PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT
Disusun oleh:
Aulia Syifa Madani/H2A020109
Pembimbing:
Dr. Maya Dian Rakhmawatie, M.Sc., Apt
LABORATORIUM BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
A. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia
yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat
terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan
yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana
terdiri atas monosakarida yang merupakan molekul dasar dari karbohidrat,
disakarida yang terbentuk dari dua monosa yang dapat saling terikat, dan
oligosakarida yaitu gula rantai pendek yang dibentuk olh galaktosa, glukosa dan
fruktosa. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida yang terdiri atas lebih
dari dua ikatan monosakarida dan serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
a. Monosakarida
Ada tiga jenis monosakarida yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa
pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber
energi. Fruktosa, dinamakan sebagai gula buah yang merupakan gula paling
manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa dalam buah,
nektar bunga dan juga di dalam sayur. Galaktosa, terdapat di dalam tubuh sebagai
hasil pencernaan laktosa.
b. Disakarida
Ada tiga jenis disakarida yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa,
dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir terdiri atas 99 % sukrosa dibuat
dai kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Gula merah dibuat dari kelapa, tebu atau enau melalui proses
penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga banyak terdapat di dalam buah,
sayuran dan madu. Bila dihidrolisis atau dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu
unit glukosa dan fruktosa. Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam.
Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis,
maltosa pecah menjadi dua unit glukosa. Laktosa (gula susu) hanya terdapat
dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa.
c. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Beberapa oligosakarida seperti dekstrin terdapat dalam sirup pati, banyak terdapat
dalam serelia dan umbi-umbian; seluloa dan pektin banyak terdapat dalam buah-
buahan.
Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,
glikogen dan polisakarida nonpati. Proses pemasakan pati disamping
menyebabkan pembentukan gel juga akan melunakkan dan memcah sel, sehingga
memudahkan pencernaannya. Dalam proses pencernaan semua bentuk pati
dihidrolisis menjadi glukosa. Pada tahap petengahan akan dihasilkan dekstin dan
maltosa. Dekstrin, merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Glikogen, dinamakan juga pati hewan karena
merupakan bentuk simpanan karbohidat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang
terutama terdapat di dalam hati dan otot.
C. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan beberapa tabung reaksi berisi masing-masing 8 tetes sampel
karbohidrat, dan memberi label.
2. Menambahkan 5 mL pereaksi Benedict pada tiap tabung, lalu
menghomogenkan dengan vortex.
3. Meletakkan tabung reaksi pada beaker glass yang berisi air mendidih
selama 5 menit.
4. Mengamati lalu mencatat larutan yang mengalami endapan dan perubahan
warna.
Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya
glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan
glukosa tinggi). Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict.
Sukrosa mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat
melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus
aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi.
Selain uji Benedict, uji kualitatif karbohidrat dapat melalui dengan beberapa
metode, yaitu :
a) Uji Molisch
b) Uji Seliwanoff
c) Uji Barfoed’s
d) Uji Bial
Uji bial untuk menguji adanya gula pentose. Pemanasan pentose dengan
HCl pekat akan menghasilkan furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan
ion feri. Hasil pemanasan akan menghasilkan warna biru hijau yang
menunjukkan adanya gula pentosa.
e) Uji Iodine
Uji iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Uji iod juga dapat
membedakan amilum dengan nitrogen. Reaksi antara polisakarida dengan
iodin membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai
heliks (melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan
karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakaraida tidak
membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin.
Cahyany RP. 2018. Pengukuran Kadar Glukosa Urin Dengan Metode Oksidasi
Reduksi Benedict. IKM Stikes Surya Mitra Husada Kediri
Rahayu AO, Karlina S. Uji Kualitatif Karbohidrat (Uji Barfoed dan Uji
Selliwanof). Jurusan Teknologi Agroindustri, Universitas Pendidikan
Indonesia