ISTILAH/SINONIM
Minyak atsiri ini memiliki beberapa sinonim. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
volatile oils, essential oils, aromatic oils ataupun ethereal oils. Istilah Essential Oils sering
disingkat dengan EOs. Sedangkan dalam bahasa Indonesia dikenal juga dengan istilah
minyak essensial, minyak atsiri, minyak aromatik dan minyak terbang.
Biosintesis minyak atsiri terjadi melalui jalur asam asetat-mevalonat yang tidak jarang
berkombinasi pula dengan jalur sikimat dan menghasilkan senyawa-senyawa dengan struktur
aromatis. Berbagai komponen kimia dihasilkan dari masing-masing jalur ataupun
perpaduannya. Seperti golongan terpen, fenil propanoid, dan keton, aldehid dan zat aromatis
lainnya. Jadi minyak atsiri bukanlah suatu senyawa murni atau satu gongan kimia tertentu
saja, namun merupakan substansi minyak yang mengandung berbagai jenis senyawa
beraroma dari golongan kimia yang berbeda-beda
Beberapa conntoh senyawa-senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri seperti
Carvone, yang merupakan suatu monoterpen dengan gugus fungsi keton, Sinamaldehid dari
golongan aldehid, Mentol (golongan alkohol) dan miristisin yang merupakan golongan
aromatis.
Karateristik minyak atsiri antara lain :
Memiliki berat molekul dibawah 300 Dalton. BM ini menunjukkan bahwa minyak atsiri
merupakan molekul kecil
Minyak atsiri bersifat hidrofobik
Ketika terpapar oleh udara, minyak ini cepat menguap dan beberapa diantaranya
cenderung mengalami resinifikasi. Minyak yang teresinifikasi karena bereaksi dengan
oksigen diudara, akan berubah menjadi lapisan film dan mengental.
Karena sifatnya yang hidrofobik, maka minyak atsiri akan mudah larut dalam pelarut
organik seperti eter dan alkohol
4
Minyak ini mengandung aroma dan rasa yang khas.
Minyak atsiri dapat memutar bidang polarisasi sehingga bersifat optis aktif.
Selain itu, minyak atsiri juga memiliki nilai indeks bias
Bobot jenis minyak atsiri pada umumnya lebih ringan dibandingkan air, sehingga jika
bercampur dengan air, maka minyak akan berada pada lapisan atas. Kecuali pada minyak
tertentu seperti minyak sinamon (kulit manis) dan minyak cengkeh, memiliki BJ yang
lebih besar daripada air.
KEMOTIPE
Kemotipe merupakan perbedaan kandungan komponen kimia yang terjadi pada
tanaman dengan ciri dan karakter visual yang sama (spesies yang sama). Minyak atsiri
dengan kemotipe yang berbeda akan memberikan efek terapi berbeda pula, karena kandungan
kimia yang berbeda tersebut. Misalnya ada satu kemotipe memiliki kandungan alkohol lebih
tinggi dibandingkan kemotipe lainnya. Sebagai contoh, pada Herba Timi (Thymus vulgaris),
terdapat minyak atsiri dari herba timi dengan kandungan komponen utama timol, namun juga
ada yang menghasilkan minyak atsiri timi dengan kandungan utama senyawa linalool.
Kemotipe dapat terjadi pada tanaman yang tumbuh liar di alam maupun yang ditanam secara
budidaya.
Kemotipe dapat terjadi karena dipengaruhi sejumlah faktor, seperti :
Bagian tanaman yang menhasilkan minyak. Contoh Minyak dari kuncup cengkeh akan
berbeda komponennya dari minyak daun cengkeh.
Keadaan tanah dan penggunaan pupuk (organik maupun kimia). Unsur hara tanah dan
pupuk yang diberikan akan mempengaruhi metabolisme tanaman sehingga berujung
pada perbedaan komponen kimia yang dihasilkan
Wilayah geografis, iklim dan ketinggian. Tanaman yang tumbuh di daerah ketinggian
dengan paparan cahaya matahari yang cukup akan memiliki profil kimia yang berbeda
dengan tanaman spesies sama, namun tumbuh di daerah lembah dan terlindungi cahaya
matahari.
Waktu dan Metode panen. Pemilihan waktu panen apakah pada pagi, siang ataupun sore
hari dan juga umur tanaman waktu dipanen, akan berpengaruh pada kandungan kimia
tanaman tersebut. Metode panen juga berdampak pada kualitas tanaman. Contohnya
pemanenan dengan petik tangan langsung, dibandingkan dengan panen menggunakan
alat-alat besi yang rentan berkarat dan dapat mengoksidasi
5
Destilasi atau proses ekstraksi. Selain dengan destilasi, minyak atsiri dapat diperoleh
dengan berbagai metode ekstraksi lainnya. Pemilihan metode ekstraksi sangat
berpengaruh terhadap profil kandungan kimia minyak atsiri. Sehingga perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui metode yang paling tepat dalam mengekstraksi minyak
atsiri tertentu.
DISTRIBUSI
Minyak atsiri terdistribusi pada tumbuhan tertentu saja. Contohnya pada family
Pinaceae, Lauraceae, Rutaceae, Myrtaceae, Umbelliferae, Labiatae dan Compositae. Adapun
keberadaan minyak atsiri pada tanaman seringkali ditemukan dalam organ yang berbeda,
contohnya pada :
Glandular hairs atau rambut kelenjar di Famili Labiatae
Sel Parenkim (family Piperaceae)
Saluran atau tabung minyak pada Umbelliferae
Rongga Lysigenous atau Schizogenous di Famili Pinaceae dan Rutaceae
Pada hampir seluruh jaringan tanaman dari Famili Conifer
Pada bagian kelopak bunga di Famili Rosaceae
Pada daun dan kulit batang pada tumbuhan Cinamon atau kayu manis.
Demikianlah materi kita hari ini, untuk mengevaluasi bahwa materi ini dapat saudara ikut
dengan baik, maka saya akan memberikan sedikit tugas, yang dapat dilihat pada menu
assignment di pertemuan ini
Dosen Pengampu