Anda di halaman 1dari 62

AROMATHERAPI

{ PENDAHULUAN
SEJARAH PENGGUNAAN
MINYAK ESENSIAL
MINYAK CEDARWOOD SUDAH DIPAKAI OLEH ORANG
MESIR SEJAK 5000 TAHUN LALU, MUNGKIN MERUPAKAN
MINYAK "SULINGAN" PERTAMA YANG PERNAH
DIHASILKAN SEKALIPUN PROSES PRODUKSI YANG
DIGUNAKAN SAAT ITU MASIH MERUPAKAN TANDA
TANYA.

BAIK TANAMAN MAUPUN MINYAK ESENSIAL LAVENDER


SUDAH DIGUNAKAN OLEH BIARAWAN HILDEGARD OF
BINGEN PADA AWAL ABAD KE 12
PADA ABAD KE 15, MINYAK ESENSIAL DARI
TERPENTIN, CONNAMON (KAYU MANIS),
FRANKINCESE, JUNIPER, ROSE (MAWAR)
DAN SAGE SUDAH DIKENAL DAN DIPAKAI.

ADA SEKITAR 60 MACAM MINYAK YANG


SUDAH DIKETAHUI DAN DIGUNAKAN
SEBAGAI PARFUM SERTA OBAT MENJELANG
AWAL ABAD KE 17.
BUKTI MODERN KEKUATAN ANTISEPTIK
MINYAK ESENSIAL

Menjelang akhir abad ke 19, chamberland


melakukan riset pertama yang diakui untuk
membuktikan adanya sifat antiseptik pada
minyak esensial.
pada awal abad ke 20 cavel melakukan riset
mengenai efek masing-masing 35 jenis
minyak esensial terhadap kultur mikroba
dalam bahan limbah.
hasilnya membuktikan bahwa kekuatan
antiseptik yang dimiliki oleh beberapa jenis
minyak tersebut terbukti berkali-kali lipat lebih
besar kekuatannya dibandingkan antiseptik
fenol.
minyak esensial tertentu juga terbukti untuk
melawan berbagai macam bakteri, misal :
- minyak lemon (antiseptik dan bakterisid) dapat
menetralkan salmonella thypi (kuman penyebab
tifoid) dan sthapylocaoccus aureus dalam
beberapa menit.
- minyak cinnamom dapat membunuh salmonella
thypi kalau diencerkan 1 dalam 300 bagian.
- profesor Griffon membuat campuran 7 jenis
minyak esensial (cinnamon, cengkih, lavender,
papermint, pine, rosmary dan thymi) dalam
bentuk aerosol, kuman stafilococcus dan jamu
yang ada akan terbunuh sesudah 30 menit.
fitoterapi merupakan istilah yang semakin banyak dipakai
untuk penggunaan seluruh atau sebagian tanaman untuk
keperluan pengobatan.
aromaterapi dan aromatologi (yang serupa dengan
aromaterapi tetapi tanpa pemijatan) merupakan cabang
fitoterapi dengan menggunakan hanya minyak esensial
yang diproduksi lewat penyulingan dab minyak sitrus
yang diperoleh lewat pemerasan.
preparat aromaterapi mudah dipakai dan diberikan,
namun dapat bersaing dengan steroid dab antibiotik
yang digunakan dalam ilmu kedokteran alopatik saat ini,
tanpa menimbulkan penurunan mekanisme pertahanan
tubuh ataupun intoleransi
"dokter yang terbiasa dengan minyak esensial dapat
menggunakannya untuk mengatasi berbagai macam
infeksi-infeksi paru, hati, usus, kemih, rahim, hidung,
tenggorokan dan kulit (luka infeksi dan berbagai
dermatosis dengan pembentukan nanah [dermatosis
supuratif]. penggunaan minyak ini membawa hasil yang
memuaskan asalkan pemakaiannya dilakukan dengan
bijaksana dan pada kasus dengan keluhan keluhan
tertentu yang sudah berlangsung lama, pengomatan
memakai minyak esensial harus diikuti dengan periode
yang cukup lama. terapi aromatik dapat menetralkan
enteritis, kolitis serat fermentasi yang disertai
pembusukan dan dapat meringankan gejala bronkitis
kronis serta tuberkulosis paru. baksil dalam kolon tidak
dapat bertahan terhadap minyak esensial" Dr. J Valnet,
1980.
"alasan mendasar yang menyebabkan
keberanekaragamannya konsepsi dan aplikasi
aromaterapi terletak pada substansi aromatik itu
sendiri. dengan mudahnya substansi tersebut
menembus kulit dan adanya kemapuan untuk
mempengaruhi pikiran melalui dampaknya yang
sangat kuat pada indra pembau, dan karena
sifat-sifat farmakologi yang multipel serta kuat
pada komponen molekulernya yang amat aktif,
maka perkembangan penggunaan substansi
aromatik pada banyak bidang merupakan hal
yang wajar" penoël, 1993.
PREPARAT PENYEMBUH YANG
MUJARAB

minyak esensial merupakan minyak preparat pekat dengan efek


yang amat kuat sehingga jumlah yang diperlukan amat sedikit
(bahkan untuk minyak yang sering dipakai sekalipun) untuk
pengobatan yang berhasil.

umumnya pengencerannya berkisar daro 0.05 hingga 3%


menurut jenis minyak yang dipakai.

diluar perbedaan dengan intensitas aromanya, kita dapat


melihat manfaat yang nyata dari konsentrasi yang lebih tinggi,
kusus nya masalah yang ada merupakan masalah emosional,
kendati preparat dengan kondisi yang tinggi juga dipakai pada
kondisi medis dan aromatologi tertentu.
CARA KERJA MINYAK ESENSIAL

sampai saat ini masih belum bisa


dibuktikan bagaimana cara kerja nya
minyak esensial, namun terdapat hasil riset
dan bukti anedoktal yang luas mengenai
bagaimana cara minyak esensial bekerja.
dimasa lampau, pelbagai esense
digunakan untuk mennyembuhkan
berbagai luka, menghambat pembusukan
daging (seperti mumifikasi) dan
mengurangi penyebaran infeksi. semua
dilakukan tanpa diketahui bagaimana cara
kerjanya.
bios merupakan kata Yunani (kehidupan) dan minyak esensial
dapat diklasifikasikan sebagai probiotik (utuk mendukung
kehidupan) yang makna nya berlawanan dengan antibiotik (untuk
menghalangi kehidupan). sebagai ilustrasi... antibiotik bukan saja
membunuh bakteri yang berbahaya tetapi juga mematikan flora
yang menguntungkan yang diperlukan oleh tubuh agar tetap
sehat.
BERSAHABAT BAGI PEMAKAI

pada dasarnya minyak esensial alami dapat


digunakan pada jaringan hidup tanpa banyak
menimbulkan efek yang tidak dikehendaki (berbeda
dengan obat sintetik).

demikian pula tubuh manusia akan beradaptasi


dengan efek yang ditimbulkan oleh preparat sintetik
kimia sehingga takarannya harus terus ditambahkan.
hal ini tidak pernah terjadi pada pemakaian minyak
esensial yang akan mempertahankan terus
keefektifannyadalam pemakaian yang berkali-kali
sehingga dapat menguatkan jaringn hidup,
sementara bakteri yang tidak dikehendaki akan
terbunuh.
BIAYA PENGGUNAAN

Dibandingkan dengan harga obat yang sangat


tinggi, minyak esensial pada hakekatnya tidak
begitu mahal.
penggunaan minyak esensial amat
menyenangkan bagi pasien dan terapis.
pada banyak rumah sakit dan rumah-rumah
perawatan diluar negeri, minyak esensial dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien.
BIDANG PENGGUNAAN

minyak esensial banyak digunakan oleh para


terapis aroma dan aromatologi untuk
memperbaiki atau menaikkan status kejiwaan
pasien.
perancis (negara tempat aromaterapi berasal
sebelum sampai ke Inggris), dokter
meresepkan minyak esensial untuk
penggunaan internal dalam bentuk kapsul atau
tetesan yang dilarutkan dalam alkohol atau
dalam bentuk suppositoria serta pesarium.
konsep orisinil aromaterapi di Inggris
dikenalkan oleh Madame Maury, adalah
penggunaan minyak esensial dalam pemijatan
dan bentuk bentuk yang paling cocok minyak
esensial diencerkan menggunakan minyak
nabati.
sayangnya cara ini menimbulkan kepercayaan
bahwa "aromaterapi adalah pemijatan dengan
minyak esensial" dan ini merupakan
pemahaman yang salah.
AROMATERAPI
{ KULIAH II

PEMBUATAN MINYAK ESENSIAL


identifikasi tanaman telah dilakukan oleh
seorang naturalis Swedia Carl Von Linnë atau
linnaeus (1707-1778). beliau mengambangkan
sistim untuk mengklasifikasikan berbagai jenis
organisme kedalam kelompok berdasarkan
kesamaannya.
sebagai contoh adalah tanaman lavender

TAKSONOMI
taksonomi lavender:
kingdom : plantae
divisi : Tracheophyta
sub divisi : Spermatophyta
kelas : Dicotiledons
subkelas : Asterdae
ordo : Lamiales
famili: Laminaceae (Syn. labiatae)
genus : lavendula
spesies : angustifolia
terapis yang meresepkan minyak esensia harus
berhati-hati dalam mengidentifikasi tanaman yang
menjadi sumber minyak esensial tersebut, dan ini
berarti bukan hanya nama generik dan spesifikya saja
yang diberikan. tetapi kalau perlu kemotipe, varietas,
forma, kultifar, dll. juga disebutkan.
• Minyak atsiri adalah senyawa terdiri dari beberapa zat organik
yang mudah menguap, seperti alkohol, acetones, keton, eter,
aldehid, yang diproduksi dan disimpan dalam saluran sekresi pada
tanaman. Pada suhu kamar berbentuk cair.
• Definisi (menurut AFNOR, 1998) : Produk yang diperoleh dari bahan
nabati baik dengan cara mendorong uap ataupun proses mekanis
(pemerasan epicarpium buah jeruk) atau dengan distilasi kering.
Minyak atsiri kemudian dipisahkan dalam fase air, dengan metode
fisik (untuk kedua cara yang pertama). Minyak atsiri tsb mampu
mengalami perlakuan fisik tanpa mengalami perubahan yang
berarti dalam komposisi (seperti dalam penyulingan
ulang, airing). Definisi ini jelas memperlihatkan adanya
perbedaan antara minyak atsiri untuk obat serta zat aromatik
lainnya yang digunakan dalam farmasi, dengan wewangian yang
umumnya dikenal sebagai essence.
Continue
d ….Minyak atsiri tersebar luas di alam, ditemukan dalam conifer (pinus,

cemara), Myrtaceae (eucalyptus), Rutaceae (jeruk spp), senyawa
(camomile), meskipun tanaman yang mengandung minyak atsiri
mayoritas ditemukan pada family Labiatae (mint, lavender, thyme,
rosemary) dan Family Umbelliferous (adas manis).
• Senyawa tsb ditemukan di berbagai organ: akar, ryzoma (jahe), kayu
(kamper), daun (eucalyptus), bagian berbunga (Family Labiatae).
• Komposisinya tergantung dari tempat asalnya. Habitat tempat tanaman
tumbuh (di iklim tropis lebih banyak minyak atsiri), serta saat panen, metode
ekstraksi, dll.
• Sifat terapeutik minyak atsiri yang menonjol adalah antiseptik (bahkan
rempah-rempah telah digunakan bertahun-tahun pada makanan, selain
sebagai penyedap juga untuk mengawetkan makanan)
• Sifat lain yang menonjol adalah antispasmodic, ekspektoran, karminatif.
Minyak atsiri tertentu, dapat merupakan racun (terutama dalam dosis
tinggi), khususnya bagi sistem saraf pusat. Pada beberapa orang mungkin
menyebabkan masalah kulit, ruam atau alergi.
PENGELOMPOKAN MINYAK
Pengelompokkan Minyak atsiri berdasarkan Konsistensi, Asalnya & kandungan
ATISRI
utama komponen kimianya
a. Berdasarkan Konsistensi, minyak atsiri dapat dikelompokkan lagi menjadi
•Essences - Fluid essences berbentuk cairan yang mudah menguap pada suhu kamar
•Balsams : adalah extrak alami yang diperoleh dari perdu ataupun pohon. Biasanya
mengandung asam benzoat dan asam sinamat sesuai dengan kandungan esternya.
Balsam lebih kental, dan tidak mudah menguap dan tidak memberikan reaksi
polimer. Contoh : copaiba balsam, Peruvian balsam, Banguy balsam, Tolu balsam,
•Resins : dapat ditemukan dalam kombinasi ataupun campuran :
• Resin : berbentuk amorf padat atau semi-padat dari kimia alami yang
kompleks yang berasal dari fisiologis atau fisio-patologis. Misalnya Colophony,
diperoleh dengan memisahkan oleoresin “trementine” mengandung asam
abietic dan turunan.
1. Oleoresins adalah campuran homogen dari resin dan minyak esensial.
Misalnya Trementine, diperoleh dengan membuat sayatan pada batang spesies
pinus yang berbeda. Berisi resin (colophony) dan minyak esensial (trementine
essence) yang dipisahkan oleh destilasi dorong uap.
Istilah Oleoresin ini juga digunakan untuk merujuk kepada ekstrak nabati yang
diperoleh dengan menggunakan pelarut, tetapi pelarut tsb sudah hampir habis.
Karena manfaatnya sering digunakan sebagai pengganti rempah-rempah dalam
bahan makanan dan farmasi (kestabilan, keseragaman kimia dan mikrobiotic,
dan mudah untuk ditambahkan). Memiliki aroma tanaman yang pekat dan
berbentuk cairan sangat kental atau zat semi-padat (lada hitam, paprika oleoresin,
cengkeh).
3. Gum-resin adalah ekstrak alami tanaman atau pohon, merupakan campuran
gum dan resin

•Berdasarkan Origin (asal), minyak essential dikelompokkan :


b. Natural oils yang diperoleh langsung dari tanaman, tidak dimodifikasi secara
fisika ataupun
kimiawi. Tetapi harganya sangat mahal karena jumlah yang dihasilkan tidak
banyak
• Artificial oils diperoleh dengan cara memperkaya essence dengan beberapa
komponen. Contoh : essences dari rose, geranium, and jasmine yang diperkaya
dengan linalool, dan essence aniseed dengan athenol.
2. Synthetic Oils, sesuai dengan namanya dihasilkan dengan menggabungkan
komponen sintetik secara kimia. Harganya murah sehingga sering digunakan
dalam fragrance serta penguat rasa (vanilla, lemon and strawberry essences…)
varietas :
 menunjukkan ranking antara subspesies dan forma.
penamaan dilakukan dengan menambahkan kata "var"
dan kemudian nama varietas nya dalam huruf miring.
mis. Citrus aurantium var. amara.
kultivar :
varietas hasil proses kultivasi dan ranking yang
hanya dikenal dalam kultivasi holtikultura.
nama ini diberikan bukan dalam bahasa latin, tetapi
dalam bahasa sehari-hari (biasanya nama dipilih oleh
pengembang awalnya).
nama ini tidak ditulis dalam huruf miring dan terbaca
diantara tanda petik.
mis. Lavandula angustifolia "maillette"
kemotipe :
tanaman yang secara indifidual tampak identik
dengan komponen kimia yang berbeda secara
bermakna sehingga memberikan sifat-sifat terapeutik
yang berbeda pula.
penamaannya dilakukan dengan singkatan ct.
(chemotype) yang harus diikuti oleh konstituennya.
mis. Thymus vulgaris ct. alkohol, Thymus vulgaris ct.
geraniol dll
Hibrida :
persilangan yang terjadi secara alami atau yang
dibuat oleh manusia antara beberapa spesies.
dinyatakan dengan tanda "x"
mis. Mentha x piperita, yaitu persilangan antara
M.Aquatica dan M. Spicata
METABOLISME
Setiap tanaman merupakan pabrik bahan
kimia yang aktif dan mampu
mentransformasikan sinar matahari menjadi
substansi berenergi yang kemudian tersedia
untuk tanaman itu sendiri. hasilnya
merupakan metabolit primer dan metabolit
sekunder.
metabolit primer seperti glukosa yang
merupakan makanan bagi pertumbuhan
tanaman tersebut.
metabolit sekunder mencakup berbagai jenis
alkohol, senyawa pahit, glikosida, gum,
mucilago, saponin, steroid, tanin, dan minyak
esensial yang tidak diperlukan untuk fungsi
vital tanaman tersebut.
perubahan metabolik dalam tanaman
dimungkinkan karena kerja enzim yang spesifik
dab hanya membantu satu jenis reaksi saja. agar
berfungsi, enzim tersebut memerlukan sejumlah
mangan atau besi yang tergabung dalam
sejumlah kecil energi yang disimpan dalam
bentuk ikatan fosfat pada unsur-unsur kimiawi
tanaman.
apapun yang akan dilakukannya, enzim-enzim
tersebut memberikan aroma serta citarasa pada
tanaman dan kerapkali memberikan efek
fisiologis yang berarti pada manusia.
PEMBENTUKAN MINYAK ESENSIAL

tanaman menghasilkan zat-zat kimia dalam


jumlah yang luar biasa banyak, termasuk
kelompok utama senyawa yang disebut
TERPEN
pada minyak esensial, kebanyakan
komponen tergolong kedalam kelompok
terpena berdasarkan pada lintasan asam
mevalonat atau kedalam kolompok
fenilpropena yang berdasarkan pada asam
shikimat.
Struktur Terpena
monoterpena merupakan jenis senyawa
terpena yang paling sering ditemukan
dalam minyak atsiri tanaman dan terdapat
dalam bentuk asiklik dan siklik
(monosiklik dan bisiklik).
kompleksitas lebih lanjut muncul
jikaikatan rangkap ditambah (oksidasi)
atau dikurangi (reduksi) dan juga lewat
penambahan berbagai gugus aktif yang
mengadung oksigen.
sejumlah senyawa alkohol, keton, aldehid
dan ester terbentuk melalui proses ini.
Struktur Fenilpropanoid

fenilpropena jauh lebih jarang terdapat dalam


minyak esensial dibandingkan terpena,
senyawa tersebut dapat memberikan dampak
besar bagi aroma, citarasa, dan efek terapeutik.
contoh fenilpropena dalam minyak esensial
adalah estragol dalam minyak taragon, sinamal
dehid dalam minyak kulit kayu manis, apinol
dalam minyak biji fenel dan anethol dalam
minyak adas manis.
Struktur Sekretonik

ada beberapa lokasi yang berbeda tempat


dimana minyak esensial disintesis serta
disimpan dan lokasi ini secara garis besar
bergantung pada famili tanaman tersebut.
minyak dapat ditemukan misalnya pada
bagian daun, biji, kelopak bunga, akar, kulit,
batang, dll.
kadang minyak yang berbeda-beda terdapat
pada lebih dari satu lokasi dalam sebuah
tanaman. mis. dua jenis minyak diproduksi
oleh pohon kayu manis (kulit pohon dan daun)
dan tiga jenis minyak dihasilkan oleh pohon
jeruk (daun, bunga, kulit buah).
Stereokimia

stereo (Yunani): solid/padat dan disini mengacu pada


penyusunan spesial atom-atom dan molekul.
posisi relatif yang berbeda-beda dari atom yang sama dalam
sebuah molekul akan memberikan pengaruh pada aktifitas
kimiawi, dan pengaruh ini bisa sedikit atau sangat besar.
sebagian molekul bersifat dekstrorotatorik (+) dan sebagian
lain laevorotatorik (-) yang menunjukkan kemampuan
molekul tersebut untuk merotasikan cahaya.
bentuk stereokimia molekul tersebut akan menetukan aroma
dan citarasa yang ada pada minyak.
mis. carvone terdapat sebagai carvone (+) didalam tanaman
spearmint yang mempunyai aroma spearmint dan sebagai
carvone (-) dalam tanaman jintan yang memiliki aroma jintan.
Tabel 1 – Gugus fungsional untuk
masing-masing kategori
Variasi Kimia Dalam
Berbagai Spesies

kemotype merupakan istilah yang dipakai


dalam tanaman dengan genus dan spesies
yang sama, bentuk luar yang sama, namun
memiliki kandungan internal yang berbeda dan
kadang memiliki perbedaan yang cukup besar.
Kemotype thyml
Thymus vulgaris ct thymol,
mengandung senyawa thymol sebagai
antiseptik yang sangat kuat dan iritan.
minyak esensial pada tanaman ini pada
musing semi mengandung 30% thymol +
paracymene (hidrokarbon mono terpenik),
jika pada musim gugur mengadung 60-
70% thymol dan sedikit paracymene.
Thymus vulgaris ct carvarol, pada
musim semi mengandung 30% carvarol
dan pada musim gugur meningkat jadi
60-80%.
dataran tinggi dan
cahaya
efek berikut ini akan meningkat jika
tanaman thymi tumbuh pada tempat yang
lebih rendah:
 minyak esensial berkhasiat lebih agresif,
lebih bersifat felik, antiseptik.
 warna minyak esensial (ME) juga
berubah, dari warna kuning jerami hingga
warna yang lebih kemerahan.
 struktur molekul yang menjdi komponen
utama berubah dari rantai terbuka
menjadi rantai siklik dengan cincin
benzena.

hal ini disebabkan oleh kualitas cahaya


yang diterima oleh tanaman tersebut.
Kemothype Rosemary
tanaman rosemary memiliki 3 macam kemothype yang
semuanya digunakan dalam aromaterapi.
• Rosemarinus officinalis ct. campora (campor 30%)
dengan khasiat mukolitik, kolagogik, diuretik,
dekongestan/sti,ulan sirkulasi (vena), enmenagogik
(hormonal), relaksan otot.
Rosemarinus officinalis ct. cineole
(1,8 cineole 40-55%) memiliki hasiat sebagai antikataral,
mukolitik, ekspektotan, fungisida (mis. candida albicans),
bakterisida (mis. Staphilococcus aureus)
Rosemarinus officinalis ct. verbenone (verbenone 15-
40%, alpha pinene 15-35%) antikataral, mukolitik,
ekspektota, anti spasmodik, sikatrizan, serta regilator
sistim endoktrin.
faktor-faktor lain dalam perubahan
tanaman
bukan hanya alam yang menyebabkan perubahan
pada zat-zat kimia tanaman. para petani juga
mempunyai pengaruh.
penggunaan zat-zat kimia dalam pupuk buatan
akan mempengaruhi sebagian metabolit sekunder
tanaman, tetapi efeknya terhadap ME sangat kecil.
minyak esensial tersusun dari karbon, hidrogen
dan oksigen, sedangkan pupuk tersusun dari
nitrogen, fosfat dan kalium.
namun demikian karena pupuk dapat
meningkatkan perrtumbuhan tanaman, maka
populasi keseluruhan ME dapat dipengaruhi.
herbisisda, pestisida dan logam berat akan
diabsorbsi oleh tanaman dan semakin banyak
pestisida yang diabsorbsi, makin banyak pula
residu pertisida yang terdapat dalam tanaman
tersebut.
kadar residu pestisida yang dianggap aman
adalah 2 mg per 1 kg bahan kering.
beberapa herbisida yang aman akan terurai
didalam tanaman tetapi tetap menambah kadar
residu didalam tanaman.
residu yg toksik mudh dialihkan kedalam ME hasil
pemerasan, minyak absolut dan minyak nabati
sehingga kita perlu mengetahui sumber dan cara
menghasilkan minyak tersebut sebelum
menggunakannya untuk terapi.
Produk Minyak Esensial
banyak faktor yang mempengaruhi produk sehubungan dengan
kuantitas dan kualitas ME.
sebagian faktpr tersebut dikendalikan oleh petani, seperti saat
panen, bahan kimia yang digunakan, serta pemilihan tanaman
dan bagian lainnya kurang lebih diluar kontrol, misalnya cahaya
yang ada, ketinggian tempat penanaman, suhu serta curah
hujannya(meskipun kemarau bisa diatasi dengan penggunaan
sistem pengairan).
minyak esensial tidak menyebar merata diseluruh bagian tanaman
dan kuantitas ME berfariasi disepanjang masa pertumbuhan
tanaman samapi suatu derajat tertentu hingga saat pemanenan,
hingga pada hari nya, dapat menetukan kualitas ME yang
dihasilkan.
1. Sifat fisik minyak esensial :
•Minyak atsiri mudah menguap dan berbentuk cair pada suhu kamar.
•Tidak berwarna atau sedikit kekuningan pada saat awal disuling.
•Dibandingkan air, kurang padat kecuali sassafras essence dan cengkeh essence
•Selalu berotasi dan memiliki indeks refraktori tinggi
•Larut dalam alkohol dan dalam pelarut organik seperti eter atau kloroform, dan
juga dalam alkohol
dengan grade tinggi.
•Larut lemak dan sangat tidak larut dalam air, tetapi dapat didorong dengan uap.

2. Sifat kimia dari minyak esensial (terpenoid).


•Komponen minyak atsiri dapat dibagi menjadi Non-terpenoid dan Terpenoid.
•Non-terpenoid : Kelompok ini mengandung zat rantai alifatik pendek, zat aromatik,
zat ternitrogenasi, dan zat dengan sulfur. Dalam aplikasi dan penggunaan, Non-
terpenoid kurang penting dibandingkan terpenoid
i.Terpenoid : secara komersial lebih penting. Terpen, merupakan turunan unit
isoprena (C5) terikat dalam rantai. Terpen adalah jenis zat kimia yang ditemukan
dalam minyak esensial, resin, dan senyawa aromatik lainnya dari tanaman (pinus,
buah jeruk). Biasanya ditemukan dalam minyak monoterpene (C15) dan diterpenes
(C20), yang mungkin alifatik, siklik, atau aromatik.
BEBERAPA FAMILY TANAMAN
PENGHASIL MINYAK ESENSIAL

A. Angiospermae

karena mengandung biji, semua tanaman yang


dipakai untuk mendapatkan ME termasuk kedalam
subdivisi spermatopyta. mayoritas terbesar juga
tergolong kedalam kelas angiospermae atau
tanaman yang berbunga.
B. annonaceae

famili tanaman ini hanya mengadung 1 spesies,


Cananga odorata dengan dua varietas dimana
tanaman kenanga merupakan salah satunya (C.
Odorata forma genuina).

penyulingan tanaman cananga odorata forma


odorata dilaksanakan dalam beberapa tahap dan
kualitas minyak yang dihasilkan menghasilkan
aroma yang agak berbeda-beda.

kananga odorata bersifat antiinflamasi,


antispasmodik, hipotentif, sedatif dan merupakan
tonikum bagi pankreas.
C. apiaceae (atau umbelliferae)

contoh nya mencakup tanaman adas manis, jintan,


ketumbar.
dalam famili tanaman ini ME biasanya diekstraksi
dari bijinya yang sudah dikenal karena sifat
digestifnya.
kualitas terapetik pada tanaman umbellifer adalah
aromatik, karminatif, stimulansi, tonikum, dan
penghangat jika tanaman tersebut tumbuh didaerah
yang kering.
jika tumbuh didaerah yang lembab atau kurang sinar
matahari, maka efek narkotik dapat muncul dan
banyak minyak dari jenis ini bersifat neurotoksik
karena adanya senyawa keton atau eter fenolat.
famili tanaman ini di Inggris dikenal dengan nama
"hemlock"
D. Asteraceae (atau Compositae)

contoh : calendulua (yang tersedia dalam


minyak terfiksasi) chamomile, tagetes,
tarragon.
famili asteraceae diekstraksi dari kepala
bunga.
dua diantara karakteristik minyak esensial
dari tanaman yang tergolong tanaman ini
adalah antiinflamasi dan antiseptik pada kulit
serta saluran cerna
banyak minyak toksik yang berasal dari
tanaman ini, mis. artemisia yang
mengandung seny keton atau eter fenolat.
dengan presentasi yang tinggi.
E. Burseraceae
contoh : frankincence dan mur (myrrh)
tersedia dalam bentuk minyak
sulingan maupun resinoid. tetapi
hanya minyak suling yang digunakan
dalam terapi.
ME dari golongan ini memiliki sifat
sikatrizant yang menunjukkan
khasiatnya untuk jaringan parut, ulkur
dan luka. sebagai espektoran dan
pada keadaan katarai dan
kemungkinan pula untuk penyakit
kanker.
F. Geranaceae

berasal dari satu atau dua spesies yang


termasuk kedalam genus pelargonium
grafeolens
memiliki sifat-sifat antiinflamasi, astringen,
sikatrizant, hemostatik, dan antidiabetik.
G. Laminaceae (atau labitae)

contoh: tanaman basil, clary, hyssop, lavandin, lavender,


marjoram, melissa, origanum, patchouli, peppermint, rosemary,
sage, savory dan thymi.
labitae merupakan kelompok fammili yang memberikan
tanaman aromatik penyembuh terbesar.
tanaman ini sangat aromatik karena essens atsiri yang
tersimpan didalam glanduler kusus yang terutama ditemukan
didalam daunnya.
minyak ini dapat bersifat antiseptik serta antispasmodik yang
luarbiasa, serta emmemagogikserat sudofirik.
minyak yang berasal dari tanaman laminaceae umumnya aman
kecuali dengan 1 atau dua pengecualian saja yaitu Salvia
officinallis dan hyssopus officinalis yang mengadung keton dan
dapat bersifat neurotoksik jika diberikan secara overdosis.
H. Lauraceae

contoh : tanaman kayu manis, champor.


anggota famili ini umumnya memiliki bau yang
harum, kadang-kadang kuat serta menusuk,
pedas dan kadang-kadang pahit.
memiliki efek mengurangi nyeri. namun
mayoritas tanaman ini bersifat toksik.
I. Myrtaceae
contoh : tanaman minyak kayu putih, eucaliptus,
niaouli, dan teh,
ME pada tanaman ini terdapat pada sel badan
daun.
minyak ini merupakan antiseptik kuat (kususnya
sistem respiratori) dan berkasiat juga sebagai
antivirus, astringen, stimulant, dan tonikum.
penggunaan nay sebaiknya digunakan secara
hati-hati karena bersifat iritasi. terutama pada
minyak cengkeh dan niaouli yang
dipalsukan.karena keseimbangan alaminya telah
dirusak.
J. OLeaceae

minyak dari jasminum officinale (melati)


merupakan minyak yang paling sering
disenangi, naum lewat penyulingan dengan
uap air tidak akan diperoleh minyak esensial
tetapi minyak absolut yang sering kali
dipalsukan.
senyawa jasmone sangat membantu untuk
membentuk kembali efek melati yang snagat
diperlukan dengan biaya yang sangat
rendah.
K. Piperaceae

contoh: tanaman lada hitam dan cubeb.


minyak pipier ningrum merupakan minyak yang
paling sering digunakan dan meiliki sifat
analgetik, antikataral, ekspektoran, stimulan
dan tonikum.
L. Rosaceae

satu-satunya minyak esensial yang sering


digunakan dari famili ini adalah minyak rose
otto yang aroma nya tidak begitu harum
dibandingkan dengan minyak absolut yang
diperoleh lewat ektraksi pelarut
memiliki khasiat astringen, antihemoragik,
sikatrizant, hormonal dan neurotonik.
M. Poaceae atau gramineae

contoh : citronella, lemongrass, palmarosa, vetiver.


sebagian besar famili tanaman ini memiliki sifat
antiinflamasi dan tonikum.
vetivera zizanoides memiliki kasiat sebagai stimulan
sistem kekebalan.
minyak citrus berasal dari 3 tempat yang berbeda
dalam tanaman. contohnya : kulit buah (bergamol,
grape fruit, lemon mandarin dan orange atau jeruk
manis), daun ( minyak petigrain, terutama dari bitter
orange) dan bunga (netroli)
untuk memperoleh ME dari citrus dilakukan dengan
cara diperas secara mekanis denga metode ekspresi.
N. Rutaceae
minyak perasan dari famili citrus memiliki aroma yang
menyegarkan dan berkhasiat antiseptik, stimulan serta
tonikum denga efek yang bermakna pada keseluruhan
saluran cerna.

minyak daun dan bunga yang terbaik dapat diperoleh dari


tanaman biter orange, yaitu C. aurantium var. amara,
kedua jenis minyak ini efektif untuk sistem saraf karena
mengurangi iritabilitas dan memudahkan tidur.

petitgrain bigarade dari tanaman biter orange diperlukan


untuk mengobati jerawat yang terinfeksi, sedangkan neroli
bigarade dpakai untuk mengobati vena varikosa serta
morhoid (wasir) dan juuga merupakan hipotensor.
O. Styraceae
satu-satunya ekstrak dari tanaman ini yang
menarik dari para terapis aroma adalah resinoid
dari Styrax tonkinensis dan S. benzoin. resinoid ini
memiliki sifat antikataral dan ekspektoran, juga
sebagai sikatrizant dengan mempercepat
kesembuhan apda kulit kering dan retak-retak.
Harus berhati-hati pada saat membeli minyak
tanaman ini, beberapa sumber diluar negeri
menggunakan benzen sebagai pelarut. sehingga
benzen dengan jumlah besar masih tertinggal
didalam produk akhir.
P. Valerianaceae

contoh : tanaman valerian dan spikenard.


kasiat: menenangkan serta sedatif serta
membantu mengurangi gejala vena varikosa
serta hemoroid.
valerian menghasilkan cetakbiru untuk obat
valium dan minyak aslinya sulit didapat.
Q. Verbenaceae

Lippia citriodora, jarang dapat diperoleh, seperti


jasmin (melati) minyak tanaman ini sering
dipalsukan dan minyak tanaman thymus
hiemalis kerap dijual sebagai minyak spanish
verbena.
R. Coniferae

biji tanaman kelas Coniverae tidak tersembunyi


dalam struktur kelopak bunga tetapi terlihat
secara langsung
s. Cupressaceae dan pinaceae
contoh : tanaman cypress (cemara), juniper
dan pinus, cedar.
ciri utama yang dijumpai dari tanaman dua
famili dari kelas Coniferase adalah kualitas
higienik umum yang baik kususnya pada
udara dan kulit.
tanaman cedar, cypress dan juniper memiliki
sifat masing-masing yang spesifik untuk
infeksi saluran kemih, gangguan pada sitem
sirkulasi dan kulit kepala.
tanaman thuja tergolong kedalam pinaceae,
tetapi tidak termasuk kedalam gol
aromaterapi karena kandungan ketonnya
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai