Anda di halaman 1dari 4

KONSEP TEORI PEMERIKSAAN PENUNJANG

D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Nama: Dea Nathania Br Karo

Dosen pembimbing:Ns. Rumondang Gultom. S.Kep, MKM

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
TA 2022/2023
A.Defenisi Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada
penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang
juga sebagai ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam
mendiagnosis dan mengobati pasien.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengoptimalkan tindakan
keperawatan dan proses penyembuhan pasien.Pemeriksaan yang
dilakukan oleh tenaga medisdengan menggunakan alat bantu tertentu untuk
memperoleh hasil yang selanjutnya

B.Jenis-jenis
Pemeriksaan Penunjang
Berdasarkan media yang di gunakan:
1.Pemeriksaan lab
2.Pemeriksaan robegen
3.Pemeriksaan USG
Berdasarkan organ atau bagian tubuh yang di periksa :
1.Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan
2.Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam
3.Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak
4.Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi
5.Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL
6.Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin
7.Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa
8.Pemeriksaan penunjang di bagian mata

C. Tahap-tahap Pemeriksaan Penunjang


Tahap-tahap pemeriksaan penunjang meliputi:
1.Persiapan alat.
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan
instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam
bekerja.
2.Persiapan pasien.
Dalam mempersiapkan pasien yang perlu diperhatikan yaitu puasa, obat
yang diminum pasien saat menjalani pengobatan, Waktu Pengambilan dan Posisi
pengambilan sampel.

D.Alat-alat yangDigunakanuntuk Melakukan Pengkajian Penunjang

1.MRI(Magnetic Resonance Imaging)


Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia
dengan gelombang electromagnetic, yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X.
Alat ini sangat berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan
pembuluh darah dan tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan
magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya
2.Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography)
Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk
memberikan gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki
sistem yang membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%
3.Angiograph
Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini
menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang
tersumbat dan dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi
atau pemasangan penyangga pembuluh darah/stent.
4.Mobile Fluorostar C-Arm
Adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau
tindakan medis.
5.RoentgenKonvensional
6.Mammografi
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada
wanita, alat ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang
dapat membedakan sel sehat dan sel ganas/kanker.
7.Roentgen Panoramik
8.UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan
untuk memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan
kehamilan, medical chek up dan keadaan organ bagian dalam, dsb.
9.ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill:
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan
jantungnya.
10.EEG (ElectroEncephaloGrafi)
Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak
11.EMG (ElectroMyoGrafi)
Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak.
12.Audiometri
Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang
suara.

E.Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang


Fungsi dalam pemeriksaan penunjang, yaitu:
1.Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan
resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi
individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
2.Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita
seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta
berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
3.Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
4.Membantu pemantauan pengobatan.
5.Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk
memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan
pengelolaan pasien selanjutnya.
6.Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan
penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat
meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya
dilakukan secara berkala.
7.Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan.
8.Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati
penyakit.
Tujuan dalam pemeriksaan penunjangyaitu:
1.Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
2.Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit Yang
diderita oleh pasien
3.Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis

Kesimpulan

Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada


penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab. Yang menggunakan alat bantu
untuk pelaksanaanya yaitu USG, MRI, CT Scan dll, dengan menggunakan
spesimen yang diambil dari pasien atau pasien itu sendiri. Hasil pemeriksaan
digunakan untuk melengkapi pemeriksaan vital karena, jika hanya mengandalkan
pemeriksaan vital, maka hasilnya sangat tidak akurat.

Anda mungkin juga menyukai