• Maksudnya, saat pasien datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk pemeriksaan
tulang atau toraks.
• Pemeriksaan radiografi konvensional yang memerlukan persiapan di antaranya untuk foto rontgen perut. Sebelum pelaksanaan, pasien
diminta untuk puasa beberapa jam atau hanya makan bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun dapat dengan
jelas memperlihatkankelainan yang dideritanya.
• Sebelum dirontgen, kontras dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara diminum, atau dimasukkan lewat anus, atau
disuntikkan ke pembuluh vena. Alat rontgen yang digunakan untuk pemeriksaan selanjutnya adalah fluoroskopi.
Persiapan Pemeriksaan Rontgen
Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA ( Posterior Anterior) dapat dilakukan
dengan posisi berdiri dan PA lateral dapat juga dilakukan.
Anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas pada waktu pengambilan foto
sinar x.
Rontgen Dada
•Foto dengan posisi PA (posterior-anterior), posisi (anterior-posterior) dan lateral dilakukan dengan posisi berdiri.
•Baju diturunkan sampai ke pinggang.
•Anjurkan pasien untuk tarik napas dan menahan napas pada waktu pengambilan foto sinar X.
Rontgen Abdomen
elaks
P
n
B
a
ajn
u
f
d
ileo
t
p
asko
n
d
ilak
d
au
ka
n
n
d
se
igb
u
el
n
u
akm
n
p
b
eaj
m
u
eriksa
kain
I
n
/kertas.V
.
P
P
a
s
i
e
n
t
i
d
u
r
t
e
l
e
n
t
a
n
g
d
e
n
g
a
n
t
a
n
g
a
n
m
e
n
j
a
u
h
d
a
r
i
t
u
b
u
h
Rontgen Tengkorak dan Rontgen Rangka
Rontgen Rangka
Rontgen Tengkorak
1. Mendeteksi penyakit
2. Menentukan risiko
laboratorium
2. Persiapan penderita.
4. Pengambilan sample.
1. Darah
2. Urine
3. Sputum/Dahak
4. Feses
Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan darah lengkap (selanjutnya ditulis DL) adalah
suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk mengetahui sel
darah pasien. Terdapat beberapa tujuan dari DL, di antaranya
adalah sebagai pemeriksaaan penyaring untuk menunjang
diagnosa, untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap
suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau respon terapi
• Pada lembar hasil DL, yang umum tercatat adalah kadar
hemoglobin, jumlah trombosit, jumlah leukosit, dan
hematokrit (perbandingan antara sel darah merah dan jumlah
plasma darah.). Kadang juga dicantumkan LED (Laju Endap
Darah) dan hitung jenis leukosit.
Jenis-Jenis Pemeriksaan Darah
a. Glukosa : Glukosa, Glukosa 2 jam PP
b. Faal Hati : GOT (glutamic oxal-acetic transaminase), GPT
(Glutamic-Pyruvic Transminase) atau Alanine Amino
Transferase (ALT), Bilirubin, Alkali Fostafase, Protein, Albumin
c. Lemak : Kolesterol, HDL Klolesterol (High Density
Lipoprotein), LDL Kolesterol (Low Density Lipoprotein),
Trigliserida
d. Faal Ginjal : Ureum, Creatinin, Bun (Blood Urea Nitrogen)
e. Pemeriksaan darah lengkap : Hemoglobin, Hematocrit,
Eritrosit, Leukosit, Trombosit, Indeks Eritrosit, Laju Endap
Darah, Hitung Jenis Leukosit (Diff Count), Platelet Disribution
Width (PDW), Red Cell Distribution Width (RDW)
URINALISIS (Spesimen Urin)
• Pemeriksaan urin tdk hanya memberi fakta akan kelainan ginjal dan
saluran kemih.
• Tetapi juga memberi gambaran berbagai faal organ tubuh lainnya
spt : hati, saluran empedu, pancreas,cortteks adrenal,dll
• Jenis sampel urine :
a. Urin Sewaktu : Urin yg dikeluarkan sesewaktu dan digunakan
pemeriksaan yang mendadak
b. Urine Pagi : Urine yg dikeluarkan pertama pada pagi hari setelah
bangun tidur; Urine ini lebih pekat dari yg siang→ baik utk
pemeriksaan sedimen,berat jenis dan protein atau tes kehamilan
c. Urin Postprandial : Sampel urine utk pemeriksaan glukosuria;
Urin 1 ½ - 3 jam setelah makan
d. Urine 24 jam : Diperlukan untuk menilai secara kuantitatif suatu
zat didalam tubuh; Wadah : botol besar,diberi zat pengawet
Pemeriksaan Rutin : Jumlah Urin
• Makroskopi : warna dan jerninya urin
• Berat jenis
• Protein
• Glukosa
• Pemeriksaan sedimen
• Bakteri
• Eritrosit
• Lekosit
• Bilirubin
• Glukosa Urin : Pemeriksaan adanya glukosa dalam urine; Cara
pemeriksaan dgn : Cara Benedict; Reduksi urine
Spesimen Fases
• Untuk menentukam adanya darah samar (tersembunyi)
perdarahan dapat terjadi akibat adanya ulkus,penyakit
inflamasi atau tumor.
• Untuk menganalisis produk diet dan sekresi digestif.
• Untuk mendeteksi adanya telur dan parasit.
• Untuk mendeteksi adanya bakteri atau virus.
Spesimen Sputum
• Spesimen sputum pagi hari diperiksa untuk
mengidentifikasi kanker paru – paru dan tipe sel
khususnya. Pemeriksaan untuk menentukan adanya
bakteri tahan asam (BTA) juga memerlukan
pengumpulan spesimen sputum selama tiga hari
berturut- turut untuk mengidentifikasi adanya TBC
pada saat bangun tidur
TERIMA KASIH