai beberapa peran penting pada mahluk hidup, yaitu


Sebagai komponen utama penyusun membran sel,sebagai sumber energi

utama, berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam


dan basa, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh, membantu
penyerapan kalsium,sebagai elemen structural pembentuk RNA dan DNA,
dan masih banyak lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Juju.2014.Karbohidrat.
http://jumajuma27.blogspot.com/2014/03/karbohidrat.html. Diakses pada tanggal
22 Maret 2015 pukul 15.55

Hermawan.2014.Biokimia Karbohidrat.
https://hermawanbtl.wordpress.com/2014/03/16/biokimia-karbohidrat/. Diakses
pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 14.44

Sofiah, Imat.2014. Makalah Makromolekul.


http://imatimatimatya.blogspot.com/2014/02/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 16.50

Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai