Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Klinik Poltekkes Kemenkes
Bandung
Disusun oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
ISI
B. TUJUAN PENGAMBILAN
Pemeriksaan narkoba pada urin bertujuan mendeteksi obat atau metabolitnya yang
menunjukkan pemakaian obat yang diresepkan atau substansi illegal dalam waktu belum
lama sebelumnya. Selain itu pemeriksaan narkoba bertujuan untuk skrining pemakaian
maupun monitoring penatalaksanaan terapi.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Wadah sampel dengan strip pengukur suhu.
5. Box pengiriman
6. Urin Sewaktu
D. CARA PENGAMBILAN
Pengambilan sample untuk tes narkoba urin dapat dilakukan di mana saja pada
kamar mandi tersedia , seperti kantor dokter , rumah sakit , tempat usaha , atau di rumah.
Prosedur tes meliputi langkah-langkah berikut
1. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
2. Petugas menambahkan antiseptik ke toilet tandon air untuk mencegah spesimen
tercemar.
3. Petugas menghilangkan sumber air lainnya dari toilet dengan menutup toilet dan
menangani keran.
4.Pasien menyediakan foto atau identitas lainnya pada petugas.
5. Petugas melengkapi langkah 1 dari formulir rantai tahanan (COC) yang telah
ditandatangani oleh pasien.
6. Pasien meninggalkan mantel, tas, dan / atau dompetnya di luar daerah koleksi untuk
menghindari kontaminasi urin..
7. Pasien mencuci tangan nya dan menerima wadah spesimen.
8. Petugas tetap di kamar kecil tetapi di luar, mendengarkan penyalahgunaan, kecuali
menyaksikan pengumpulan spesimen. Pasien menampung urin dengan cara midstream.
9. Pasien menyerahkan wadah spesimen pada petugas. Pengiriman didokumentasikan.
10. Petugas akan memeriksa urine untuk warna dan jumlah yang diperoleh (30-45 mL).
11. Petugas mengecek bahwa suhu strip diwadah spesimen 32,5o C -37,7o C. Petugas
mencatat rentang suhu pada formulir COC (langkah 2 COC). Jika suhu spesimen keluar
dari ambang batas atau spesimen diduga telah diencerkan atau dipalsukan, spesimen baru
harus dikumpulkan dan memberi tau atasan.
12. Spesimen harus tetap dalam peninjauan pasien dan petugas setiap saat.
13. Dengan disaksikan pasien keluar dari specimen identifikasi strip dari formulir COC
(langkah 3 COC) dan menempatkannya pada botol tertutup,meliputi kedua sisi tutup.
14. Botol specimen diberi label.
15. Tanggal dan waktu ditulis di label.
16. pasien melengkapi langkah 4 pada formulir COC.
17. petugas melengkapi langkah 5 pada formulir COC.
18. Setiap kali spesimen ditangani, dikirim, atau ditempatkan dalam penyimpanan, setiap
individu harus diidentifikasi, tanggal dan tujuan dari perubahan tercatat.
19. petugas mengikuti petunjuk laboratorium khusus untuk kemasan botol spesimen dan
salinan laboratorium formulir COC.
CONTOH FORMULIR COC
Faktor – factor yang dapat mempengaruhi positif palsu atau negative palsu adalah sebagai
berikut
E. LAMPIRAN GAMBAR
PEMERIKSAAN NARKOBA PADA URIN OLEH BNN
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Narkoba maupun jenis jenis obat terlarang lainnya merupakan zat/bahan yang apabila
dikonsumsi akan dapat menimbulkan kecanduan. Zat – zat ini dapat dideteksi melalaui specimen
biologis dalam tubuh manusia, seperti Urin, darah, cairan oral, saliva, dan rambut. Namun
meskipun dapat menggunakan beberapa jenis specimen namun yang paling banyak digunakan
yaitu specimen urin, karena ketersediannya dalam jumlah besar dan memiliki kadar obat dalam
jumlah besar sehingga lebih mudah mendeteksi obat dibandingkan pada specimen lain. Oleh
karena itu pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui apakan seseorang mengkonsumsi
oobat – obat terlarang ataupun tidak. Adapun factor – factor yang dapat mempengaruhi hasil
yaitu, saat pengumpulan specimen, saat pemeriksaan dan factor – factor lainnya, seperti
interpretasi petugas, pengenceran dan lain – lain.
Daftar pustaka
https://www.aacc.org/community/national-academy-of-clinical-biochemistry/scientific-shorts/20
12/what-specimens-other-than-urine-are-used-for-the-detection-of-drug-abuse.aspx(diakses pada
8 maret 2016)
www.alatkesehatan.id/info-tips/alat-cek-narkoba-hindarkan-narkoba-lebih-cepat.html (Diakses
pada 7 Maret 2016)