Anda di halaman 1dari 24

KONSEP &

PROSEDUR
PERSIAPAN
PASIEN UNTUK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

RINA MILAWATI
LATAR BELAKANG
 Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari
tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara tim, perawat
melakukan fungsi kolaboratif dalam memberikan tindakan keperawatan. Hasil suatu
pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau
perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor
yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium
DEFINISI

Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur


pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan/sample dari
penderita, dapat berupa urine (air kencing), darah, sputum
(dahak), atau sample dari hasil biopsy (jaringan tubuh)
TUJUAN

 1. Mendeteksi penyakit
 2. Menentukan risiko
 3. Memantau perkembangan penyakit
 4. Memantau pengobatan dan lain-lain
 5. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan
3 FAKTOR UTAMA DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG

PRA INSTRUMENTASI INTRUMENTASI PASCA INSTRUMENTASI

SEBELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN SAMPLE PENULISAN HASIL


PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN

1 2 3
PROSEDUR PRA INSTRUMEN

1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.   


2. Persiapan penderita  
3. Persiapan alat yang akan dipakai  
4. Cara pengambilan sampel   
5. Penanganan awal sampel (termasuk pengawetan) dan transportasi. 
1. PEMAHAMAN INSTRUKSI DAN PENGISIAN FORMULIR 

Pemahaman instruksi harus diperhatikan,  hal ini penting untuk


menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu
persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti
pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas
pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, data
klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan
pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk
menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi
hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan
jangka panjang.
2. PERSIAPAN PENDERITA 
1. Puasa
2. Obat
3. Hindari melakukan aktivitas berat
4. Waktu Pengambilan
5. Posisi pengambilan. 
6. Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh (tanpa gula),
alcohol, narkoba
3. PERSIAPAN ALAT YANG AKAN DIPAKAI 

1. Persiapan Alat 
2. Pengambilan Darah
3. Penampungan Urine
4. Penampung khusus 
4. CARA PENGAMBILAN SAMPEL 
 Identitas pasien sebelum bekerja
 Hindari kepanikan dan kecemasan pada pasien akan mempersulit pengambilan darah
karena vena akan konstriksi.
 Letak pengambilan darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler
 Menentukan lokasi pengambilan darah vena, darah arteri dilakukan di daerah lipat paha
(arteri femoralis) atau daerah pergelangan tangan (arteri radialis). Untuk kapiler umumnya
diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau jari manis dan anak daun
telinga. Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki atau sisi lateral tumit kaki. 
5. PENANGANAN AWAL SAMPEL DAN TRANSPORTASI 

1. Catat dalam buku ekspedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau
sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya (lunas). 
2. Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung antikoagulan 
3. Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah 
4. Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan 
5. Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas
darah, harus menggunakan suhu 4-8°C. Harus segera sampai ke laboratorium dalam
waktu sekitar 15-30 menit.
INSTRUMEN
(PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM/SPESIMEN)

 Darah

 Urine

 Feses

 Sputum
A. DARAH 
Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau spesimen darah. Antara lain : 
1. Darah Rutin : 
• Hemoglobin/HB  
• Hematokrit/HT  
• Trombosit   
• Leukosit

2. Darah Kimia : 
• SGPT (serum glumatik piruvik transaminase) 
• Albumin 
• Asam Urat 
• Bilirubin   
• Ekstrogen   
• Gas Darah Arteri 
• Gula Darah  
• Gula Darah Postprandial
• Human chorionic Gonadotropin (hCG)
B. URINE 
a. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau spesimen urine.  Antara lain : 
• Asam urat .  
• Bilirubin  
• Human Chorionic Gonadotropin ( HCG ) 

b. Jenis urine 
1. Urine sewaktu. Urine yang dikeluarkan seawaktu- waktu bila diperlukan pemeriksaan  

2. Urine pagi. Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur  

3. Urine pasca prandial. Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasien makan  

4. Urine 24 jam : urine yang dikumpulkan selama 24 jam Pemeriksaan lain yang menggunakan spesimen urine
antara lain, pemeriksaan urilinogen untuk menentukan kadar kerusakan hepar, penyakit hemolisis dan infeksi
berat. Pemeriksaan urinealisasi digunakan untuk menentukan berat jenis kadar glukosa dan pemeriksaan
lainnya
C. FESES 

Pemeriksaan dengan bahan feses dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman seperti, salmonella, shigella,
escherichiacoli, staphylococcus dll. 
Persiapan dan Pelaksanaan : 
1. Tampung bahan dengan menggunakan spatel steril  

2. Tempatkan feses dalam wadah steril dan ditutup  

3. Feses jangan dicampur dengan urine

4.  Jangan berikan Barium atau minyak mineral yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

5.  berikan label nama dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan 


D. SPUTUM 

Pemeriksaan dengan bahan sekret atau sputum dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman. 
Persiapan dan Pelaksanaan : 
1. Siapkan wadah dalam keadaan steril  

2. Dapatkan sputum pada pagi hari sebelum makan  

3. Anjurkan pasien untuk batuk agar mengeluarkan sputum  

4. Pertahankan wadah dalam keadaan tertutup  

5. Bila kultur untuk pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam) ikut instruksi yang ada pada botol penampung.
Biasanya diperlukan 5-10 cc sputum yang dilakukan selama 3 hari berturut turut 
PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 
1. ULTRASONOGRAFI ( USG ) 
USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan di atas permukaan kulit/ di rongga tubuh menghasilkan suatu ultrasound di
dalam jaringan. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh, untuk mendeteksi berbagai kelainan pada abdomen,
otak, jantung dan ginjal. 
Persiapan dan Pelaksanaan : 
1. Lakukan informed consent 

2. Anjurkan pasien untuk berpuasa makan dan minum 8-12 jam sebelum pemeriksaan USG aorta abdomen, kantung empedu, hepar,
limpa dan pankreas.  
3. USG panggul diharapkan mengkonsumsi 2-3 gelas air putih 1 jam sebelum menjalani USG dan tidak boleh ke BAK sampai prosedur
selesai
4. Oleskan Jelly konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG  

5. Tindakan dapat dilakukan antara 10-30 menit  

6. Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah  

7. Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah masuknya udara.  

8. Pada pemeriksaan transvaginal (Trimester pertama & kedua) pelvis dan ginjal pemeriksaan dilakukan pada saat kandung kemih
kosong.  
9. Bila pemeriksaan pada jantung anjurkan untuk bernafas secara perlahan- lahan   
2. RONTGEN 
Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan yang memanfaatkan peran sinar x untuk
melakukan skrining dan mendeteksi kelainan pada berbagai organ diantaranya jantung, abdomen, ginjal, ureter,
kandung kemih, tenggorokan dan rangka. 
Persiapan dan Pelaksanaan : 
1. Lakukan informed consent  

2. Tidak ada pembatasan makanan / cairan  

3. Melepas aksesoris

4. Anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas pada wakru pengambilan foto sinar x.  

5. Pada abdomen, baju harus dilepaskan dan gunakan baju kain, pasien tidur terlentang dengan tangan
menjauh dari tubuh serta testis harus dilindungi.  Menggunakan pakaian khusus
6. Pada tengkorak, penjepit rambut, kacamata dan gigi palsu harus dilepaskan sebelum pelaksanaan foto.  

7. Pada rangka, bila dicurigai terdapat fraktur maka anjurkan puasa dan immobilisasi pada daerah fraktur. 
3. PAP SMEAR (PAPANICOLAOU SMEAR) 
Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya kanker serviks atau sel prakanker, mengkaji efek
pemberian hormon seks serta mengkaji respons terhadap kemoterapi dan radiasi. 
Persiapan dan pelaksanaan : 
1. Lakukan informed consent  

2. Tidak ada pembatasan makanan dan cairan  

3. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan irigasi vagina ( pembersihan vagina dengan zat lain ) memasukan obat melalui vagina atau
melakukan hubungan seks sekurang- kurangnya 24 jam  
4. Jangan menggunakan krim, obat atau pelumas pada daerah vagina

5. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada saat tidak menstruasi

6. Hindari kecemasan dan tegang yang berlebihan

7. Gunakan pakaian yang senyaman mungkin agar mudah untuk ditanggalkan

8. Spekulum yang sudah dilumasi dengan air dengan air megalir dimasukan ke vagina .  

9. Pap stick digunakan untuk mengusap serviks kemudian pindahkan ke kaca mikroskop dan dibenamkan ke dalam cairan fiksasi.   

10. Berikan label nama dan tanggal pemeriksaan 


4. MAMMOGRAFI 
Merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yang dilakukan pada bagian payudara untuk mendeteksi adanya kista / tumor dan
menilai payudara secara periodik. 
Persiapan dan Pelaksanaan : 
1. Lakukan informed consent  

2. Tidak ada pembatasan cairan dan makanan  

3. Baju dilepas sampai pinggang dan perhiasan pada leher  

4. Gunakan pakaian kertas / gaun bagian depan terbuka  

5. Anjurkan pasien untuk duduk dan letakan payudara satu per satu diatas meja kaset sinar x.  

6. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan 1 pekan setelah menstruasi

7. Kaji apakah pasien dalam keadaan hamil atau tidak

8. Tidak diperkenankan menggunakan bedak, krim, losion,atau deodorant di sekitar dada pada hari pemeriksaan

9. Sebaiknya melepaskan aksesoris

10. Lalu lakukan pemeriksaan 


5. ENDOSKOPI 
Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk mendeteksi adanya kelainan pada saluran cerna. Contoh : varises, esophagus,
neoplasma, peptic ulcer 

6. KOLONOSKOPI 
Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon dan sigmoid untuk mendeteksi adanya kelainan pada saluran colon. 
Contoh : varises, hemoroid, neoplasma dll 

7. CT. Scaning 
Pemeriksaan spesifik/khusus untuk melihat organ yang lebih dalam dan terlokalisir serta khusus. Contoh : organ dalam tengkorak dan organ dalam
abdomen

8. EEG 
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada otak (melihat kelainan pada gel. Otak) Indikasi : epilepsy, trauma capitis Dengan
memasangkan elektroda pada bagian kepal klien. 

9. EKG 
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat sistem hantaran/konduksi dari jantung indikasi : MCI, Angina fektoris, gagal jantung 
TUGAS INDIVIDU

Buatlah persiapan pada pasien pemeriksaan


 Kehamilan (HCG Urine)

 Endoskopi

 Kolonoskopi

 CT Scan

 MRI

Anda mungkin juga menyukai