Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI KARBOHIDRAT PROTEIN DAN LEMAK

Dosen Pengampu: Khairil Pahmi,M.Sc

Disusun Oleh Kelompok 6:


1. Silvia Salsa Dewi 2293041
2. Siti Asri Warda 2293042
3. Sustika Julianti 2293043
4. Tiara Firstania 2293044
5. Usmayani 2293045
6. Vicenta Auliana 2293046
7. Yunda Maulida 2293047
8. Zakiatun Jamal 2293048
9. Zurnuraini 2293049
10. Rizoandi 2293050

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NAHDLATUL
WATHAN MATARAM TAHUN 2022/2023
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1 Karbohidrat merupakan
salah satu zat gizi
2 yang diperlukan oleh
manusia yang befungsi
3 untuk menghasilkan
energi bagi tubuh
4 manusia. Karbohidrat
sebagai zat gizi
5 merupakan nama
kelompok zat-zat organik
6 yang mempunyai struktur
molekul yang
7 berbeda-beda, meski
terdapat persamaan-
8 persamaan dari sudut
kimia dan fungsinya.
9 Semua karbohidrat terdiri
atas unsur Carbon
10 (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) (Siregar,
11 2014, p. 38).
12 Karbohidrat
merupakan salah satu makro
13 nutrien sumber energi
utama bagi tubuh.
14 Karbohidrat dalam
makanan yang ada dalam
15 bentuk gula dan pati dan
selulosa. Karbohidrat
16 adalah salah satu
contoh dari senyawa yang
17 ada di bahan pangan
dan digunakan sebagai
18 bahan metabolisme
biologis dan menyediakan
19 4 kcal/g. selain
karbohidrat senyawa-senyawa
20 yang ada dalam
bahan pangan yang lain
21 seperti protein, lemak,
lipida, vitamin dan
22 mineral juga terkait
erat dengan proses
23 metabolisme dalam
makhluk hidup bahkan
24 sebagian merupakan
bahan dasar dari
25 metabolisme(Sumbono,
2016, p. 8)
26 Karbohidrat merupakan
salah satu zat gizi
27 yang diperlukan oleh
manusia yang befungsi
28 untuk menghasilkan
energi bagi tubuh
29 manusia. Karbohidrat
sebagai zat gizi
30 merupakan nama
kelompok zat-zat organik
31 yang mempunyai
struktur molekul yang
32 berbeda-beda, meski
terdapat persamaan-
33 persamaan dari sudut
kimia dan fungsinya.
34 Semua karbohidrat
terdiri atas unsur Carbon
35 (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) (Siregar,
36 2014, p. 38).
37 Karbohidrat
merupakan salah satu makro
38 nutrien sumber energi
utama bagi tubuh.
39 Karbohidrat dalam
makanan yang ada dalam
40 bentuk gula dan pati dan
selulosa. Karbohidrat
41 adalah salah satu
contoh dari senyawa yang
42 ada di bahan pangan
dan digunakan sebagai
43 bahan metabolisme
biologis dan menyediakan
44 4 kcal/g. selain
karbohidrat senyawa-senyawa
45 yang ada dalam
bahan pangan yang lain
46 seperti protein, lemak,
lipida, vitamin dan
47 mineral juga terkait
erat dengan proses
48 metabolisme dalam
makhluk hidup bahkan
49 sebagian merupakan
bahan dasar dari
50 metabolisme(Sumbono,
2016, p. 8)
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang
befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai zat gizi
merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur
molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut
kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O) (Siregar, 2014, p. 38).
Karbohidrat merupakan salah satu makro nutrien sumber energi utama bagi
tubuh. Karbohidrat dalam makanan yang ada dalam bentuk gula dan pati dan
selulosa. Karbohidrat adalah salah satu contoh dari senyawa yang ada di bahan
pangan dan digunakan sebagai bahan metabolisme biologis dan menyediakan 4
kcal/g. selain karbohidrat senyawa-senyawa yang ada dalam bahan pangan yang
lain seperti protein, lemak, lipida, vitamin dan mineral juga terkait erat
dengan proses metabolisme dalam makhluk hidup bahkan sebagian merupakan
bahan dasar dari metabolisme(Sumbono, 2016, p. 8).
Karbohidrat adalah hasil alam yang memiliki banyak fungsi penting
dalam tanaman maupun hewan. Melalui fotosintesa, tanaman merubah karbon
dioksida menjadi karbohidrat, yaitu dalam bentuk selulosa, pati, dan gula-gula.
Karbohidrat dalam tepung terdiri dari karbohidrat dalam bentuk gula sederhana,
pentosa, dextrin, selulosa, dan pati.(Qalsum, 2015, p. 170).
Sebagian besar karbohidrat,terutama golongan monosakarida dan disakarida
seperti glukosa, fruktosa, galaktosa, dan laktosa mempunyai sifat
mereduksi.Sifat mereduksi dari karbohidrat disebabkan oleh adanya gugus aldehida
atau gugus keton bebas.(Daud, 2012, p. 46).
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi (yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas) . Gula pereduksi
meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa,
glukosa dan maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+
oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya
ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya
pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah
bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna hijau, merah, atau
orange(Dasyanti, 2013, p.1-2).
Uji Seliwanoff bertujuan untuk mengetahui adanya ketosa (karbohidrat yang
mengandung gugus keton). Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl
panas menjadi asam levulinat dan 4-hidroksilmetilfurfural. Jika dipanaskan
karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada
larutannya. Disakarida sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa
memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohdrat lain dalam
jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama.
Protein merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel hidup dan
merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel. Protein ditemukan di dalam
semua sel dan semua bagian sel. Protein juga amat bervariasi, ratusan jenis yang
berbeda dapat ditemukan dalam satu sel. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang
asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Beberapa protein mengandung
gugus kimia lain disamping asam amino yaitu unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium
dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam
semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur
nitrogen merupakan 16% dari berat protein (Dirga, 2018, p.27).
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh karena zat ini
disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat
pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung
unsur-unsur C, H, O dan N yang tidak memiliki oleh lemak atau karbohidrat. Struktur
protein yang terdiri dari polipeptida yang mempunyai rantai yang amat panjang,
tersusun atas banyak unit asam amino (Natsir, 2018, p. 49).
Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan CuSO4 encer.
Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada sampel. Adanya
protein sampel ditunjukkan perubahan sampel menjadi warna ungu. Pembentukan
warna disebabkan karena adanya kompleks ion Cu+ dengan ikatan peptida protein.
Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air yang dapat dipisahkan dari sel
dan jaringan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik yang non polar,
misalnya dietil eter atau kloroform. Oleh sebab itu, senyawa ini dibagi menurut sifat
fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam pelarut non polar dan yang tidak larut dalam
air. Meskipun struktur lemak bermacammacam, semua lemak mempunyai sifat
struktur yang spesifik, yaitu mempunyai gugusan hidrokarbon hidrofob yang banyak
sekali dan sedikit gugusan hidrokarbon hidrofil. Hal ini menggambarkan sifat struktur
lemak yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar.
Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun,dimana trigliserida akan
dihidrosisoleh basa NaOH membentuk gliserol dan sabun. ;rigliserida dapat berupa
ester asamlemak membentuk garam karboksilat. prinsip saponifikasi adalah hidrolisis
lemak berupatrigliserida oleh basa6alkali menghasilkan gliserol dan sabun
(Clayden,2012).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara penguji karbohidrat dengan tes benedict dan seliwanoff ?


2. Bagimana cara penguji protein dengan menggunakan uji biuret ?
3. Bagaimana cara pengujian lemak dengan menggunakan uji saponifikasi lemak
?

1.3 Tujuan
1. Melakukan pengamatan karbohidrat dengan tes benedict dan seliwanoff
2. Melakukan pengamatan protein dengan melakukan uji biuret
3. Melakukan pengamatan kemak dengan menggunakan uji saponifikasi

B.PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Uji Karbohidrat
a. Uji Benedict
 Alat dan Bahan

N Alat Bahan
O
1. Gelas ukur Larutan benedict 2,5 mL
2. Pipet tetes Larutan glukosa 4 tetes
3. Tabung reaksi
4. Penangas air
5. Penjepit kayu
 Cara Kerja
1) Mengambil larutan benedict dan glukosa sesuai dengan apa
yang sudah terdapat pada modul praktikum.
2) Memasukkan 2,5 ml larutan benedict ke dalam tabung reaksi.
3) Menambahkan 4 tetes larutan glukosa yang akan diperiksa.
4) Campurkan dan masukkan ke dalam penangas air mendidih
selama 5 menit.
5) Dinginkan perlahan-lahan!
6) Perhatikan apakah ada endapan dan bagaimana warnannya!
b. Uji Seliwanoff
 Alat dan Bahan

N Alat Bahan
O
1. Gelas ukur Larutan seliwanoff 5 mL
2. Pipet tetes Fruktosa 0,5 mL
3. Tabung reaksi
4. Penangas air
5. Penjepit kayu
 Cara Kerja
1) Mengambil larutan seliwanoff dan fruktosa sesuai denga napa
yang sudah terdapat pada modul praktikum
2) Memasukkan 0,5 ml larutan yang akan diperiksa ke dalam
tabung reaksi.
3) Tambahkan 5 ml preaksi seliwanoff.
4) Campur dan panaskan di penangas air mendidih selama 60
detik.
5) Dan perhatikan warna yang terjadi!
2. Uji Protein
a. Uji Biuret
 Alat dan Bahan

N Alat Bahan
O
1. Gelas ukur Putih telur 2 ml
2. Pipet tetes Susu cair 2 ml
3. Tabung reaksi Larutan biuret 2 ml
4. Penangas air
5. Penjepit kayu
 Cara Kerja
− Putih Telur
1) Mengambil putih telur dan larutan biuret sesuai dengan
apa yang sudah terdapat pada modul praktikum.
2) Campurkan 2 ml albumin telur dengan 2ml larutan
biuret dalam tabung reaksi.
3) Dan mengamati reaksi positif yang terjadi!
− Susu
1) Mengambil larutan susu dan larutan biuret sesuai
dengan apa yang sudah terdapat pada modul praktikum
2) Campurkan 2 ml susu cair dengan 2 ml larutan biuret
dalam tabung reaksi.
3) Kemudian panaskan diatas penangas air selama 60 detik
dan dinginkan
4) Dan mengamati reaksi positif yang terjadi!
3. Uji Lemak
a. Saponifikasi Lemak/Penyabunan
 Alat dan Bahan
N Alat Bahan
O
1. Gelas ukur Minyak kelapa 2 ml
2. Pipit tetes NaOH 1 gr
3. Labu ukur Etanol 20 ml
4. timbangan Air
5. Kertas perkamen
6. Penjepit kayu
7. Penangas air
 Cara Kerja
1) Mengambil minyak kelapa,NaOH dan etanol sesuai dengan apa
yang sudah terdapat pada modul praktikum
2) Masukkan 2 ml minyak kelapa,1 gr NaOH kristal dan 20 ml
etanol ke dalam labu ukur
3) Tempatkan pada penangas air mendidih selama 10-15 menit.
4) Dinginkan larutan tersebut dalam air dingin.
5) Ambillah sedikit zat padat yang terbentuk.
6) Dan larutkan dengan sedikit air dalam tabung reaksi.
7) Kocok dan amati dengan baik!

C.HASIL
1. Uji Karbohidrat

NO SEMPEL HASIL
SEBELUM SESUDAH
1. Uji Benedict

(Biru) (Coklat dengan endapan


merah bata)
2. Uji Seliwanoff

(kuning keemasan/gold) (merah)

2. Uji Protein

NO SEMPEL HASIL
SEBELUM SESUDAH
1. Putih telur

(merah muda)

2. Susu

(Coklat) (coklat pekat dengan


endapan merah)

3. Uji Lemak
NO SAMPEL HASIL
SRBELUM SESUDAH
1. Saponifikasi
lemak/penyabunan

(Kuning) (Busa)

D.PEMBAHASAN
Pada pengujian dan pengamatan yang telah dilakukan mulai dari uji karbohidrat
dengan cara melakukan uji benedict dan seliwanoff,uji protein dengan cara melakukan uji
beiuret dengan menggunakan albumin telur dan susu,dan yang terakhir uji lemak dengan
cara melakukan uji saponifikasi lemak/penyabunan.
Pada pengujian karbohidrat yang dilakukan dengan melakukan uji benedict yang
dimana warna pertama sebelum dipanaskan adalah warna biru yang di hasilkan dari
larutan benedict itu sendiri,yang kemudiaan ditetskan 4 tetes larutan glukosa.kemudian
setelah dicampurkan larutan tersebut dipanaskan diatas penangas air selama 5 menit,yang
kemudian setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi coklat dan terdapat endapat
berwarna merah bata.perubahan warna larutan yang terjadi menandakan reaksi yang
dihasilkan adalah positif.hal itu terjadi karena keduanya berasal dari golongan
monosakarida atau gula preduksi. Glukosa yang mengandung gugus aldehid yang akan
mereduksi ion Cu2+ dalam suasa alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O
(kupro oksida) berwarna merah bata setelah dipananskan.
Sedangkan pada uji seliwanoff yang dilakukan dengan memeriksa fruktosa yang di
reaksikan dengan larutan seliwanoff dan menghasilkan warna kuning keemasan/gold
sebelum dipanaskan,dan Ketika dipanaskan warnanya berubah menjadi merah.hal
tersebut terjadi karena adanya fruktosa di dalamnya dan reaksi yang terjadi yaitu: HCl
mendehidrasi gula ketosa berbentuk furfural yang dimana furfural bereksi dengan
resolsinol (dalam reagen seliwanoff) membentuk senyawa berwarna merah.
Pada pengujian protein yang telah dilakukan dengan menggunakan putih telur yang
kemudian direaksikan dengan menggunakan larutan biuret, dan memyebabkan terjadinya
perubahan warna dari sebelumnya berwarna putih keruh menjadi merah muda yang
menandakan bahwa albumin mengandung protein dengan ikatan rangkap dua tau lebih.
Sedangkan pada pengujian protein dengan menggunakan susu UHT coklat yang
direkasikan menggunakan larutan biuret yang kemudian setelah dipanaskan diatas
penangas air selama 60 detik dan didinginkan yang kemudian setelah diamati perubahan
warna yang terjadi adalah warna coklat yang lebih terang dari sebelumnya dan terdapat
endapan berwarna merah dibawahnya.
Dari hasil analisis sampel memberikan reaksi positif dengan warna merah muda yang
terbentuk berbanding langsung dengan konsentrasi protein, dimana semakin meninggkat
intensitas warnannya konsentrasi protein semakin besar.
Sedangkan pada pengujian lemak yang dilakukan dengan saponifikasi
lemak/penyabunan,dilakukan dengan mereaksikan minyak kelapa,NaOH kristal dan
etanol yang kemudian dipanaskan selama 10 menit dan didinginkan,dan endapan yang
dihasilkan dari pemanasan sebelumnya kemudian diambil dan dilarutkan didalam air yang
kemudian menghasilkan busa.Penggunaan etanol akan meningkatkan biaya produksi
sabun yang semakin tinggi sehingga nilai jual produk yang dihasilkan pun akan terlampau
tinggi. Disamping itu penggunaan etanol sebagai pelarut dapat memberikan residu pada
sabun murni yang dihasilkan. Residu tersebut juga mempengaruhi hasil senyawa bioaktif
yang didapat.dan saponifikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali.

D.KESIMPULAN
Pada pengujian yang telah dilakukan hasil yang didapatkan pada pengujian yang
dilakukan adalah:
1. Uji karbohidrat
− Benedict:warna yang dihasilkan setelah dipanskan adalah coklat dengan endapan
merah bata.
− Seliwanoff:warna yang dihasilkan setelah dipanaskan adalah merah.
2. Uji protein
− Putih telur:warna yang di hasilkan setelah dipanaskan adalah merah muda.
− Susu:warna yang dihasilkan setelah dipanaskan adalah coklat pekat dengan
endapan merah.
3. Uji lemak
− Saponifikasi lemak/penyabunan:setelah dipanaskan dan kemudian menghasilkan
endapan,dan endapan tersebut diambil dan di campur dengan air yang kemudian
menghasilkan busa.

DAFTAR PUSTAKA
Dasyanti, N. L. M. (2013). Metode Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Karbohidrat.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Politeknik Kesehatan
Denpasar: Denpasar, 2:2.
Edahwati, L. (2010). Perpindahan Massa Karbohidrat Menjadi Glukosa dari Buah
Kersen dengan Proses Hidrolisis. Jurnal Peneliti Ilmu Teknik, 10:1, 1-5
Sastrohamidjojo. H., 2005. Kimia Organik, Stereokimia, Karbohidrat, Lemak, dan Protein.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Winarno, F. G. (1993). Pangan gizi, teknologi, dan konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Zulkifli,M.(2014).Sabun Dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit.Universitas
Brawijaya.Malang.
Rusdi.dkk.(2016).Penetapan Kadar Protein Dalam Telur Unggas.Jurnal Farmasi Higea,143-
144.
Indah,A.dkk.(2019).Perbandingan Kadar Protein Susu Cair UHT Pada Penyimpanan Suhu
Kamar Dan Suhu Lemari Pendingin.Jurnal Analis Farmasi,50-58.

Anda mungkin juga menyukai