Jenis-Jenis Zat Gizi Makro Dan Zat Gizi Mikro Yang Di Butuhkan Oleh Tubuh
Manusia
Oleh :
2021
ZAT GIZI MAKRO
I. Defenisi Zat Gizi Makro
A. KARBOHIDRAT
1. Pengertian Karbohidrat
Secara umum, karbohidrat merupakan senyawa polihidroksialdehid atau
polihidroksiketon dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun
unit kompleks. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida (CO2) dan air
(H2O) melalui proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau selulosa. Kata
karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat
didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa
karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat
adalah: Cn(H2O)n atau CnH2nOn.
2. Klasifikasi karbohidrat
1) MONOSAKARIDA
Adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula yang
lebih sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada dua
yaitu aldosa yang memiliki gugus fungsi aldehid dan ketosa yang memiliki
gugus fungsi keton. Berdasarkan jumlah atom karbonnya, monosakarida terdiri
dari triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu,
glukosa, fruktosa dan galaktosa.
a. Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa.
Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah buahan, sayur-sayuran, madu,
sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir
pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Glukosa dijumpai di
dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai
penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan
fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat
meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai
pada penderita Diabetes Mellitus.
b. Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis
sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu
dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil
pemecahan sukrosa.
c. Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada
di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
d. Ribosa, (digunakan dalam pembentukan RNA) Karena merupakan
penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi
genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa
kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan
penyusuna kerangka DNA.
2. DISAKARIDA
Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan
disakarida terdapat 3 jenis yaitu
a. Sukrosa Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih
sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula
invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber: tebu (100%
mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
b. Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua
molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan
amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan
Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Amilum terdiri dari 2
fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas):
1. Amilosa dapat larut dengan air panas, mempunyai struktur
rantai lurus
2. Amilopektin tidak larut dengan air panas, mempunyai
sruktur rantai bercabang
Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4
golongan:
- Amilosa Tinggi 25-33%
-Amilosa Menengah 20-25%
-Amilosa Rendah 09-20%
-Amilosa Sangat Rendah < 9%
c. Laktosa mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam
air. Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
-Susu Sapi 4-5%
-Asi 4-7%
Laktosa dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan
kekurangan enzim laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa
berkurang. Kelainan ini dapat dijumpai pada bayi, anak dan orang dewasa,
baik untuk sementara maupun secara menetap. Terapi diit dengan pemberian
formula rendah laktosa seperti LLM, Almiron, Isomil, Prosobee dan
Nutramigen, dan AI 110 bebas Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh
diberikan terlalu lama (maksimum tiga bulan), karena laktosa diperlukan
untuk pertumbu ban sel-sel otak. Setelah tiga bulan, laktosa diberikan secara
bertahap sesuai dengan pertumbuhan anak.
3. POLISAKARIDA
Merupakan jenis karbohidrat kompleks yang terdiri atas unit monosakarida
yang terikat dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibagi menjadi dua, yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida. Polisakarida yang berfungsi sebagai
bahan makanan cadangan yaitu pati dan glikogen, sedangkan pembentuk
struktur molekul yaitu kitin dan selulosa.
a. Amilum (zat pati) Merupakan sumber energi bahan pangan kaya akan
amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi
penting lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan
bagi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan
akarnya. Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber
amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi.
Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%,
sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%. Amilum tidak larut di dalam
air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat
pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut "gelatinisasi". Amilopektin akan
memeberikan perubahan warna merah-violet jika dianalisis dengan iodin.
b. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih
sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan iodium akan berubah
menjadi wama merah.
c. Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul,
larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan
iodium akan menghasilkan warna merah violet. Pada waktu hewan
disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen
dipecah menjadi asam laktat selama post mortum. Glikogen disimpan di
dalam hati dan otot sebagai granula, yang sewaktu-waktu dapat diubah
kembali menjadi glukosa bila dibutuhkan. Sumber : banyak terdapat pada
kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).
d. Selulosa merupakan homopolisakarida yang terdiri atas 100 – 1000 unit β-
D-glukosa. Proses polimerisasi melalui proses kondensasi dengan ikatan
glikosidik 14 antarmolekul glukosa. Pada dinding sel tanaman, fibril
selulosa membentuk rantai paralel yang saling bersilangan antarlayer. Fibril
tersebut juga membentuk matriks dengan hemiselulosa, pektin dan
ekstensin. Rantai paralel selulosa pembentuk mikrofibril memiliki ikatan
hidrogen antar rantai. Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang
terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna
oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa.
Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber Serat
merupakan komponen dinding sel tanaman yang tak dapat dicerna oleh
sistem pencernaan manusia yang dapat memperbesar volume dari faeses,
sehingga akan memperlancar defekasi. Tanpa adanya serat, mengakibatkan
terjadinya konstipasi (susah buang air besar), haemorrhoid (ambeyen),
divertikulosis, kanker pada usus besar, appendicitis, diabetes penyakit
jantung koroner dan obesitas.
e. Inulin, pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Fruktosan, inulin merupakan
Larut air hangat, inulin dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli. Hasil
Tes Iod negatif.
f. Dekstrin dari hidrolisis pati
g. Khitin Polisakarida Invertebrata
h. Glikosaminoglikan karbohidrat kompleks, merupakan (+asam uronat,
amina), penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen. Contoh : asam
hialuronat, chondroitin sulfat
i. Glikoprotein Terdapat di cairan tubuh dan jaringan terdapat di membran sel,
merupakan Protein + karbohidrat.
4. Fungsi karbohidrat
Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek
(gula merupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai
cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan
dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel. Karbohidrat
juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat mampu
mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna
5. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-
kacangan kering dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-
tepungan, selai, sirup dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak
mengandung karbohidrat. Sayur umbi- umbian, seperti wortel dan bit serta sayur
kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-
daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur dan susu sedikit
sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai
makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan sagu.
Sumber materi :
Modul Karbohidrat jilid I UII (https://diploma.chemistry.uii.ac.id)
Modul kuliah Biokimia Karbohidratoleh Sang Ketut Sudirga, Universitas Udayana
(https://simdos.unud.ac.id)
Materi Karbohidrat oleh Dr. Halomoan Hutagalung Universitas Sumatera Utara
(https://repository.usu.ac.id)
B. PROTEIN
1. Pengertian Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein merupakan
salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Protein juga dapat ditemukan dalam
setiap sel dan molekulnya terdiri dari unsur C, H, N, O, S dan terkadang P, Fe, Zn
dan Co.
Protein Konyugasi adalah protein yang mengandung senyawa lain
nonprotein. Protein konyugasi dapat dilihat dalm Tabel 1, di bawah ini :
Sumber Materi : Buku Bahan ajar Dasar-dasar biokimia oleh Dr. Ir. Sri Wahjuni,
M.Kes., Udayana University Press (PDF)
ZAT GIZI MIKRO
II. Defenisi Zat Gizi Mikro
1. Vitamin dan Mineral
A. VITAMIN
Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokirniawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga
harus dipasok dari makanan. Vitamin yang pertama kali ditemukan, yakni vitamin A
dan B, ternyata masing-masing bersifat larut dalam lemak dan larut dalam air. Padahal
vitamin dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelarutannya yaitu :
Vitamin yang larut dalam air : vit. C, vit. B1,B2 ,B6 dan B12, niasin, asam
tetrathidrofolat, asam pentotenat, Biotin.
Vitamin yang larut dalam lemak : vit. A, vit. D, vit. E, vit. K.
Defisiensi relatif, vitamin dalam makanan akan menimbulkan berbagai
keadaan penyakit yang khas. Defisiensi vitamin tunggal dari kelompok vitamin B
jarang terjadi, karena diit yang jelek paling sering disertai dengan keadaan defisiensi
multipel; Walaupun begitu, sejumlah sindrom yang tegas merupakan ciri khas
defisiensi vitamin tertentu. Di mana vitamin-vitamin yang larut dalam air, dikenali
keadaan penyakit beri-beri (defisiensi tiamin karena vitamin ini merupakan kofaktor
dalam reaksi enzimatik); keiLosis, glositis, sebore, dan fotofobia (defisiensi
riboflavin), pelagra (defisiensi niasin), neuratis perifer (defisiensi piridoksin), anemia
pernisiosa (defisiensi kobalamin), anemia megaloblastik (defisiensi asam folat), dan
penyakit skorbat/skurvi (defisiensi asam askorbat). Defisiensi vitamin dapat dihindari
dengan mengkonsumsi (diit) berbagai jenis makanan dalam jumlah yang memadai.
C. RIBOFLAVIN
1. Defenisi Riboflavin
Nama lain riboflavin adalah vitamin B2 dan vitamin G, Gejala
defisiensi riboflavin meliputi keradangan lidah, jejas pada sudut bibir,
dermatitis dan anemia. Kebutuhan pada orang dewasa ditaksir sekitar 0,2
mikromol permegajoule energi. Riboflavin lambat dikeluarkan dari tubuh
kaena adanya ikatan yang kuat antara koenzim flavin dengan masing-
masing apoenzimnya. Absorbsi maksimal terjadi di jejunum. Riboflavin
bersirkulasi dalam darah dengan berikatan pada albumin & gamma-
globulin. Dalam sel, riboflavin diubah kembali menjadi FAD dan FMN
dengan reaksi phosphorilasi yang membutuhkan Zn. Riboflavin disimpan
dalam sel hati, jantung dan ginjal, tetapi segera digunakan lagi sehingga
asupan dibutuhkan setiap hari. Kelebihan diekskresi melalui urin.
2. Fungsi Riboflavin
a. Berfungsi sebagai komponen koenzim Flavoprotein yaitu Flavin
Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin Mononukleotida
(FMN).
b. Merupakan koenzim pengkatalisis dalam metabolisme glukosa dan
asam lemak.
c. FMN penting dalam penggunaan piridoksin.
d. FAD berperan mengubah triptofan menjadi niasin.
3. Sumber Riboflavin
- Daging
- Susu dan produknya
- Telur
- Hati
- Sayuran hijau
D. NIASIN
1. Defenisi Niasin
Niasin atau yang biasa dikenal dengan Vitamin B3, Asam Nikotinat
dan Niasinamid. Mengandung bentuk asam dan amide, terdapat dalam 2
bentuk yaitu nikotinamid dan asam nikotinat. Merupakan unsur utama dari
NAD+ dan NADP (Nicotinamide dinukleotid phosphate), niasin absorbsi
di usus halus sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan Nikotinamida
Mononukleotida (NMN) yang terdapat dalam sirkulasi dalam bentuk
bebas. Niasin bebas yang tak diubah menjadi NAD dan NADP
dimetabolisme lebih jauh dan diekskresi melalui urin . Thiamin dan Vit B6
dibutuhkan untuk proses perubahan triptofan menjadi niasin
2. Fungsi Niasin
a. NAD+ dan NADP ada di semua sel, berperan sebagai oksidoreduktase
yang terlibat dalam glikolisis, metabolisme asam lemak, pernafasan
jaringan, detoksifikasi.
b. NAD juga berfungsi dalam sintesis glikogen.
c. NAD juga berperan dalam DNA repair.
d. Digunakan juga sebagai penurun kolesterol (dosis 1g/hari dapat
menurunkan kolesterol serum)
3. Sumber Niasin
- Daging/ikan/unggas
- Hati
- Ginjal
- Susu dan produknya
- Telur
- Kacang tanah
E. PIRIDOKSAI
1. Defenisi Piridoksai
Vitamin B6 atau Piridoksai Terdapat di alam dalam 3 bentuk ;
Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin,yang berperan sebagai koenzim dalam
bentuk ; Piridoksal fosfat (PLP), Piridoksamin fosfat (PMP). Piridoksal
dalam dosis yang sangat tinggi bersifat toksik dan juga menyebabkan
kejang.
2. Fungsi Piridoksai
a. Dalam bentuk PLP dan PMP berperan sebagai koenzim dalam
metabolisme protein.
b. PLP juga membantu proses yang menghasilkan neurotransmitter:
epinefrin, norepinefrin, dopamin, serotonin dan GABA
c. PLP membentuk prekursor hem dalam hemoglobin.
d. PLP dibutuhkan untuk mengubah triptofan menjadi niasin.
e. PLP membantu pelepasan glikogen dari hati dan otot.
f. PLP terlibat dalm perubahan asam linoleat menjadi asam arakhidonat.
g. PLP penting dalam pembentukan lapisan mielin sel syaraf.
h. Piridoksin berperan penting dalam pertumbuhan dan pembelahan sel.
3. Sumber Piridoksai
- Daging/ikan
- Hati
- Ginjal
- Kacang-kacangan
- Kentang
- Pisang
F. PANTOTENAT
1. Defenisi Pantotenat
Unsur pembentuk koenzim A dan sintesis asam lemak ini terdapat secara
luas. Defisiensi pantotenat pada manusia tak dikenal kecuali pada
percobaan pemberian antagonis sintetis
2. Fungsi Pantotenat
a. Sebagai bagian dari koenzim A, berperan dalam metabolisme asam
lemak
b. Juga berperan dalam metabolisme karbohidrat (siklus asam sitrat dan
glukoneogenesis)
c. Juga berperan dalam sintesis asetilkolin, hormon steroid, kolesterol,
fosfolipid dan porfirin, yang diperlukan utk pembentukan hemoglobin
3. Sumber Pantotenat
- Daging organ
- Daging/ikan/unggas
- Jamur
- Alpokat
- Brokoli
- Serealia utuh
- Kacang-kacangan
G. KOBALAMIN (VITAMIN B12)
1. Defenisi Kobalamin
Dalam bahasa terdahulu teiah kita ketahui bahwa absorpsi molekul
yang besar ini memerlukan suatu glikoprotein yang disebut: faktor
intrinsik, dan bahwa kebutuhan hariannya adalah sekitar satu nanomoi
(ada yang memperkirakan sampai serendah 200 pikomol/ hari pada orang
dewasa). Hewan mendapatkan kobalamin dengan jalan memakan
mikroorganisme tersebut atau memakan hewan lain. Dalam mukosa usus
halus, vit B12 dilepas dan dipindahkan ke protein lain dan dibawa ke hati
dan jaringan tubuh lain. Vit B12 dalam cairan empedu dan sekresi saluran
cerna disalurkan kembali melalui siklus entero-hepatik. Cadangan vitamin
B12 dapat bertahan sampai 10 tahun. Akibat defisiensi vit B12 ada 2
sindroma :
1. Gangguan sintesis DNA mengakibatkan gangguan sel: anemia
megaloblastik, glositis, gangguan absorpsi dan rasa lemah
2. Gangguan saraf: degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang
dan saraf perifer (tanda: mati rasa, kesemutan, kaki terasa panas,
kaku dan rasa lemah pada kaki)
2. Fungsi Kobalamin
a. Vit B12 dibutuhkan untuk mengaktifkan asam folat
b. Vit B12 dibutuhkan untuk fungsi normal seluruh sel, terutama sel-sel
saluran cerna, sumsum tulang dan jaringan syaraf.
c. Merupakan kofaktor 2 jenis enzim yaitu metionin sintetase dan
metilmalonil koA mutase.
d. Metionin sintetase berperan dalam konversi homosistein menjadi
metionin, sintesis DNA.
e. Metilmalonil koA mutase berperan dalam degradasi asam propionat
dan dan asam lemak rantai ganjil terutama dalam sistem saraf.
3. Sumber Kobalamin
- Hati
- Ginjal
- Susu
- Telur
- Ikan
- Keju
- Daging
H. ASAM FOLAT
1. Defenisi Asam Folat
Absorbsi folat berkisar antara 0-96 %. Untuk diit campuran biasa,
absorpsi ditaksir sekitar 50%. Absorpsi dihambat oleh sianida dan 2,4
dinitrophenol, absorbsi dengan transport aktif (membutuhkan ATP).
Absorbsi dapat terjadi pula secara difusi tetapi dalam jumlah sedikit .
Setelah diabsorbsi, bersirkulasi dalam bentuk pteroilmonoglutamat dalam
plasma. Hati merupakan tempat simpanan utama folat, yang habis dalam
20 minggu. Yang tidak digunakan oleh sel diekskresi dalam bentuk asam
pteroilglutamat melalui urin.
VITAMIN C
1. Defenisi
Nama lain, Ascorbic acid atau Dehydroascorbic acid, Kebutuhan harian
minimum orang dewasa untuk askorbat kira-kira 50 mikromol (10 mg). Jalur
sintesis askorbat (Gb.19). Prokariota tidak memerlukan vitamin ini. Telah
diterangkan diatas vitamin mempunyai fungsi dalam reaksi enzimatik pada
vitamin C: ikut berperan pada kerja enzim-enzim prolin, lisil hidroksilase, dan
p-hidroksifenilpiruvat oksidase, dan juga dalam pembentukkan noradrenalin.
Diabsorpsi di usus halus, terutama ileum dengan transport aktif dan
membutuhkan carrier. Bila konsumsi antara 20-120mg/hari, maka absorbsi
90%. Konsentrasi tertinggi di jaringan Adrenal, pituitari dan retina. Tubuh
dapat menyimpan sampai 1500mg (utk 3 bulan). Kelebihan vit C diekskresi
melalui urin. Metabolit utama: asam oksalat, askorbat2 sulfat, askorbat,
dehidroaskorbat, asam 2,3 iketogulanat.
2. Fungsi Dalam Tubuh
a. Berfungsi dalam sistem transfer ion hidrogen
b. Membantu pengaturan redoks status dalam sel
c. Membantu melindungi antioksidan lain (PUFA) dan vitamin E) terhadap
peroksidase
d. Sebagai antioksidan dari protein tertentu
e. Menjaga rasio asam lemak tak jenuh/lemak jenuh
f. Membantu konversi asam folat menjadi asam folinat
g. Membantu absorpsi Fe dengan mempertahankan bentuk fero
h. Berperan dalam reaksi detoksifikasi dalam mikrosom
i. Berperan sebagai koenzim dari enzim2 dalam pembentukan collagen
(proses penyembuhan luka)
j. Diperlukan dalam inkorporasi Fe menjadi ferritin
k. Mempertahankan Cu dalam status reduksi sehingga dapat berperan dalam
reaksi hidroksilasi
3. Sumber
- Buah-buahan sitrus
- Papaya
- Strawberry
- Melon
- Brokoli
- Kobis
2.1 Vitamin Larut Lemak
Kelompok vitamin yang hidrofobik ini tidak akan diabsorpsi kecuali pada
pencernaan. Vitamin larutlemak memiliki sifat umum yaitu berhubungan dengan
absorpsi dan transport dari lipid. Absorpsi vitamin → terlarut dengan misel (untuk
pembentukan misel dibutuhkan garam empedu dan getah dari pankreas). Transportasi
ke hati oleh kilomikron melalui pembuluh darah limfe. Penyimpanan vitamin A,D,
dan K terutama di hati dan vitamin E pada jaringan adipose. Umumnya tidak
diekskresikan ke urin tetapi ke feses.
A. VITAMIN A
1. Defenisi
Vitamin ini merupakan zat bakal dari retinol, suatu senyawa 20-karbon
poliprenol. Ada 2 golongan vitamin A :
1. Preform vitamin A → 3 bentuk aktif
- Alkohol→Retinol
- Aldehid→Retinal / Retinaldehid
- Asam→Asam retinoat.
Preformed vitamin A dan karotenoid akan dibebaskan dari protein
makanan dalam gaster. Di usus halus: Retinil ester akan dihidrolisis
menjadi retinol yang lebih efisien untuk diabsorpsi. Karotenoid akan
diubah → retinaldehid → retinol. Absorpsi dalam bentuk retinol 80-90%.
Vitamin A sebagai bagian dari kilomikron akan ditransport melalui jalur
limfatik intestin → pembuluh darah → hati, namun ada sebagian vitamin
A, yang diabsorpsi kembali ke hati melalui mekanisme enterohepatik,
Untuk absorpsi berperan vitamin / zat pereduksi lain seperti vitamin E
untuk melindungi vitamin dari destruksi oksidatif, Distribusi vitamin A
dari hati ke jaringan perifer melalui proses de-esterifikasi retinil ester
kemudian diangkut berikatan dengan kompleks retinol binding protein
(RBP) –transthyretin (RBP –TTR). RPB–retinol akan di tangkap oleh
reseptor jaringan lain yang akan memperantarai transfer retinol dari RBP
ke CRBP. Setelah asam retinoat terbentuk, maka akan berkonversi menjadi
bentuk yang siap untuk dikeluarkan melalui urine atau melalui empedu.
2. Provitamin A (karotenoid)
Absorpsi dalam bentuk karotenoid 40 – 60%. Kadar karoten serum →
menggambarkan asupan baru. Akumulasi karotenoid terutama di jaringan
adiposa dan hati. Likopen ditemukan tinggi kadarnya di testis, glandula
adrenal dan prostat. Lutein dan zeaxanthin terkonsentrasi di jaringan
retinal. Karotenoid pada jaringan umumnya akan teroksidasi dan
terdegradasi → sehingga komponen tersebut kehilangan fungsi biologis
aktifnya. Vitamin A dapat diekskresikan melalui asam empedu-feses
(70%) Urine (30%). Karotenoid tidak ditemukan dalam urine dan ekskresi
melalui garam empedu sangat minimal.
2. Fungsi Vitamin A Dalam Tubuh
a. Penglihatan
- Komponen dari pigmen penglihatan→menjaga integritas fotoreseptor
pada roddan conedi retina
- 11-cis isomer dari retinaldehide yang dikombinasi dengan protein
opsin akan menhasilkanrhodopsin padarod (batang) untuk cahaya
lemah
- iodopsin pada cone (kerucut) untuk cahaya kuat dan warna
- Sinar akan merubah konfigurasi 11-cis retinal menjadi bentuk all-
transretinal yang akan menyebabkan perangsangan penglihatan
b. Diferensiasi seluler
- Regulasi ekspresi gen via nuclear retinoic acid receptor → pengaturan
proliferasi dan maturasi sel khususnya pada reproductive tissue dan
mammalian embryogenesis
- Pembentukan struktur normal sel yaitu diferensiasi dari sel basal
menjadi sel mukosa
- Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan skeletal
dan jaringan lunak melalui sintesis protein dan diferensiasi sel-sel
tulang termasuk gigi
c. Sistem imunitas
- Pembentukan mucosal mucin secretion
- Mempengaruhi sistem imunitas seluler dan humoral
B. VITAMIN D
1. Defenisi
Vitamin D adalah Sekelompok prohormon senyawa sterol turunan
siklopentano perhidroenantren. Ada 2 golongan
D. VITAMIN K (TOKOFEROL)
1. Defenisi
Senyawa ini terdapat pada tanaman dan juga disintesis oieh bakteri
usus. Walaupun sebagian besar vitamin K disintesis bakteria mungkin
tidak dapat diserap karena sumber ini mungkin mereka kurang
mengkonsumsi daging Bagaimanapun hewan coba yang diberi antibiotik
untuk menekan pertumbuhan flora usus selalu mengalami defisiensi.
Defisiensi kadang-kadang dijumpai pada bayi, khususnya bayi yang baru
lahir prematur dan dijumpai pada orang dewasa yang mengalami sumbatan
pada ductus choledochus yang menghalangi saluran empedu. Senyawa ini
sukar larut dalam air karena mempunyai rantai samping poliorenil yang
panjang. Vitamin K terdapat dalam sejumlah struktur ikatan organik yang
semuanya mengandung quinone dan mempunyai bioaktifitas vitamin K,
semua komponen mempunyai cincin 2–metil–1,4–nafthoquinon. Sekarang
terdapat sejumlah derivat yang semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin
K yaitu :
- Vitamin K1 (phylloquinone) →disintesis dari tanaman dan merupakan
bahan makanan sumber
- Vitamin K2 (menaquinone) → dihasilkan oleh bakteri usus (0,3 –5 mg,
kira-kira sama dengan jumlah yang disimpan di hati)
- Vitamin K3(menadion) → sintetik → mempunyai kekuatan biologi 2X
lebih kuat dari vitamin K1dan K2. Dalam penyimpanan Vitamin K
terutama diakumulasi di hati yang terdiri dari : 90% vitamin K2dan
10% K1.
Dalam hati vitamin K akan dikonyugasikan dengan asam glukoronat
dan asam sulfat, untuk kemudian diekskresikan 20% melalui urine dan
40% diekskresikan melalui garam empedu.
2. Fungsi
a. Berfungsi sebagai faktor yang berperan pada proses pembekuan darah
b. Merupakan kofaktor untuk proses karboksilasi asam glutamat menjadi
asam γ karboksiglutamat (Gla)
c. Gla merupakan suatu protein untuk faktor pembekuan darah: faktor II
(protrombin), VII, IX dan X
d. Gla juga tersebar dibeberapa jaringan seperti : tulang, ginjal, plasenta,
pankreas, limpa dan paru, tetapi sebagian besar fungsinya belum jelas
e. Di tulang protein tersebut disebut Gla protein tulang atau osteokalsin
yang merupakan protein non kolagen yang terbanyak di matriks tulang.
Kadar osteokalsin dalam darah merupakan petanda penting untuk
mendiagnosis aktivitas osteoblas di dalam tulang.
3. Sumber
- Sebagai antioksidan alamiah
- Terutama terdapat pada sayuran berwarna hijau, seperti brokoli,
bayam dan seladaMinyak dari tanaman seperti kedelai, canola, zaitun
- Sayuran lain, buah, sereal, telur dan daging →sedikit mengandung
vitamin K
B. MINERAL
1. Defenisi Mineral
Berbagai mineral telah dinyatakan esensial bagi manusia dan dapat dibagi
Menjadi dua kelompok mineral minor dan mineral mayor. Difinisi minor yaitu dalam
tubuh hanya terdapat sampai batas mikro gram jaringan tubuh:
- Mineral Mayor :
1. Kalsium (Ca), Berfungsi sebagai pembentuk tulang, bekerjanya saraf,
kontraksi otot, dan metabolisme sel. Salah satu dampak kekurangan
kalsium adalah risiko osteoporosis.
2. Fosfot (P), Berfungsi untuk pembentukan tulang, mempertahankan pH
darah, dan untuk metabolisme energi. Kekurangan mineral ini dalam
tubuh dapat menimbulkan gangguan tulang, proses pertumbuhan, dan
fertilisasi.
3. Sulfur (S), Berfungsi membentuk protein dan jaringan dalam tubuh.
Defisiensi sulfur akan menimbulkan gangguan otot, sendi, dan kulit.
4. Kalium (K), Dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung,
regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai
metabolisme energi. Kekurangan kalium akan memunculkan gejala
seperti diare, muntah, lemah otot, serta turunnya tekanan darah.
5. Natrium (Na), Berfungsi membantu kerja saraf dan memperbaiki
pertahanan cairan. Sayangnya, kekurangan natrium jarang terjadi.
6. Klorida (Cl), Mineral yang satu ini berguna sebagai elektrolit dan
memproduksi asam lambung. Juga berfungsi sebagai imun, kofaktor
enzim di hati untuk metabolisme komponen toksin. Kekurangan
klorida, tubuh mengalami gangguan pertumbuhan, timbul rasa pusing,
lemah, dan kram.
7. Magnesium (Mg), Berfungsi sebagai zat pembentuk sel darah merah
yang mengikat oksigen dan hemoglobin. Juga sebagai kofaktor enzim,
fungsi otot, dan saraf. Kekurangan magnesium menimbulkan risiko
kejadian penyakit jantung koroner, diabetes tipe-2, serta gangguan
fungsi otot dan saraf.
- Mineral Minor:
1. Zat Besi (Fe), Berguna mengantarkan oksigen, metabolisme energi,
kofaktor enzim, fungsi otak dan otot, serta memperkuat sistem
imunitas dalam tubuh. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan
anemia, pertumbuhan terhambat, lemah, dan lesu.
2. Mangan (Mn), Berfungsi sebagai kofaktor enzim, berguna untuk
metabolisme energi, pembentukan tulang, juga kofaktor enzim
superoksida dismutase (enzim antioksidan). Kekurangan mineral
mangan dapat mengakibatkan gangguan tulang dan hati.
3. Tembaga (Cu), Serupa dengan zat besi, tembaga berfungsi sebagai
kofaktor enzim, metabolisme energi, membantu fungsi saraf, bersifat
antioksidan, dan melakukan sintesis jaringan pengikat. Defisiensi
tembaga dapat mengakibatkan anemia, gangguan fungsi saraf,
depigmentasi rambut, serta gangguan tulang.
4. Iodium (I), Berfungsi sebagai pembentu zat tirosin yang terbentuk
pada kelenjar tiroid. Selain itu, berguna dalam fungsi reproduksi,
metabolisme, dan pertumbuhan. Kasus terbanyak dari kurangnya
mineral iodium adalah gondok. Kekurangan iodium juga menyebabkan
tubuh kerdil, pertumbuhan terhambat, serta gangguan mental.
5. Belerang (S), Fungsi ; a. Membantu dalam penyimpanan dan
pembebasan energi b. Meningkatkan kerja enzim tertentu c.
Memelihara otot dan saraf d. Meningkatkan proses pembekuan darah
e. Sbg komponen substansi tubuh yg diperlukan untuk proses
detoksifikasi f. Sbg komponen struktural as. Nukleat dan vitamin
(tiamin, biotin, pantotenat dan asam-asam lemak). Sumber Buah-
buahan, sayuran, polong-polongan, kacang- kacangan, telur, susu,
daging, keju dan makanan yg mengandung protein.
6. Cobalt (Co), Berfungsi sebagai kofaktor untuk pembentukan vitamin
B12 (kobalamin) yang membantu proses pembuatan sel darah merah.
Kekurangan cobalt dapat mengakibatkan defisiensi vitamin B12.
7. Selenium (Se), Berfungsi sebagai komponen antioksidan, mengatasi
racun seperti hidrogen peroksida, membantu hormon, sistem imun, dan
melindungi sel dari proses oksidasi sendiri. Gangguan yang akan
muncul akibat kekurangan selenium adalah masalah jantung dan
gangguan sistem kekebalan tubuh.
8. Kromium (Cr), Berfungsi sebagai regulator hormon insulin dan
pertumbuhan. Defisiensi mineral ini dapat meningkatkan kadar gula
dalam darah.
9. Seng (Zn), Berguna untuk menjaga fungsi membran, sistem imun,
kofaktor enzim untuk ekspresi gen, dan berfungsi sebagai antioksidan.
Defisiensi zind dapat menyebabkan gangguan kulit, pertumbuhan
terhambat, menurunnya kadar kolesterol baik HDL, serta menurunnya
nafsu makan.
10. Flourida (F), Membantu metabolisme kalsium (Ca) dan fosfor (P),
komponen matriks tulang dan gigi, serta menghambat pembentukan
karang gigi. Kekurangan fluorida dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Sumber Makanan yang berasal dari hewan
Sumber Materi :
- Buku Bahan ajar Dasar-dasar biokimia oleh Dr. Ir. Sri Wahjuni, M.Kes., Udayana
University Press (PDF)
- Bahan Ajar Konsep Dasar Metabolisme oleh Sukina Balaka,S.Si.,M.Si. Poltekkes
Kemenkes Kedari, Jurusan Gizi, 2018,
- http://staffnew.uny.ac.id/upload/132308480/pendidikan/5.MK+Gizi+OR+Minera
l.pdf.