Anda di halaman 1dari 17

KONSEP

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DI PRESENTASIKAN OLEH KELOMPOK 3
Anggota

Yohana Margareta Sri Kinanti Suci Permata S


1032221063 1032221058 1032221060

Sri Wahyuni Vanda Setya N Sueva Salvina D


1032221059 103221062 1032221061
Latar Belakang
Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting bagi para tenaga kesehatan, karena
ada beberapa pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat-alat
dalam pemeriksaan penunjang. Perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan
perlu mempertimbangkan hasil analisis pemeriksaan penunjang atau prosedur
diagnostik. Ada dua kompetensi perawat dalam hal pemeriksaan diagnostik ini yaitu
bertanggung jawab dalam pengelolaan persiapan pasien sampai pasca pemeriksaan dan
mempertimbangkan hasil pemeriksaan dalam menyusun diagnosis keperawatan serta
merencanakan intervensi keperawatan.
Pengertian
Pemeriksaan penunjang adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan komunikan
terhadap suatu masalah kesehatan. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam
membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Pemeriksaan
penunjang juga sebagai ilmu terapan yang bertujuan membantu petugas kesehatan dalam
mendiagnosis dan mengobati pasien. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengoptimalkan
tindakan keperawatan dan proses penyembuhan pasien, dilakukan oleh tenaga medis dengan
menggunakan alat bantu tertentu untuk memperoleh hasil selanjutnya. Tujuan tersebut memang
sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang medik oleh karena itu hasil pemeriksaan
laboratorium harus benar dan baik serta dapat dipercaya. Kesalahan dari hasil pemeriksaan
laboratorium akan berakibat fatal, bukan saja merugikan pasien tetapi juga menyesatkan
diagnosis. (Effendi dan niluh, 2002).
pemeriksaan penunjang antara lain :
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Rontgen
• Pemeriksaan USG
• Pemeriksaan EGG
• CT Scan
TUJUAN
Pemeriksaan Penunjang

• Terapeutik
Yaitu untuk penanganan atau pengobatan yang sesuai untuk pasien dengan kondisi penyakit
tertentu

2. Diagnostik
Yaitu untuk membantu menegakkan diagnosis tertentu
Macam-Macam Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur


pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari
penderita, dapat berupa urin (Air Kencing), Darah, Sputum
(Dahak), dan sebagainya untuk menentukan diagnosis atau
membatu menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes
penunjang lainnya, anamnesis, dan pemeriksaan lainnya.

Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah lengkap adalah suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk
mengetahui sel darah pasien. tujuan dari pemeriksaan darah lengkap, di antaranya
adalah sebagai pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa, untuk melihat
bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau
respon terapi.
Pada lembar hasil pemeriksaan darah lengkap, yang umum tercatat adalah kadar
hemoglobin, jumlah trombosit, jumlah leukosit, dan hematokrit (perbandingan antara
sel darah merah dan jumlah plasma darah.).
Pemeriksaan Rontgen
Rontgen atau dikenal dengan sinar X
merupakan pemeriksaan yang memanfaatkan
peran sinar x untuk melakukan skrinning dan
mendeteksi kelainan pada berbagai organ
diantaranya jantung, abdomen, ginjal, ureter,
kandung kemih, tenggorokan dan rangka.

Pemeriksaaan USG

Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat struktur jaringan


tubuh, untuk mendeteksi berbagai kelainan pada abdomen,
otak, jantung dan ginjal.
Pemeriksaan EEG CT Scan
Pemeriksaan EEG adalah salah satu tes diagnostik utama
untuk epilepsi. Pemeriksaan ini juga dapat berperan CT Scan adalah prosedur yang
dalam mendiagnosis gangguan otak lainnya. menggabungkan serangkaian gambar X-ray
Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh
salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG, selain seseorang. Pemeriksaan ini menggunakan
interpretasi yang benar.
komputer untuk membuat gambar cross-
EEG adalah alat untuk menunjang tegaknya diagnosis,
sectional tulang, pembuluh darah, dan jaringan
selama dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar.
Rekaman yang tidak baik justru akan menyesatkan lunak yang ada di dalam tubuh orang tersebut.
tegaknya diagnosis. Oleh karena itu, ada pepatah yang
mengatakan, “Bad EEG is worse than no EEG at all”.
Alat Alat yang digunakan untuk
Pemeriksaan Penunjang
• EMG (Elektro Myo Grafi)
Pemeriksaan EMG biasanya dilakukan menentukan potensi elektrik otot, EMG membantu untuk
mendiagnosa adanya kerusakan neuromuskuler, LMN (Lowe Motorik Neuron) dan syaraf - syaraf
tepi. klien perlu di berikan informasi bahwa pemeriksaan ini dapat penimbulkan rasa tidak nyaman
karena jarum elektroda yang masuk ke otot. setelah pemeriksaan perawat membantu mengatasi rasa
tidak nyaman dan mengobseravasi apakah terdapat hematom pada bekas tusukan jarum, untuk itu
dapat diberikan kompres dingin.

2. EKG (Elektro Cardio Grafi)


EKG adalah alat ukur yang di gunakan untuk mengukur untuk atau mendekteksi kondisi jantung
dengan cara memantau irama dan frekuensi detak jantung. untik menggukur detak jantung,
elektrode-elektrode dari elektrocardiograf di tempatkan ke dada pasien. Elektrode mendekteksi
turun-naiknya alur listrik jantung dan mengirimnya ke elektrocardiograf yang merekam
perubahannya sebagai bentuk gelombang pada gilingan kertas yang bergerak rekam hasil
pengukuran ini disebut elektrocardiogram.
3. EEG (Elektro Encephalo Grafi)
Elektro Ensefalo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktivitas
listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak
mengeluarkan gelombang- gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil, yang kemudian
dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang
ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang delta, alpha,
beta, theta, gamma dsb. Tujuan pemeriksaan EEG untuk mendiagnosa penyakit yang berhubungan
dengan kelainan otak dan kejiwaan. Indikasi dan Kegunaan EEG yaitu pada pasien yang mengalami
kejang atau yang diduga mengalami kejang.

4. MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Magnetio Resonanoe Imaging Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia
dengan gelombang electromagnetic, yang tidak memberi etek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat
berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan tumor. Semakin
besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya. MRI dapat dilakukan
pemeriksaan pada otak dan saraf tulang belakang, ligament sobek, tumor.
5. Rontgen
Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan yang memanfaatkan peran sinar x untuk
melakukan skrining dan mendeteksi kelainan pada berbagai organ diantaranya jantung, abdomen,
ginjal, ureter, kandung kemih, tenggorokan dan rangka.

6. USG (Ultrasonografi)
ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan sebutan USG adalah suatu pemeriksaan non-invasif yang
memanfaatkan gelombang suara yang disalurkan melalui alat-alat ke dalam tubuh kemudian
dipantulkan dan hasilnya dapat dilihat melalui layar monitor (Baradero, Dayrit and Siswandi. 2005).
USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan untuk memantau kondisi janin, perkembangan
kehamilan, persiapan persalinan, dan masalah- masalah lain. Teknik ini juga digunakan untuk
menentukan lokasi tumor. gangguan kardiovaskular, dan defek mata
1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko
terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi
(walaupun tidak ada gejala atau keluhan).

2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang,
berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta
berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.

Fungsi 3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.

4. Membantu pemantauan pengobatan.


Pemeriksaan 5. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi

Penunjang perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.

6. Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan


memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat
terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.

7. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.

8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
Tahap Tahap Pemeriksaan
Penunjang
Tahap-tahap pemeriksaan penunjang meliputi:

1. Persiapan alat
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu harus memperhatikan
instruksi dokter, sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam
bekerja

2. Persiapan pasien
Persiapan pasien yang perlu diperhatikan yaitu melepaskan seluruh alat elektronik dan
benda-benda berbahan logam yang menempel di tubuh yang dapat mempengaruhi
tindakan pemeriksaan, puasa, obat yang diminum pasien saat menjalani pengobatan,
waktu pengambilan dan posisi pengambilan sampel.
Pemeriksaan Penunjang adalah suatu pemeriksaa medis yang
dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh
keterangan-keterangan yang lebih lengkap. Tujuan pemeriksaan
ini bertujuan untuk menghasil penanganan medis yang sesuai
dengan apa yang diinginkan, memberikan penanganan baik yang
Kesimpulan telah diperkirakan maupun yang tidak diperkirakan Dan
menyimpulkan untuk membantu menegakkan diagnostik
tertentu. Yang menggunaan alat bantu untuk pelaksanaannya
yaitu USG, MRI, CT Scan, dan sebagainya. Hasil pemeriksaan
digunakan untuk melengkapi pemeriksaan vital karena, jika
hanya mengandalkan pemeriksaan vital maka hasilnya sangat
tidak akurat.
https://id.scribd.com/document/
533267041/MAKALAH-
PEMERIKSAAN-PENUNJANG

https://id.scribd.com/presentation/
552334674/Pemeriksaan-
penunjang-ppt
Kencana Irawan, E. (2014). Deteksi Penyakit
Referensi Apendicitis dari Hasil Ultrasonografi (USG) Dengan
Menggunakan Metode Tresholding dan Edge
Detection (CANNY) Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas BST. 2(1), 85-94.
Kelompok 3

Terima
Kasih
SEMOGA BERMANFAAT
BAGI KITA SEMUA :)

Anda mungkin juga menyukai