Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

( IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT )

Oleh:
RIYAD RUSTANJAR
0621 12 036

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala yang


telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga Laporan Praktikum Biokimia selesai
tepat waktu. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Praktikum Biokimia merupakan materi praktikum yang wajib diikuti oleh
mahasiswa Universitas Pakuan Bogor Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam program studi kimia semester V (lima). Laporan praktikum Biokimia
disusun sebagai bukti telah melaksanakan praktikum Biokimia.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Saran dan kritik yang membangun untuk penyusunan laporan di masa
datang sangat penyusun harapkan. Demikian dan penyusun berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat.

Bogor, November 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................
1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
2
BAB II TUJUAN PERCOBAAN...........................................................................
12
BAB III BAHAN & CARA
Uji Molisch................................................................................................................
13
Uji Iodium.................................................................................................................
13
Uji Benedict..............................................................................................................
Uji Barfoed...............................................................................................................

14

14
Uji Tauber................................................................................................................
Uji Seliwanoff...........................................................................................................

20

15
Uji Osazon................................................................................................................
15
BAB IV HASIL PRAKTIKUM
BAB V PEMBAHASAN
Uji Molisch................................................................................................................
18
Uji Iodium.................................................................................................................
19
2

Uji Benedict..............................................................................................................
20
Uji Barfoed...............................................................................................................
20
Uji Tauber.
Uji Selewanof

20

21
Uji Ozazon...........................................................................................................
21
BAB VI KESIMPULAN.........................................................................................
23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... .
24
SKEMA PERCOBAAN....................................................................................... .
25
LAMPIRAN............................................................................................................
26
Skema Kerja Uji Kualitatif.......................................................................................
20

BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat

arang)

atau sakarida (dari

bahasa Yunani , skcharon, berarti "gula") adalah segolongan


3

besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri


terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai
fungsi

dalam

tubuh

makhluk

hidup,

terutama

sebagai bahan

bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan


dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan
hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, wikipedia 2014.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil - aldehida atau
polihidroksil - keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa - senyawa ini
bila

dihidrolisis. Karbohidrat

mengandung gugus

fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya
tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun, terdapat pula karbohidrat yang
tidak

memiliki

rumus

demikian

dan

ada

pula

yang

mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.


Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur
Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari
gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya
dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya
dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari
basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuhtumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan
sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan
tidak akan dijumpai.
Reaksi fotosintese
4

s.matahari
6 CO2 + 6 H2O

C6 H12O6 + 6 O2

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh tumbuhan akan


menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat
dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah.
Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah
dan biji-bijian.
Ada beberapa definisi tentang karbohidrat, yaitu :
1.

Turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksil atau zat zat yang
pada hidrolisis menghasilkan derivat derivat tersebut.

2.

Polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mempunyai rumus


molekul umum (CH2O)n. Dari rumus ini dapat diketahui bahwa
karbohidrat adalah suatu polimer. Senyawa yang menyusunnya adalah
monomer monomer.

3.

Senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksi.

4.

Merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut
organik, tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida).

2. Keberadaan Karbohidrat
Karbohidrat tersebar luas baik di dalam jaringan tumbuhan maupun
hewan. Pada tumbuhan, karbohidrat dihasilkan melalui proses fotosintesis dan
dan mencakup selulosa yang merupakan rangka tumbuh tumbuhan serta pati
dari sel sel tumbuhan. Sedangkan pada hewan, karbohidrat dalam bentuk
glukosa dan glikogen berperan sebagai sumber terpenting untuk energi bagi
aktivitas vital.
3. Fungsi Protein
Fungsi utama karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan
bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk proses proses
metabolisme lainnya.
Selain itu karbohidrat juga memiliki fungsi fungsi yang lain, seperti :
5

Sebagai energi cadangan.

Kompenen struktur membran dan dinding sel.

Mempertahankan kadar gula darah.

3.1 Peran Biologis


a. Peran dalam biosfer
Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh
kehidupan di bumi, baik secara langsung atau tidak langsung.
Organisme autotrof seperti
tumbuhan
hijau, bakteri,
dan alga fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung.
Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof, termasuk manusia,
benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan
makanan.
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi
karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi
organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah
gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut
rozison (2009) Senyawa ini merupakan bahan dasar senyawa-senyawa
lain yang digunakan langsung oleh organisme autotrof, misalnya
glukosa, selulosa, dan amilum.
b. Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh
makhluk
hidup.
Monosakarida,
khususnya glukosa,
merupakan nutrien utama sel. Misalnya, padavertebrata, glukosa
mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang
tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida
juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik
kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai
energi
4
Kalori.
Dalam
menu
makanan
orang Asia
Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup
tinggi, yaitu antara 7080%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini
misalnya
padi-padian
atau serealia (gandum dan beras), umbiumbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

Namun, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat


bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara
90%98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%
Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang
dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar
bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran
pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu
makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa
disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat.
Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buahbuahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk
menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting
dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel
dengan mengikat protein dan lemak.
c. Peran sebagai cadangan energi
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan
atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula
bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan
pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran
di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati,
tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan
bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang
disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen
terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini
akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun,
glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk
jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya
dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan
mengonsumsi makanan.
d. Peran sebagai materi pembangun
Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida
struktural.
Misalnya, selulosa ialah
komponen
utama dinding
seltumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam
air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua
bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari

selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin.


Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat
yang
menyusun
kerangka
luar
(eksoskeleton) arthropoda(serangga, laba-laba, crustacea, dan hewanhewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan
mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada
dinding sel berbagai jenis fungi.
Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan
karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebutpeptidoglikan. Dinding
sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang
memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak
dan sitoplasma di dalam sel.
Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul
gabungan
karbohidrat
dengan
molekul
lain
ialah proteoglikan,glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun
glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan
terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri
terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat
antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang
melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid
(gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan
sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa
oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya,
empat golongan darahmanusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O)
mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah
merah.

4. Golongan Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari berbagai senyawa yang sangat melimpah di alam.
Senyawa yang termasuk biomolekul ini dapat di golongkan dala berbagai
macam. Penggolongan karbohidrat dapat dilakukan berdasarkan berbagai hal,
yaitu :
1.

Berdasarkan bentuk cincinnya. Karbohidrat dapat di bagi menjadi :


Golongan furanosa

Karbohidrat yang masuk dalam golongan ini adalah karbohidrat yang


mempunyai cincin beranggota 5.
Golongan piranosa
Karbohidrat yang masuk dalam golongan ini adalah karbohidrat yang
mempunyai cincin beranggota 6.
Gambar struktur dari piranosa dan furonosa :

Struktur piranosa

2.

Struktur furonosa

Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun polimernya, karbohidrat


dapat di bagi menjadi :
Monosakarida
Monosakarida sering juga disebut gula sedrhana (simple
sugar). Karena monosakarida hanya terdiri dari satu unit polihidroksi
aldehid atau keton. Hal ini menyababkan monosakarida tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.
Monosakarida

segera

mereduksi

senyawa

senyawa

pengoksidasi seperti ferisianida, hidrogen peroksida, atau ion kipri


(CU2+). Pada reaksi seperti ini, gula dioksidasi pada gugus karbonil
dan senyawa pengoksidasi menjadi tereduksi (senyawa pereduksi
adalah pemberi elektron dan senyawa pengoksidasi adalah penerima
elektron). Glukosa dan gula gula lain yang mampu mereduksi
senyawa pengoksidasi disebut gula pereduksi. Sifat ini berguna dalam
analisa gula.
9

Rumus umum monosakarida adalah CnH2mOn. Kerangka


monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak
bercabang. Satu di antara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu
atom okisigen membentuk gugus karbonil, sedangkan atom karbon
lainnya berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada
pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldehid,
dan disebut suatu aldosa ; jika gugus karbonil berada pada posisi lain,
monosakarida tersebut adalah suatu keton, dan disebut ketosa.
Monosakarida yang terpenting adalah glukosa dan friktosa.
Contoh lainnya adalah :
Rumus

Monosakarida

Aldosa

molekul

Ketosa
Dihidroksi

Triosa

C3H6O3

Gliserosa

Tretosa

C4H8O5

Eritrosa

Eritrulosa

Pentosa

C5H10O5

Ribosa

Ribulosa

Heksosa

C6H12O6

Glukosa

Fruktosa

aseton

Oligosakarida
Oligosakarida merupakan karbohidrat terbentuk dari dua
sampai sepuluh monosakarida. Yang termasuk ke dalam kelompok
oligosakarida adalah disakarida, trisakarida, dan seterursnya sesuai
dengan jumlah satuan monosakaridanya. Oligosakarida yang paling
banyak terdapat di alam adalah disakarida.
Disakarida merupakan karbohidrat yang terdiri atas residu
monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Dimana bila
disakarida

tersebut

dihidrolisis,

menghasilkan

molekul

monosakarida sama atau berlainan. Misalnya sukrosa, maltose,


laktosa, dan selobiosa.
1.

Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua
molekul glukosa. Pada umumnya dihasilkan dari hidrolisis pati.

10

Terdiri dari dua satuan monosakarida, yaitu glukosa dan


glukosa.
2.

Sukrosa
Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan
fruktosa. Gula ini banyak terdapat dalam tanaman berlainan
dengan kebanyakan disakarida dan oligosakarida, sukrosa tidak
mempunyai atom karbon hemiasetal dan hemiketal karena kedua
atom ini saling berikatan sehingga sukrosa tidak memiliki sifat
gula pereduksi, tidak dapat mengadakan mutarotasi dan tidak
bereaksi dengan fenilhidrasi.
Sukrosa mudah dihidrolisis menjadi D- glukosa dan Dfruktosa. Hidrolisis ini disebut proses inverse dan diikuti ole
perubahan rotasi optic dari kanan ke kiri apabila telah tercapai
campuran yang sama antara glukosa dan fruktosa, campuran ini
disebut gula invert.

3.

Laktosa
Laktosa biasa disebut gula susu, terdiri dari D-galaktosa
dan D-glukosa yang berikatan melalui ikatan (1,4)-glikosida.
Laktosa mempunyai satu atom karbon hemiasetal, maka laktosa
termasuk disakarida pereduksi.

Polisakarida
Polisakarida termasuk gula-gula yang menghasilkan lebih
dari sepuluh molekul monosakarida pada hidrolisis, misalnya
amilum, glikogen, deksterin, dan selulosa.
Polisakarida dibedakan atas :
1. Homopolisakarida, yang pada hidrolisisnya mengasilkan satu
macam karbohidrat. Polisakarida yang pada hidrolisisnya
menghasilkan

heksosa

disebut

heksosan,

pentosa

disebut

beberapa

macam

pentosan.
2. Heteropolisakarida,

yang

menghasilkan

karbohidrat misalnya asam hialuronat yang mengandung N-asetilglukosamin dan asam glukoronat.
11

Macam-macam polisakarida yang secara fisiologis penting yaitu :


a. Amilum
Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati,
memiliki rumus molekul (C6H10O5)n. amilum atau pati
merupakan cadangan makanan pada tumbuh-tumbuhan.
Polisakarida ini disebut juga glukosa karena pada
hidrolisisnya anya dibentuk glukosa pada zat akhir.
Amilum terdiri atas 2 bagian yaitu :
1. Amilosa (15-20%) yang merupakan polisakarida linear
berbentuk heliks, yang terdiri dari unit-unit glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan (1,4)-glikosida. Amilosa ini
mermberi warna biru dengan adanay iodium, karena
senyawa ini dapat masuk menduduki posisi dalam gedung
helical yang terbentuk jika amilosa berada dalam air.
2. Amilopektin (80-85%) yang merupakan polisakarida yang
banyak cabangnya. Dalam molekul ini, rantai pendek dari
rangkaian rangkaian glikosida (1,4) unit glukosa
digabungkan dengan rangkaian glikosida lain melalui ikatan
glikosida (1,6). Amilopektin

ini akan menghasilkan

warna jingga sampai merah bila ditambahkan larutan


iodium.

b. Glikogen
Glikogen merupakan polisakarida simpanan yang
terdapat dalam jaringan hewan maupun manusia. Pada
tubuh kita glikogen terdapat dalam hati dan otot.
Struktur glikogen serupa dengan amilopektin namun
jumlah percabangannya lebih banyak. Ikatan (1,4)glikosida pada glikogen dapat dihidrolisis oleh amilase
dan amylase, sedangkan ikatan dapat dihidrolisis oleh
12

(1,6)-glikosidase. Sehingga apabila glikogen dihidrolisis


akan menghasilkan D-glukosa. Glikogen tidak mereduksi
larutan benedict dan memberi warna merah pada yodium.
c. Inulin
Inulin adalah karbphidrat simpanan yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan dan biasa ditemukan pada akar dan umbi
dahlia, artichokes, dan bunga dandelion.
Inulin dibangun oleh unit D-fruktosa yang dihubngkan
satu sama lain oleh ikatan (2,1)-fruktosida. Hal ini
menyebabbkan apabila inulin dihidrolisis dapat menjadi
fruktosa. Oleh karena itu inulin merupakan suatu fruktosan
atau disebut juga levan.
Inulin tidak memberi warna bila ditambah yodium.
Inulin mudah larut dalam ait panas. Inulin digunakan untuk
penetapan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration
rate).
d. Selulosa
Selulosa

merupakan

unsure

utama

dari

rangka

tumbuhan. Sebab selulosa sebagai bahan pembentuk


dinding sel.
Selulosa tidak memberi warna dengan yodium dan
tidak larut dalam pelarut biasa.
Pada umumnya berupa serbuk putih mempunyai sifat sukar larut dalam
pelarut non polar, tetapi mudah larut dalam air, kecuali polisakarida bersifat
tidak larut dalam air.
Amilum dengan air akan membentuk suspensi dan bila dipanaskan akan
terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan akan membentuk
koloid yang kental semacam gel. Suspensi amilum akan memberi warna biru
dengan larutan yodium. Hidrolisis sempurna oleh asam atau enzim akan
menghasilkan glukosa.
13

Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum


pada tumbuhan. Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan glukosa pula.
Hal ini karena baik amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan
glukosa. Glikogen dalam air akan membentuk koloid dan memberikan warna
merah dengan larutan yodium.
5. Pengujian Karbohidrat
1. Uji Molisch
Uji molisch digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan atau zat
merupakan karbohidrat atau bukan.
Karbohidrat oleh asam anorganik pekat akan dihidrolisis menjadi
monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentosa oleh asam sulfat pekat
menjadi fulfural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksi-metilfulural.
Pereaksi molischyang terdiri dari naftol dalam alkohol akan bereaksi
dengan fulfural membentuk senyawa komplek berwarna ungu.

CHO

HCOH

HCOH

14

+ H2SO4

cincin ungu

HCOH

CH2OH

OH

(pentosa)

(furfural)

(-naftol)

CHO

HCOH

HCOH

+ H2SO4 5-hidroksimetilurfural

cincin ungu
HCOH

OH

CH2OH
(heksosa)
2. Uji Iodium
Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks
adsorpsi berwarna spesifik. Amilum atau pati dengn iodium menghasilkan
warn biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen
dan sebagian pati terhidrolisis bereaksi dengan yodium membentuk warna
merah coklat.
3. Uji Benedict
Gula mempunyai gugus aldehida atau keton akan mereduksi ion Cu +,
yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.
O

15

RCH

+ Cu 2+ + 2OH RCOH + Cu 2O (s) +

H2O
Gula pereduksi

merah bata

4. Uji Barfoed
Ion Cu2+ (dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam akan di reduksi
lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida daripada disakarida dan
menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata.
O
R

O
H

OH +

CU2O(S) + H2O
( D-glukosa)

Merah bata

Monosakarida
5. Uji Tauber
6. Uji Seliwanoff
Dehidrasi

fruktosa

oleh

HCl

pekat

menghasilkan

hidroksimetilfulfural dan dengan penambahan resorsinol akan mengalami


kondensasi membentuk senyawa komplek berwarna merah oranye.

7. Uji Osazon

16

Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas


akan membentuk hidrazon atau asazon bila dipanaskan bersama
fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan
titik lebur yang spesifik.
Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk
kembali bila didinginkan. Namun, sukrosa tidak membentuk osazon karena
gugus aldehida atau keton yang terikat pada monomer-nya sudah tidak
bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

BAB II
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan umum percobaan :
1. Mengetahui adanya karbohidrat dalam suatu bahan
2. Mengidentifikasi jenis karbohidrat
3. Menentukan gula pereduksi
17

4. Mengetahui adanya reaksi reaksi yang terjadi pada identifikasi pada


karbohidrat
Tujuan khusus percobaan :
1. Uji Molisch
Membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.
2. Uji Iodium
Membuktikan adanya polisakarida ( amilum, glikogen, dan dekstrin ).
3. Uji Benedict
Membuktikan adanya gula pereduksi
4. Uji Barfoed
Membedakan antara monosakarida dan disakarida.
5. Uji Ozason
Membuktikan adanya ketosa ( fruktosa )
6. Uji Seliwanoff
Membedakan bermacam macam karbohidrat dari gambar kristalnya.

BAB III
BAHAN DAN CARA

A. Uji Molisch
1. Bahan dan Alat :

18

a. Amilum, glikogen, dekstrin, sukrosa, laktosa, maltose, galaktosa,


fruktosa, glukosa, dan arabinosa masing masing dalam larutan 1 %.
b. Pereaksi Molisch
c. H2SO4 pekat
d. Tabung reaksi
e. Pipet tetes
2. Prosedur :
a.

Masukkan 15 teteslarutan uji ke dalam tabung reaksi.

b. Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch. Campurlah dengan baik.


c. Miringkan tabung reaksi, lalu alirkan dengan hati hati 1 ml H2SO4
pekat melalui dinding tabung agar tidak bercampur.
Reaksi positif ditandai dengan terbentukbya cincin berwarna ungu
pada batas antara kedua lapisan.
B. Uji Iodium
1. Bahan dan Alat :
a. Amilum, glikogen, dekstrin, sukrosa, laktosa, maltose, galaktosa,
fruktosa, glukosa, dan arabinosa masing masing dalam larutan 1 %.
b. Larutan iodium
c. Tabung reaksi
d. Pipet tetes

2. Prosedur :
a.

Masukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi atau porselin


tetes.

b.

Tambahkan 2 tetes larutan iodium.

c.

Amati warna spesifik yang terbentuk.

C. Uji Benedict
19

1. Bahan dan alat :


a. Amilum, glikogen, dekstrin, sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa,
fruktosa, glukosa, dan arabinosa masing-masing dalamlarutan 1%.
b. Pereaksi Benedict
c. Alat pemanas atau penangas air
d. Tabung reaksi
e. Penjepit taung
f. Pipet tetes
g. Pengatur waktu
2. Prosedur :
a. Masukkan dalam tabung reaksi 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi
Benedict. Campurlah dengan baik.
b. Didihkandi atas apikecil selama 2 menit atau masukkan dalam
penangas air mendidih selama 5 menit.
c. Dinginkan perlahan-lahan.
d. Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk.
D. Uji Barfoed
1. Bahan dan alat :

Sukrosa,laktosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa


masing-masing dalam larutan 1%.

Pereaksi Barfoed

Alat pemanas

Tabung reaksi

Pengatur waktu

Penjepit tabung

Pipet tetes

2. Prosedur :

20

Masukkan dalam tabung reaksi 10 tetes larutan uji dan 10 tetes


pereaksi Barfoed. Campurlah dengan baik.

Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 1 menit atau


masukkan dalam penangas air mendidih selama 5 menit.

Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk.

E. Uji Osazon
1. Bahan dan alat :

Sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa, dan glukosa

Fenilhidrazin-hidroklorida

Natrium asetat

Mikroskop

Alat pemanas

Tabung reaksi

Pipet ukur

2. Prosedur :

Masukkan 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan seujung spatel fenilhidrazin-hidroklorida dan kristal


natrium asetat.

F.

Panaskan dalam penangas air mendidih selama beberapa menit.

Dinginkan perlahan-pelahan di bawah air kran.

Perhatikan kristal yang terbentuk dan identifikasi di bawah mikroskop.

Uji Seliwanoff
1. Bahan dan alat :

Sukrosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa dalam larutan 1%.

Pereaksi Seliwanoff

Alat pemanas

Pengatur waktu
21

Tabung reaksi

Penjepit tabung

Pipet tetes

2. Prosedur :

Masukkan 5 tetes larutan tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi


Selwanoff ke dalam tabung reaksi.

Didihkan di atas api kecil selama 30 detik atau dalam penangas air
mendidih selama 1 menit.

Hasil positif ditandai terbentuknya larutan berwarna merah orange.

G. Uji Asam Musat


1.

Bahan dan alat :

Sukrosa, laktosa, galaktosa, dan glukosa

HNO3 pekat

Mikroskop

Alat pemanas

Tabung reaksi

Pipet tetes

2.

Prosedur :

Masukkan 10 tetes larutan uji dan 2 tetes HNO3 pekat.

Panaskan dalam penangas air mendidih sampai volumenya kira-kira


tinggal 2-3 tetes.

Dinginkan perlahan-lahan, lalu perhatikan terbentuknya kristal-kristal


keras seperti pasir.

Amatilah di bawah mikroskop.

BAB IV
22

HASIL PRAKTIKUM

BAB V
PEMBAHASAN

SKEMA PERCOBAAN

23

Sampel/Baha
n
Karbohidrat

Polisakarida :
Amilum (biru)

Bukan
Karbohidrat
Sukrosa, maltosa, galaktosa,
laktosa, fruktosa, glukosa,
arabinosa

Glikogen
(merah)

Dekstrin (coklat)
Gula pereduksi:
Maltosa, laktosa,
galaktosa,
fruktosa,glukosa,arabin
osa.
Monosakarida :
Galaktosa,fruktosa,gluko
sa,arabinosa

Non pereduksi :
Sukrosa

Disakarida :
Maltosa, laktosa

Laktosa
Pentosa:
Arabinosa

Maltos
a

Heksosa:
Glukosa,fruktosa,galakto
sa

Ketosa:
Fruktosa

Aldosa:
Glukosa,galaktosa

Galaktosa

Glukosa

LAMPIRAN

24

Uji iodim

Uji benedict

Uji mollish

Uji barfoed

Uji Seliwanoff

25

26

Anda mungkin juga menyukai