Anda di halaman 1dari 26

Persiapan Dan Pemeriksaan

Diagnostic Yang Berhubungan


Dengan Praktik Kebidanan

FEJI SUKITIDE SAUVE PRILHI


Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan diagnostik adalah


penilaian klinis tentang respon individu
terhadap suatu masalah kesehatan.

Hasil suatu pemeriksaan laboratorium


sangat penting dalam membantu
diagnosa, memantau perjalanan penyakit
serta menentukan prognosa.
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Terdapat 3 FaktorUtama Yang Dapat Mengakibatkan
Kesalahan Hasil Laboratorium Yaitu :

Pra
Instrumentasi

Interpretasi
Data

Validasi Data
Persiapan Pemeriksaan
Diagnostik

Ultrasonografi ( USG )
USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang
dilakukan di atas permukaan kulit/ di rongga tubuh
menghasilkan suatu ultrasound di dalam jaringan.
1. Lakukan informed consent
2. Oleskan Jelly konduktif pada permukaan kulit
yang akan dilakukan USG
3. Transduser dipegang dengan tangan dan gerakan
ke depan dan ke belakang diatas permukaan
kulit.
4. Lakukan antara 10-30 menit
5. Pasien tidak boleh merokok sebelum
pemeriksaan.
6. Pada pemeriksan obstruktif ( Trimester pertama &
kedua ) pemeriksaan dilakukan pada saat
kandung kemih kosong.
7. Bila pemeriksaan pada otak, lepaskan semua
perhiasan dari leher dan jepit rambut dari kepala.
Rontgen

Rontgen atau dikenal dengan sinar x


merupakan pemeriksaan yang memanfaatkan
peran sinar x untuk melakukan skrining dan
mendeteksi kelainan pada berbagai organ
diantaranya jantung, abdomen, ginjal,
kandung kemih, tenggorokan dan rangka.
1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan makanan / cairan
3. Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA
(Posterior Anterior) dapat dilakukan dengan posisi
berdiri dan PA lateral dapat juga dilakukan.
4. Anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas
pada wakru pengambilan foto sinar x.
5. Pada jantung, foto PA dan lateral kiri dapat diindikasikan
untuk mengevaluasi ukuran dan bentuk jantung.
6. Pada abdomen, baju harus dilepaskan dan gunakan
baju kain, pasien tidur terlentang dengan tangan
menjauh dari tubuh serta testis harus dilindungi.
7. Pada tengkorak, penjepit rambut, kacamata dan gigi
palsu harus dlepaskan sebelum pelaksanaan foto.
8. Pada rangka, bila dicurigai terdapat fraktur maka
anjurkan puasa dan immobilisasi pada daerah fraktur.
Pap Smear (Papanicolaou Smear)

Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang


digunakan untuk mendeteksi adanya kanker serviks
atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian hormon
seks serta mengkaji respons terhadap kemoterapi dan
radiasi.
1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan makanan dan
cairan
3. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan
irigasi vagina ( pembersihan vagina
dengan zat lain ) memasukan obat
melalui vagina atau melakukan
hubungan seks sekurang- kurangnya
24 jam
4. Spekulum yang sudah dilumasi dengan
air dengan air megalir dimasukan ke
vagina .
5. Pap stick digunakan untuk mengusap
serviks kemudian pindahkan ke kaca
mikroskop dan dibenamkan ke dalam
cairan fiksasi.
6. Berikan label nama dan tanggal
pemeriksaan
Mammografi

Merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yang


dilakukan pada bagian payudara untuk mendeteksi
adanya kista/tumor dan menilai payudara secara
periodik.
1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan cairan dan
makanan
3. Baju dilepas sampai pinggang dan
perhiasan pada leher
4. Gunakan pakaian kertas / gaun bagian
depan terbuka
5. Anjurkan pasien untuk duduk dan
letakan payudara satu per satu diatas
meja kaset sinar x.
6. Lalu lakukan pemeriksaan
Endoskopi
Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk
mendeteksi adanya kelainan pada saluran cerna. Contoh :
1. Beritahu dokter atau perawat jika anda memiliki
kondisi medis seperti; Diabetes (Kencing
Manis), Hepertensi, sedang mengkonsumsi
obat-obatan tertentu atau mengalami alergi.
2. Puasa, tidak boleh makan dan minum selama 6-
8 jam sebelum dilakukan tindakan.
3. Diet rendah residu, ditambah dengan obat
pencahar untuk membersihkan usus besar pada
pemeriksaan colonoscopy agar dinding usus
bagian dalam terlihat jelas.
4. Pastikan ada persetujuan tertulis dari anda.
5. melepaskan gigi palsu, kacamata, perhiasan
dan benda-benda yang berlogam.
Kolonoskopi

Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon untuk mendeteksi adanya


kelainan pada saluran colon.

1. Melakukan Informed Consent


2. Minum cairan pembersih khusus dalam
jumlah besar
3. Pola makan cair selama beberapa hari
sebelum tindakan
4. Melakukan satu atau dua kali enema /
perangsang usus besar untuk bergerak
sebelum pemeriksaan
CT. Scaning
Pemeriksaan spesifik/khusus untuk melihat organ
yang lebih dalam dan terlokalisir serta khusus.
Contoh : organ dalam tengkorak dan organ dalam
abdomen
1. Dibuat perjanjian dengan radiologi untuk
menentukan hari pemeriksaan
2. Menandatangani surat pernyataan izin
tindakan oleh pasien/keluarga pasien.
3. Puasa 4 jam sebelum pemeriksaan
4. Pasien boleh melanjutkan
pengobatan/minum obat yang diberikan
oleh dokter pengirimnya.
5. Melampirkan hasil pemeriksaan
laboratorium (Ureum,Creatine) yang
terakhir diperiksa, jika tidak ada maka
harus ada pernyataan dari dokter pengirim
yang menyatakan fungsi ginjal pasien baik.
6. Pada hari pemeriksaan, harap membawa
film x-ray, USG, MRI sesuai dengan jenis
pemeriksaan (bila ada)
Elektrokardiografi (EKG)
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat sistem
hantaran/konduksi dari jantung
1. Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang
datar
2. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian
atas, bila pasien memakai jam tangan, gelang,
logam lain agar dilepas
3. Bersihkan kotoran dengan menggunakan kapas
pada daerah dada, kedua pergelangan tangan
dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda.
4. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.
5. Memasang manset elektroda pada kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai.
6. Memasang arde.
7. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
8. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua
tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai
pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead
(Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF)
9. Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik
10. Bila rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam,
semua elektroda yang melekat ditubuh pasien dilepas dan
dibersihkan seperti semula.
11. Pasien dibantu merapihkan pakaian
Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada
otak (melihat kelainan pada gel. Otak) Indikasi : epilepsy,
trauma capitis Dengan memasangkan elektroda pada
bagian kepal klien.
1. Pasien tidak dalam keadaan Batuk, Pilek atau Demam.
2. Berhenti meminum obat tertentu ( Obat Penenang).
3. Hindari makanan yang mengandung Kafein ( seperti Kopi,
Teh, Cola, Coklat) sedikitnya 8 jam se belum test.
4. Hindari Puasa malam sebelum prosedur, Makanlah dalam
porsi kecil sebelum test, sebab gula darah rendah dapat
mempengaruhi hasil EEG.
5. Rambut Harus Bersih, bebas dari minyak rambut. hair
spray, gel, conditioner atau cairan yang mengandung obat
kulit (atau sebaiknya keramas terlebih dahulu).
6. Tidur malam yang cukup.
7. Tidak perlu persiapan puasa
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai