DISUSUN OLEH :
ABDILLAH S.
NIM. 20001
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Pemeriksaan
Atropometri (Imt)” dengan tepat waktu. Tidak lupa kami menyampaikan terima
kasih kepada Dosen yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan dan menambah
wawasan bagi pembaca agar lebih mengetahui dan memahami hal-hal mengenai
pemeriksaan laboratorium elektrolit.
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropometri..................................................................
B. Konsep Pertumbuhan Sebagai Dasar Antropometri...... ..................
C. Keunggulan Dan Kelemahan Antropometri.....................................
D. Jenis-Jenis Antropometri Yang Di Ukur..........................................
E. Mengetahui Indeks Masa Tubuh......................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, serta pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Masalah nutrisi merupakan hal yang sangat berhubungan dengan
intake makanan yang diberikan pada tubuh.
Pengkajian dan penilaian kecukupan gizi atau nutrisi diperlukan untuk
mengetahui keseimbangan kebutuhan tubuh akan nutrisi dan kegunaannya.
Keseimbangan kebutuhan nutrisi pada seseorang dikatakan baik apabila asupan
nutrisinya seimbang dengan kegunaannya. Keseimbangan nutrisi dipengaruhi oleh
2 hal yaitu konsumsi makanan dan keadaan kesehatan tubuh.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengkaji dan menilai angka kecukupan
nutrisi adalah dengan antopometri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari antropometri?
2. Apa konsep pertumbuhan sebagai dasar antropometri?
3. Apa keunggulan dan kelemahan antropometri?
4. Apa saja jenis-jenis antropometri?
5. Bagaimana cara mengetahui indeks masa tubuh?
C. TUJUAN
1. untuk mengetahui pengertian antropometri.
2. Untuk mengetahui konsep pertumbuhan sebagai dasar antropometri
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan antropometri
4. Untuk mengetahui jenis-jenis antropometri yang diukur.
5. Untuk mengetahui indeks masa tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari kata anthropos dan logos (bahasa Yunani), yang
berarti tubuh manusia dan ilmu. Antropometri berasal dari kata antropo (manusia)
dan metri (ukuran). Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran
tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam
memerlukan intraksi manusia. Artinya Konsep dasar yang harus dipahami dalam
menggunakan antropometri secara antropometri adalah konsep pertumbuhan.
Antropometri dilakukan pada anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak
sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau
tidak.
Antropometri merupakan bagian dari ilmu ergonomi yang berhubungan
dengan dimensi tubuh manusia yang meliputi bentuk, ukuran dan kekuatan dan
penerapannya untuk kebutuhan perancangan fasilitas aktivitas manusia.
Data antropometri sangat diperlukan untuk perancangan peralatan dan lingkungan
kerja. Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat
dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan
mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing.
Antropometri merupakan pengetahuan yang menyangkut pengukuran
dimensi tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan
dengan perancangan alat-alat / benda-benda yang digunakan manusia.
Antropometri dibagi atas dua bagian utama, yaitu:
4) Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan
kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal.
Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-
rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih
tinggi dibandingkan dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini
mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang
meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga
ikut berperan.
5) Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain). Pemakaian radium dan sinar
Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali, spina bifida,
retardasi mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan
akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardasi
mental, kelainan kongenital mata dan jantung.
A. Keunggulan Antropometri
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:
a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas,
mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga
oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.
d. Biaya relatif murah
e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.
f. Secara alamiah diakui kebenaranya.
B. Kelemahan Antropometri
a. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat
serta tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti zink dan Fe
b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat
menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometri
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi,
akurasi dan validitas pengukuran antropometri.
2. Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan
dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir,
ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah
sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan
pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap
berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih
dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah
+ 10 cm.
Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :
Siapkan pita pengukur (meteran)
Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita
bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan
hasilnya (lihat Gambar 1) Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar
lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16
cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan
otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai
keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.
Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :
Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan
bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri
tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif
dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar 3.
Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar
( dapat digunakan pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur
saat pengukuran.
Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita
pengukur
Catat hasil pada KMS
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarangdilakukan.
Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang
Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan
posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi
berbaring.
Cara pengukuran lingkar dada adalah :
Siapkan pita pengukur
Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar 1
Catat hasil pengukuran pada KMS
Normal Kegemukan
Tingkat Tingkat Berat
Kurus
Ringan
Pria <18 kg/m2 18-25 >25±27 >27 kg/m2
kg/m2 kg/m2
Wanita <17 kg/m2 17±23 >23±27
kg/m2 kg/m2
Keterangan :
- IMT < 17,0 : Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK)
- IMT 17,0 – 18,4 : Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
berat
badan tingkat ringan (KEK Ringan)
- IMT 18,5 – 25,0 : Keadaan orang tersebut termasuk kategori normal
- IMT 25,1 – 27,0 : Keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan
berat
badan tingkat ringan
- IMT >27,0 : Keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat
badan tingkat berat. (Direktorat Gizi Masyarakat RI, 2000)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antropometri artinya ukuran dari tubuh. Antropometri merupakan bagian
dari ilmu ergonomi yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia yang
meliputi bentuk, ukuran dan kekuatan dan penerapannya untuk kebutuhan
perancangan fasilitas aktivitas manusia. Data antropometri sangat diperlukan untuk
perancangan peralatan danlingkungan kerja. Kenyamanan menggunakan alat
bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai,
maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat
berupa lelah, nyeri, pusing.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer&Bate(2002)-Buku-ajar-keperawatan-medical-
bedah(penerjemah:waluyo,A.)Jakarta:EGC