PENDAHULUAN
macam pati sifatnya tidak sama, tergantung dari panjang rantai C-nya serta lurus atau
bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi yang tidak terlarut
disebut amilopektin. Pati dalam tanaman mempunyai bentuk granula (butiran) yang
Komposisi pati pada umumnya terdiri dari sebagian besar amilopektin dan
sisanya amilosa dimana masing-masing komposisi memiliki sifat alami yang berbeda
yaitu 10-20% amilosa dan 80-90% amilopektin. Amilosa yang terkandung dalam pati
rantai yang linier. Sedangkan pada amilopektin terdiri dari rantai-rantai amilosa
(ikatan α-(1,4)) yang saling berikatan membentuk suatu cabang dengan ikatan
Penggunaan pati sebagai bahan baku industri sangat luas seperti industri
makanan dan tekstil. Sebagian besar pati alami seperti jagung, gandum, tapioka,
kentang, dan sagu mengandung presentase yang tinggi dari rantai percabangan
Maksud dalam percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memahami lebih
jauh mengenai uji karbohidrat melalui metode isolasi pati dari beras dan reaksi antara
2. menentukan reaksi antara larutan amilum dan larutan iod dalam suasana asam,
Menentukan kadar pati (starch) dalam sampel beras dengan cara isolasi
Menentukan reaksi amilum dengan larutan iodin dalam suasana netral, asam,
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
sederhana. Disakarida adalah gula ganda, terdiri dari dua monosakarida yang
disebut polisakarida, yaitu polimer yang tersusun dari banyak blok pembangun gula
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia
yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai
zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur
dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Karbon (C), hidrogen (H), dan
molekul dasar dari karbohidrat, disakarida yang terbentuk dari dua monosa yang
dapat saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula rantai pendek yang dibentuk oleh
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua
yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada
feses. Peranan atau fungsi utama karbohidrat di dalam tubuh adalah untuk
menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian akan diubah menjadi energi.
Kelebihan glukosa akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. (Siregar, 2014).
a. Monosakarida.
Ada tiga jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaitu glukosa, fruktosa
dan galaktosa. Glukosa, dinamakan juga sebagai gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit yaitu dlama sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting
dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa
dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa
merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel
merupakan sumber energi. Fruktosa, dinamakan sebagai gula buah yang merupakan
gula paling manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa dalam
buah, nektar bunga dan juga di dalam sayur. Galaktosa, terdapat di dalam
b. Disakarida.
Ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
Sukrosa, dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir terdiri atas 99 % sukrosa
dibuat dai kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Gula merah dibuat dari kelapa, tebu atau enau melalui proses
penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga banyak terdapat di dalam buah, sayuran
dan madu. Bila dihidrolisis atau dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa
dan fruktosa.Maltosa(gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada
setiap pemecahan pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua
unit glukosa. Laktosa(gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit
glukosa dan satu unit galaktosa. Banyak orang, terutama yang berkulit berwarna
(termasuk orang Indonesia) tidak tahan tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim
laktase yang dibentuk di dalam dinding usu dan diperlukan untuk pemecahan laktosa
terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal
tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut dan diare. Ketidaktahanan
c. Oligosakarida.
d. Polisakarida.
Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,
manusia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pati terutama terdapat dalam padi-
padian dan biji-bijian serta umbi-umbian. Beras, jagung dan gandum mengandung
70-80 % pati, kacang-kacang kering seperti kacang kedelai, kacang merah dan
kacang hijau mengandung 30-60% pati, sedangkan ubi, talas, kentang dan singkong
pembentukan gel juga akan melunakkan dan memecah sel, sehingga memudahkan
glukosa. Pada tahap petengahan akan dihasilkan dekstin dan maltosa. Dekstrin,
merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis
parsial pati. Glikogen, dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk
simpanan karbohidat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di
dalam hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan di dalam otot dan
selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan
energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan
Selulosa pertama kali ditemukan pada tahun 1838 oleh ahli kimia
organik dengan formula (C6H10O6)n yang tersusun dari rantai lurus dari ratusan
hingga ribuan β(1-4) yang berikatan dengan unit D-glukosa. Polisakarida pada
dinding sel tanaman terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Selulosa adalah
struktur esensial terbesar penyusun dari dinding sel dan merupakan polimer organik
yang paling melimpah di bumi. Terdapat banyak molekul selulosa yang berasal dari
2.2 Amilum
Amilum dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai pati atau zat tepung
yang merupakan suatu glukosan dan cadangan persediaan makanan bagi tanaman.
Amilum terdapat pada akar, umbi, atau biji tanaman. Poliosa ini merupakan sumber
kalori yang sangat penting untuk tubuh karena sebagian besar karbohidrat dalam
makanan terdapat dalam bentuk amilum. Rasa amilum tidak manis dan terbentuk
pada proses asimilasi di tanaman. Tanaman yang banyak mengandung amilum yaitu
dengan bentuk oval, atau bulat. Bentuk asli butir amilum dan penyebaran ukuran dari
butir amilum berperan untuk identifikasi sumber pemilik butir amilum tersebut.
Ukuran dan morfologi butir amilum bergantung pada jenis tanaman, dan bentuknya
dapat berupa lingkaran, elips, lonjong, polihedral atau poligonal dan bentuk tidak
beraturan. Amilosa dan amilo pectin merupakan molekul yang disimpan sebagai
semikristalin dan lapisan amorf yang membentuk lamela. Variasi ukuran bentuk
amilum berbeda beda tergantung pada jenis tanamannya (botanical source). Amilum
dibentuk dalam amiloplas, butir amilum memiliki titik pusat yaitu hilum yang
dikelilingi oleh lapisan melingkar yang disebut lamela. Jumlah dan ukuran lamela
yang terbentuk berhubungan dengan jumlah pati yang tersedia untuk biosintesis.
Pada umumnya butir amilum yang berasal dari umbi dan akar termasuk dalam
Amilum berwarna biru keunguan atau hitam dengan lugol atau iodium.
Lapisan yang mengelilingi sebuah titik ditengah disebut hilum. Hilum terletak di
tengah atau di tepi pada butir amilum, terjadinya lapisan diakibatkan letak molekul
yang lebih padat pada awal pembentukan lapisan, dan secara bertahap menjadi lebih
renggang di sebelah luar, hal ini menyebabkan perbedaan kadar air yang terkandung
di dalamnya. Pada butir amilum, molekul tersusun radial menunjukkan sifat kristal
sehingga jika butir amilum diamati dengan mikroskop polaroid dalam posisi silang
akan tampak terang, kecuali pada tanda silang yang pusatnya bertepatan dengan
pada butir amilum lebih besar, hilum biasanya menjadi eksentris (Sari dkk., 2017).
2.3 Beras
Beras adalah biji gabah yang bagian kulitnya sudah dipisahkan dengan cara
digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta alat
penyosoh)\. Beberapa cara penggolongan beras yaitu berdasarkan varietas padinya,
sehingga dikenal adanya beras Bengawan Solo, Celebes, Sintanur, dan lain-lain,
berdasarkan asal daerahnya, sehingga dikenal adanya beras Cianjur, beras Garut, dan
tumbuk dan beras giling, berdasarkan tingkat penyosohannya, sehingga dikenal beras
Karbohidrat utama dalam beras adalah pati dan hanya sebagian kecil pentosan,
selulosa, hemiselulosa, dan gula. Pati beras berkisar antara 85 – 90% dari berat
kering beras. Kandungan pentosan berkisar antara 2 – 2,5% dan gula 0,6 – 1,4%.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
Pati yang diperoleh dari beras yang berupa serbuk sangat halus dan putih.
Secara mikroskopik berupa butir persegi banyak, bersudut atau butir bulat. Hilus
ditengah berupa rongga yang nyata dan celah berjumlah 2- 5µm tidak mempunyai
Regnum : Plantae
Division : Spermatophyte
Subdivision : Angiospermae
Ordo : Poales
Familia : Graminae
Genus : Oryza
METODE PERCOBAAN
mL etanol 95%, 1% larutan amilum, HCl 6 M, NaOH 6 M, dan larutan iod 0,1 N.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah blender, corong, gelas kimia
250 mL, gelas ukur 100 mL, sendok tandu, kertas saring, kain tipis untuk menyaring,
neraca ohauss, 3 buah tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, dan pemanas.
ditimbang gelas ukur dalam keadaan kosong untuk dilihat berat awal gelas sebelum
dimasukkan beras ke dalamnya. Gelas ukur ditimbang kembali yang sudah diisi
dengan beras untuk dilihat berat total beras dengan gelas ukur. Setelah berat sesuai,
lalu dihomogenasikan dengan akuades dan di blender sampai halus. Campuran yang
sudah diblender kemudian disaring menggunakan kain saring. Lalu ditampung hasil
saringan dengan gelas piala 250 mL sedangkan residunya dibuang. Campuran yang
akuades. Proses dekantasi dilakukan pengulangan dua kali dengan yang kedua
saring, terlebih dahulu ditimbang berat kertas saring untuk menghitung berat kertas
saring sebelum menyaring campuran tersebut. Setelah ditimbang, campuran tersebut
disaring melalui corong dan pati atau starch dikeringkan, lalu setelah kering
amilum.
tabung reaksi. Pada tabung reaksi I ditambahkan 2 tetes akuades, tabung reaksi II
ditambahkan 2 tetes HCl 6 M dan tabung reaksi III ditambahkan 2 tetes NaOH 6 M.
= 9,2771 gram
9,2771 gram
% Amilum = x 100%
75 gram
% Amilum = 12,35%
Warna setelah ditambahkan Iod 0,1 M Biru pekat Biru pekat Keruh
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H +H
+ H22O+nI
O + nI22
O O O
H OH H OH
Keruh
BENING
CH2OH O CH2OH O
I
H H
HH
2O+nI 2
OH H OH H 2O + nI2
O O O
dipanaskan
dipanaskan
I
H OH H OH
Biru
BIRU TUAPekat
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
didinginkan
didinginkan
H OH H OH
Bening
BENING
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
Biru Pekat
BENING
4.2.2 Reaksi Amilum + HCl + I2
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H ++HCl+nI
HCl+ nI2 2
O O O
2
H OH H OH
Keruh
BENING
CH2OH O CH2OH O
I
H H
H H HCl+nI
HCl + nI
22
O OH O OH O
dipanaskan
dipanaskan
I dipanaskan
H OH H OH
Biru
UNGUPekat
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
didinginkan
didinginkan
H OH H OH
BENING
Biru Pekat
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
BENING
Biru Pekat
4.2.3 Reaksi Amilum + NaOH + I2
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H ++NaOH+nI
NaOH + nI2 2
O O O
H OH H OH
Keruh
BENING
CH2OH O CH2OH O
I
H H
NaOH+nI 2
NaOH + nI
OH H OH H 2
O O O
dipanaskan
dipanaskan
I
H OH H OH
BENING KEKUNINGAN
Keruh
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
didinginkan
didinginkan
H OH H OH
Keruh
BENING
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
Keruh
BENING
4.3 Pembahasan
dekantasi berulang kali agar proses ekstraksi starch lebih mudah karena dekantasi
larutan tersebut dengan cara pencampuran air dan pencampuran alkohol dalam hal ini
etanol 95% ke dalam filtratnya. Pencampuran air bertujuan melarutkan zat-zat kotor
yang larut dalam campuran homogen tadi. Sedangkan pencampuran etanol 95% pada
filtrat bertujuan untuk penjernihan terhadap zat-zat seperti lipid dan protein yang
yang terkandung dalam pati. Penjernihan dan dekantasi yang dilakukan berulang kali
Setelah diperoleh pati murni hasil ekstraksi beberapa kali, maka pati tersebut
kemudian dikeringkan. Pengeringan dilakukan agar zat-zat penjernih yaitu air dan
etanol menguap sehingga diperoleh pati yang benar-benar murni. Salah satu alasan
penggunaan air dan etanol sebagai zat penjernih karena keduanya benar-benar hanya
melarutkan zat-zat selain amilum. Pati yang telah kering kemudian ditimbang lalu
dihitung kadarnya.
Berat pati yang diperoleh setelah kering yaitu 9,2771 gram dan kadarnya
dalam kentang sebesar 12,35%. Hal ini membuktikan bahwa beras mengandung
amilum. Kecilnya kadar pati yang diperoleh dapat disebabkan oleh banyak faktor,
seperti kualitas beras yang digunakan tidak terlalu baik dan saat proses dekantasi
dengan dua tetes H2O (netral), tabung II diisi dengan dua tetes HCl (suasana asam),
dan tabung III diisi dengan dua tetes NaOH (suasana basa) kemudian ketiganya diisi
dengan dua tetes iod 0,1 N. Tabung I pada suasana netral larutan amilum
ditambahkan dengan akuades akan menjadi keruh. Setelah ditambahkan iod 0,1 N
larutan yang dihasikan berwarna biru pekat. Setelah dipanaskan larutan tidak berubah
warna. Kemudian saat didinginkan larutan tetap berwarna biru pekat. Hal ini
menunjukkan air dan amilum mengalami reaksi. Berdasarkan teori, ketika larutan
netral yang berisi larutan amilum dan akuades ditambahkan larutan iod maka akan
berubah menjadi biru keunguan karena adanya reaksi adisi iod pada amilum dan
ketika dipanaskan warna kembali semula karena terjadi penguaraian ikatan semu
antara iod dan amilum, selanjutnya ketika didinginkan warna kembali biru keunguan.
larutan keruh. Kemudian ditambahkan iod 0,1 N terjadi perubahan warna menjadi
biru pekat. Setalah pemanasan, larutan tidak mengalami perubahan warna. Setelah
didinginkan, larutan tetap berwarna biru pekat. Berdasarkan teori, perlakuan larutan
setelah dipanaskan terjadi perubahan warna biru yang kemudian menjadi bening. Hal
ini karena ikatan semu antara iod dan amilum mudah putus dengan pemanasan serta
terjadi penguraian iod oleh pelepasan iod dari amilum. Setelah didinginkan terjadi
perubahan, keadaan larutan kembali menjadi warna biru bening atau terbentuknya
kembali ikatan antara iod dan amilum. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan
hasil yang diperoleh sesuai dengan teori karena setelah dipanaskan larutan berubah
menjadi biru.
Tabung III pada suasana basa larutan amilum ditambahkan dengan NaOH
diperoleh larutan keruh. Kemudian, ditambahkan larutan iod 0,1 N larutan tidak
mengalami perubahan warna. Setelah dipanaskan, larutan tetap tidak mengalami
perubahan warna. Setelah dingin, larutan juga tidak mengalami perubahan warna.
Hasil uji coba sesuai dengan teori, dimana tidak terjadi perubahan warna apapun baik
sebelum atau sesudah pemanasan dan saat didinginkan. Hal ini dikarenakan
penambahan larutan iod pada amilum tidak menyebabkan terjadinya reaksi karena
iod lebih bereaksi dengan basa (NaOH) dan membentuk hipoidida (NaI dan NaOI)
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
2. Amilum bereaksi pada suasana netral dan asam. Tetapi pada suasana basa,
5.2 Saran
Percobaan dapat dilakukan dengan lancar dan aman karena ketersediaan alat
dan bahan yang sudah lengkap. Diharapkan agar sampel tidak perlu dibawa pribadi
oleh praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M., dan Leomitro, A., 2009, Khasiat Whole Grain, Gramedia, Jakarta.
Campbell, N.A., Jane B.R., Lisa A.U., MichaelL C., Steven A.W., Peter V.M, dan
Robert B.J., 2008, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Chaudhari, P.R., Nishesh T., Laxmi S., Ambika T., and Deepak S., 2018, Rice
Nutritional And Medicinal Properties A Review Article, Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry, 7(2): 150-156.
Niken, A.H., dan Dicky A.Y., 2013, Isolasi Amilosa dan Amilopektin dari Pati
wwwwwKentang, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(3): 57-62.
Risnoyatiningsih, S., 2011, Hidrolisis Pati Ubi Jalar Kuning Menjadi Glukosa
Secara Enzimatis, Jurnal Teknik Kimia, 5(2): 417-421.
Sari, A.K., Serafinah I., Gustini E., dan Jati B., 2017, Keragaman Struktur
wwwwwButir Amilum, Kadar Tepung, dan Clustering Delapan Taksa
wwwwwTanaman Berumbi di Desa Simo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi,
wwwwwJurnal Biotropika, 5(1): 14-21.
Vishakha, K.S., Butte K.D., and Rathod S.S., Natural Polymers-A Comperhensive
wwwwwReview, International Journal of Research in Pharmaceutical and
wwwwwBiomedical Science, 3(4): 1567-1613.
Lampiran 1. Bagan kerja
beras
kain saring.
residunya dibuang.
amilum.
Starch
Amilum
NaOH 6 M.