Anda di halaman 1dari 1

Triptofan adalah salah satu asam amino esensial, yang berarti tidak dapat disintesis

oleh tubuh dan harus didapatkan oleh tubuh lewat makanan. Triptofan merupakan derivat dari
alanin yang mempunyai substituen indol pada karbon . Triptofan terdapat pada semua jenis
protein dan merupakan yang paling sedikit jumlahnya (1-15%). Selain merupakan prekursor
serotonin, triptofan juga merupakan prekursor hormon melatonin. Kandungan plasma/serum
triptofan pada manusia sekitar 30-70 M, tergantung jenis makanan yang diserap (Wurtman,
2004).
Pada tingkatan otak, yang berpengaruh tidak hanya konsentrasi plasma triptofan tapi
juga rasio konsentrasi triptofan. Sekret insulin tidak mempengaruhi kadar triptofan, artinya
triptofan memiliki kecenderungan untuk mengikat albumin yang beredar secara
longgar/lemah. Insulin menyebabkan asam lemak yang tidak teresterifikasi melepaskan
ikatannya dengan albumin dan dibawa ke jaringan adiposa. Hal tersebut meningkatkan
afinitas albumin sehingga dapat berikatan dengan triptofan. Albumin mengikat triptofan
dengan afinitas yang rendah tapi memiliki kapasitasnya tinggi. Meskipun afinitas triptofan
dibanding makromolekul lain di otak termasuk lemah, setidaknya sebanyak 70% yang
beredar berikatan dengan albumin dapat/tersedia untuk asupan otak (Wurtman, 2004).
Peningkatan sintesis serotonin di otak diinduksi oleh asupan karbohidrat, atau
triptofan sendiri, dan telah dikaitkan dengan sejumlah efek perilaku, misalnya, penurunan
waktu tidur, mengantuk, sensitivitas nyeri berkurang, dan penurunan nafsu makan yang
spesifik untuk karbohidrat. Beberapa triptofan dapat dikonversi menjadi triptamin, namun ada
sedikit bukti bahwa triptamin menengahi ini perilaku gejala sisa. (Triptamin menumpuk di
otak hewan diberi triptofan ditambah inhibitor monoamin oxidase, dan mungkin mendasari
aspek sindrom hiperaktif yang berhubungan dengan pengobatan ini) (Wurtman, 2004).

Gambar struktur kimia triptofan


Sumber : http://www.biology.arizona.edu/

Anda mungkin juga menyukai