Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Dosen Pengampu : Ir.Muhammad Amin, M.Si

DI SUSUN OLEH :

NAMA:LALU PIKYA WIRANTINO

NIM:B1D020129

KELAS:2B1

PRODI:PETERNAKAN S1

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS PETERNAKAN

2021
ACARA 1
UJI KARBOHIDRAT

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidratarang, atau sakarida (dari bahasa


Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah biomolekul yang terdiri dari
atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), biasanya dengan perbandingan atom
hidrogen–oksigen 2:1 (seperti pada molekul air) dan rumus
empiris Cm(H2O)n (dengan m bisa saja sama atau berbeda dengan n). Namun, tidak
semua karbohidrat sesuai dengan definisi stoikiometri ini (misalnya asam uronat dan
gula deoksi seperti fukosa) dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau
belerang. Selain itu, tidak semua bahan kimia yang sesuai dengan definisi ini secara
otomatis diklasifikasikan sebagai karbohidrat (misalnya formaldehida). Secara biokimia,
karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil (–OH), atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini
bila dihidrolisis.
Karbohidrat adalah suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon (C),
hydrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan
karbo- hidrat. Kata karbohidrat atau yang sering disebut dengan hidrat arang yaitu suatu
zat penghasil suatu kalori dengan angka kalori 4. Karbohidrat adalah suatu zat makanan
yang mengandung sebuah unsur C (karbon), H (hydrogen) dan O (oksigen). Karbohidrat
dipecah menjadi suatu melekul gula yang sanggat sederhana seperti glukosa,fruktosa
,dan galaktosa pada sebuah system pencernaan, molekul gula inilah yang diserap oleh
tubuh.
Maka dari itu untuk membahas lebih dalam mengenai karbohidrat, perlu kita
adakan praktikum supaya langsung dapat mengenal dalam bahan-bahan makanan yang
mengandung karbohidrat.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu mengidentifikasi kandungan karbohidrat
pada bahan makanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan
oksigen. Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang
merupakn bagian utama dari bahan makanan: gandum, jagung, kentang, ubi,
singkong, padi dan lain-lain.keberadaan amilum didalam bahan makanan diuji
dengan pemberian larutan Iodium (betadine). Larutan Iodium (betadine)
menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan
yang mengandung amilum jika ditetesi larutan Iodium/betadine akan berubah
warnanya menjadi biru keunguan atau biru kehitaman

Karbohidrat adalah polimer aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi


kondensat polimer-polimernya yang terbentuk. Nama karbohidrat digunakan pada
senyawa-senyawa tersebut mengingat rumus empirisnya yang berupa CnH 2 non
yaitu mendekati Cn(H 2 O)n yaitu karbon yang mengalami hidroksi. Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori
(kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting
dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan
lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya
ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna
untuk membantu metabolisme lemak dan protein.

Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO 2 dan H 2 O dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang
berklorofil (Winarno FG, 2004). 4

2.2 Jenis karbohidrat

Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida,


oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat
terdiri dari lima atau enam atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari
2-10 monosakarida, dan pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang terdiri
dari 10 monomer monosakarida.(winarno.fg.2004).

a. Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut aldosa, sedangkan


ketosa mempunyai satu gugus keton, Manosakarida dengan enam atom C disebut
heksosa, misalnya glukosa (dekstrosa, atau gula anggur), fruktosa (levulosa atau
gula buah), dan galaktosa, sedangkan lima atom C disebut pentosa, misalnya
xilosa, arabinosa, dan ribosa.
b. Disakarida adalah oligosakarida yang paling sederhana yang tersusun atas dua
molekul monosakarida. Dua molekul gula sederhana atau lebih saling berikatan
pada gugus glikosidanya,membentuk suatu substansi baru yang dinamakan
polisakarida. Jika molekul-molekul gula sederhana yang saling berkaitan tersebut
kurang dari 10,substansi yang terbentuk dinamakan juga oligosakarida.
c. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa,
hemiselulosa, pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen,
frutan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi
merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim
pencernaan.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat

Pada praktikum kali ini dilaksanakan secara berkelompok di rumah saudara


Jamhariro di Pohgading, pada pukul 08:00 pada hari sabtu, 22 Mei 2021.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat Praktikum
1. Gelas plastik bekas
2. Pipet tetes
3.2.2 Bahan Praktikum
1. Iodium (Betadine)
2. Nasi
3. Susu
4. Tepung kanji
5. Madu
6. Gula pasir
7. Minyak sayur
8. Kentang
9. Air
3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Meletakkan bahan-bahan yang digunakan pada gelas plastik yang
sudah disiapkan secukupnya
3. Mengencerkan bahan-bahan yang sudah ditaruh didalam gelas plastik
4. Meneteskan air kurang lebih 30 tetes menggunakan pipet tetes kedalam wadah,
lakukan seperti hal yang sama ke semua bahan
5. Meneteskan Iodium (Betadine) ke dalam bahan-bahan yang telah disimpan
dalam wadah sebanyak 3 tetes, untuk menguji kandungan karbohidrat di setiap
bahan- bahannya
6. Mengocok semua bahan-bahan yang ada dalam wadah sampai tercampur dengan
rata
7. Mengamati perubahan warna yang ada disetiap bahan-bahan yang sudah di kocok.
BAB IV

4.1Hasil Praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Penetesan Iodium (Betadine)

Gambar 2 kelompok praktikum


Gambar 3. Hasil Setelah Meneteskan Iodium (Betadine)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan uji karbohidrat yang telah kami lakukan, dengan
menguji tujuh sampel makanan yaitu susu, gula pasir, nasi, tepung kanji, kentang,
madu, dan minyak sayur. Ketujuh bahan uji tersebut ditetesi dengan betadine 1-3
tetes. Dan hasilnya terjadi perubahan warna pada setiap jenis bahan makanan.

1. Dimulai dari susu, sebelum ditetesi betadine berwarna putih dan setelah ditetesi
betadine berwarna kuning kecoklatan.
2. Gula pasir sebelum ditetesi betadine berwarna putih setelah dietesi betadine
berwarna kuning kecoklatan.

3. Nasi yang semula berwarna putih setelah ditetesi betadine berwarna biru
kehitaman.
4. Tepung kanji sebelum ditetesi betadine berwarna putih, setelah ditetesi betadine
berwarna biru tua.
5. Kentang sebelum ditetesi betadine berwarna kuning dan setelah ditetesi betadine
berwarna hitam.
6. Madu sebelum ditetesi betadine berwarna kuning dan setelah ditetesi betadine
berwarna hitam.
7. Minyak sayur sebelum ditetesi betadine berwarna kuning setelah ditetesi
betadine berwarna kuning kecoklatan

Berdasarkan dasar teori diatas, telah disebutkan bahwa sampel makanan yang
ditetesi makanan kemudian warnannya berubah menjadi biru ungu sampai hitam
menandakan bahwa makanan tersebut mengandung karbohidrat. Sedangkan makanan
yang setelah di tetesi betedine warnanya bukan biru ungu atau hitam tidak
mengandung karbohidrat. Warna kuning kecoklatan pada makanan yang setelah
ditetesi betadine, adalah warna dari betadine.

Semua bahan yang mengandung karbohidrat akan menunjukan perubahan


warna. Sedangkan bahan lain seperti susu, gula pasir, dan minyak sayur tidak
menunjukan perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi adalah akibat adanya
reaksi antara amilum dengan iodine yang menghasilkan warna biru-ungu pekat. Hasil
reaksi antara amilum dan iodine berupa senyawa kompleks berwarna biru tersebut.

Dari hasil praktikum terlihat bahwa, bahan-bahan mengandung karbohidrat


(amilum) atau pati memberikan perubahan warna.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pembahasan diatas bahwa makanan


yang telah ditetesi betadine warnanya berubah menjadi biru ungu sampai hitam
mengandung karbohidrat. Dari keseluruh sampel bahan makanan yang di uji,
makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, tepung kanji, kentang, dan
madu.
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( Susu, gula pasir, nasi, tepung kanji, kentang, madu, dan minyak
sayur) yang ditetesi dengan larutan Iodium (Betadine) maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : nasi, tepung kanji, kentang, dan madu.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : susu, gula pasir, dan minyak sayur.
5.2 Saran
Bagi praktikan selanjutnya dalam uji karbohidrat selalu mengamati perubahan
yang terjadi pada sampel makanan yang di uji.

Penulis juga mengharapkan kitik dan saran dari penyusunan laporan ini,
penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
laporan ini. Supaya dalam penyusunan laporan selanjutnya penulis bisa menyusun
laporan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
 G, Septorini, Ragil. 2008. Analisis Kesehatan. Universitas Muhamadiyah. Semarang
 Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 1. EGC. Jakarta.
 Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
 Sutandyo N. 2007. Nutrisi pada Pasien Kanker yang Mendapat Kemoterapi. Indones
J Cancer ;4:144–. 48. RS. Jakarta: Dharmais.
 Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebersihan diri dan jenis perawatan kebersihan diri.
Edisi ke 1 . Jakarta: Salemba Medika, pp:37-39.
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Uliyah. 2014. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika
 Pramono, 2013. Perbedaan asupan energi protein,lemak karbonhidrat dan status
gizi pada remaja yang tinggi di wilayah perkotaan dan perdesaan (studi di smp
negeri 3 semarang). Jurnal of nutrition college. Vol, (2). No (2), hal. 232-241
 Adani, pangestuti, rahfiludin. 2016. Hubungan asupan makanan (karbohidrat,
protein, lemak) dengan status giji bayi dan balita (studi pada taman penitipan
anak lusendra kota semarang tahun 2016). Jurnal Kesehatan masyarakat. Vol (4)
ACARA 2
UJI PROTEIN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Protein merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks yang


diantaranya terkandung hidrogen, okisgen, nitrogen, karbon, fosfor dan sulfur serta
terdiri dari satu atau beberapa rantai dari asam amino. Pengertian protein dalam ilmu
gizi adalah suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa asam amino yang berfungsi
sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam tubuh. Zat ini tidak dapat
dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan seperti halnya makanan yang
mengandung protein. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
diantaranya polinukleotida, polisakarida, lipid, dan yang merupakan penyusun utama
dalam perkembangan makhluk hidup. Protein juga merupakan salah satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan pertama kali oleh Jöns
Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Analisis protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
metode kuantitatif dan kualitatif. Kadar protein yang ditentukan berdasarkan cara
Kjeldahl disebut sebagai kadar protein kasar (crude protein) karena terikut senyawaan
N bukan protein. Prinsip kerja dari metode Kjeldahl adalah protein dan komponen
organik dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis. Hasil
destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali dan melalui destilasi.
Destilat ditampung dalam larutan asam borat. Selanjutnya ionion borat yang terbentuk
dititrasi dengan menggunakan larutan HCl. Uji kualitatif protein adalah untuk
mengetahui di dalam sampel apakah terkandung protein atau tidak.

Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup, yang terdapat dalam
semua jaringan hidup. Protein sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai
sumber energi, mensintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport,
melindungi kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai
reaksi metabolisme.
Protein merupakan salah satu contoh polimer alam yang mempunyai struktur
paling kompleks diantara contoh polimer alam lainnya, misalnya: karbohidrat dan
lemak. Molekul – molekul pada protein mempunyai bobot molekul yang tinggi,
misalnya pada albumen pada telur yang mempunyai berat molekul(BM) yang tinggi
yaitu 40.000 – 45.000.

Molekul Protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang


sulfur dan fosfor, serta juga jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi
dan tembaga. Molekul protein yang besar menyebabkan protein mudah sekali
mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya. Banyak agensai yang dapat
menyebabkan perubahan sifat alamiah protein, misalnya panas, asam, basa, solven
organic, garam, logam berat, dan radiasi sinar matahari. Sedangkan untuk perubahan
fisik yang mudah diamati adalah penjedalan.

Dalam praktikum ini, kita akan menguji beberapa sampel bahan-bahan makanan
apakah mengandung protein atau tidak dengan metode uji kualitatif.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini, yakni menentukkan kandungan protein dalam
beberapa sampel uji protein
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Protein

Protein berasal dari kata protos (Yunani) yang berarti “yang paling utama”
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat

Pada praktikum kali ini dilaksanakan secara berkelompok di rumah saudara


Jamhariro di Pohgading, pada pukul 08:00 pada hari sabtu, 22 Mei 2021.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat Praktikum
1. 3 Mangkuk kecil
2. Cootan bad
3.2.2 Bahan Praktikum
1. Susu sapi
2. Susu kedelai
3. Larutan gula
4. Sari jeruk
5. 3 putih telur
6. 3 Pewarna makanan
7. Sabun cuci piring
8. Cuka
9. Garam
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Untuk Telur, Sari jeruk, dan Larutan gula
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menyiapkan 3 buah mangkuk yang ditaruhkan telur dimasing-masing
mangkuk untuk masing-masing larutan
3. Memisahkan kuning telur dengan putih telurnya yang digunakan adalah
putih telurnya
4. Meneteskan 3 pewarna makanan yang berbeda disetiap mangkuk yang
berisikan putih telur
5. Meneteskan cuka pada 1 mangkuk, kemudian garam pada 1 mangkuk, dan sabun
cuci piring pada 1 mangkuk larutan tersebut
6. Ulangi langkah yang ke 5 pada sari jeruk dan larutan gula
7. Jangan lupa mengamati setiap perubahan yang ada pada setiap larutan.
3.3.2 Untuk Susu kedelai dan susu sapi
1. Menuangkan susu kedelai pada 3 wadah (mangkuk) dan beri sampel
pada masing-masing wadah dengan nama cuka, sabun cuci piring, dan
garam
2. Meneteskan pewarna makanan disetiap wadah yang telah dituangkan susu kedelai
3. Meneteskan cuka, sabun cuci piring, dan garam pada masing-masing sampel
yang diberi nama tersebut
4. Lakukan hal yang sama pada susu sapi
5. Mengamati setiap perubahan yang ada pada setiap larutan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum

Kelompok praktikum
4.2 Pembahasan
Uji protein dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan makanan yang
mengandung protein. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan
bagian terbesar tubuh setelah air. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Pengujian protein dapat menggunaan
reagen biuret. Bila bahan makan tersebut mengandung protein maka setelah bereaksi
dengan biuret akan menghasilkan warna ungu. Hal ini dapat terjadi karena ada ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan reaksi sebagai berikut.
1. Pengaruh penambahan garam
Kelarutan protein akan berkurang apabila dalam larutan protein ditambahkan
garam-garam anorganik. Pengendapan terus terjadi karena kemampuan ion garam
untuk menghidrasi, sehingga terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan
molekul protein untuk mengikat air. Karena garam anorganik lebih menarik air
maka jumlah air yang tersedia untuk molekul protein akan berkurang.
2. Pengaruh penambahan cuka
Kelarutan protein akan meningkat jika diberi perlakuan asam yang berlebih,
hal ini terjadi karena ion positif pada asam menyebabkan protein yang semula
bermuatan netral atau nol menjadi bermuatan positif yang menyebabkan
kelarutan bertambah.
3. Pengaruh sabun cuci piring
Sabun cuci piring dapat memecahkan tegangan permukaan air dan mengikat
protein, selain itu juga terdapat denaturasi protein antara sabun cuci piring dengan
protein

Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida
dalam larutan alkalis, akan membentuk warna ungu. Protein terdapat pada semua sel
dan merupakan komponen terpenting dalam semua reaksi kimia, rata - rata 2/3 dari
berat kering suatu sel terdiri dari protein. Setiap protein merupakan polimer asam
amino. Asam-asam amino dalam protein disambung dengan ikatan peptida yang
merupakan ikatan kovalen amida yang terbentuk oleh gugus α-karboksil dan α-amino.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Protein merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks yang


diantaranya terkandung hidrogen, okisgen, nitrogen, karbon, fosfor dan sulfur serta
terdiri dari satu atau beberapa rantai dari asam amino. Pengertian protein dalam ilmu
gizi adalah suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa asam amino yang berfungsi
sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam tubuh. Zat ini tidak dapat
dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan seperti halnya makanan yang
mengandung protein.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain diantaranya
polinukleotida, polisakarida, lipid, dan yang merupakan penyusun utama dalam
perkembangan makhluk hidup. Protein juga merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan pertama kali oleh Jöns
Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penambahan-penambahan
garam, cuka, dan sabun cuci piring dapa memengaruhi bahan-bahan pada uji protein
kali ini.
5.2 Saran
Pada praktkum kali ini, praktikan hanya bisa menyarankan supaya dalam
setiap tahap demi tahap dalam pencampuran garam, cuka, dan sabun cuci piring
tetap amati perubahan-perubahan pada sampel yang di uji.
DAFTAR PUSTAKA
 Nature 227:561-563. 4. Paustian T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin
Madison Diakses pada 16 November 2013
 Ophart, C.E., 2003. Virtual Chembook. Elmhurst College.
 Poedjiadi, Anna1991. Dasar-dasar biokimia.Jakarta: UI press 1994. Dasar-dasar
Biokimia. Jakarta: UI Press.
 Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi, 1996. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian.Penerbit Liberty: Yogyakarta. 8. Winarno, F. G., 1992. Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia: Jakarta
 Darjanto, SU.Ir.1988.Ilmu Kimia Organik. Fakultas pertanian dan peternakan
UNSOED. Purwokerto.
 Day, Jr.R.A.dan Underwood, A.L.1990.Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
 Lehninger dan Maggy thenawijaya. 1982. Dasar-dasar Biokimia jilid I. Erlangga.
Jakarta.
 Adani, pangestuti, rahfiludin. 2016. Hubungan asupan makanan (karbohidrat, protein,
lemak) dengan status giji bayi dan balita (studi pada taman penitipan anak lusendra
kota semarang tahun 2016). Jurnal Kesehatan masyarakat. Vol (4)
ACARA 3

UJI LEMAK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Makanan merupakan penopang hidup, Agar tubuh sehat dan tumbuh secara
normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, salah satunya adalah
lemak. Lemak dan minyak adalah trigliserida atau trigliserol, kedua istilah ini berarti
triester dari gliserol. Perbedaan antara lemak dan minyak bersifat sembarang, pada
temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sehingga bentuk
gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan
cenderung berupa minyak (Gordon, 2009).

Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam lemaknya.


Adapun penggolongannya adalah asam lemah jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Lemak yang mengandung asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak memiliki
ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak sapi, kandungan asam lemak
jenuh lebih dominan. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai
ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat didefinisikan dengan reaksi adisi, dimana
ikatan rangkap terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Nazar, 2012).

Lemak dalah senyawa kimia tidak larut air yang di susun oleh unsur karbon
(C), Hidrogen (H), dan oksigen (O). Pengertian lemak bersifat hidrofobik ( tidak larut
dalam air ) , untuk melarutkan lemak di butuhkan pelarut khusus seperti eter,
klorofom dan benzen seperti hal nya karbo hidrat dan perotein , lemak juga
merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak juga termasuk pembagun
dasat jaringan tubuh karena ikut berperan dalam membangun membern beberapa
organel sel.

1.2.Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu mengidentifikasi bahan – bahan


makanan yang mengandung lemak
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lemak

Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting
pada kehidupan. Selain memilki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif
terhadap kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi,
bagian dari membrane sel, mediator aktivitas aktivitas biologis antar sel, isolator
dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut
vitamin A, D, E dan K. Penambhan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat
dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak
menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang dikonsumsi (Sartika, 2008).

Minyak dan lemak termasuk lipid netral. Minyak dan lemak berperan sangat
penting dalam gizi kita yaitu sebagai sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A,
D, E dan K. Setiap gram lemak mengandung 2,25 kali dari jumlah kalori yang
dihasilkan oleh satu gram protein atau karbohidrat. Satu gram minyak atau lipid dapat
menghasilkan 9 kkal/gram, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4
kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-
asam lemak esensial seperti asam linoleat, asam linolenat dan asam arkidonat yang
dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol
(Winarno dalam Oktaviani, 2009).

Asam lemak adalah bagian penting dari seluruh jaringan tubuh dan merupakan
bagian utama senyawa fodpolipid membran sel. Dalam tubuh, asam lemak tidak
hanya diperkukan untuk sintesa membran, modifikasi protein dan kabohidrat,
pembangunan beberapa elemen struktur dalam sel dan jaringan, menghasilkan
senyawa penanda dan bahan bakar, tetapi juga untuk melarutkan berbagai macam
bagian seluler serta ekstraseluler yang sulit larut dan nonpolar (Tuminah, 2010).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Pada praktikum kali ini dilaksanakan secara berkelompok di rumah saudara
Jamhariro di Pohgading, pada pukul 08:00 pada hari sabtu, 22 Mei 2021.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat Praktikum
1. Kertas sampul
2. Sendok
3. Senter
3.2.2 Bahan Praktikum
1. Wortel
2. Daun seledri
3. Susu
4. Margarin
5. Daun jeruk
6. Kacang tanah
7. Santan
8. Minyak goreng
3.3 Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Menyiapkan kertas sampul yang telah diberi tanda/ nama pada kertas tersebut
3. Kemudian pada bahan susu, margarin, santan, dan minyak goring gunakan
sendok untuk mengambilnya sedikit, kemudian oleskan pada kertas
sampul
4. Untuk bahan daun seledri, daun jeruk, dan kacang tanah gosokkan bahan tersebut
pada kertas sampul
5. Kemudian tunggu selama 10 menit
6. Mengamati hasil pada kertas sampul dengan cara meraba dan
menggunakan senter
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

Berikut hasil praktikum uji kandungan lemak yang terdapat pada bahan
makanan, diantaranya :

gambar 2.1 wortel gambar 2.2 daun seledri

gambar 2.3 susu gambar 2.4 margarin


gambar 2.5 daun jeruk gambar 2.6 kacang tanah

gambar 2.7 santan gambar 2.8 minyak goreng


4.2. Pembahasan

Pada praktikum uji lemak pada bahan makanan ini digunakan 8 bahan
makanan yang tertulis pada tabel diatas. Dari delapan bahan makanan diatas hanya
tiga bahan air putih, daun seledri, dan daun jeruk yang tidak mengandung lemak.

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak
kali ini dapat di ketahui bahwa :

1. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
2. Daun Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.
3. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
4. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan selama 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
5. Daun Jeruk
Pada uji lemak, daun jeruk yang digosokkan pada kertas sampul dan didiamkan
selama 10 menit dan dilihat menggunakan senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa daun jeruk tidak
mengandung lemak.
6. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan selama 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.
7. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
8. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan


menggunakan contoh bahan-bahan makanan (wortel, daun seledri, susu,
margarin, daun jeruk, kacang tanah, santan, dan minyak goreng), maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:

 Bahan yang mengandung lemak : susu, margarine, kacang tanah, santan,


dan minyak goreng.
 Sedangkan bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, daun seledri,
dan daun jeruk.

5.2. Saran

Penulis juga mengharapkan kitik dan saran dari penyusunan laporan


ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan laporan ini. Supaya dalam penyusunan laporan selanjutnya
penulis bisa menyusun laporan dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA

 Gordon. 2009,. Analisa Kimia Kuantatif . Erlangga : Jakarta.


 Oktaviana, N. D., 2009. Hubungan Lamanya Pemanasan dengan Kerusakan
Minyak Goreng Ditinjau dari Bilangan Polisakarida. Jurnal Biokimia. Vol. 1
(1): 31-35.
 Komala, I. 2008. Kandungan Gizi Produk Peternakan. Student Master animal
Science, Fac. Agriculture-UPM.
 Riawan, S. 2009. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta
 Rusiman. (2008). Fisiologi Buah. Gallery Pustaka.
 Sartika, R. A. D. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam
Lemak Trans Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol
2 (4) : 154 160.
 Sistiawan, W. 2011. Modul Praktikum Biokimia. Universitas
Muhammadiyah Sukabumi. Sukabumi.
 Tuminah, S., 2010. Efek Perbedaan Sumber dan Struktur Kimia Asam Lemak
Jenuh Terhadap Kesehatan. Jurnal Penelitian Kesehatan. Vol. 38 (1): 43-51

Anda mungkin juga menyukai