a) Urgensi Praktikum
Analisis forensik adalah salah satu bidang keahlian yang harus dikuasai oleh
instrumen analisis; (2) Mahasiswa berpartisi aktif dalam tim selama proses
e) Tempat Praktikum
f) Teori
tindakan kriminal sebagai bukti bersalah atau tidaknya seseorang dalam masalah
pidana maupun perdata. Ilmu forensik terbagi atas beberapa disiplin ilmu seperti
ilmu kimia forensik, forensik biologis dan serologi, forensik balistik, fisika forensik,
forensik toksikologi, fotografi forensik, forensik sidik jari DNA, dan forensik mikroba.
1. Forensik Toksikologi
dan pengukuran obat atau senyawa lainnya serta metabolitnya pada spesimen
biologis. Oleh karena hal tersebut, disiplin ilmu ini memerlukan hasil analisis yang
akurat dan valid. Analit target pada toksikologi forensik adalah senyawa-senyawa
(anti-epilepsi), alkohol (etanol, etil glukuronida, etil sulfat, dll), dan racun (sianida,
biologis yang beragam dan seringkali konsentrasi analit yang ingin dideteksi atau
diukur sangatlah rendah (pg-ng/mL dan pg-ng/g) ataupun ukuran sampel sangatlah
sedikit (μl atau mg). Adapun tantangan lainnya seperti kontaminasi sampel seperti
protein, garam, asam, basa maupun senyawa organik yang dapat mempengaruhi
penting sebelum analisis dilakukan, contohnya seperti kontrol sampel yang penting
sebagai patokan efisiensi metode yang digunakan. Semakin bagus standar kontrol
keberhasilan uji. Pada toksikologi forensik akan selalu terdapat masalah seperti
kasus kriminal akibat seseorang minum terlalu banyak sehingga mabuk. Mabuk
rumah tangga, mencederai diri sendiri dan secara umum perilaku agresif lainnya.
Efek gangguan etanol terkait erat dengan jumlah yang dikonsumsi (dosis),
kecepatan minum dan kadar alkohol yang sampai ke otak sehingga mengganggu
dengan sampel helaan napas, namun metode sampel ini tidak menyediakan hasil
yang cukup mewakili apa yang sebenarnya terjadi daripada sampel darah. Etanol
terdistribusi dalam kompartemen air dalam tubuh dan tidak mengikat protein plasma
rumah sakit klinis biasanya berupa plasma atau serum darah, namun pada analisis
akibat pelaku mabuk, akan lebih baik jika spesimen darah total harus digunakan. Hal
yang perlu diperhatikan saat mendeterminasi etanol pada investigasi kasus kriminal,
jumlah dan bagaimana sampel diambil, tipe tabung vacutainer yang digunakan
maupun prosedur penahanan pelaku yang berlaku. Saat pengambilan darah dengan
hukum. Oleh karena itu, pengujian 'penyalahgunaan obat' merupakan tugas penting
dalam toksikologi forensik dan bidang terkait. Hal ini umumnya dilakukan untuk
mengkonfirmasi efek obat akut (misalnya, mengemudi dalam keadaan mabuk) atau
kerja). Selain biomatriks konvensional yaitu darah (efek akut) dan urin (pengujian
obat terlarang), cairan oral telah menjadi matriks pengujian yang semakin penting,
perangkat pengumpul khusus. Selain itu, rambut telah menjadi matriks yang dapat
adalah alat yang efektif untuk mengidentifikasi sampel yang diduga positif dalam
amfetamin, cannabinoid, kokai, opiat, opioid, benzodiazepin, obat bius, triptamin dan
senyawa tambahan yang berbeda atau pengencer (cutting agent), yang dapat terjadi
dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada obat itu sendiri dan mungkin juga
senyawa tambahan tersebut merupakan zat legal. Hal ini membuat pendeteksian
obat menjadi lebih sulit karena zat tersebut yang merupakan senyawa legal dapat
terkait menggunakan spektroskopi Raman sampai tingkat yang terbatas tetapi hanya
jika konstituen utama tidak berpendar. Salah satu obat terlarang yang paling umum
penumpang kereta dibius dengan biskuit dan dirampok. Rumah Sakit mendiagnosa
60% dari semua permintaan pengobatan obat terlarang yang tercatat pada tahun
2004 dan di antara kasus-kasus ini, 53% pengguna dilaporkan menyuntikkan obat
tersebut. Pada tubuh manusia, heroin secara cepat dihidrolisis menjadi 6-mono-
(M3G). Berbagai teknik telah digunakan untuk mengukur morfin dan metabolitnya.
opioid striatal oleh ligan opioid (misalnya, M6G). Namun, nilai penetapan kadar
untuk penentuan kuantitatif terbatas karena morfin dan M6G tidak dapat dibedakan
dan, terlebih lagi, presisi intrauji tidak dapat diterima (di atas 35%). Beberapa
matriks dalam penentuan opiat. Untuk analisis darah lengkap, pengendapan protein
lengkap postmortem. Morfin juga dapat ditentukan dalam plasma manusia dengan
Selain itu, Cannabis sativa L. (ganja, minyak hashish, dll) juga menjadi salah
satu obat terlarang yang masih terus diproduksi dan diperdagangkan di seluruh
THC dengan cepat dimetabolisme oleh enzim sitokrom P-450 (CYP) menjadi 11-
tidak aktif. Senyawa ini terglukuronidasi dan terutama diekskresikan ke dalam urin.
dari sudut pandang toksikologi, karena jenis aplikasi dan perilaku konsumsi dapat
hematokrit yang disebabkan oleh hemolisis darah yang terjadi setelah kematian,
agregasi dan degradasi protein dapat menjadi salah satu kemungkinan. Ini harus
Kekerasan merupakan tindakan yang melibatkan tenaga fisik, tubuh, kesehatan dan
nyawa manusia. Kekerasan seksual ini tidak hanya menimpa perempuan dewasa,
perempuan yang tergolong dibawah umur (anak anak) juga menjadi korban.
Teknik ilmu forensik dapat digunakan pada kejahatan seksual yang lebih
dapat dilakukan dengan pembuatan database DNA dan sistem pencarian sidik jari.
oleh kepolisian selaku penyidik untuk mendapatkan barang bukti dan akan dilakukan
masih hidup diperiksa oleh dokter spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
(Obygyn) dimana hasil pemeriksaannya akan dibuat dalam Visum et Repertum yang
seksual yaitu :
1. Pemeriksaan korban kekerasan seksual
Umum :
pemakaian narkotik.
● Alat bukti yang menempel di tubuh korban yang diduga milik pelaku.
Khusus :
a) Kulit genital apakah terdapat eritema, iritasi, robekan atau tanda tanda
kekerasan lainnya.
d) Kelainan lain dari vagina yang mungkin disebabkan oleh infeksi atau
penyebab lain.
fissura.
● Pemeriksaan laboratorium :
a) Pemeriksaan darah
b) Pemeriksaan cairan mani (semen)
c) Tes kehamilan
e) Pemeriksaan cairan tubuh, mani, liur, atau rambut yang dianggap pelaku
pidana penjara dan juga dapat dilakukan proses kebiri kimia. Kebiri kimia merupakan
pemberian zat kimia melalui penyuntikan atau metode lain dengan maksud untuk
menurunkan hasrat seksual dan libido pada seseorang. Kebiri kimia dilakukan
melemahkan hormon testosteron yang dapat dilakukan melalui pil atau suntikan.
Kebiri kimia dapat dilakukan oleh petugas khusus yang berkompeten dan dilakukan
Analisis pada ilmu forensik memiliki beberapa contoh sampel seperti cairan
biologis: darah (serum/plasma) dan urin, ataupun alternatif lain seperti matriks
biologis: air liur, rambut, keringat, mekonium, dan air susu ibu (ASI). Sampel-sampel
yang dapat digunakan ini memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangan masing-
Selama beberapa dekade terakhir, pekerjaan penelitian yang luar biasa telah
berbagai jenis sampel biologis selain plasma dan urin, seperti air liur, keringat dan
rambut. Penggunaan cairan oral sebagai spesimen alternatif juga semakin populer
1. Darah (Plasma/Serum)
Pada segala kasus postmortem, spesimen darah harus selalu didapatkan jika
tinggi daripada darah hati untuk analisis toksikologi. Segala kasus kematian akibat
fluorida (10 mg/mL atau 1-5%) dan antikoagulan kalium oksalat (30 mg/10 mL
produk-produk dari bakteri seperti etanol ataupun alkohol lainnya. Spesimen harus
penutup ulir.
2. Urin
seperti cairan biologis (darah, urin, air ludah), jaringan biologis atau organ tubuh.
Pada sampel urin umumnya dapat langsung dilakukan uji penapisan dengan
kekeruhan. Hasil analisis urin biasanya kurang berarti dalam menentukan efek
toksik/psikologi dari suatu toksikan. Secara umum hasil analisis urin menyatakan
adanya paparan toksikan sebelum kematian. Dari jumlah volume urin dan
berdasarkan data laju eksresi toksikan dan metabolitnya, maka dimungkinkan untuk
pada ujung puntung rokok, kondom, botol minum, baju, swab vagina ataupun penil.
Karena hal inilah deteksi dan analisis saliva sangatlah relevan untuk banyak tipe
Saliva adalah cairan yang mengandung elektrolit dan protein dengan osmolalitas
yang kurang atau sama dengan plasma. Osmolalitas saliva menunjukkan aktivitas
kelenjar dan sekresi saliva yang dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, nutrisi atau
Saliva yang dapat dihasilkan oleh orang dewasa per harinya berkisar antara
500-1500 mL. Komposisi saliva terdiri dari 99% air dengan 1% sisanya merupakan
yang umum ada pada cairan tubuh seperti natrium, kalium, klorida, dan bikarbonat
antara 6,2-7,4, pada pH yang lebih tinggi biasanya didapatkan pada sekresi yang
enzim, DNA, dan virus dapat dideteksi dalam saliva meski dalam jumlah yang kecil
(trace). Saliva atau liur merupakan sampel alternatif yang dapat dengan mudah
didapatkan. Pada kelenjar ludah, terdapat aliran darah yang tinggi. Obat dalam
plasma dapat masuk ke saluran saliva melalui dinding kapiler, dasar membran dan
pasif transeluler, ultrafiltrasi, transpor aktif, dan pinositosis. Biasanya, pada pasien
yang baru saja menggunakan obat secara oral akan terdapat peningkatan palsu
pada jumlah obat pada saliva. Hal ini dapat diatasi dengan mencuci residu obat dari
mulut dengan air sebelum pengambilan sampel, namun perlu berhati-hati agar tidak
menggunakan agen stimulan laju saliva yaitu untuk mendapatkan volume saliva
yang tinggi dalam jangka waktu yang pendek, pH saliva biasanya pada rentang yang
sempit sekitar pH 7,4. Beberapa tahun yang lalu terdapat banyak cara untuk
Salivette digunakan untuk menyerap saliva ke dalam benang dental yang dikunyak
selama 30-45 detik dengan ataupun tanpa stimulan. Setelah basah oleh saliva,
benang dental diletakkan pada wadah lalu ditutup dengan penutup plastik. Wadah
mendapatkan volume saliva yang tinggi (1.5 mL) dalam jangka waktu yang pendek,
namun memiliki kekurangan yaitu dapat mempengaruhi hasil analisis jika ingin
4. Rambut
Sejak 1960 dan 1970-an, rambut telah dianalisis untuk mengidentifikasi logam
berat menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA). Sejak itu, teknik analitik tidak
cukup sensitif untuk analisis senyawa organik sebagian obat dari rambut. Rambut
telah digunakan untuk mengetahui paparan obat yang dapat mengendap di rambut
yang terbawa melalui aliran darah. Ditemukan variasi konsentrasi obat di sepanjang
suatu obat. Pengujian obat rambut memiliki jendela inspeksi (inspection window)
yang lebih baik jika dibandingkan dengan pengujian obat darah dan urin. Analisis
narkoba sedangkan riwayat obat jangka panjang dapat ditelusuri dengan analisis
rambut.
Transfer pasif sederhana adalah model paling sederhana yang menjelaskan
melalui difusi pasif dari sel-sel yang tumbuh di akar rambut, dan ketika
keratogenesis terjadi, obat dipindahkan ke batang rambut dalam bentuk yang terikat
erat. Model ini menjelaskan bahwa analisis segmental rambut dapat memprediksi
keberadaan obat dalam darah untuk interval waktu tertentu. Model multi-
pengendapan obat di rambut. Model ini lebih diterima daripada yang sebelumnya.
berbeda, yaitu melalui peredaran darah pada saat pembentukan rambut, melalui
keringat dan kelenjar sebum setelah pembentukan rambut, dan melalui lingkungan
Obat yang tergabung dalam rambut sangat stabil dalam kondisi yang
menguntungkan, misalnya suhu kamar dan suasana kering. Akan tetapi, beberapa
perawatan kosmetik dapat merusak rambut dan juga obat-obatan yang disimpan
banyak faktor, misalnya sinar matahari, cuaca, polusi dan perawatan kosmetik,
ditemukan bahwa tidak ada efek keramas yang signifikan terhadap obat yang
terdeposit pada rambut. Dibandingkan dengan konsentrasi asli obat di rambut, 50-
kosmetik termasuk basa kuat, yang merusak rambut, mengurangi kandungan obat,
Tidak ada metode standar untuk mengumpulkan sampel rambut dari pasien
kecanduan atau dari korban untuk analisis forensik. Sampel rambut dikumpulkan
secara acak dari bagian tubuh yang berbeda. Vertex posterior (belakang kepala)
Rambut dipotong dari dekat permukaan kulit kepala; lokasi rambut juga
dicatat. Rambut disimpan dalam amplop, aluminium foil, atau kantong plastik zip lock
dan disimpan pada suhu kamar. Jumlah sampel rambut yang diambil tergantung dari
obat yang akan diuji dan tergantung pada laboratorium tempat pengujian obat akan
dilakukan karena laboratorium yang berbeda memiliki metode ekstraksi dan analisis
yang berbeda. Ukuran sampel yang disebutkan di sebagian besar literatur penelitian
berkisar dari 200 mg hingga sehelai rambut, tetapi rambut harus dipotong sedekat
mungkin dengan kulit kepala. Batang rambut dengan panjang sekitar 3 cm diambil,
pertumbuhan 1 bulan.
Kontaminan dapat berupa produk perawatan (gel rambut), keringat, dan kontaminan
obat dari lingkungan, atau hal lainnya. Jika kontaminan ini tidak dihilangkan dengan
terikat secara eksternal, dilakukan pencucian sebelum ekstraksi. Bahan kimia yang
paling umum digunakan untuk mencuci adalah deterjen (yaitu, sampo, larutan
scrubbing bedah), surfaktan (0,1% natrium dodesil sulfat), penyangga fosfat, dan
pelarut organik (yaitu aseton, dietil eter, metanol, etanol, diklorometana, heksana,
rambut harus mencakup langkah pencucian organik dan air. Penelitian telah
menunjukkan bahwa pelarut organik yang paling efektif adalah metanol dan pelarut
ASI dianggap sebagai makanan terbaik untuk neonatus dan bayi karena kaya
bioaktif non nutrisi seperti sel, imunoglobulin, sitokin, kemokin, dll. ASI mengandung
berbagai senyawa bioaktif yang berkontribusi pada perkembangan otak, usus dan
kekebalan tubuh. Dalam ASI dapat dimungkinkan adanya senyawa yang dapat
metabolit toksik yang dihasilkan oleh beberapa kapang. Pada manusia, menelan
Dalam analisis ASI dilakukan proses preparasi terlebih dahulu dimana sampel
ASI akan dicairkan dan disimpan semalaman pada suhu 4°C. Sampel ASI kemudian
akan disentrifugasi selama 10-15 menit pada kecepatan 5000 rpm. Lapisan lemak
pada supernatan dibuang dan 100 μL dari setiap sampel susu yang dihilangkan
6. Sidik Jari
Istilah sidik jari mengacu pada kesan yang ditinggalkan oleh gesekan area
kulit pada jari. Analisis forensik dilakukan dengan mengidentifikasi sidik jari yang
ditinggalkan pelaku di tempat kejadian perkara dan sidik jari korban (korban yang
dimaksud adalah korban meninggal tanpa identitas) jika masih memungkinkan untuk
mengambil sampel sidik jari korban. Metode mengenali sidik jari yang umum
digunakan pada proses identifikasi adalah minutiae. Minutiae merupakan pola unik
dari garis (ridge) dan spasi (valley). Secara umum garis dan spasi pada sidik jari
menghasilkan beberapa pola unik yang dinamakan singularitas yang dibagi menjadi
Dengan tidak adanya DNA, sidik jari digunakan oleh sistem peradilan pidana
untuk memverifikasi identitas pelaku yang dihukum dan melacak penangkapan dan
informasi berguna lainnya. Sidik jari dapat diperoleh dengan beberapa cara, yaitu:
a. Patent prints dapat ditemukan pada permukaan halus atau kasar, berpori
(seperti kertas, kain atau kayu) atau tidak berpori (logam, gelas atau plastik.
sangat mudah yaitu fotografi. Sidik jari ini difoto dalam resolusi yang tinggi
atau sumber cahaya alternatif dan/atau bahan kimia atau pewarna tertentu
jari, reagen kimia atau sumber cahaya alternatif. Salah satu metode yang
yang muncul, akan difoto seperti cara yang disebutkan diatas dan kemudian
memberikan berbagai spektrum yang dapat difoto atau diproses lebih lanjut
pembobolan.
menempel pada setiap prints yang ada pada objek yang memungkinkannya
Bahan kimia ini bereaksi dengan komponen tertentu dari residu latent prints,
jari dapat mencemari barang bukti dan merusak kesempatan untuk melakukan
teknik lain yang dapat memunculkan print tersembunyi atau informasi tambahan.
Oleh karena itu, peneliti dapat memeriksa area tersebut dengan sumber cahaya
keandalan yang sangat tinggi dan menjamin kualitas yang ekstensif dan program
kontrol kualitas yang ketat. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu
seperti spektrometri massa (MS) untuk mengekstraksi sidik jari kimia dari tingkat
dipertahankan secara hukum dari berbagai senyawa. Selain itu, kromatografi gas
induktif (ICP)–MS telah menjadi alat rutin untuk memungkinkan deteksi dan
karakterisasi jumlah kecil yang seringkali menjadi matriks yang sangat kompleks.
seperti:
standard dalam analisis toksikologi forensik dalam jangka waktu yang lama. Namun
Tujuan utama pada tahap ekstraksi sampel yaitu untuk mengisolasi, membersihkan
dan meningkatkan jumlah analit target untuk analisis. Metode ekstraksi yang biasa
digunakan. Spektroskopi massa digunakan untuk mengukur massa molekul ion yang
ditentukan oleh rasio massa terhadap muatan (m/z). Pada metode ini memerlukan
kapiler (CE). Metode ionisasi yang umum digunakan dalam analisis zat terlarang
yaitu ionisasi elektron (EI), ionisasi kimia dengan bantuan tekanan atmosfer (APCI)
ion berdasarkan kecepatan dari gas pembawa yang digunakan. Mobilitas ion
bergantung pada tiga karakteristik molekuler yaitu muatan, massa tereduksi, dan
dilewatkan ke instrumen. Pada IMS setiap molekul kecil zat terlarang dapat dideteksi
dengan sangat cepat dan akurat. Sensitivitas IMS didasarkan pada beberapa
karakteristik baik ion maupun lingkungan fisik. Sampel yang digunakan pada metode
IMS hanya sedikit dengan penentuan yang sangat cepat dan dapat diperoleh dalam
g) Prosedur Kerja
Pada saat hari praktikum akan dilakukan diskusi oleh masing masing kelompok
menggunakan PPT).
presentasikan.
h) Referensi
Burnett, A.D., et al. 2010. A Forensic Case Study: The Detection of Contraband
Drugs in Carrier Solutions by Raman Spectroscopy. Drug Test. Analysis. 3:
539-543.
Harper, L., Powell, J. and Pijl, E.M. (2017) ‘An overview of forensic drug testing
methods and their suitability for harm reduction point-of-care services’, Harm
Reduction Journal, 14(1).