kalangan dewasa saja, para remaja pun kini telah terbutakan oleh rasa kecanduannya.
Secara terminologis, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), narkoba atau narkotika
adalah obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa
dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya, yaitu bahan atau zat yang jika dimasukkan
dalam tubuh manusia, baik secara diminum, dihirup maupun disuntikkan dapat
mengubah pikiran, perasaan dan juga perilaku seseorang dan lebih jauh lagi narkoba
penggunaan narkoba dan psikotropika dalam dunia medis adalah hal yang legal,
namun jika para pengguna mengonsumsinya tanpa resep dokter maka dinilai tidak
amfetamin yang merupakan salah satu jenis stimulan sistem syaraf. Metamfetamin
pemeriksaan narkotika ini adalah Badam Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM),
Puslabfor Bareskrim Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) masih memiliki
sampel dari hasil metabolit dengan waktu yang cepat dan akurat.
mengambil sampel cairan tubuh atau bukan cairan tubuh seperti urin, darah, keringat,
saliva dan rambut. Narkotika dalam senyawa metabolit akan terdeteksi dalam urine
setelah 24 jam setelah pemakaian oleh Pemakai, darah selama 3 x 24 jam setelah
Tes urine adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi obat-obatan terlarang
atau obat lainnya. Metode ini sering digunakan untuk mendeteksi jika seseorang
mengonsumsi narkoba atau tidak. Sampel urin merupakan sampel yang umum
digunakan karena mudah dan tidak butuh peralatan khusus, tetapi waktu
pengambilannya harus pada pagi hari sebelum makan dimana kandungan urin belum
terkontaminasi oleh zat lain. Metode kromatografi atau mass spektrometri adalah tes
urine yang digunakan saat ini. Metode ini memang lebih mahal dan membutuhkan
diperoleh dengan mudah dan tanpa membutuhkan peratan khusus, saliva dapat
diambil kapanpun dan lebih privasi. Komponen organik yang terdapat dalam saliva
yaitu protein, dapat digunakan sebagai biomarker dalam mendeteksi suatu senyawa
pengujian kegiatan masa lalu karena dapat mendeteksi beberapa bulan setelah
konsumsi terakhir, hal ini disebabkan karena senyawa tersebut masuk ke akar rambut
melalui kapiler dan akan tertanam di batang rambut dengan penambahan panjang 0,9
saliva mempunyai kadar yang sedikit sehingga diperlukan metode analisis yang
sensitif dan akurat. Sampel rambut dengan metode analisis HPLC memiliki hasil
yang paling sensitif dan akurat yang dapat dilihat dari nilai Limit of Quantification
(LOQ) dan Limit of Detection (LOD). Semakin kecil nilai LOD dan LOQ
dengan menggunakan ELISA. Jika seseorang menguji dengan ELISA, maka harus
dikonfirmasi lebih lanjut dengan metode yang lebih spesifik seperti GC-MS karena
HPLC merupakan jenis dari kromatografi kolom yang memiliki prinsip kerja dimana
suatu molekul analit akan melewati celah berpori fase diam sehingga akan terjadi
dan MS yang artinya sampel yang hendak dianalisis terlebih dahulu diidentifikasi
menyebar pada fase diam dan fase gerak yang berupa gas akan mengelusi fase diam.
Benzodiazepin
Mariyuana
Kokain
PCP
Steroid
Metadon
SAMPEL BIOLOGIS