NIM :
Tingkat : II – A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemampuan
serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul Pemeriksaan Pada Pasien yang Akan Dilakukan Tindakan: Ultrasonografi
(USG) Ginjal. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan
Medikal Bedah I. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...…………….i
DAFTAR ISI...…………………….…………………………………………………………………..……ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang……….………………………………………………………………...……………1
1.2 tujuan………………..………………………………………………………………………….…..2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Ultrasonografi (USG)
2.1.1 Definisi Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi (USG) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonic, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz –
2000 KHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor (suratun dan
lusianah;2010). Ultrasonografi (USG) merupakan suatu diagnosis yang dilakukan diatas
permukaan kulit atau di atas ronggah tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound di dalam
jaringan (damayanti;2015).
Ultrasonografi (USG) ginjal adalah prosedur pengambilan gambar non invasive yang
menentukan dan menilai kondisi ginjal dan organ yang terkait seperti kandung kemih dan
ureter. Ultrasonografi (USG) dilakukan sebagai tes pemeriksaan untuk mendeteksi kista, tumor,
gundukan cairan, batu ginjal, abses, dan infeksi di dalam ginjal (damayanti;2015). Pemeriksaan
Ultrasonografi (USG) juga memberikan gambaran yang baik tentang kelainan yang mengenai
perenkhim ginjal, yang mungkin tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan penunjang lainnya
(bastiansyah;2006)
2.1.2 tujuan
2. Kolik Ginjal
Seseorang pasien yang mengeluh dengan kolik dari ginjal dan salurannya, sebaiknya
dilakukan Ultrasonografi (USG) segera. Bahkan pemeriksaan USG dapat dilakukan pada
saat pasien dalam keadaan serangan.
3. Hematuri
Sering ditemukan seorang pasien dengan hematuri, yang tidak dapat dilakukan
pemeriksaan intravena pyelografy (IVP) tetapi tidak ditemukan kelainan, maka
Ultrasonografi (USG) dapat membantu mendeteksi kelainan di ginjal.
2.2.1 Peran Perawat Dalam Persiapan Pasien Yang Akan Dilakukan Tindakan Ultrasonografi
(USG) Ginjal
1. Infomasikan kepada pasien bahwa pasien akan dilakukan pemeriksaan USG ginjal
sesuai instruksi doktter
2. Berikan pennjelasan mengenai tujuan dan prosedur USG secara singkat kepada pasien.
Jelaskan kepada pasien bahwa minyak atau lubrika dioleskan kepermkaan kulit pada sisi
organ yang akan diperiksa. Serta bahwa alatnya akan bergerak melalui sedikit tekanan
ke Depan dan ke Belakang, serta di Atas area yang akan diperiksa. Jelaskan kepada
pasien bahwa prosedur ini bukaanlah prosedur yang menyakitkan, kecuali bila telah ada
trauma pada area yang akan diperiksa. Beritahukan kepada pasien bahwa tidak aka nada
pajanan terhadap radiasi, dan yakinkan pasien bahwa prosedur tersebut dipastikan aman
dan cepat.
3. Mintah pasien atau keluarga pasien untuk menandatangani formulir persetujuan
(informed consen) tindakan ultrasonografi (USG) (kee, Joyce; 2007).
4. Anjurkan pasien unntuk tidak mengomsumsi makanan yang berlemak pada malam hari
sebelum dilakukan pemeriksaan.
5. Pasien dilarang merokok selama enam jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
6. Pasien diberi obat anti Flatulens 3x2 tablet unntuk menghindari timbulnya gas di Dalam
Perut.
7. Bila pada pasien terpasang kateter, maka harus diklem di Dalam Ruangan (Rosyidi;
2013)
2.2.2 Peraan Perawat Dalam Melaksanakan Tindakan Ulttrasonografi (USG) Ginjal
1. Infommasikan kepada pasien bahwa uji tersebut biasanya memerlukan waktu kurang
lebih 30 menit, kecuali bila uji tersebut dilakkan untuk beberapa pengambilan gambar.
2. Anjurkan pasien mengajukan pertanyaan serta mengungkapkan setiap masalahnya ke
ultrasonogfer atau pemberi pelayanan kesehatan.
3. Bnatu pasien untuk pindah ke bet pemeriksaan
4. Bantu pasien untuk menaikan bajunya dan menutupi bagian terbuka dengan selimut.
5. Dampini pasien selama tindakan pemeriksaan ultrasonografi berlangsung (Kee,
Joyce;2007).
6. Jika pasine merasa sakit akibat dari tanda gejala penyakitnya, maka anjurkan pasien
untuk menarik nafas dalam saat pemeriksaan (Rosyidi; 20113).
7. Rapikan kembali pakaian pasien setelah pemeriksaan.
8. Bantu pasienn untuk pindah kembali ke Kursi Roda atau Drangker.
2.2.3 Peran Perawat Pada Pasien Setelah Tindakan Ultrasonografi (USG) Ginjal.
1. Memindahkan dan merapihkan pasien ke Tempat tidur di Kamarnya.
2. Anjurkan pasien untuk minum air putih sedikkit demi sedikit.
3. Berikan informasi kepada pasien bahwa hasil pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan
dijelaskan oleh dokter nanti saat visit (KEE, Joyce; 2007).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasrkan materi yang sudah dipaparkan dalam bab sebelumnya mengenai persiapan
pasien dalam melakukan ultrasonografi (USG) ginjal dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan
ultrasonografi (USG) sangat bermanffaat untuk membantu mendeteksi kelainan pada ginjal, juga
memberikan gambaran yang baik tentang kelainan yang mengenai parenkhim ginjal. Untuk
persiapan pasien yang dilakukan sebelum pemeriksaan meliputi, pasien dianjurkan untuk berpuasa
dan dilarang merokok selama enam jam sebelum pemeriksaan, pasien diberi oabat flutulens 3x2
tabel untuk menghinndari timbulnya gas di Dalam Perut.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dijadikan pembelajaran terhadap mahasiswa untuk lebih
memperhatikan persiapan pasien dalam melakukan tindakan ultrasonografi (SG) ginjal pada
praktik-praktik selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/358790961/Makalah-USG-Ginjal-SN