Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Farmakologi II

EKSKRESI
Kelompok 8

Elina 066119140 Vina Dwi Ananda 066119150


Difa Rabbani Aulia 066119143 Muhammad Rikzan 066119151
Hipotesis
01 Tujuan 02 Sulfadiazin dan Na Bikarbonat akan dieksresi
melalui ginjal, pada pemberian sulfadiazin
1. Mempelajari rute eksresi
akan memberikan efek positif sedangkan efek
obat.
pemberian Na Bikarbonat memberikan efek
2. Memahami faktor yang
negatif.
mempengaruhi.

04 Bahan

03
❑ Air minum
Alat ❑ Alkalinisasi
❑ Asidifikasi
❖ Alat suntik ❑ Barbiturat
❖ Disposible syring ❑ Kelinci
❖ Gelas ❑ Kristal natrium bikarbonat
❖ Kertas saring ❑ Kristal sulfadiazin
❖ Sonde lambung ❑ Larutan HCl 2%
❑ Larutan Na Sulfida
❑ Larutan Pb asetat pekat.
❑ Mencit
Cara Kerja
Eksresi sulfonamid dalam urine, saliva dan keringat manusia

24 jam tikus dipuasakan Diamati Diberikan zat 3 secara per Diteteskan urin dan saliva pada
data biologis mencit. Dihitung dosis oral. Dimasukan mencit kertas pertama dan kedua. Warna
Sulfadiazin dan Na Bikarbonat kedalam wadah yang dialasi kuning atau jingga di atas kertas
Sulfadiazin : 2,86 g/10kgBB, 2% Na. kertas saring yang telah saring yang sudah dibasahi HCl 4%
Bikarbonat : 2 g/ 50kgBB, 1,25%. ditetesi dengan HCl 4% (+) sulfonamid

Eksresi melalui paru-paru

Diamati data biologis kelinci. Disuntikan Na. Sulfida iv. Ditetesi


Dihitung dosis Na. Sulfida iv Na. kertas saring dengan Pb. Asetat
Sulfida 10mg/kgBB 2% pekat. Lalu letakan depan hidung
hewan coba
.
Data Biologis Data Pengamatan Ginjal
Data biologis Sebelum Sesudah KLP Obat Urinasi Saliva Ket.
Berat badan Mencit ˸ 33 g Mencit ˸ 33 g (+) (-) (+) (-)
Kelinci ˸ 1,7 Kg Kelinci ˸ 1,7 Kg
1 √ √ 1 Jam 20 Menit
Laju nafas 120x/menit 116x/menit
2 √ √ 1 Jam 14 Menit
Frekuensi 104x/menit 102x/menit Sulfadiazin
3 √ √ 1 Jam 8 Menit
jantung
Tonus otot +++ ++ 4 √ √ 1 Jam 5 Menit
Refleks +++ ++ 5 √ √ 1 Jam 18 Menit
Kesadaran +++ +++ Na
6 √ √ 1 Jam 42 Menit
Rasa nyeri +++ +++ Bikarbonat
7 √ √ 1 Jam 30 Menit
Urinasi - 2x
8 √ √ 1 Jam 38 Menit
Defekasi - 1x

Data Pengamatan Obat Hasil Ket

Paru Natrium sulfida Endapan warna hitam/ 1 Jam 48 Menit


bercak hitam
Perhitungan Pembahasan
Sulfadiazin termasuk dalam kelompok antibiotik
Perhitungan dosis Na Bikarbonat sulfonamida (sulfa) bekerja dengan cara menghentikan
Berat mencit = 33 g Dosis obat = 2g/ 50 Kg BB perkembangbiakan bakteri, digunakan untuk
pengobatan dan pencegahan infeksi saluran kemih
Konsentrasi = 1,25% pada manusia. Sulfadiazin lebih banyak dieksresi
2𝑔 𝑥 2 𝑔 𝑥 33 𝑔 dalam urin Sulfadiazin termasuk asam lemah yang
= →x= = 0,00132 g ekskresinya dipengaruhi oleh pH urin. Natrium
50000 𝑔 33 𝑔 50000 𝑔
bikarbonat termasuk dalam golongan elektrolit
1,25 𝑔 0,00132 𝑔 0,00132 𝑔 𝑥 100 𝑚𝑙 pengubah PH urine (alkalinizing agent) dan antasida
= →y= = 0,1056 ml manfaatnya menetralisir asam darah berlebih,
100 𝑚𝑙 𝑦 1,25 𝑔
menetralisir urine yang terlalu asam, dan menetralisir
Perhitungan dosis Na Sulfida asam lambung berlebih. Obat ini bekerja dengan cara
mengurai natrium dan bikarbonat di dalam air untuk
Berat kelinci = 1,7 kg Dosis obat = 10mg/kgBB membentuk alkaline yang menetralkan asam.
Konsentrasi = 2% Pencegahan resiko dari pemberian sulfadiazin dapat
dilakukan dengan pemberian sediaan alkalis seperti
0,01 𝑔 𝑥 0,01 𝑔 𝑥 1700 𝑔
= →x= = 0,017 g natrium bikarbonat. Natrium sulfida adalah senyawa
1000 𝑔 1700 𝑔 1000 𝑔
kimia dengan rumus Na2S, atau dalam bentuk
2𝑔 0,017 𝑔 0,017 𝑔 𝑥 100 𝑚𝑙 hidratnya, Na2S·9H2O. Keduanya merupakan garam
= →y= = 0,85 ml
100 𝑚𝑙 𝑦 2 𝑔 tidak berwarna yang dapat larut dalam air dan akan
menghasilkan larutan basa.
Hasil dari proses eksresi Na. sulfida ketika direaksikan dengan PB asetat akan membentuk warna hitam.
Hal ini karena Ion sulfida dapat bereaksi dengan timbal (II) asetat senyawa timbal sulfida yang berwarna
hitam dan akan terlihat bercak hitam pada kertas saring. Sulfadiazin lebih cepat diabsorpsi daripada Na
Bikarbonat karena Sulfadiazine merupakan antibiotik golongan sulfonamida oral yang dapat diabsorpsi
dengan kerja sedang. Natrium bikarbonat adalah suatu garam monosodium dari asam karbonat dengan
efek alkalinisasi dan pengganti elektrolit dan sulfadiazin termasuk asam lemah yang eksresinya
dipengaruhi oleh pH urin. Dalam pratikum ini terdapat senyawa sulfadiazin dan natrium bikarbonat yang
diberikan pada mencit dan ditunggu selama beberapa jam. Hasil eksresinya adalah urin yang bersifat basa.
Hasil ekskresi sulfadiazin menjadi kuning jika terkena HCl pada kertas saring karena terjadi reaksi diazotasi
untuk amin aromatik primer. Faktor-faktor yang mempengaruhi eksresi pada ginjal yaitu diantaranya
fungsi ginjal, afinitas ikatan obat protein plasma, sistem trasport asam basa organik, pH pada lumen
tubulus proksimal dan distal. Macam-macam bentuk ekskresi dan ekskretnya antara lain :
1. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat obatan, atau racun yang terdapat di darah.
Zat sisa yang terkumpul, kemudian akan diubah menjadi urine.
2. Kulit, ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit
3. Usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai
diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat
buang air besar.
4. Hati, berfungsi untuk mengolah amonia menjadi urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang
melalui sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh
hati adalah zat beracun dalam darah.
5. Paru-paru, karbon dioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika
mengembuskan napas.
Kesimpulan

Berdasarkan praktikum ekskresi, dapat disimpulkan bahwa:


1. Sulfadiazin termasuk dalam kelompok antibiotik sulfonamida (sulfa) ini bekerja dengan
cara menghentikan perkembangbiakan bakteri.
2. Natrium bikarbonat termasuk dalam golongan elektrolit pengubah PH urine (alkalinizing
agent) dan antasida manfaatnya menetralisir asam darah berlebih,
3. Supfadiazin lebih cepat diabsorpsi karena merupakan golongan sulfa dengan absorpsi
dan eksresi cepat.
4. Sulfadiazin termasuk asam lemah yang ekskresinya dipengaruhi oleh pH urine.
5. Hasil ekskresi sulfadiazin menjadi kuning jika terkena HCl pada kertas saring karena
terjadi reaksi diazotasi untuk amin aromatik primer.
6. Hasil eksresi Na. sulfida ketika direaksikan dengan PB asetat akan membentuk warna
hitam

Anda mungkin juga menyukai