Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Kedokteran saat ini tidak dapat dipisahkan dari dunia radiologi.
Setelah ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun
1895 ,revolusi besar besaran terjadi dalam dunia kedokteran. Sinar X
dapat memvisualisasikan bagian dalam tubuh manusia tanpa harus
membedahnya lagi. Dari waktu ke waktu pemanfaatan sinar X menjadi
amat berkembang hingga saat ini. Sampai sekarang , pemeriksaan dalam
bidang radiologi ini amat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang
diagnostik yang cukup penting ,di samping pemeriksaan laboratorium
,patologi anatomik maupun pemeriksaan mikrobiologi. Perkembangan
pemanfaatan sinar X dalam bidang radiodiagnostik pun menjadi makin
berkembang seiring dengan ditemukannya bahan kontras. Bahan Kontras
merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi ( visibility ) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan
diagnostic medik.
Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk
meningkatkan daya attenuasi sinar-X . Atau dengan kata lain pemanfaatan
bahan kontras ini dipakai untuk lebih meningkatkan radiolucent maupun
radioopaque suatu gambaran organ. Bahan kontras ditemukan pertama
kali pada tahun 1896 dan dipakai untuk pemeriksaan traktus digestivus.
Bahan yang dipakai ialah barium sulfat. Penelitian mengenai bahan
kontras ini terus berkembang hingga pada tahun 1923 ditemukan garam
senyawa iodin yang digunakan untuk pemeriksaan traktus urinarius.
Pemeriksaan traktus urinarius dengan bahan kontras yang dimasukan
secara intra vena ke dalam tubuh manusia ini disebut pemeriksaan BNO,
USG, BOG dan IVP.

1.2 Tujuan penulisan.


Tujuan penulisan laporan ini selain untuk memenuhi mata kuliah
keperawatan medical bedah semester V ,juga untuk menambah wawasan
bagi para pembaca sekalian khususnya mengenai pemeriksaan BNO
,USG ,BOF dan IVP.

[Type text]

Page 1

BAB II
PEMBAHASAN

A. BNO
1. Pengertian
BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda yang
merupakan kependekan dari Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung
Kemih, Nier = Ginjal, Overzicht = Penelitian). Dalam bahasa Inggris,
BNO disebut juga KUB (Kidney Ureter Blass). Jadi, pengertian BNO
adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk
mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya
pada sistem urinaria.
2. Kegunaan foto BNO
1. Mendeteksi penyakit pada sistem urinaria, misalnya batu
ginjal (pada foto rontgen, batu ginjal akan terlihat opaque
(putih)).
2. Sebagai plain photo (foto pendahuluan) pada rangkaian
pemeriksaan BNO IVP.
3. Tujuan BNO
Untuk mendapatkan gambaran radiografi dari letak anatomi
dan fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis dari ginjal,
ureter dan blass.
4. indikasi BNO
Indikasi pemeriksaan IVP antara lain nephrolithiasis (batu
ginjal), vesicolithiasis (batu vesica urinari), nefritis (radang
ginjal), cystitis (radang vesica urinari), ureterolithiasis (batu
ureter), tumor, hipertrofi prostat.
5. Teknik Pemeriksaan BNO-IVP.
[Type text]

Page 2

Persiapan Pasien :

Sehari sebelum pemeriksaan makan bubur kecap


saja ,atau makan makanan rendah serat .
Malam menjelang pemeriksaan Rontgen, pada pukul
20.00 minum GaramInggris 30gr diseduh dengan
gelas air hangat.
Setelah minum Garam Inggris puasa sampai selesai
pemeriksaan.
Selama puasa jangan terlalu banyak berbicara dan
tidak merokok.

Prosedur Pemeriksaan :

[Type text]

Bila pasien sudah menjalani puasa sebagai langkah


persiapannya, pasien harus menjalani pemeriksaan kadar
ureum creatinin dalam tubuhnya.
Setelah itu dibuat foto pendahuluan dengan ukuran film
30x40 mencakup seluruh abdomen.
Foto pendahuluan ini untuk mengecek persiapan pasien
dan untuk evaluasi keseluruhan abdomen dan mengetahui
keadaan ginjal pasien.
Bahan Kontras disuntikan secara intra vena, biasanya pada
vena cubiti. Pasien dalam posisi Supine.
Volume Bahan kontras sebagai berikut :
Dewasa Sekitar 70 Kg : 20 ml urografin 76% atau bahan
sejenisnya ,atau 40 ml Hypaque untuk dosis rendah.
Untuk anak anak kira kira 2 ml per kg berat badan
Bila ada dugaan kegagalan ginjal ,dosis 4 ml per kg berat
badan
Dilakukan foto pada 5 menit pertama dengan area
jangkauan pada pertengahan proc.xypoideus dan
umbilikus.
Foto ini untuk melihat perjalanan kontras mengisi sistem
calyces pada ginjal. Memakai ukuran kaset 24x30.
Kompresi Ureter dilakukan dengan tujuan untuk menahan
kontras media tetap berada pada sistem pelvi calyces dan
bagian ureter proximal.
Bila pengambilan gambar pada pelvicalyces di menit ke
lima kurang baik ,foto diambil kembali pada menit ke 10
dengan zonografi untuk memperjelas bayangan.
Setelah menit ke 30 kompresi dibuka dan di ambil gambar
dengan menggunakkan kaset ukuran 30x40. Di beberapa

Page 3

Rumah Sakit setelah menit ke 30 diharuskan meminum air


yang banyak.
Foto ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan ginjal
mensekresikan bahan kontras, tapi di beberapa Rumah
Sakit tidak.
Setelah masuk ke menit 60 dibuat foto BNO lagi dengan
kaset 30x40.
Setelah hasil rontgen dikonsultasikan pada radiolog dan
dinyatakan normal maka pasien diharuskkan mixi
kemudian di foto kembali.
Jika radiolog menyatakan ada gangguan biasanya
dilakukan foto 2jam.

B. Ultrasonografi (USG)
1. Pengertian
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang
diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan
frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa
menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non
traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Selain itu
ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan
persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang
suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang
dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang
suara dengan frekuensi 1-10 MHz.
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk
pemeriksaan organ-organ tubuh yang dapat diketahui bentuk,
ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan jaringan lain
disekitarnya. Sifat dasar ultrasound :
Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat
cepat bila melalui media padat.
Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan
suaranya.
[Type text]

Page 4

Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.


2. Manfaat Ultrasonografi (USG)
Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada
hati dan otak, melihat janin di dalam rahim ibu hamil, melihat
pergerakan serta perkembangan sebuah janin, mendeteksi
perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang tidak
dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor
atau gumpalan lunak di tubuh manusia.
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk
memonitor laju aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 10
MHz diarahkan menuju pembuluh nadi, dan suatu reciever akan
menerima signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi pantulan
akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk
mendeteksi thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang
menyebabkan perubahan laju aliran darah.
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan
dengan pemeriksaan menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) karena
gelombang ultrasonik yang digunakan tidak akan merusak material
yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel
hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik,
maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak
(non destructive testing) . Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang
kedokteran yang lain adalah penggunaan ultrasonografi untuk
pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu, ultrasonografi
dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit
melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali
gelombang ultrasonik.
Adapun Manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai usia
kehamilan :
Trimester I :
Memastikan hamil atau tidak.
Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda
kehidupannya.
Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput
lendir, denyut janin, dan sebagainya.
[Type text]

Page 5

Trimester II :
Melakukan penapisan secara menyeluruh.
Menentukan lokasi plasenta.
Mengukur panjang serviks.
Trimester III :
Menilai kesejahteraan janin.
Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
Melihat posisi janin dan tali pusat.
Menilai keadaan plasenta.
3. Komponen dalam Mesin Ultrasonografi (USG)
Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama,
transduser, komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis,
berfungsi mengalirkan gelombang suara dan menerima pantulannya
dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal elektronik. Kedua,
monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG
sendiri, berfungsi mengubah pantulan gelombang suara menjadi
gambar di monitor. Tugasnya mirip dengan central proccesing unit
(CPU) pada komputer personal.

4. Peralatan Yang Digunakan


a.Transducer
Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian
tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros
usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat
kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang
disalurkan oleh transducer. Gelombang yang diterima masih dalam
bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi
kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi
gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga
dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter
(pemancar) sekaligus sebagai recevier
(penerima). Dalam
[Type text]

Page 6

fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik


menjadi energi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi.
Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik menjadi
listrik.
b.Monitor yang digunakan dalam USG
c .Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya
untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang.
Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya
terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU
pada PC.
Adapun komponen USG selain tiga komponen di atas yaitu :
Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan
untuk merangsang kristal pada transducer dan
membangkitkan pulsa ultrasonik.
Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan
gambaran ultrasound. Pada tabung ini terdapat tabung hampa
udara yg memiliki beda potensial yang tinggi antara anoda
dan katoda.
Printer adalah alat yang digunakan untuk
mendokumentasikan gambaran yang ditampilkan oleh tabung
sinar katoda.
Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV
monitor.

5.Prinsip Kerja Alat Ultrasonografi (USG)


Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima
gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator
diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang dipancarkan
dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam
pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.
[Type text]

Page 7

Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan


membentur transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan
kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya
diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar monitor. Gelombang
ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier
seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.

6.Jenis Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)


1)USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar
keadaan janin dapat ditampilkan.
2)USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar
lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti
aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin)
dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi
yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat
diputar (bukan janinnya yang diputar).
3)USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3
dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang
diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat
melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di
dalam rahim.

4)USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran
darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk
menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
[Type text]

Page 8

Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).


Tonus (gerak janin).
Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
Doppler arteri umbilikalis.
Reaktivitas denyut jantung janin.

5.Kelemahan dan Kelebihan Ultrasonografi (USG)


Berikut adalah kelemahan dan kelebihan Ultrasonografi yaitu:
Kelemahan:
Dapat ditahan oleh kertas tipis.
Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak
dengan baik (interface) sehingga bias terjadi artefak
sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar ultrasound.
Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan
dihamburkan.
Tidak 100% akurat
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak
100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan
bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau
interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:

Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.

Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik


mengoperasikan alat USG.Sebenarnya untuk pengoperasian
alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.

Posisi bayi

Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga


menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat USG. Meski
dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap
ada keterbatasan.

Kehamilan kembar

Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat


masing-masing keadaan bayi secara detail.
[Type text]

Page 9

Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.


Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
Air ketuban sedikit.
Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat
usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.

Kelebihan:
Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan
memberi hasil yang cepat.
Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga
dapat dilakukan pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan
operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi.
Memberi informasi dengan batas struktur organ sehingga
memberi gambaran anatomis lebih besar dari

C. BOF
1.PENGERTIAN
Pemeriksaan foto abdomen tanpa kontras yang juga dikenal dengan plain
foto abdomen disebut juga BOF (Biuch over sich) atau BNO (Blader
Neir Over Sich) merupakan salah satu pemeriksaan radiologis yang
digunakan untuk menunjang dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit.
Daerah pemeriksaannya meliputi:
Bagian atas : diafragma
Bagian bawah : symphisis pubis
Bagian lateral : tepi lateral abdomen ( flank )
Organ-organ dalam abdomen yang masih dalam daerah diafragma
sampai
symphisis pubis, yang masih masuk dalam daerah pemeriksaan
yaitu:
Hepar
Lien
Ginjal
Pankreas
Intestine
Untuk penderita dengan keadaan umum yang jelek, maka perlu dilakukan
foto dengan waktu exposure yang pendek agar penderita tidak bergerak
pada saat dilakukan foto.
2.TUJUAN PEMERIKSAAN
[Type text]

Page 10

Untuk mengetahui kelainan dalam abdomen


3.INDIKASI FOTO ABDOMEN
Foto abdomen digunakan untuk pemeriksaan tambahan pada pasien
dengan
gejala klinis:
Obstruksi usus
Perforasi ulcus duodeni/ gaster dan perforasi usus
Nyeri renal
Benda asing baik yang tertelan atau akibat trauma dan IUD yang
terdislokasi
Pada bayi baru lahir dengan muntah yang menetap atau
meconium
yang tidak keluar

4. KONTRA INDIKASI FOTO ABDOMEN


Pada pemeriksaan radiologis perlu diperhatikan terhadap adanya
resiko radiasi. Ten Day Rule perlu diperhatikan untuk mencegah
terjadinya radiasi pada kehamilan yang tidak diduga sebelumnya,
yaitu Pemeriksaan radiologi pada wanita usia 12 sampai 50 tahun
pada 10 hari
setelah menstruasi hari pertama perlu hati-hati, kecuali:
1. Wanita yang tidak kawin ( tidak berhubungan sex )
2. Wanita yang sedang menstruasi saat akan dilaksanakan foto
3. Wanita yang menggunakan kontrasepsi ( pil ) selama 3 bulan
efektif
4. Wanita dengan IUD yang terbukti efektif selama 3 bulan
5. Wanita yang telah dilakukan sterilisasi

5. SYARAT FOTO ABDOMEN YANG BAIK


Syarat- syarat foto abdomen harus dipenuhi baik dalam pembuatan
foto maupun foto itu sendiri, yaitu:
1. Persiapan penderita
- Diet rendah serat berupa makan bubur kecap selama 2 hari
sebelum pemeriksaan, untuk mengurangi bentukan faecal
- Malam hari sebelum pemeriksaan diberikan laxant 30 gram
- Jangan merokok untuk mengurangi pembentukan gas dalam
usus
- Kencing dulu sebelum foto dibuat
- Puasa 6- 8 jam sebelum pemeriksaan.
[Type text]

Page 11

2. Persiapan pemotretan:
A. Film : - Dewasa : 30 x 40 cm
35 x 42 cm
- Anak : 24 x 30 cm
B. Tehnik :
a. Centrasi : + VL 4 ( vertebrata lumbal 4 )
b. Posisi penderita : ditengah meja dengan vertebra di
garis tengah.
c. Saat exposure : penderita sebaiknya inspirasi dan
diam
d. Exposure factor : KV/ mAs/ FFD ( fokus film
distance )
3. Posisi yang sesuai dengan indikasi klinis
Untuk mengetahui beberapa kelainan dalam abdomen dapat
dilakukan pada posisi, sebagai berikut:
A. AP ( anteroposterior ) telentang
Foto ini diperlukan untuk melihat secara maksimal dan
detail dari
organ-organ abdomen secara anatomis.
B. AP ( anteroposterior ) berdiri/ duduk/ setengah duduk/
diafragma,
untuk melihat:
- Air fluid level
- Gambaran lebih jelas didinding usus
- Membedakan masing-masing usus dan ketebalan
dinding usus
- Mobilitas dari udara dalam abdomen termasuk udara
bebas di
bawah diafragma
C. LLD (left Lateral Decubitus
Untuk mendapatkan gambaran udara bebas pada
obtruksi ileus
6.SISTEMATIKA PEMBACAAN FOTO ABDOMEN
Pembacaan foto abdomen sebaiknya dilakuakn secara urut
berdasarkan sistematikanya, sehingga lebih mudah dimengerti,
sebagai
berikut :
1. Periksa semua tulang, terutama vertebrata lumbalis dan pelvis.
Carilah
apakah ada perubahan densitas tulang, baik peningkatan atau
pengurangan densitas dan carilah juga apakah ada vertebrata yang
[Type text]

Page 12

kolaps atau aligment yanga abnormal. Periksa sendi sacroiliaca dan


pastikan sendi tersebut bersih dan tidak terselubung (menyatu).
2. Bila terdapat trauma baru , carilah apakah ada fraktur pada costa
dan
procesus transverses vertebra lumbalis. Pastikan bahwa tidak ada
fraktur pada pelvis terutama pada sympisis pubis dan sekitar sendi
pangul.
3. Lihat diafragma pada foto berdiri adakah udarabebasdi bawah
diafragma. Jangan keliru dengan udra yang ada di gasterdan colo .
Bila
ada foto thorax konfirmasikan dulu
4. Carilah garis bentuk m.psoas, yaitu tidak selalu bisa dilihat pada
satu
atau kedua sisi. Tetapi hal ini tidak penting. Bila terlihat garis psoas
haruslah lurus, penonjolan yang asimetris atau adanya tambahan
garis
lain bisa merupakan adanya perdarahan, abses atau tumor
retroperitoneal.
5. Identifikasi tepi hepar dan lien
6. Carilah apakah ada klasifikasi abnormal terutama pada daerah
kandung
empedu, pancreas dan sepanjang traktus urinarius.
7. Lihat pola gas usus, bila mengalami densitas lihat pada foto
berdiri
apakah fluid level yang mendatar. Identifikasi gaster, usus halus dan
colon. Pastikan terdapat gas pada rectum

D. IVP
1.Pengertian
Ilmu yang mempelajari prosedur /tata cara pemeriksaan ginjal,
ureter, dan blass (vesica urinary) menggunakan sinar-x dengan
melakukan injeksi media kontras melalui vena.
Pada saat media kontras diinjeksikan melalui pembuluh vena pada tangan
pasien, media kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan
dalam ginjal dan tractus urinary, sehingga ginjal dan tractus urinary
menjadi berwarna putih.
2. Tujuan

[Type text]

Page 13

Pemeriksaan IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan


pada sistem urinary, dengan melihat kerja ginjal dan sistem urinary
pasien.
Pemeriksaan ini dipergunakan untuk mengetahui gejala seperti
kencing darah (hematuri) dan sakit pada daerah punggung.
Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem
tractus urinary dari :
batu ginjal
pembesaran prostat
Tumor pada ginjal, ureter dan blass.

3. Indikasi pemeriksaan IVP

Renal agenesis
Polyuria
BPH (benign prostatic hyperplasia)
Congenital anomali :
duplication of ureter n renal pelvis
ectopia kidney
horseshoe kidney
malroration
Hydroneprosis
Pyelonepritis
Renal hypertention

4. Kontra indikasi

Alergi terhadap media kontras


Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung
Multi myeloma
Neonatus
Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah
Pasien yang sedang dalam keadaan kolik
Hasil ureum dan creatinin tidak normal

5. Persiapan pemeriksaan IVP

Persiapan Pasien
1. Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum
pemeriksaan IVP dilakukan.
2. Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran
yang berserat.
3. Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat),
dicampur 1 gelas air matang untuk urus-urus, disertai minum air
putih 1-2 gelas, terus puasa.

[Type text]

Page 14

4. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak


bicara guna meminimalisir udara dalam usus.
5. Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan
pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta
buang air kecil untuk mengosongkan blass.
6. Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien
mengenai prosedur yang akan dilakukan dan penandatanganan
informed consent.

Persiapan Media Kontras


Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium,
dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 12 cc/kg berat badan.

Persiapan Alat dan Bahan


Peralatan Steril
Wings needle No. 21 G (1 buah)
Spuit 20 cc (2 buah)
Kapas alcohol atau wipes
Peralatan Un-Steril
Plester
Marker R/L dan marker waktu
Media kontras Iopamiro ( 40 50 cc)
Obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras)
Baju pasien
Tourniquet

6. Prosedur Pemeriksaan IVP

Lakukan pemeriksaan IVP posisi AP, untuk melihat persiapan pasien


Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui
intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.
Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan
memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS
kanan dan kiri
Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1
menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya media
kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi dan
anak-anak.
Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine
menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan
ureter proximal terisi media kontras.

[Type text]

Page 15

Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan


film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder
mulai terisi media kontras
Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat
gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang digunakan
ukuran 30 x 40.
Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis
radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate
(umumnya pada pasien yang lanjut usia).
Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP supine atau
erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah
bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile
(pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri.

7. Kekurangan dan Kelebihan IVP

Kelebihan

Bersifat invasif.
IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas, sehingga dokter
dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai dari
adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan pembedahan
Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal dapat
dilakukan.
-

Radiasi relative rendah


Relative aman

Kekurangan

Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker akibat paparan radiasi yang


diperoleh.
Dosis efektif pemeriksaan IVP adalah 3 mSv, sama dengan rata-rata
radiasi yang diterima dari alam dalam satu tahun.
Penggunaan media kontras dalam IVP dapat menyebabkan efek alergi
pada pasien, yang menyebabkan pasien harus mendapatkan pengobatan
lanjut.
Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.
[Type text]

Page 16

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk


mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya
pada sistem urinaria.
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang
diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan
frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa
menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non
traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif)
Pemeriksaan foto abdomen tanpa kontras yang juga dikenal dengan
plain foto abdomen disebut juga BOF (Biuch over sich) atau BNO
(Blader Neir Over Sich) merupakan salah satu pemeriksaan
radiologis yang digunakan untuk menunjang dalam menegakkan
diagnosa suatu penyakit.
IVP adalah Ilmu yang mempelajari prosedur /tata cara pemeriksaan
ginjal, ureter, dan blass (vesica urinary) menggunakan sinar-x
dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena.

[Type text]

Page 17

B. Saran

Sebaiknya seorang perawat benar-benar memahami apa yang


dimaksud dengan BNO, USG, BOF dan IVP serta mengetahui
bagaimana persiapan serta prosedur pelaksanaannya dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA
http//:firzadinata.wordpress.com/2012/02/24/all-about-bno-ivp-frequentlyasked-questions/
diakses pada hari senin 5 september 2016 pukul 14.30 WIB

http//:anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-usg.html
diakses pada hari senin 5 september 2016 pukul 14.45 WIB

http//:warman112.blogspot.com/2014/10/pemeriksaan-bof.html
diakses pada hari seenin 5 september 2016 pukul 15.00 WIB

[Type text]

Page 18

http//:pengertianbofivp.wordpress.com/2013/11/20/makalah-ivp-bno.html
diakses pada hari senin 5 september 2016 pukul 15.15

[Type text]

Page 19

Anda mungkin juga menyukai