Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

SUBSITUSI ELEKTROFILIK AROMATIK REAKSI NITRASI


BROMOBENZEN

Dosen Pengampu : 1. Dra. Bina Lohita S., M.Pd., M.Farm., Apt.


2. Dra. Trirakhma Sofihidayati, M.Si.
3. Usep Suhendar, M.Si.
4. Rikkit, S.Farm
Asisten Dosen : Amanda Putri
Nama Penyusun : Nadya Putri Utami (066118198)
Kelas :F
Kelompok :6
Anggota Kelompok : 1. Eneng Imas (066119169)
2. Abdullah Adam A (066119177)
3. Maidatun Hasanah (066119203)

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
Mengetahui reaksi substitusi elektrofilik aromatik yaitu nitrasi pada senyawa
aromatik.
1.2. Dasar Teori
Benzen adalah molekul planar dan setiap karbon berada pada sudut
eksogen beraturan. Reaksi utama benzen adalah subsitusi. Benzen merupakan
hydrogen karbon induk dari golongan zat yang disebut aromatik, bukan karena
aromanya, tetapi karena sifat kimia nya yang khasiat, terutama kestabilannya.
Benzen menyiratkan struktur yang tak jenuh, misalnya senyawa ini tidak
menghilangkan warna larutan bromine seperti layaknya alkena dan alkuna
atau mudah dioksidasi oleh kalium permanganat. Benzen juga tidak
mengalami reaksi adisi yang khas untuk alkena dan alkuna. (Hard, 2004).
Reaksi nitrasi adalah suatu reaksi kimia yang melibatkan pemasukan
gugus Nitro, - NO2 ke dalam sebuah molekul. Katalisator adalah zat yang
dapat memengaruhi laju atau kecepatan suatu reaksi dan diperoleh kembali di
akhir titrasi. Ciri umumnya adalah katalis diperoleh kembali di akhir reaksi,
katalis yang mempercepat laju ke arah hasil juga mempercepat laju ke arah
kebalikannya (pada reaksi kesetimbangan). Jumlah katalis yang digunakan
hanya sedikit untuk sejumlah besar pereaksi, dan katalis berperan hanya pada
reaksi tertentu. (Mulyono, 2006).
Subsitusi elektrofilik terjadi pada banyak reaksi yang mengandung cincin
benzena (arena). Benzena adlah molekul planar yang berupa cincin dari 6
buah karbon yang masing – masing terikat pada hidrogen. Terjadi delokalisasi
pada bagian atas dan bawah dari bidang planar cincin. Keberadaan dari
elektron yang terdelokalisasi pada bagian membuat benzen stabil. Benzen
menolak reaksi adisi sebab akan menghilangkan delokalisasi yang membuat
hilangnya stabilitas. (Clark,2004).
BAB II

METODE KERJA

2.1. Alat dan Bahan

2.1.1. Alat

 Batang Pengaduk
 Corong
 Erlenmeyer
 Kertas saring
 Penangas
 Pipet tetes
 Thermometer

2.1.2. Bahan

 Air
 Asam nitrat pekat
 Asam sulfat pekat
 Bromobenzen
 Etanol

2.2. Cara Kerja

1. Dimasukan 40 ml asam nitrat pekat kedalam erlenmeyer 50 ml,


didinginkan di penangasair dingin.
2. Ditambahkan pelan-pelan 4,0 ml asam sulfat pekat. Didiamkan dalam
temperatur ruang dan ditambahkan tetes demi tetes 3,2 g (2,1 ml)
bromobenzen, lalu diaduk.
3. Diatur temperatur dibawah 60ºC (bila perlu didinginkan). Panaskan di
penangas air selama 30 menit.
4. Didinginkan campuran dan dituangkan kedalam 50 ml air dingin.
5. Disaring endapan p-bromobenzen, dicuci dengan dengan air dingin.
6. Direkristalisasi dengan 20-25 ml etanol.
DAFTAR PUSTAKA

Clark, Jim. 2004. Subsitusi Eletrofilik. Jakarta. Erlangga


Hard, Harold. 2004. Kimia Organik. Jakarta. Erlangga
Mulyono, 2006. Kamus Kimia. Jakarta. Bina Aksara

Anda mungkin juga menyukai