Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan antropometri sebagai salah satu metode untuk mengukur status
gizi masyarakat sangat luas.Antropometri berasal dari kata antrophos dan
metros.Antrophos memiliki arti tubuh, sedangkan metros adalah
ukuran.Antropometri yaitu ukuran dari tubuh.Antropometri adalah cara
pengukuran status gizi yang paling sering digunakan di masyarakat. Antropometri
dalam pengertian adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan
bagian khusus tubuh (Potter & Perry, 2006).Contoh penggunaan: Program gizi
masyarakat dalam pengukuranstatus gizi balita, Kegiatan penapisan status gizi
masyarakat.
Pengertian pertumbuhan (growth) dan perkembanganmencakup peristiwa
yang statusnya berbeda tetapisaling berkaitan dan sulit dipisahkan.Pertumbuhan
merupakan Peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masa
konsepsi sampai remaja.Pertumbuhan lebih menekankan pada fisik, sedangkan
perkembangan lebih menekankan padamental dan kejiwaan seseorang.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan fungsi
tingkat sel, organ maupun individu, yang diukur dengan ukuran berat
(gram,pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Kecepatan
pertumbuhan berbeda pada setiap tahapan kehidupan, hal ini dipengaruhi oleh:
1. Kompleksitas dan ukuran dari organ
2. Rasio otot dengan lemak tubuh (Supariasa, dkk, 2001).
Kecepatan pertumbuhan pada saat pubertas sangat cepat dalam hal tinggi
badan, ditandai dengan perubahan otot, lemak dan perkembangan organ yang
diikuti oleh kematangan hormon seks.Pertumbuhan yang optimal sangat
dipengaruhi oleh potensi biologisnya. Tingkat pencapaian fungsi biologis

1
seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan:
genetik, lingkungan bio-psiko-sosial, dan perilaku (Susilowati. 2008).
Perkembangan (development) menyangkut adanya proses diferensiasi dari
sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi di dalamnya
termasuk pula perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya. Perkembangan merupakan bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan atau.
Penampilan kemampuan (skill) yang diakibatkan oleh kematangan sistem saraf
pusat, khususnya diotak.Perkembangan anak yang sehat searah (paralel) dengan
pertumbuhannya (Jelliffe DB, 1989).

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Rumusan Masalah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Antropometri


Pengertian istilah “nutritional anthropometry” mula-mula muncul dalam
“Body measurements and Human Nutrition” yang ditulis oleh Brozek pada tahun
1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai: “Pengukuran pada
variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan
derajat nutrisi yang berbeda. Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu
pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran
lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak”.
Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan
kesehatan anak karena hampir setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi,
interpersonal, dan domain sosial dapat memberikan efek yang buruk pada
pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan
adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada gambar terlampir, dilengkapi
dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita
pengukur. Antropometri berasal dari kata: antropos (tubuh) dan metros (ukuran).
Antopometri berarti ukuran tubuh.
Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagaitingkat umur dan tingkat gizi
(Jellife, 1966)
Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini
biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti
lemak, otot danjumlah air dalam tubuh (Susilowati. 2008).

3
2.2 Kegunaan Antropometri
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan
asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air
dalam tubuh.

2.3 Keunggulan dan Kelemahan Antropometri


1) Keungggulan Antropometri
a. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup
besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.
c. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat di daerah
setempat.
d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau.
f. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang danbaik, karena
sudah ada ambang batas yang jelas.
g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
h. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi

2) Kelemahan Antropometri
a. Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalamwaktu singkat, tidak
dapat membedakan kekurangan zat gizitertentu, misal Fe dan Zn
b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi)
dapat menurunkan spesifikasi dansensitivitas pengukuran antropometri
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapatmempengaruhi presisi,
akurasi, dan validitas pengukuran
d. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasilpengukuran (fisik
dan komposisi jaringan), analisis danasumsi yang keliru

4
e. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihanpetugas yang tidak
cukup, kesalahan alat, kesulitanpengukuran.

2.4 Kesalahan Dalam Antropometri


Ada beberapa kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dalam melakukan
pengukuran Antropometri, seperti:
1. Kesalahan pengukuran
2. Kesalahan alat
3. Kesalahan tenaga yang mengukur
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan pengukuran, antara
lain:
1. Memilih alat ukur yang sesuai
2. Membuat aturan pelaksanaan pengukuran
3. Pelatihan petugas
4. Peneraan alat ukur secara berkala
5. Pengukuran silang antar observer dan pengawasan (uji petik)

2.5 Parameter (ruang lingkup) Antropometri


Antropometri bisa sangat luas terapannya, tergantung pada pemahaman
teoritis ilmuwan untuk mengaplikasikannya. Pemahaman teoritis ini mencangkup
paling tidak ilmu kedokteran, kesehatan, biologi, pertumbuhan, gizi, dan
patologi.
Antropometri terbagi menjadi antropometri hidup dan antropometri skeletal-
subdental. Hal ini karena antropologi biologis mencangkup rentang waktu, masa
lalu dan masa kini, maka pengukuran dalam antropologi diaplikasikan ke rangka
dan gigi maupun ke badan manusia hidup. Tiga tipe ukuran antropometri adalah
ukuran vertikal, horizontal dan lingkaran. Pada ukuran gigi, 3 ukuran penting
adalah mesiodisal, bukolinual, dan tinggi mahkota. Aplikasi antropometri
mencangkup berbagai bidang karena dapat dipakai untuk menilai status

5
pertumbuhan, status gizi dan obesitas, identifikasi individu, olahraga, dan lanjut
usia.
Antropometri untuk identifikasi, misalnya penentuan laki-laki atau
perempuan pada sisa hayat yang hanya berupa tulang. Contohnya, diameter caput
humeri dan fosa glenoidea, dan ukuran-ukuran kepala. Bila panjang fossa
glonoidea lebih dari 32 mm, identifikasi rangka cenderung merujuk pada
individu laki-laki Antropometri pada neonatal dan anak-anak menilai status gizi
dan pertumbuhan, ukuran-ukuran yang penting adalah lingkar kepala, lingkar
lengan atas, berat badan, dan tinggi badan. Hal ini karena ukuran tersebut
berkaitan dengan pertumbuhan besar otak, maturitas tulang dan status gizi.
Prinsip pertumbuhan anak adalah cepahlocaudal dan proximodistal, contohnya,
pertumbuhan otak lebih dahulu optimal dibanding pertumbuhan organ disebelah
kaudal otak. Demikian pula truncus lebih optimal pertumbuhannya dibandingkan
tungkai. Pengetahuan ini merefleksikan mengapa ukuran lingkar kepala lebih
penting daripada lingkar paha, misalnya, dalam menilai status pertumbuhan anak.
Antropometri pada remaja menilai pertumbuhan remaja dalam hal maturitas
skeletal dan dental, dan badan seiring dengan 5 macam pertumbuhan lainnya
meliputi pertumbuhan kognitif, spirutual, hubungan dengan keluarga, hubungan
sosial dan emosional. Adanya gangguan karena trauma/jejas/injuri pada satu
aspek perkembangan dapat menganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan
aspek-aspek lainnya. Antropometri pada dewasa acap kali menilai obesitas, yang
dilakukan dengan mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul, tebal lipatan
kulit (lemak) sentral dan ekstrenitas, serta rasio tinggi dan berat badan dalam
indeks massa badan.
Antropometri lanjut usia menilai perubahan yang normal pada menua
meliputi berkurangnya tinggi badan, tinggi duduk, dan panjang rentang tangan
Sebaliknya lingkar dada dan dalam dada bertambah pada lanjut usia
Antropologi teknik/antropometri terapan (Human Engeenering) merupakan
pengukuran badan ketika manusia sedang bekerja atau (mengfungsikan
badannya). Beberapa ukuran penting dalam ukuran duduk, meliputi :

6
1. Panjang rentang lengan ke muka dan tangan menggenggam.
2. Panjang lengan bawah ke muka siku fleksi tangan lepas
3. Panjang dari ujung posterior pantat ke lutut paling anterior diukur horizontal,
4. Panjang dari panjang posterior punggung ke ujung paling anterior tangan
yang direntangkan ke depan,
5. Tinggi dari tepi inferior pantat ke akrmion,
6. Tinggi dari tepi inferior pantat ke siku ketika fleksi,
7. Tinggi dari tepi inferior siku fleksi ke akronium dan
8. Tinggi dari tepi inferior paha ke ujung posterior tumit (pternion)

Pengukuran antropometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran-ukuran


fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan
pita pengukur (meteran).Dalam pengukuran antropometri ini dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur.
Misalnya, BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian,
diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak
seusianya.
2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan
pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur.
Misalnya, BB terhadap TB. Ukuran ini digunakan untuk mengetahui apakah
proporsi anak tergolong normal.
Dari beberapa pengukuran antropometri, yang paling sering digunakan untuk
menemukan keadaan pertumbuhan pada masa balita adalah :
A. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting
karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang
sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan
karena keluarnya meconium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang

7
mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat badan
akan kembali mencapai berat lahir pada hari kesepuluh.
Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada triwulan I adalah
sekitar 700-1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500-600 gram/bulan,
pada triwulan III sekitar 350-450 gram/bulan, dan pada triwulan IV sekitar
250-350 gram/bulan.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama
berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulan
berikutnya hanya ±0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah ±0,25
kg/bulan. Setelah 2 tahun kenaikan berat badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3
kg/tahun. Pada tahap adolesensia (masa remaja) akan terjadi pertambahan
berat badan secara cepat (growth spurt).
Selain dengan perkiraan tersebut, BB juga dapat diperkirakan dengan
menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu :
1) Berat badan lahir rata-rata 3,25 kg
2) Berat badan usia 3-12 bulan, menggunakan rumus :
Umur (bulan) + 9 = n + 9
2 2
3) Berat badan usia 1-6 tahun, mengunakan rumus :
(Umur (tahun) x 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan : n adalah usia anak.
Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari dibulatkan
ke atas, sementara bila kurang atau sama dengan 15 hari, dihilangkan .
misalnya, saat ini seorang bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka bayi tersebut
dianggap berumur 6 bulan. Dengan demikian , bila menggunakan rumu
Behrman, BB bayi diperkirakan sebesar 7,5 kg. sedangkan anak yang berumur
diatas satu tahun, bila kelebihannya diatas 6 bulan dibulatkan 1 tahun,
sedangkan kelebihan 6 bulan atau kurang, dihilangkan. Misalnya, bayi yang
saat ini berumur 2 tahun 6 bulan dianggap berusia 2 tahun, sehingga perkiraan
berat badannya adalah 12 kg.

8
Berat badan merupakan indicator sederhana yang digunakan dilapangan
atau puskesmas untuk menentukan status gizi anak, yaitu dengan
menggunakan kartu menuju sehat (KMS).Pada KMS dapat diketahui apakah
keadaan status gizi anak tergolong normal, kurang atau buruk.

Apabila dengan menggunakan KMS hasilnya meragukan, maka perlu


dilihat pada pedoman table berat badan terhadap tinggi badan yang terdapat
pada pedoman deteksi tumbuh kembang anak prasekolah.
Dari tabel tersebut dapat ditentukan apakah keadaan BB anak tergolong
normal, kurang, atau buruk.Untuk menentukan bagaimana keadaan BB ana,
terlebih dahulu harus ditentukan tinggi badan dan berat badannya, kemudian
data tinggi badan tersebut digunakan untuk menentukan apakah BB anak
termasuk yang baik, kurang, atau buruk.Sebagaimana telah disinggung

9
sebelumnya, BB merupakan indicator sederhana untuk menentukan status gizi
anak dimasyarakat. Oleh karna itu, berdasarkan tabel gambar di atas dan
kurva pada KMS status gizi anak dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Status gizi normal, bila BB anak antara 9-100 % dan BB standar atau pada
KMS posisi BB berada diatas garis titik-titik.
b. Status gizi kurang, bila BB anak diantara 80-90% dari BB stabdar atau pada
KMS posisi BB berada di garis titik-titik.
c. Status gizi buruk, bila BB anak kurang atau sama dengan 80% dari BB
standar atau pada KMS posisi BB berada dibawah garis merah.
Selain untuk mengetahui keadaan gizi anak, BB mempunyai arti yang penting
mengenai apakah seorang aanak berada dalam keadaan normal dan sehat.
Keuntungan lainnya adalah pengukurannya yang mudah sederhana dan murah.
Oleh karna itu kegunaan BB adalah:
1) Sebgai informasi mengenai keadaan gizi pertumbuhan dan kesehatan anak.
2) Untuk mengawasi kesehatan sehingga dapat menentukan terapi apa yang
sesuai dengan kondisi anak.
3) Sebagai dasar untuk menentukan dasar perhitungan dosis obat ataupun diet
yang diperlukan oleh anak.
Meskipun BB merupakan pengukuran yang dianggap paling penting, namun
pengukuran tersebut mempunyai kelemahan, yaitu:
1) Tidak sensitive terhadap proporsi tubuh, misalnya, pendek gemuk atau
tinggi kurus.anak yang mempunyai umur dan berat badan yang sama tetepi
tinggi badannya berbeda akan memiliki postur tubuh yang berbeda pula.
Anak yang satu akan terlihat langsing, sementara anak lainnya mungkin
terlihat gemuk.
2) Terjadi perubahan yang berfluktuasi setiap harinya dalam batas-batas
normal. Perubahan ini dapat terjadi sebagai akibat pengaruh asupan
(intake), seperti makanan/minuman dan auput seperti urine, keringan dan
pernafasan. Besarnya fluktuasi yang bergantung pada kelompok umum dan

10
berbeda sangat indifidual berkisar antara 100-200 gr sampai 500-1000 gr
(Soetjiningsi,1994).

B. Tinggi badan
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering di sebut dengan
panjang badan.pada bayi bayi baru lahir, panjang badan rata-rata adalah
sebesar kurang lebih 50cm. pada tahun pertama, pertambahan nya adalah
1,25cm /bln (1,5x panjang badan lahir). Penambahan tersebut akan berangsur-
angsur berkurang sampai usia 9 thn, yaitu hanya sekitar 5 cm/thn baru pada
masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi badan yg cukup pesat
yaitu 5-25cm /thn pada wanita, sedangkan pada laki-laki peningkatannya
sekitar 10-30 cm /thn. Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18-
20 thn.
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat di perkirakan
berdasarkan rumus dari Behrman(1992), yaitu:
a. Perkiraan panjang lahir :50 cm
b. Perkiraan panjang badan usia 1 thn= 1,5x panjang badan lahir
c. Perkiraan tinggi badan usia 2-12 thn =(umur x 6 )+77=6n + 7
Keterangan: n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih 6 bln
dibulatkan ke atas, bila 6 bulan atau kurang, di hilangkan.
Tinggi badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting
kedua.Keuntungan dari pengukuran tinggi badan ini adalah alatnya yang
murah, mudah dibuat, dan dibawa sesuai keinginan. Selain itu, tinggi badan
merupakan indicator yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat
(stunting) dan untuk perbandingan terhadap perubahan relative, seperti nilai
berat badan dan lingkar lengan atas. Dengan mengunakan tabel tinggi dan
berat badan dan mengetahui tinggi dan berat badan anak, maka keadaan status
gizi anak tersebut dapat diketahui.Sementara kerugiannya adalah perubahan

11
dan pertambahan tinggi badan yang relative pelan serta sukar diukur, karena
terdapat selisih nilai antara posisi pengukuran saat berdiri dan saat tidur.

C. Lingkar Kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relative
konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa, dan letak geografis.
Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan
bertambah sebesar ±44cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala
paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun;tahun
pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5cm/tahun, setelah itu
sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ±10cm.
Pertambahan yang relative konstan juga dapat diketahu dari proporsi besar
kepala dengan panjang badan.Saat lahir, kepala berukuran seperempat bagian
dari panjang badan. Oleh karena itu, lingkar kepala ini hanya efektif pada 6
bulan pertama sampai umur 2-3 tahun, kecuali pada keadaan tertentu, seperti
bentuk kepala yang besar pada anak yang menderita Hidrocephalus. Pada 2
tahun pertama ini, pertumbuhan otak relative pesat.
Pengukuran lingar kepala dimaksudkan untuk menaksir pertumbuhan otak.
Berat otak waktu lahir adalalah sekitar 350 gram, pada usia 1 tahun beratnya
hamper mencapai 3 kali lipat yaitu 925 gram 75%, dan mencapai 90% pada
usia 6 tahun. Pertumbuhan ukuran lingkar kepala umunyamengikuti
pertumbuhan otak, sehingga bila ada hambatan atau gangguan pada
pertumbuhan lingkar kepala, pertumbuhan otak juga biasanya terhambat
Pengukuran lingkar kepala lebih sulit untuk dilakukan bila dibandingkan
dengan ukuran natropometri lainnya dan jarang dilakukan pada balita, kecuali
apabila ada kecurigaan akan pertumbuhan yang tidak normal. Namun alat
yang dibutuhkan cukup sederhana, yaitu dengan pita pengukuran (meteran).

12
Cara yang mudah untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala adalah
dengan melihat kurva lingkar kepala pada kartu tumbuh kembang anak.Kurva
ini dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan.Dari kurva tersebut
tergambar dua daerah yaitu dalam kurva yang berwarna hijau dan luar kurva
yang dibatasi oleh kedua garis putus-putus. Hasil pengukuran dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
D. Lingkar lengan atas (lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relative lambat. Saat lahir lingkar
lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi
16 cm. selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak
dan otot yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk
menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.Keuntungan dari
pengukuran lingkar lengan atas adalah murah, mudah, alatnya bisa dibuat
sendiri, dan siapa saja yang dapat melakukannya. Namun, kadang-kadang

13
hasil pengukuran kurang akurat karena sukar untuk mengukur lila tanpa
menekan jaringan.
Pada peraktiknya pengukuran lila jarang digunakan kecuali ada gangguan
pertumbuhan atau gangguan gizi yang berat, sehingga pengukuran lila hanya
efektif pada usia dibawah 3 tahun (usia prasekolah)
E. Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah tricepsdan subskapular merupakan
refleksi pertumbuhan jaringan lemak dibawah kulit yang mencerminkan
kecukupan energy.Apabila anak mengalami defisiensi kalori. Maka lipatan
kulit menipis, lipatan tersebut akan menebal bila anak kelebihan energy.
Selain ukuran antropometrik tersebut, terdapat beberapa ukuran lainnya
yang hanya dipakai untuk keperluan khusus, seperti adanya kelainan
bawaan.Ukuran antropometrik yang dimaksud adalah lingkar dada dan
perawakan. Saat lahir, diameter transversal dan anteroposterior dari lingkar
dada hamper sama sebesarnya, yaitu sekitar 34-35 cm. sehingga bentuk
dadanya seperti silinder. Dengan bertambahnya usia, ukuran diameter
transversal menjadi lebih besar dibandingkan sengan diameter anteroposterior,
sehingga bentuk dada menjadi gepeng.pertumbuhan ukuran lingkar dada lebih
lambat dibandingkan dengan ukuran lingkar kepala.
Sementara itu, perawakan jarang digunakan untuk menetukan keadaan
pertumbuhan anak, tetapi pada kasus tertentu perlu diperhitungkan, meskipun
kurang berpengaruh.Umumnya perawakan ini digunakan untuk meramalkan
sifat atau karakter seseorang.Menurut kretschmer yang dikutip oleh
soetjiningsih (1995) terdapat 3 jenis perawakan yaitu piknikus (tubuh yang
gemuk atau pendek), atletikus (tubuh yang atletis) dan asterikus (tubuh yang
lurus dan tinggi).
Rata-rata ukuran antropemetrik mempunyai kelemahan, yaitu kesulitan
untuk menetapkan usia yang tepat karena tidak semua anak mempunyai
catatan tentang tanggal lahir.

14
BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Pengukuran antropometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik
seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita
pengukur (meteran). Dalam pengukuran antropometri ini dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu : tergantung umur dan tidak tergantung umur.

1.2 SARAN
Setelah mengetahui pengetahuan tentang pengukuran antropometri yang telah
diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahaminya,
karena sangat penting dalam bidang

15
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk keperawatan dan
bidan). Salemba Medika, Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai