Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

PEMERIKSAAN USG GINJAL

Dosen pengampu : Nur Febrianti,S.Kep,Ns,M.Kep

Disusun oleh : Cut Mutia Sastra

NIM :

Tingkat : II – A

AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA PALU


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemampuan
serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul Pemeriksaan Pada Pasien yang Akan Dilakukan Tindakan: Ultrasonografi
(USG) Ginjal. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan
Medikal Bedah I. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...…………….i

DAFTAR ISI...…………………….…………………………………………………………………..……ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang……….………………………………………………………………...……………1
1.2 tujuan………………..………………………………………………………………………….…..2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep ultrasonografi (usg)……………………………………………………..…….………….3
2.2.1 Definisi…………………………………….……………………………………..….…………..3
2.2.2 Tujuan…………………………………………………………………………….....…………...3
2.2.3Indikasi……………………………………………………………………………………...……4
2.2.4 Kontraindikasi………………………………………………………………………………...…5
2.2.5 Cara pemeriksaan………………………………………………………………………………..5
2.2.6 Gambaran ultrasonografi (usg) ginjal………………………………………….………………..6
2.2 Peran perawat dalam tindakan ultrasonografi (usg) ginjal…………………………………..……8
2.2.1 Peran perawat dalam pemeriksaan pasien yang akan dilakukan tindakan ultrasonografi (usg)
ginjal ……………………………………………………………………………………………9
2.2.2 Peran perawat dalam pelaksanaan tindakan ultrasonografi (usg) ginjal………………...……....9
2.2.3 Peran perawat pada pasien setelah tindakan ultrasonografi (usg) ginjal……………………….9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...…………….…10
3.2 saran…………………..
……………………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu pemeriksaan diagnostic yang digunakan untuk
mengetahui adanya gangguan pada system perkemihan. Salah satu gangguan pada system
perkemihan yang sering terjadi adalah pada ginjal. Perubahan pada ketebalan korteks ginjal
merupakan tanda penting pada penyakit ginjal dan telah digunakan sebagai indeks untuk
mengevaluasi ginjal sehat ( bastiansyah; 2008).
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) ginjal dalam tahun terakhir ini banyak dilakukan karena
beberapa alasan: merupakan pemeriksaan yang non invasive, murah, mudah, dapat dikerjakan
dimana saja dan aman karena tidak mempunyai efek radiasi ( smeltzer;2008) sensitifitas dan
spesifitas USG terhadap kerusakan ginjal cukup tinggi, yaitu berturut- turut 91,7% dan 88,5%
(majdawati;2009) karena sesitifitasnya, pemeriksaan Ultrasonografi (USG) ginjal telah
menggantikan banyak prosedur diagnostic lainnya sebagai tindaka diagnostic pendahuluan
( smeltzer;2008)
Pada Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) ginjal harus diperhatikan juga dalam persiapan
pasien untuk melakukan tindakan tersebut. Perwat sebagai tenaga kesehatan memiliki peran penting
dalam persiapan pasien untuk melakukan tindakan (USG) ginjal.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum Menyiapkan persiapan pada pasien yang akan dilakukan Ultrasonografi
(USG) ginjal
1.2.2 Tujuan Khusus Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat:
1. Mampuh menentukan indikasi dan kontraindikasi dalam pemeriksaan Ultrasonografi
(USG) ginjal.
2. Mampuh melakukan peran perawat dalam persiapan , pelaksanaan pasien dalam
pemeriksaan Ultrasonografi (USG) ginjal.
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Ultrasonografi (USG)
2.1.1 Definisi Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi (USG) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonic, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz –
2000 KHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor (suratun dan
lusianah;2010). Ultrasonografi (USG) merupakan suatu diagnosis yang dilakukan diatas
permukaan kulit atau di atas ronggah tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound di dalam
jaringan (damayanti;2015).

Ultrasonografi (USG) ginjal adalah prosedur pengambilan gambar non invasive yang
menentukan dan menilai kondisi ginjal dan organ yang terkait seperti kandung kemih dan
ureter. Ultrasonografi (USG) dilakukan sebagai tes pemeriksaan untuk mendeteksi kista, tumor,
gundukan cairan, batu ginjal, abses, dan infeksi di dalam ginjal (damayanti;2015). Pemeriksaan
Ultrasonografi (USG) juga memberikan gambaran yang baik tentang kelainan yang mengenai
perenkhim ginjal, yang mungkin tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan penunjang lainnya
(bastiansyah;2006)

2.1.2 tujuan

1. Untuk menggambarkan ukuran ginjal dan melihat ketebalan korteks.


2. Membedakan antara penyakit obstruksi dan parenkim.
3. Untuk deteksi dini batu ginjal dan mendiagnosa penolakan ginjal hasil transplantasi.
4. Untuk keperluan diagnosis (saputra;2014)
2.1.3 Idikasi

1. Rasa Nyeri Di Perut Kanan Atas


Rasa nyeri di perut kanan atas, selain disebabkan oleh kelainan atau penyakit di kandung
empedu, pancreas, kolon, perlu di pertimbangkan kemungkinan kelainan dari ginjal kanan.
Untuk menentukan kelainan penyebab rasa nyeri perlu dilakukan pemeriksaan
Ultrasonografi (USG) pada daerah ginjal.

2. Kolik Ginjal
Seseorang pasien yang mengeluh dengan kolik dari ginjal dan salurannya, sebaiknya
dilakukan Ultrasonografi (USG) segera. Bahkan pemeriksaan USG dapat dilakukan pada
saat pasien dalam keadaan serangan.

3. Hematuri
Sering ditemukan seorang pasien dengan hematuri, yang tidak dapat dilakukan
pemeriksaan intravena pyelografy (IVP) tetapi tidak ditemukan kelainan, maka
Ultrasonografi (USG) dapat membantu mendeteksi kelainan di ginjal.

4. Massa di Hipokhondrium Kiri atau kanan


Bila pada pemeriksaan fisik ditemukan suatu massa diperut kiri atas atau kanan atau
perlu dipikirkan suatu tumor dari ginjal. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dapat
membantu mendeteksi kelainan tersebut.

5. Gangguan Faal Ginjal


Pasien yang secara klinis ditemukan tanda-tanda gangguan faal ginjal baik akut
maupun kronis yang tidak mungkin dapat dilakukan pemeriksaan radiologis, ternyata
pemeriksaan Ultrasonografi (USG) banyak membantu mendeteksi kelainan tersebut.
6. Alergi
Pasien yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan intravena pyelografi (IVP) karena
ternyata alergi terhadap media kontras. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG.
2.1.4 Kontraindikasi
Sampai saat sekarang tidak ada kontraindikasi untuk melakukan Ultrasonografi (USG)
pada ginjal, karena alat ultrasonic diagnostic yang dipakai betul-betul tidak invasive, dan tidak
menimbulkan efek samping. Tenaga yang dikeluarkan oleh alat hanya berkekuatan 0,001 – 0,1
Watt/cm^2, sehingga tidak banyak menimbulkan reaksi panas, berbeda sekali dengan alat
ultrasonic terapi yang berguna untuk menghancurkan batu ginjal yang menggunakan
gelombang suara frekuensi 20 – 440 KHz dengan intensitas 8 W/cm^2 (Rosyidi;2013)

2.1.5 Cara pemeriksaan


Untuk melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), ada beberapa posisi yang dapat
dilakukan, yaitu: telungkup (prone), miring (oblik), dan terlentang (supine).
1. Posisi telungkup dapat menggunakan “contact compound scan” alat USG static sebaiknya
dibuat potongan melintang dimulai setinggi Thl2, L1, L2, L3, selanjutnya dibuat potongan
membujur dimulai 1 cm lateral garis paravertebral, dan diarahkan pemeriksaan ke lateral.
Cara pemeriksaan semacam ini dapat juga digunakan dengan alat dinamik.
2. Posisi miring : pada posisi ini terutama dibuat potongan membujur.
3. Posisi terlentang banyak dipakai untuk memeriksa ginjal kanan. Sebagaimana diketahui
ginjal kanan terletak disebelah belakang hati lobus kanan, sehingga akan lebih mudah
dapat diamatinya. Berbeda dengan ginjal kiri yang letaknya disebelah belakang lambung
dan kolon lebih sulit dideteksi secara Ultrasonografi (USG), karena di dalam lambuung
dan kolon lebih banyak gas dan bolus makanan yang dapat mengaburkan gambar
(aziz;2008)

2.1.6 Gambaran Ultrasonografi (USG) Ginjal


Untuk melihat gamabaran Ultrasonografi (USG) dari ginjal, harus memperhatikan
ukuran, bentuk, gambaran parenkhim dan sinus ginjal, saluran ginjal.
1. Ginjal normal
Pada potongan embujur dari ginjal, tampak bentuk ginjal yang oval, dengan dinding
licin berbatas tegas (kapsula dari ginjal). Panjang rata-rata ginjal orang dewasa 9-12 cm,
tebal antero posterior rata-rata antara 3-4 cm, ginjal kiri pada umumnya lebih besar dari
pada ginjal kanan. Gambaran Ultrasonografi (USG) dari ginjal tampak dua bagian yaitu:
(1) bagian tengah elips kompleks akan menghasilkan densitas gema yang meninggi.
Bagian ini disebut pila gema sinus dari ginjal yang terdiri atas bagian kalises, pelvis, dan
pembuluh darah, (2) sekitar elips merupakan bagian yang besar, tampak densitas gemanya
rendah bahkan seperti bebas kema. Pada potongan melintang terlihat ginjal yang letaknya
di kanan dan kiri dari kulumna vetebralis, bentuk agak oval dengan ukuran normal, tebal
antero posterior 3-4 cm, dan lebar 4-5 cm. umumnya ginjal kanandan kiri mempunyai
ukuran yang sama untuk membandingkan ukuran serta bentuk dari ginjal kanan dan kiri
sebaiknya dipakai USG static . perbedaan ukuran lebih dari 2 cm menunjukan suat
kelainan patologis.
2. Kista ginjal
Kista gginjal, baik yang tunggal maupun yang ganda, secara USG mempunyai
gambaran yang khas. Kelainan tersebut terlihat sebagai suatu massa kistik berbentuk bulat
atau oval yang bebas gema, mempunyai dinding rata dan tegas. Pada dinding belakang
kista terdapat peninggian densitas gema, dan juag sering tampak suatu pita bebas gema
disisi lateral belakang kista.
3. Hidronefrose
Secara Ultrasonografi (USG), kelainan pada Hidronefrose terlihat mulai dari sinus
ginjal. Pada Hidronefrose yang ringan, dilantasi kalises dan pelvis dari ginjal dari akan
terlihat sebagai suatu celah bebas gema di sinus ginjal
Pada tingkat Hidronefrose lebih lanjut, celah bebas gema di sinus ginjal akan
melebar, dan mulai tidak tampak lagi gema sentral dari ginjal. Pada potongan memanjang,
kalises dapat terlihat sebagai massa kistik berbentuk bulat atau oval yang berhubungan
satu dengan yang lain, dibatasi oleh gambaran sinus yang menipis, atau bahkan sinus
ginjal tidak terlihat lagi. Parenkhim ginjal tampak lebih tipis dan berdensitas gema lebih
tinggi dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh pemadatan parenkhim ginjal, sebagai akibat
kompresi pelebaran pelvis dan kalises.tidak jarang ditemukan penyebab dari
Hidronefrose yang dapat dilihat secara USG, yaitu tampak adanya bayangan batu didaerah
sinus ginjal.
4. Batu ginjal
Batu di dalam ginjal ternaksud suatu benda yang sangat padat. Secara ultrasonografi
(USG) akan memperlihatkan sebagai massa solid dengan densitas gema tinggi diserati
bayangan akustik. Hal ini terjadi massa tersebut akan memantulkan seluruh gelombang
suara dengan kuat, dan tidak dapat menembusnya. Gambaran ini akan tetap dapat dilihat
pada berbagai macam potongan atau porsi pasien. Tidak jarang ditemukan tanda-tanda
bendungan yang disebabkan oleh batu ginjal, yait ditemkan daerah bebas gema di dekat
batu.
5. Tumor Ginjal
Tumor ginjal yang sering ditemukan ialah kanker (adenokarsinoma), yang secara
ultrasonografi (USG) akan memperlihatkan pembesaran ginjal local yang ireguler.
Densitas gema ditempat yang membesar tersebut tampak heterogen (macam-macam gema
internal). Gambaran gema snetral dari ginjal sebagian akan menghilang atau terisi oleh
tumor. Bila kanker meliputi seluruh ginjal yang ireguler dengan densitas gema yang
heterogen (Bastiansyah; 2008).

2.2 Peran Perawat Dalam Tindakan Ultrasonografi (USG) Ginjal

2.2.1 Peran Perawat Dalam Persiapan Pasien Yang Akan Dilakukan Tindakan Ultrasonografi
(USG) Ginjal
1. Infomasikan kepada pasien bahwa pasien akan dilakukan pemeriksaan USG ginjal
sesuai instruksi doktter
2. Berikan pennjelasan mengenai tujuan dan prosedur USG secara singkat kepada pasien.
Jelaskan kepada pasien bahwa minyak atau lubrika dioleskan kepermkaan kulit pada sisi
organ yang akan diperiksa. Serta bahwa alatnya akan bergerak melalui sedikit tekanan
ke Depan dan ke Belakang, serta di Atas area yang akan diperiksa. Jelaskan kepada
pasien bahwa prosedur ini bukaanlah prosedur yang menyakitkan, kecuali bila telah ada
trauma pada area yang akan diperiksa. Beritahukan kepada pasien bahwa tidak aka nada
pajanan terhadap radiasi, dan yakinkan pasien bahwa prosedur tersebut dipastikan aman
dan cepat.
3. Mintah pasien atau keluarga pasien untuk menandatangani formulir persetujuan
(informed consen) tindakan ultrasonografi (USG) (kee, Joyce; 2007).
4. Anjurkan pasien unntuk tidak mengomsumsi makanan yang berlemak pada malam hari
sebelum dilakukan pemeriksaan.
5. Pasien dilarang merokok selama enam jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
6. Pasien diberi obat anti Flatulens 3x2 tablet unntuk menghindari timbulnya gas di Dalam
Perut.
7. Bila pada pasien terpasang kateter, maka harus diklem di Dalam Ruangan (Rosyidi;
2013)
2.2.2 Peraan Perawat Dalam Melaksanakan Tindakan Ulttrasonografi (USG) Ginjal
1. Infommasikan kepada pasien bahwa uji tersebut biasanya memerlukan waktu kurang
lebih 30 menit, kecuali bila uji tersebut dilakkan untuk beberapa pengambilan gambar.
2. Anjurkan pasien mengajukan pertanyaan serta mengungkapkan setiap masalahnya ke
ultrasonogfer atau pemberi pelayanan kesehatan.
3. Bnatu pasien untuk pindah ke bet pemeriksaan
4. Bantu pasien untuk menaikan bajunya dan menutupi bagian terbuka dengan selimut.
5. Dampini pasien selama tindakan pemeriksaan ultrasonografi berlangsung (Kee,
Joyce;2007).
6. Jika pasine merasa sakit akibat dari tanda gejala penyakitnya, maka anjurkan pasien
untuk menarik nafas dalam saat pemeriksaan (Rosyidi; 20113).
7. Rapikan kembali pakaian pasien setelah pemeriksaan.
8. Bantu pasienn untuk pindah kembali ke Kursi Roda atau Drangker.

2.2.3 Peran Perawat Pada Pasien Setelah Tindakan Ultrasonografi (USG) Ginjal.
1. Memindahkan dan merapihkan pasien ke Tempat tidur di Kamarnya.
2. Anjurkan pasien untuk minum air putih sedikkit demi sedikit.
3. Berikan informasi kepada pasien bahwa hasil pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan
dijelaskan oleh dokter nanti saat visit (KEE, Joyce; 2007).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasrkan materi yang sudah dipaparkan dalam bab sebelumnya mengenai persiapan
pasien dalam melakukan ultrasonografi (USG) ginjal dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan
ultrasonografi (USG) sangat bermanffaat untuk membantu mendeteksi kelainan pada ginjal, juga
memberikan gambaran yang baik tentang kelainan yang mengenai parenkhim ginjal. Untuk
persiapan pasien yang dilakukan sebelum pemeriksaan meliputi, pasien dianjurkan untuk berpuasa
dan dilarang merokok selama enam jam sebelum pemeriksaan, pasien diberi oabat flutulens 3x2
tabel untuk menghinndari timbulnya gas di Dalam Perut.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dijadikan pembelajaran terhadap mahasiswa untuk lebih
memperhatikan persiapan pasien dalam melakukan tindakan ultrasonografi (SG) ginjal pada
praktik-praktik selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/358790961/Makalah-USG-Ginjal-SN

Anda mungkin juga menyukai