Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK DIAGNOSTIK/PEMERIKSAAN

DIAGNOSTIK

Oleh: Apt. Isma Oktadiana, M. Farm


Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik adalah
penilaian klinis tentang respon
individu, keluarga dan komunikan
terhadap suatu masalah kesehatan
dan proses kehidupan
PowerPoint aktual maupun
potensial. HasilPresentation
suatu pemeriksaan
laboratorium sangat penting dalam
membantu diagnosa, memantau
perjalanan penyakit serta menentukan
prognosa. Karena itu perlu diketahui
faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksan fisik adalah pemeriksaan tubuh


untuk menentukan adanya kelainan-
kelainan dari suatu sistim atau suatu organ
tubuh dengan cara melihat (inspeksi),
meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan
mendengarkan (auskultasi).
Tujuan Pemeriksaan Diagnostik

1. Uji diagnostik untuk mendeteksi


penyakit.
2. Uji diagnostik untuk mendapatkan
sejumlah informasi yang diperlukan
untuk menegakkan diagnosis.
3. Uji diagnostik untuk menyingkirkan
dugaan adanya penyakit.
4. Untuk mengukur respon pasien
terhadap terapi.
Contoh Pemeriksaan diagnostik :
Pemeriksaan Laboratorium
PemeriksaanUSG: Pervaginam, Perabdominan
Pemeriksaan Rongent
Kardiotokografi (CTG)
Jenis-Jenis Persiapan Diagnostik

Pemahaman instruksi dan pengisian formulir


Persiapan penderita ( Puasa,Obat)
Waktu pengambilan
Posisi pengambilan
Persiapan Untuk Pemeriksaan( alat, Bahan,Tempat)
Pemeriksaan Laboratorium
 Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting
dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan
penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu
perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
 Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan
kesalahan hasil laboratorium yaitu: 1. Pra Analitik 2.
Analitik 3. Post Analitik
Lanjutan....

 Pra Analitik dapat dikatakan sebagai tahap persiapan awal, dimana tahap ini
sangat menentukan kualitas sampel yang nantinya akan dihasilkan dan
mempengaruhi proses kerja berikutnya. Yang termasuk dalam tahap Pra
Analitik meliputi Kondisi pasien, cara dan waktu pengambilan sampel, perlakuan
terhadap proses persiapan sampel sampai sampel selesai dikerjakan.
 Analitik adalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan.
 Post Analitik ialah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk
meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar – benar valid
atau benar.
Tujuan Dari Pemeriksaan Laboratorium
1. Mendeteksi penyakit
2. Menentukan risiko
3. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis
4. Konfirmasi pasti diagnosis
5. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan
gejala klinis
6. Membantu pemantauan pengobatan
7. Menyediakan informasi prognostic/perjalanan penyakit
8. Memantau perkembangan penyakit
9. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai
danpotensial
10.Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak
didapati penyakit
Jenis-Jenis Teknik Diagnostik
 Ultrasonografi ( USG )
 RONTGEN
 PAP SMEAR (Papanicolaou Smear)
 MAMMOGRAFI
 ENDOSKOPI
 KOLONOSKOPI
 CT. Scaning
 EEG
 EKG.
1. Ultrasonografi ( USG )

Ultrasonografi ( USG ) merupakan suatu prosedur diagnosis


yang dilakukan di atas permukaan kulit/ di rongga tubuh
menghasilkan suatu ultrasound di dalam jaringan.
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat struktur jaringan
tubuh, untuk mendeteksi berbagai kelainan pada abdomen,
otak, jantung dan ginjal.
.
Lanjutan....
Persiapan dan Pelaksanaan :
1. Lakukan informed consent
2. Anjurkan pasien untuk berpuasa makan dan minum 8-12 jam sebelum
pemeriksaan USG aorta abdomen, kantung empedu, hepar, limpa dan pankreas.
3. Oleskan Jelly konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG
4. Transduser dipegang dengan tangan dan gerakan ke depan dan ke belakang
diatas permukaan kulit
5. Lakukan antara 10-30 menit
6. Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah
7. Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah masuknya
udara.
8. Pada pemeriksan obstruktif ( Trimester pertama & kedua ) pelvis dan ginjal
pasien ketiga, pemeriksaan dilakukan pada saat kandung kemih kosong
9. Bila pemeriksaan pada jantungn anjurkan untuk bernafas secara perlahan- lahan
10. Bila pemeriksaan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari leher dan jepit
rambut dari kepala.
2. RONTGEN
 RONTGEN merupakan jenis pemeriksaan penunjang yang menggunakan
radiasi sinar-X atau sinar Rontgen untuk menggambarkan kondisi berbagai
organ dan jaringan tubuh. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk
mendeteksi: Kelainan tulang dan sendi, termasuk patah tulang, radang sendi,
dan pergeseran sendi (dislokasi), Kelainan gigi, Sumbatan saluran napas atau
saluran cerna, Batu saluran kemih, Infeksi, seperti pneumonia, tuberkulosis,
dan usus buntu.
 Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan memberikan zat kontras kepada
pasien melalui suntikan atau per oral (diminum), agar hasil foto Rontgen lebih
jelas.
 Meski demikian, zat kontras ini kadang bisa menimbulkan beberapa efek
samping, seperti reaksi alergi, pusing, mual, lidah terasa pahit, hingga
gangguan ginjal.
Lanjutan....
Persiapan dan Pelaksanaan :

1. Lakukan informed consent


2. Tidak ada pembatasan makanan / cairan
3. Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA (Posterior Anterior) dapat
dilakukan dengan posisi berdiri dan PA lateral dapat juga dilakukan
4. Anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas pada wakru pengambilan
foto sinar x
5. Pada jantung, foto PA dan lateral kiri dapat diindikasikan untuk mengevaluasi
ukuran dan bentuk jantung
6. Pada abdomen, baju harus dilepaskan dan gunakan baju kain, pasien tidur
terlentang dengan tangan menjauh dari tubuh serta testis harus dilindungi
7. Pada tengkorak, penjepit rambut, kacamata dan gigi palsu harus dlepaskan
sebelum pelaksanaan foto
8. Pada rangka, bila dicurigai terdapat fraktur maka anjurkan puasa dan
immobilisasi pada daerah fraktur.
3.  PAP SMEAR (Papanicolaou Smear)

  PAP SMEAR (Papanicolaou Smear) merupakan pemeriksaan


sitologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya kanker serviks
atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks serta
mengkaji respons terhadap kemoterapi dan radiasi. Persiapan dan
pelaksanaan
Lanjutan....
Persiapan dan pelaksanaan :
1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan makanan dan cairan
3. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan irigasi vagina ( pembersihan vagina
dengan zat lain ) memasukan obat melalui vagina atau melakukan hubungan
seks sekurang- kurangnya 24 jam
4. Spekulum yang sudah dilumasi dengan air dengan air megalir dimasukan ke
vagina
5. Pap stick digunakan untuk mengusap serviks kemudian pindahkan ke kaca
mikroskop dan dibenamkan ke dalam cairan fiksasi
6. Berikan label nama dan tanggal pemeriksaan 
4. MAMMOGRAFI

 MAMMOGRAFI Merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x


yang dilakukan pada bagian payudara untuk mendeteksi adanya
kista / tumor dan menilai payudara secara periodik
Lanjutan....

Persiapan dan Pelaksanaan :


1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan cairan dan makanan
3. Baju dilepas sampai pinggang dan perhiasan pada leher
4. Gunakan pakaian kertas / gaun bagian depan terbuka
5. Anjurkan pasien untuk duduk dan letakan payudara satu per satu
diatas meja kaset sinar x
6. Lalu lakukan pemeriksaan
Lanjutan....

5. ENDOSKOPI Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk


mendeteksi adanya kelainan pada saluran cerna. Contoh :
gastritis/radang lambung, GERD , esophagus, neoplasma, peptic
ulcer.
6. KOLONOSKOPI Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon dan
sigmoid untuk mendeteksi adanya kelainan pada saluran colon.
Contoh: hemoroid, neoplasma, dll.
7. CT. Scaning CT scan adalah pemeriksaan penunjang yang
memanfaatkan sinar Rontgen dengan mesin khusus untuk
menciptakan gambar jaringan dan organ di dalam tubuh. Gambar
yang dihasilkan oleh CT scan akan terlihat lebih jelas daripada foto
Rontgen biasa. Pemeriksaan CT scan biasanya berlangsung sekitar
20–60 menit. Untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik
atau lebih akurat dalam mendeteksi kelainan tertentu, seperti tumor
atau kanker, dokter dapat menggunakan zat kontras saat melakukan
pemeriksaan CT scan.
8. EEG Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada otak (melihat
kelainan pada gel. Otak) Indikasi : epilepsy, trauma capitis Dengan
memasangkan elektroda pada bagian kepal klien.
9. EKG Pemeriksaan penunjang ini sering digunakan untuk memantau kerja
jantung, khususnya irama detak jantung dan aliran listrik jantung. EKG juga
dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan jantung, seperti aritmia, serangan
jantung, pembengkakan jantung, kelainan pada katup jantung, dan penyakit
jantung koroner. Pemeriksaan EKG bisa dilakukan di tempat praktik dokter, IGD
rumah sakit, atau di ruang perawatan pasien, seperti di ICU atau di bangsal
rawat inap. Saat menjalani pemeriksaan EKG, pasien akan diminta untuk
berbaring dan melepaskan baju serta perhiasan yang dikenakan, selanjutnya
dokter akan memasang elektroda di bagian dada, lengan, dan tungkai pasien.
Ketika pemeriksaan berlangsung, pasien disarankan untuk tidak banyak
bergerak atau berbicara karena dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
Keuntungan Pemeriksaan Diagnostik
1. Upaya Preventif (Pencegahan)
Salah satu manfaat terbesar adalah upaya preventif (pencegahan). Banyak lembaga medis yang
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan tujuan untuk mendeteksi dini
penyakit tertentu. Ada tiga tingkat perawatan pencegahan dan ketiganya penting untuk pencegahan
penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
2. Dokumentasi medis terbaru
Dengan pemeriksaan kesehatan, tanda-tanda vital Anda akan diperbarui. Dengan cara ini, dokter akan
melihat hasil tes kesehatan Anda yang terbaru. Anda akan dapat melacak bila terjadi perubahan pada tubuh
Anda yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
3. Identifikasi penyakit terkait stres
Kita hidup di dunia yang serba cepat, selalu bergerak di mana kita kadang-kadang tidak memiliki kendali
atas apa yang kita makan dan waktu untuk berolahraga. Jadwal kerja yang padat dan gaya hidup tidak
menentu. Karena hal ini, stres dikatakan sebagai pemicu bagi banyak penyakit seperti penyakit pencernaan
dll. Peningkatan stres dapat menyebabkan tidak hanya penyakit fisik tetapi juga psikologis. Pemeriksaan
kesehatan tahunan kadang-kadang bisa menjadi intervensi yang kita butuhkan untuk menunjukkan bahwa
kita mengambil terlalu banyak pekerjaan atau ada yang tidak beres dengan tubuh kita.
Keuntungan Pemeriksaan Diagnostik
4. Perencanaan kesehatan
Jika kita rutin mengkonsumsi obat tertentu, dokter dapat memberi tahu efek obat ini terhadap
tubuh kita jika Anda perlu terus meminumnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kita dapat
juga merencanakan seperti apa kondisi tubuh kita di tahun depan dengan cara mengatur pola
makan dan membuat pilihan gaya hidup yang lebih baik.
 5.Perawatan yang lebih personal
Pemeriksaan kesehatan rutin akan menentukan apakah Anda akan memiliki masalah tertentu
atau melihat Anda dalam kondisi kesehatan yang baik. Percayalah kepada dokter yang
melakukan pemeriksaan pada tubuh Anda dan informasikan secara terbuka dan jujur tentang
kebiasaan baik ataupun buruk yang sehari-hari Anda lakukan terkait dengan kesehatan fisik
Anda. Saat ini perawatan kesehatan sedang bergerak ke pendekatan yang lebih personal.
Pemeriksaan rutin membantu dokter Anda mempersonalisasi perawatan yang mereka berikan
kepada Anda dan juga menjadi bagian integral dari perjalanan Anda untuk mendapatkan
tubuh yang sehat.
Keuntungan Pemeriksaan Lab
 Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko terhadap suatu
penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala
atau keluhan). 
 Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang, berkaitan dengan
penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat
terjadi menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis  
 Membantu pemantauan pengobatanMenyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk
memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya
 Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau
efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini
sebaiknya dilakukan secara berkala.
 Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan  
 Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit
 
Kekurangan

 Kemungkinan terjadi pemeriksaan berulang dan berkelanjutan.


 Menunggu hasil lab yang lama keluar
 Kemungkinan terjadinya penukaran sampel antara pasien yang satu dengan
yang lain. 
Kesimpulan

 Pemeriksaan Laboratorium adalah suatu tindakan dan


prosedur tindakan pemeriksaan khusus dengan mengambil
bahan atau sampel dari penderita dapat berupa, air
kencing, dahak (sputum), darah.
 Pemeriksaan Diagnostik adalah prosedur yang dapat
memberikan informasi mengenai penegakkan
penyakit/kelainan pada pasien.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai