0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan1 halaman
Kriteria diagnosis PKU klasik adalah kadar fenilalanin plasma diatas 20 mg/dL, kadar tirosin plasma normal, peningkatan metabolit fenilalanin urin, dan kadar kofaktor tetrahidrobiopterin normal. PKU terjadi karena kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase sehingga menyebabkan peningkatan kadar fenilalanin dan rendahnya kadar tirosin. Tujuan terapi PKU adalah menurunkan kadar fenilalanin dan metabolitnya unt
Kriteria diagnosis PKU klasik adalah kadar fenilalanin plasma diatas 20 mg/dL, kadar tirosin plasma normal, peningkatan metabolit fenilalanin urin, dan kadar kofaktor tetrahidrobiopterin normal. PKU terjadi karena kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase sehingga menyebabkan peningkatan kadar fenilalanin dan rendahnya kadar tirosin. Tujuan terapi PKU adalah menurunkan kadar fenilalanin dan metabolitnya unt
Kriteria diagnosis PKU klasik adalah kadar fenilalanin plasma diatas 20 mg/dL, kadar tirosin plasma normal, peningkatan metabolit fenilalanin urin, dan kadar kofaktor tetrahidrobiopterin normal. PKU terjadi karena kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase sehingga menyebabkan peningkatan kadar fenilalanin dan rendahnya kadar tirosin. Tujuan terapi PKU adalah menurunkan kadar fenilalanin dan metabolitnya unt
1. Kadar fenilalanin plasma diatas 20 mg/dL (1200 μmol/L)
2. Kadar tirosin plasma normal 3. Meningkatnya kadar metabolit fenilalanin urin (asam fenilpiruvat dan o- hidroksifenilasetat) 4. Kadar kofaktor tetrahidrobiopterin normal. Fenilalanin merupakan asam amino esesial yang yang dimetabolisme di hati oleh enzim fenilalanin hidroksilase (PAH) menjadi tirosin Fenilalanin penting bagi tubuh karena merupakan senyawa kimia yang mengantar atau menyampaikan pesan pada sistem saraf otak. Kandungannya tidak merugikan tubuh asalkan sesuai dengan dosis aman. Enzim PAH membutuhkan tetrahidrobiopterin (BH4) sebagai kofaktor. PKU terjadi karena kekurangan atau tidak adanya aktivitas PAH sehingga peningkatan kadar fenilalanin dan rendahnya kadar tirosin. Hal ini mengakibatkan fenilalanin berubah menjadi fenilpiruvat yang diekskresikan melalui urin. Tujuan terapi adalah menurunkan fenilalanin dan metabolitnya dalam tubuh untuk mencegah atau meminimalkan kerusakan otak. Pemberian diet rendah fenilalanin membutuhkan pengawasan nutrisi yang ketat dan sering dilakukan pemantauan kadar fenilananin serum. Kadar optimum yang harus dipertahankan antara 3 – 15 mg/dL (0,8-0,9 mM).2 Kadar fenilalanin dibawah 120μmol/L atau diatas 300 μmol/L berhubungan dangan penurunan IQ. Karena fenilalanin tidak disintesis didalam tubuh, diet ketat berlebihan terutama pada anak yang cepat masa pertumbuhannya, dapat menyebabkan defisiensi fenialanin dengan manifestasi alergi, anoreksia, anemia, ruam, diare dan bahkan kematian. Penanganan diet harus dimulai segera setelah lahir jika diagnosis sudah ditegakkan. Dalam banyak kasus pengobatan bergantung pengurangan asupan fenilalanin dengan membatasi protein natural seperti daging, keju, ikan, kacang-kacangan, roti, kentang, jagung dan susu (seiris roti atau sejumlah kecil kentang goring mengandung sekitar 120-150mg fenilalanin Bayi yang terkena PKU terlihat normal saat lahir. Retardasi mental dapat berkembang secara bertahap dan mungkin tidak nyata selama beberapa bulan. Diperkirakan bahwa bayi yang tidak ditangani akan mengalami penurunan IQ pada akhir umur tahun pertama. Pada pemeriksaan fisik, bayi dengan PKU lebih pirang daripada saudara kandungnya yang tidak terkena; mempunyai kulit lebih pirang dan bermata biru dijumpai 90% dari kasus. Beberapa menderita ruam kulit seboroik atau eksematoid, yang biasanya ringan dan hilang bersamaan dengan pertumbuhan anak. Bau badan yang tidak biasa dapat terlihat pada masa awal. Bau badan pada anak dengan PKU dapat dideskripsikan seperti bau apak atau seperti bau tikus. Pada saat lahir, bayi dengan PKU secara klinis normal, dan uji urinnya untuk asam fenilpiruvat mungkin negatif pada beberapa hari setelah lahir. Oleh karena diagnosis tergantung pada pengukuran kadar fenilalanin dalam darah, maka metode pemeriksaan penghambatan bakteri Guthrie digunakan secara luas pada periode bayi baru lahir untuk skrining PKU. Uji ini menggunakan sedikit tetes darah kapiler, yang diletakkan pada kertas saring. darah yang digunakan untuk skrining diambil setelah umur 48- 72 jam dan lebih baik setelah mengkonsumsi protein untuk mengurangi kemungkinan hasil negative palsu. Jika uji ini menunjukkan adanya kenaikan kadar fenilalanin, maka kadar fenilalanin dan tirosin dalam plasma harus diukur.