Anda di halaman 1dari 3

Resume Analisis Titrimetri

Anggota kelompok :
1. Mohamad Fajar Setiawan 08.2017.1.01755
2. Rifky Ahmadi Hamzah 08.2017.1.01766
3. Rizqyta S.I.P 08.2017.1.01788
4. Ainur Rahmania 08.2017.1.01797

Analisis Titrimetri merupakan suatu metode analisa kuantitatif didasarkan pada


pengukuran volume titran(larutan standar) yang bereaksi sempurna dengan analit dan
perhitungannya berdasarkan hubungan stoikiometri dari reaksi- reaksi kimia. Titran
merupakan zat yang digunakan untuk mentitrasi. Analit adalah zat yang akan ditentukan
konsentrasi atau kadarnya. Selanjutnya akan dikatakan titik ekuivalen dari titrasi telah
dicapai.
 Ada berbagai macam istilah dalam titrimetri yaitu;
1. Larutan standar : larutan yang telah diketahui konsentrasinya, ada 2 macam larutan
standar sekunder(larutan yang kemolarannya ditetapkan dengan larutan standar
primer) dan larutan standar primer(larutan yang dibuat dengan ketelitian yang tinggi).
2. Titik ekivalen : titik dimana jumlah T (titran) secara kimiawi sama dengan A (analit).
3. Titik akhir titrasi : titik dimana indikator berubah warna, atau cara lain dengan tanda
lain yang menunjukkan titik akhir.
4. Indikator : zat yang ditambahkan kedalam larutan analit untuk mengetahui titik akhir
titrasi, contoh: fenolptialin(asam), metil orange(basa), dll
 Metode analisis titrimetri :
1. Perhitungan yang tercakup di dalamnya didasarkan pada hubungan stoikiometri dari
reaksi kimia yang sederhana
2. Analisis dengan metode titrimetrik didasarkan pada reaksi kimia seperti aA + tT
---
produk
3. Titik ekivalen = titik dimana jumlah T (titran) secara kimiawi sama dengan A (analit).
4. Titik akhir = titik dimana indikator berubah warna, atau cara lain dengan tanda lain
yang menunjukkan titik akhir.
5. Reaksi yang dipergunakan untuk titrasi meliputi : asam-basa, redoks, pengendapan
dan pembentukan kompleks.
 Syarat analisis titrimetri :
1. Reaksi harus stoikiometri(tidak ada reaksi samping)
2. Pada saat mendekati TE reaksi harus sempurna
3. Ada cara menentukan bahwa TE/TA sudah tercapai
4. Reaksi berlangsung cepat, sempurna dalam beberapa menit.
 Penggolongan Analisis titrimetri :
1. Berdasarkan reaksi kimia:
- Reaksi asam dan basa (netralisasi) :Jika larutan bakunya adalah larutan basa, maka
zat yang akan ditentukan haruslah bersifat asam dan sebaliknya.Berdasarkan sifat
larutan bakunya, titrasi dibagi atas :
1. Asidimetri adalah titrasi penetralan yang menggunakan larutan baku asam.
Contoh : HCl, H2SO4
2. Alkalimetri adalah titrasi penetralan yang menggunakan larutan baku basa
Contoh : NaOH, KOH
- Reaksi reduksi dan oksidasi(redoks) : Yang terjadi adalah reaksi antara senyawa/
ion yang bersifat sebagai oksidator dengan senyawa/ ion yang bersifat sebagai
reduktor dan sebaliknya. Berdasarkan larutan bakunya, titrasi dibagi atas :
1. Oksidimetri adalah metode titrasi redoks yang dimana larutan baku yang
digunakan bersifat sebagai oksidator(KMnO4,K2Cr2O7,Ce(SO) 2,Ce(NH4) 2SO4,-
I2 )
2. Reduksimetri adalah titrasi redoks dimana larutan baku yang digunakan
bersifat sebagai reduktor(Na2S2O3 . 5H2O).
- Reaksi pengendapan : Yang terjadi adalah reaksi penggabungan ion yang
menghasilkan endapan/ senyawa yang praktis tidak terionisasi(AgNO3,Hg(NO3)2/
logam Hg itu sendiri)
- Reaksi pembentukan kompleks : Titrasi kompleksometri digunakan untuk
menetapkan kadar ion-ion alkali dan alkali tanah/ ion-ion logam(EDTA).
2. Berdasarkan Cara titrasi :
- Titrasi langsung : titrasi dimana zat yang akan kita tentukan kadarnya secara
langsung dapat dititrasi dengan larutan standar hingga reaksi berlangsung secara
sempurna.
- Titrasi kembali : suatu reaksi berlangsung lambat dan tidak dapat diperoleh titik
akhir(menambahkan titran secara berlebih, setelah reaksi berjalan sempurna,
kelebihan titran ditentukan dengan menitrasi dengan larutan standar lainnya)
3. Berdasarkan jumlah sampel :
- Titrasi makro (jumlah sampel 100mg, volume titran 10-20ml, ketelitian 0,02 )
- Titrasi semi mikro(jumlah sampel 10-100mg,volume titran 1-10ml,ketelitian
0,001)
- Titrasi mikro(jumlah sampel 1-10mg, volume titran 0,1-1ml, ketelitian 0,001)
 Satuan konsentrasi (analisis titrimetri) :
- Molaritas : mol zat terlarut dalam 1 L larutan
- Normalitas : jumlah ekivalen (gram- ekivalen) zat terlarut dalam 1 L larutan
 Rumus untuk mencari konsentrasi :
- Dalam satuan Normalitas

- Dalam satuan Molaritas


V1 X M1 = V2 X M2 V= Volume
M= Konsentrasi
 Jenis reaksi yang terjadi pada titirmetri ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu;
- Reaksi yang tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi/ reaksi yang tidak
terjadi transfer/ perpindahan elektron
- Reaksi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi/ reaksi yang terjadi transfer/
perpindahan elektron.
Soal !!!!
1. Jika 2 larutan yang berbeda bereaksi tepat dan sempurna dengan volume tertentu maka
jumlah ekivalen dari 2 larutan yang bereaksi adalah sama. Mengapa ?
2. Syarat apa saja suatu zat agar bisa menjadi zat baku primer?
3. Apa perlu menstandarisasi larutan baku sekunder dan sebutkan alasannya?

Anda mungkin juga menyukai