Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat tepung/pati dan gula. Bahan pangan rakyat di Indonesia
memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu skitar 70% sampai 80%, terutama
pada serelia (padi-padian) dan umbi-umbian, selain itu terdapat pula pada bahan-bahan
pangan lainnya. Karbohidrat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida (Marsetyo dan kartasapoetra, 1991).
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
1
1. Monosakarida (C6H12O6)
Yaitu gula yang paling sederhana terdiri dari molekul tunggal. Dapat dibagi lagi menurut
jumlah atom karbon yang dimiliki: Triosa (3-karbon), Tetrosa (4-karbon), Pentosa (-karbon),
heksosa (6-karbon). Monosakarida yang penting adalah gula yang mempunyai 6-karbon
(Heksosa), contohnya: glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa : gula yang terpenting bagi metabolisme tubuh, dikenal sebagai gula
fisiologis, dextrosa. Sumbernya:Bentuk jadi ditemui di alam pada buah-buahan,
jagung manis, sejumlah akar, madu.Dihasilkan sebagai produk pencernaan pati. Pati
Dextri Maltosa 2 molekul gula glukosa dengan bantuan enzim .
Normal, didapat di dalam sirkulasi darah.
Fruktosa : Merupakan gula yang termanis dari semua gula, dikenal juga dengan
levulosa. Sumbernya yaitu merupakan hasil hidrolisa dari gula sukrosa, perubahannya
menjadi glukosa terjadi di dalam hati kemudian bentuk glukosa ini dapat dioksidasi
sempurna menjadi energi.
Galaktosa : Gula ini tidak ditemui bebas di alam tetapi merupakan hasil hidrolisadari
gula susu(laktosa) melalui proses metabolisme akan diubah menjadi glukosa yang
dapat memasuki Siklus Kreb’s untuk menghasilkan energi. Galaktosa merupakan
komponen dari Cerebrosida yaitu turunan lemak yang ditemukan pada otaak dan
jaringan syaraf.
2. Disakarida
2
dicemadanrasanyalebihenakdannikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna
biru.
Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapatdipisah kandengan air panas):
1. Amilosa
-larut denganair panas
-mempunyai strukturrantai lurus
2. Amilopektin
-tidak larut denganair panas
-mempunyaisrukturrantaibercabang
Perananperbandinganamilosadanamilopektinterlihatpada serelia;
Contohnyaberas,semakinkecilkandungan amilosaatausemakintinggikandungan
amilopektinnya,semakinlekatnasi tersebut.
Pulutsedikitsekali amilosanya (1-2%),beras mengandung amilosa >2%
Berdasarkankandunganamilosanya,beras(nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:
-amilosa tinggi 25-33%
-amilosa menengah 20-25%
-amilosa rendah 09-20%
-amilosa sangatrendah < 9%
Secara umum penduduk di negara-negara Asean, khususnya Flipina, Malaysia,
Thailand dan Indonesia menyenangi nasi dengan kandungan amilosa
medium,sedangkanJepangdanKoreamenyenangi nasi denganamilosarendah.
3. Laktosa
Mempunyai2(dua)molekulmonosakaridayangterdiri dari satumolekul glukosa dan satu
molekul galaktosa.Laktosakuranglarut di dalam air.
Sumberlaktosahanyaterdapatpadasususehinggadisebut jugagula susu.
-sususapi 4-5%
-asi4-7%
Laktosadapatmenimbulkanintolerance(laktosa intolerance)disebabkankekurangan
enzimlaktasesehinggakemampuanuntukmencemalaktosa berkurang.Kelainanini
dapatdijumpaipadabayi,anakdanorangdewasa,baikuntuksementara maupun secaramenetap.
Gejalayangseringdijumpaiadalah diare, gembung,flatus dan kejangperut.Defisiensi laktase
pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, karenabayi sering diare. Terapi diit
3
dengan pemberian formula
rendahlaktosasepertiLLM,Almiron,Isomil,ProsobeedanNutramigen,dan AI 110 bebas
Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama
(maksimumtigabulan),karenalaktosadiperlukanuntukpertumbubansel-
selotak.Setelahtigabulan,laktosa diberikansecarabertahap sesuaidenganpertumbuhan anak.
3. Oligoskarida
Trisakarida (C18H42O21)
Tetrasakarida (C24H42O21)
4. Polisakarida
Dipergunakan untuk mensuplai energi bagi jaringan tubuh pada saat latihan & bekerja keras
Glikogen hati diubah menjadi glukosa untuk disirkulasikan ke berbagai bagian tubuh.
- Sellulosa : Polisakarida yang tidak dapat dicerna tahan terhadap kerja enzim
pencernaan dan menyumbang muatan/massa yang besar terhadap makanan.
4
- Pektin :Tidak dapat dicerna, polisakarida koloid, didapatkan terutama dalam
buah-buahan, memberi ketebalan kulit buah.Berfungsi sebagai
laksatif/pencahar.Berfungsi sebagai pengental, pengikat dan pembentuk gel makanan.
- Inulin : Penting bagi pengobatan dan dipakai dalam test/uji fungsi ginjal.
Segala jenis karbohidrat yang terdapat dalam makanan harus diubah menjadi satu bentuk
yaitu glukosa, melaluiproses pencernaan dan pekerjaan hati. Kemudian melalui peredaran
darah, glukosa yang telah terbentuk diserap dan setelah diubah melalui proses metabolisme
karbohidrat gula tersebut dioksidasi sempurna, melalui siklus Kreb’s menjadi sumber tenaga
yang dipergunakan glukosa sebagai sumber eenergi.
Bila karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh untuk aktivitas sehari-hari,
maka kelebihannya akan disimpan sebagai cadangan energi yang siap dipakai yaitu dalam
bentuk glikogen yang disimpan dalam hati (Liver Glycogen) dan otot (Muscle Glycogen).
Akan tetapi apabila pemasukan karbohidrat terus meningkat, maka kelebihannya akan
disimpan dalam bentuk lemak yang disimpan pada jaringan diposa di bawah kulit.
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum).Di alam
glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari
reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun
serta mempunyai sifat:
Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
5
Dapat mengalami mutarotasiDapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol)
dengan reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2
2. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada
gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff,
yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida. Disebut juga sebagai
gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan mempunyai sifat:
3. Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam
susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses
oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat
yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh
oksidasi glukosa. Dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai sifat:
6
Beberapa disakarida penting sebagai berikut.
1. Laktosa
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa.Laktosa adalah
disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses hidrolisis
enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.
Beberapa sifat lakotsa:
2. Maltosa
3. Sukrosa
7
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa.Sukrosa dibentuk oleh
banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi.Sukrosa mempunyai sifat
memutar cahaya terpolarisasi ke kanan.Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah
glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa bereaks negatif terhadap
pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
Beberapa polisakarida penting.
1. Selulosa
3. Glikogen
4. Kitin
Bangungan utama dari hewan beraki banyak seperti kepiting
Merupakan polimer dari glukosamina
Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa
8
FUNGSI KARBOHIDRAT
Fungsi utamanya adalah menyediakan keperluan energi tubuh, selain itu karbohidrat
juga mempunyai fungsi lain yaitu diperlukan bagi kelangsungan proses metabolisme lemak.
Diketahui juga karbohdrat mengadakan suatu aksi penghematan terhadap protein. Orang-
orang yang membatasi pemasukan kalori, akan membakar terlalubanyak asam amino (unit
pembangun molekul protein) bersama dengan lemak akan dibakar untuk menghasilkan
energi. Akibatnya orang tersebut akan mengalami kehilangan banyak asam amino yang
berfungsi membangun jaringantubuh.
Akan tetapi bila kebutuhan tenaga bisa dicukupioleh karbohidrat, maka tubuh cukup
mengoksidasinya tanpa harus mempergunkan protein yang sebenarnya mempunyaifungsi
yang lebih penting sebagai zat pembangun. Dengan demikian akan menyelamatkan asam
amino untuk fungsi yang lain daripada sekedar penghasil energi.
Sel-sel tubuh membutuhkan ketersediaan energi siappakai yang konstan (selalu ada),
terutam dalam bentuk glukosa sertahasil antaranya.lemak juga merupakan sumber energi,
tetapi cadangan lemak tidak dapan segera dipergunkan sebagai sumber energi siappakai. 1
gram karbohidrat menyediakan 4 kalori, dan diketahui hanya 10 gram glukosa beredar
dalam darah atau 70-100 milligram glukosa per 100 ml darah.kadar (level) glukosa ini
harus dipertahankan.
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna. Bila energi tidak
cukup tersedia maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan katabolisme lemak,
akibatnya terjadi penumpukan/akumulasi badan-badan keton, dan terjadi keasaman pada
darah (Asidosis). Dalam halini karbohidrat berperan sebagai “Fat-Sparer”.
9
3. Penghemat Fungsi Protein (Protein Sparer)
Energi merupakan kebutuhan utama bagi tubuh, sehingga bila karbohidrat yang berasal
dari makanan tidak mencukupi, maka protein akan dirombak untuk menghasilkan panas
dan sejumlah energi. Padahal protein mempunyai fungsi yang lebih utama yaitu sebagai
zatpembangun dan memperbaiki jaringan.Agar dapat dipergunakan sesuai fungsinya maka
kebutuhan karbohidrat harus dipenuhi dalam susunan menu sehari-hari.
Bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika
tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan
didalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil
enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan
energi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.
4. Karbohidrat Sebagai Sumber Energi Utama Bagi Otak dan susunan Syaraf
Otak dan susnan syaraf hanya dapat mempergunakan glukosa sebagai energi, sehingga
ketersediaan glukosa yang konstan harus tetap terjaga bagi kesehatan jaringan tubuh/organ
tersebut. Demikian juga kekurangan glukosa dan oksigen akan menyebabkan kerusakan
otak/kelainan syaraf yang tidak dapat diperbaiki.
Sellulosa (serat) merupakan polisakarida yang tidak dapat dicerna, tetapi mempunyai
fungsi yang penting bagi kesehatan yaitu mengatur peristaltik usus (memungkinkan
terjadinya gerakan usus yang teratur) dan mencegah terjadinya konstipasi, karena serat
memberikan muatan/pemberat pada sisa-sisa makanan pada usus besar.Serat (dietary fiber)
berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.
10
amilase pankreas. Dalam cairan usus mungkin terdapat juga sedikit amilase. Disakarida
maltosa, sukrosa dan laktosa dirombak oleh enzim-enzim khusus yaitu maltase, sekrase dan
laktase. Enzim-enzim ini dan enzim-enzim yang lain yang dihasilkan oleh sel-sel usus tidak
sepenuhnya terdapat dalam keadaan bebas di dalam rongga usus.
Hal ini terbukti karena ekstrak bebas sel dari cairan usus hanya mengandung sedikit
enzim tersebut. Tetapi enzim-enzim tersebut terdapat pada permukaan mikrovilus yang
merupakan batas dari sel absorpsi vilus tersebut. Pada waktu masuk ke batas ini, disakarida
tersebut dihidrolisis, semua menghasilkan glukosa, di samping itu sukrosa menghasilkan juga
fruktosa, dan laktosa menghasilkan galaktosa. Monosakarida ini juga diabsorpsi oleh sel-sel
absorpsi, tetapi mekanisme transport aktifnya belum dapat dipastikan. Sebagian besar
penyerapan merupakan suatu proses aktif dan bukan sekedar suatu proses yang pasif. Hal ini
diperlihatkan dari kemampuan sel-sel epitel untuk menyerap secara selektif zat-zat seperti
glukosa, galaktosa dan fruktosa dalam konsentrasi yang tidak sama. Glukosa diserap lebih
cepat dari fruktosa, sepanjang epitelnya masih hidup dan tidak rusak. Akan tetapi, setelah
unggas mati, ketiga macam gula sederhana itu akan melintasi mukosa dengan kecepatan yang
sama, karena yang bekerja hanyalah kekuatan fisik dalam bentuk penyerapan pasif.
Glikogen, karbohidrat khas hewan, berfungsi sebagai simpanan jangka pendek, yang
dapat dipergunakan secara cepat jika gula yang tersedia dalam darah atau tempat lain telah
habis. Glikogen dapat disimpan dalam kebanyakan sel, terutama dalam sel-sel hati dan otot.
Pada waktu melalui hati, kelebihan gula yang diserap dari usus diambil oleh sel hati dan
diubah menjadi glikogen. Hormon insulin yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok sel
endokrin pankreas, yaitu pulau Langerhans, mengontrol pengambilan glukosa oleh sel-sel dan
sintesis glikogen. Peningkatan gula dalam darah merangsang sel-sel pankreas untuk
memproduksi insulin. Insulin diangkut melalui darah ke seluruh tubuh tempat zat ini
merangsang sintesis glikogen dalam sel otot dan hati. Reaksi kebalikannya, yaitu
perombakkan glikogen menjadi glukosa diatur enzim pancreas, glucagon, dan oleh epinefrin.
Tetapi sel-sel otot tidak mempunyai enzim untuk mengubah glukosa-6-fosfat menjadi
glukosa, sehingga glikogen otot hanya dapat dipergunakan sebagai penimbunan energy untuk
sel otot.
11
untuk dibawa dengan aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukannya. Sebagian lain,
monosakarida dibawa langsung ke sel jaringan organ tertentu dan mengalami proses
metabolisme lebih lanjut.
METABOLISME KARBOHIDRAT
4. JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat
dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)
SUMBER KARBOHIDRAT
12
Kebutuhan gizi terutama energi dipengaruhi oleh : Usia, Ukuran tubuh, dan Jenis kelamin.
Faktor lain penentu kebutuhan gizi yaitu: Jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan
sehari-hari, Keadaan fisiologis, Keadaan khusus; seperti pada pemulihan kesehatan dan
anemia, Keadaan lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut di atas harus menjadi dasar dalam
perhitungan besarnya energi, komposisi zat gizi dan menuuntuk konsumsi pekerja.
Tabel 1. Kebutuhan Gizi Per Hari bagi Pekerja Menurut Umur, Jenis Kelamin dan
Aktivitas Fisik*
Contoh: seorang perempuan usia 35 tahun, memiliki berat badan 52 kg dengan aktivitas
sedang, maka kebutuhan energinya adalah:
13
Kebutuhan energi selama bekerja (8 Jam) adalah 40-50% dari kebutuhan sehari. Bila
diterjemahkan kedalam menu menjadi kebutuhan untuk 1 kali makan dan 1 kali snack.
Kebutuhan energi dan protein selama bekerja seperti tercantum dalam tabel di bawah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Karasapoetra, G., Marsetyo. 1991. Ilmu Gizi, KORELASI Gizi, kesehatan, dan Produktivitas
Kerja. Rineka Cipta: Jakarta
Marlinda, Farah Syam, dkk. 2013. Gambaran Asupan Zat Gizi, Status Gizi, Dan
Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate
Moehji, sjahmien. 1986. Ilmu Gizi. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta; Rineka Cipta.
Suhardjo dan Kusharto, Clara M. 1992. Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius.
15