PRAKTIKUM BIOKIMIA
DI SUSUN OLEH :
NIM:B1D020129
KELAS:2B1
PRODI:PETERNAKAN S1
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS PETERNAKAN
2021
ACARA 1
UJI KARBOHIDRAT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan
oksigen. Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang
merupakn bagian utama dari bahan makanan: gandum, jagung, kentang, ubi,
singkong, padi dan lain-lain.keberadaan amilum didalam bahan makanan diuji
dengan pemberian larutan Iodium (betadine). Larutan Iodium (betadine)
menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan
yang mengandung amilum jika ditetesi larutan Iodium/betadine akan berubah
warnanya menjadi biru keunguan atau biru kehitaman
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO 2 dan H 2 O dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang
berklorofil (Winarno FG, 2004). 4
4.1Hasil Praktikum
1. Dimulai dari susu, sebelum ditetesi betadine berwarna putih dan setelah ditetesi
betadine berwarna kuning kecoklatan.
2. Gula pasir sebelum ditetesi betadine berwarna putih setelah dietesi betadine
berwarna kuning kecoklatan.
3. Nasi yang semula berwarna putih setelah ditetesi betadine berwarna biru
kehitaman.
4. Tepung kanji sebelum ditetesi betadine berwarna putih, setelah ditetesi betadine
berwarna biru tua.
5. Kentang sebelum ditetesi betadine berwarna kuning dan setelah ditetesi betadine
berwarna hitam.
6. Madu sebelum ditetesi betadine berwarna kuning dan setelah ditetesi betadine
berwarna hitam.
7. Minyak sayur sebelum ditetesi betadine berwarna kuning setelah ditetesi
betadine berwarna kuning kecoklatan
Berdasarkan dasar teori diatas, telah disebutkan bahwa sampel makanan yang
ditetesi makanan kemudian warnannya berubah menjadi biru ungu sampai hitam
menandakan bahwa makanan tersebut mengandung karbohidrat. Sedangkan makanan
yang setelah di tetesi betedine warnanya bukan biru ungu atau hitam tidak
mengandung karbohidrat. Warna kuning kecoklatan pada makanan yang setelah
ditetesi betadine, adalah warna dari betadine.
Penulis juga mengharapkan kitik dan saran dari penyusunan laporan ini,
penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
laporan ini. Supaya dalam penyusunan laporan selanjutnya penulis bisa menyusun
laporan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
G, Septorini, Ragil. 2008. Analisis Kesehatan. Universitas Muhamadiyah. Semarang
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 1. EGC. Jakarta.
Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
Sutandyo N. 2007. Nutrisi pada Pasien Kanker yang Mendapat Kemoterapi. Indones
J Cancer ;4:144–. 48. RS. Jakarta: Dharmais.
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebersihan diri dan jenis perawatan kebersihan diri.
Edisi ke 1 . Jakarta: Salemba Medika, pp:37-39.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Uliyah. 2014. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika
Pramono, 2013. Perbedaan asupan energi protein,lemak karbonhidrat dan status
gizi pada remaja yang tinggi di wilayah perkotaan dan perdesaan (studi di smp
negeri 3 semarang). Jurnal of nutrition college. Vol, (2). No (2), hal. 232-241
Adani, pangestuti, rahfiludin. 2016. Hubungan asupan makanan (karbohidrat,
protein, lemak) dengan status giji bayi dan balita (studi pada taman penitipan
anak lusendra kota semarang tahun 2016). Jurnal Kesehatan masyarakat. Vol (4)
ACARA 2
UJI PROTEIN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
metode kuantitatif dan kualitatif. Kadar protein yang ditentukan berdasarkan cara
Kjeldahl disebut sebagai kadar protein kasar (crude protein) karena terikut senyawaan
N bukan protein. Prinsip kerja dari metode Kjeldahl adalah protein dan komponen
organik dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis. Hasil
destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali dan melalui destilasi.
Destilat ditampung dalam larutan asam borat. Selanjutnya ionion borat yang terbentuk
dititrasi dengan menggunakan larutan HCl. Uji kualitatif protein adalah untuk
mengetahui di dalam sampel apakah terkandung protein atau tidak.
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup, yang terdapat dalam
semua jaringan hidup. Protein sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai
sumber energi, mensintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport,
melindungi kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai
reaksi metabolisme.
Protein merupakan salah satu contoh polimer alam yang mempunyai struktur
paling kompleks diantara contoh polimer alam lainnya, misalnya: karbohidrat dan
lemak. Molekul – molekul pada protein mempunyai bobot molekul yang tinggi,
misalnya pada albumen pada telur yang mempunyai berat molekul(BM) yang tinggi
yaitu 40.000 – 45.000.
Dalam praktikum ini, kita akan menguji beberapa sampel bahan-bahan makanan
apakah mengandung protein atau tidak dengan metode uji kualitatif.
Protein berasal dari kata protos (Yunani) yang berarti “yang paling utama”
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Kelompok praktikum
4.2 Pembahasan
Uji protein dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan makanan yang
mengandung protein. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan
bagian terbesar tubuh setelah air. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Pengujian protein dapat menggunaan
reagen biuret. Bila bahan makan tersebut mengandung protein maka setelah bereaksi
dengan biuret akan menghasilkan warna ungu. Hal ini dapat terjadi karena ada ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan reaksi sebagai berikut.
1. Pengaruh penambahan garam
Kelarutan protein akan berkurang apabila dalam larutan protein ditambahkan
garam-garam anorganik. Pengendapan terus terjadi karena kemampuan ion garam
untuk menghidrasi, sehingga terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan
molekul protein untuk mengikat air. Karena garam anorganik lebih menarik air
maka jumlah air yang tersedia untuk molekul protein akan berkurang.
2. Pengaruh penambahan cuka
Kelarutan protein akan meningkat jika diberi perlakuan asam yang berlebih,
hal ini terjadi karena ion positif pada asam menyebabkan protein yang semula
bermuatan netral atau nol menjadi bermuatan positif yang menyebabkan
kelarutan bertambah.
3. Pengaruh sabun cuci piring
Sabun cuci piring dapat memecahkan tegangan permukaan air dan mengikat
protein, selain itu juga terdapat denaturasi protein antara sabun cuci piring dengan
protein
Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida
dalam larutan alkalis, akan membentuk warna ungu. Protein terdapat pada semua sel
dan merupakan komponen terpenting dalam semua reaksi kimia, rata - rata 2/3 dari
berat kering suatu sel terdiri dari protein. Setiap protein merupakan polimer asam
amino. Asam-asam amino dalam protein disambung dengan ikatan peptida yang
merupakan ikatan kovalen amida yang terbentuk oleh gugus α-karboksil dan α-amino.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
UJI LEMAK
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan merupakan penopang hidup, Agar tubuh sehat dan tumbuh secara
normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, salah satunya adalah
lemak. Lemak dan minyak adalah trigliserida atau trigliserol, kedua istilah ini berarti
triester dari gliserol. Perbedaan antara lemak dan minyak bersifat sembarang, pada
temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sehingga bentuk
gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan
cenderung berupa minyak (Gordon, 2009).
Lemak dalah senyawa kimia tidak larut air yang di susun oleh unsur karbon
(C), Hidrogen (H), dan oksigen (O). Pengertian lemak bersifat hidrofobik ( tidak larut
dalam air ) , untuk melarutkan lemak di butuhkan pelarut khusus seperti eter,
klorofom dan benzen seperti hal nya karbo hidrat dan perotein , lemak juga
merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak juga termasuk pembagun
dasat jaringan tubuh karena ikut berperan dalam membangun membern beberapa
organel sel.
1.2.Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lemak
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting
pada kehidupan. Selain memilki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif
terhadap kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi,
bagian dari membrane sel, mediator aktivitas aktivitas biologis antar sel, isolator
dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut
vitamin A, D, E dan K. Penambhan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat
dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak
menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang dikonsumsi (Sartika, 2008).
Minyak dan lemak termasuk lipid netral. Minyak dan lemak berperan sangat
penting dalam gizi kita yaitu sebagai sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A,
D, E dan K. Setiap gram lemak mengandung 2,25 kali dari jumlah kalori yang
dihasilkan oleh satu gram protein atau karbohidrat. Satu gram minyak atau lipid dapat
menghasilkan 9 kkal/gram, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4
kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-
asam lemak esensial seperti asam linoleat, asam linolenat dan asam arkidonat yang
dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol
(Winarno dalam Oktaviani, 2009).
Asam lemak adalah bagian penting dari seluruh jaringan tubuh dan merupakan
bagian utama senyawa fodpolipid membran sel. Dalam tubuh, asam lemak tidak
hanya diperkukan untuk sintesa membran, modifikasi protein dan kabohidrat,
pembangunan beberapa elemen struktur dalam sel dan jaringan, menghasilkan
senyawa penanda dan bahan bakar, tetapi juga untuk melarutkan berbagai macam
bagian seluler serta ekstraseluler yang sulit larut dan nonpolar (Tuminah, 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Berikut hasil praktikum uji kandungan lemak yang terdapat pada bahan
makanan, diantaranya :
Pada praktikum uji lemak pada bahan makanan ini digunakan 8 bahan
makanan yang tertulis pada tabel diatas. Dari delapan bahan makanan diatas hanya
tiga bahan air putih, daun seledri, dan daun jeruk yang tidak mengandung lemak.
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak
kali ini dapat di ketahui bahwa :
1. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
2. Daun Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.
3. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
4. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
5. Daun Jeruk
Pada uji lemak, daun jeruk yang digosokkan pada kertas sampul dan didiamkan
selama 10 menit dan dilihat menggunakan senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa daun jeruk tidak
mengandung lemak.
6. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan selama 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.
7. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
8. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran