Anda di halaman 1dari 9

MOTIVASI

DALAM PROMOSI KESEHATAN


CONTOH : MOTIVASI SESEORANG UNTUK MELAKUKAN SESUATU

Parmi terengah-engah menggendong


anaknya yang berusia 1,5 tahun ke
Tomi memandang rokok yang
Posyandu. Ia baru saja kembali dari sawah
disodorkan temannya. Ia berpikir
yang agak jauh dari rumahnya. Ia baru ingat
keras, apakah akan diambil atau
jika hari itu ada Posyandu di desanya. Parmi
tidak. Seminggu yang lalu,
lalu langsung berlari ke rumahnya dan
ketika ia berulang tahun, ia
membawa anaknya ke Posyandu tersebut.
sudah bertekad untuk berhenti
Ketika melihat Posyandu belum bubar,
merokok. Tekad ini didasari oleh
Parmi tersenyum lega, dengan senyum juga
gangguan batuk dan pernapasan
ia memberikan balitanya untuk ditimbang
yang ia alami belakangan ini.
dan diperiksa. Ia ingin agar balitanya dapat
Namun, teman-teman kerjanya
tumbuh sehat seperti balita lainnya, apalagi
banyak yang merokok.
balitanya akan memperoleh makanan
tambahan
MOTIVASI Menjelaskan dan memprediksi perilaku seseorang

Jika seseorang sudah memiliki motivasi Mempelajari motivasi tidaklah


yang kuat dalam melakukan perilaku yang mudah, karena motivasi adalah
berhubungan dengan kesehatan, maka sebuah konsep psikologis yang
perilakunya menjadi konsisten dan dapat tidak kasat mata. Kita tidak
diramalkan dapat melihat motivasi secara
langsung, kita hanya dapat
mengetahui motivasi seseorang
dengan menyimpulkan perilaku,
perasaan dan perkataannya
ketika seseorang ingin
mencapai tujuannya
Pendekatan dalam Mempelajari Motivasi

1. PENDEKATAN 2. PENDEKATAN PEMUASAN KEBUTUHAN Prinsip ini dapat diterapkan


INSTINK Teori yang menekankan pada apa yang dalam promosi kesehatan
Instink adalah pola menarik seseorang untuk berperilaku (drive dengan mulai dari apa yang
perilaku yang kita theory), menjelaskan motivasi dalam suatu dibutuhkan oleh masyarakat
bawa sejak lahir gerak sirkuler. Manusia terdorong untuk dalam hal kesehatan, bukan
yang secara biologis berperilaku tertentu guna mencapai dari apa yang terbaik bagi
diturunkan. tujuannya sehingga tercapailah kesehatan.
Beberapa instink keseimbangan. Tidak semua orang merasa
yang mendasar, mis : jika kita sakit kepala terjadi kesehatan sebagai suatu
yaitu : ketidakseimbangan dalam tubuh, tidak kebutuhan.
- Instink untuk merasa nyaman sehingga Jadi, promosi kesehatan pada
menyelamatkan memunculkan perilaku untuk minum orang sehat berbeda dengan
diri obat dengan tujuan orang sakit.
- Instink untuk untukmenghilangkan gejala sakit Lebih mudah memotivasi
hidup kepala yang mengganggu kita. orang sakit dari pada orang
sehat.
5. PENDEKATAN KOGNITIF
4. PENDEKATAN AROUSAL
3. PENDEKATAN INSENTIF Motivasi adalah produk dari pikiran,
Pendekatan ini mencari
Insentif merupakan harapan dan tujuan seseorang.
jawaban atas tingkah laku
stimulus yang menarik Terbagi dalam motif :
dimana tujuan dari perilaku ini
seseorang untuk - Intrinsik (dari dalam diri sendiri).
adalah untuk memelihara atau
melakukan sesuatu karena Motif ini mendorong seseorang
meningkatkan rasa ketegangan.
dengan melakukan untuk melakukan sesuatu aktivitas
Mis. Seseorang yang kecanduan
perilaku tersebut, maka guna memenuhi kesenangan diri
heroin. Pada saat pertama
akan mendapatkan dan bukan karena ingin mendapat
menggunakan, maka
imbalan. Dalam hal ini pujian.
muncul perasaan nikmat
insentif merupakan tujuan - Ekstrinsik (dari luar diri)
yang intens, perasaan
yang ingin dicapai. Mis. Ahli gizi dengan rela hati
senang, rasa ketagihan
Mis. Ibu Parmi yang membantu masyarakat di desa
(sakau). Untuk
membawa balitanya terpencil dan miskin, ia
mempertahankan rasa
ke Posyandu, melakukannya karena senang
tersebut, maka ia akan
makanan tambahan membantu sesama, bukan
berusaha mencari heroin
dan kesehatan karena imbalan (intrinsik).
lagi untuk
balitanya menjadi namun jika Ahli Gizi bekerja
mempertahankan perasaan
insetif baginya karena ingin penghargaan
nyaman tersebut.
(ekstrinsik)
TEORI MOTIVASI TEORI KEBUTUHAN (MASLOW)

Dengan menggunakan
teori Maslow, kita dapat
menelaah sejauh mana
kebutuhan masyarakat
telah terpenuhi secara
umum. Pada pemenuhan
kebutuhan tingkat yang
mana yang harus kita
perjuangkan
JENIS MOTIVASI

MOTIV SOSIAL
MOTIV BIOLOGIS
Sesuatu dorongan untuk bertindak yang tidak kita
Bersumber dari keadaan fisiologis dan
pelajari, namun kita pelajari dalam kelompok
tubuh manusia. Berbagai kebutuhan
sosial dimana kita hidup. Motif ini kompleks dan
biologis, seperti rasa lapar, haus, seks,
menyangkut pada keadaan umum yang
pengaturan suhu tubuh, tidur,
mempengaruhi munculnya berbagai perilaku.
menghindari rasa sakit dan kebutuhan
Kebutuhan sosial ini adalah kebutuhan yang tidak
akan oksigen. Secara biologis manusia
akan terpuaskan, karena jika sudah mencapai
cenderung untuk mengikuti prinsip
tujuannya, maka kebutuhan akan mengarahkan
homeostatis.
pada tujuan yang lain lagi.
Motif lapar sangat berkaitan dengan
Mis. Perilaku merokok pada seseorang karena ingin
masalah kesehatan seperti kegemukan,
dianggap sebagai anggota suatu kelompok, bahkan
penyakit diabetes, pola makan, anoreksia
akan mencoba narkoba untuk mengikuti keinginsn
nervosa
kelompoknya
PENGUKURAN MOTIVASI
TES PROYEKTIF
Untuk memahami seseorang KUESIONER OBSERVASI PERILAKU
perlu diberi stimulus yang harus Meminta klien untuk mengisi Cara lain untuk mengukur
diintepretasikan. kuesioner yang berisi motivasi dengan membuat
Salah satu teknik tes proyektif, pertanyaan-pertanyaan yang situasi sehingga klien dapat
adalah klien diberi gambar dan dapat memancing motivasi memunculkan perilaku yang
klien diminta untuk membuat klien. mencerminkan motivasinya.
cerita dari gambar tersebut.

Mengapa seseorang sulit untuk melakukan perilaku hidup sehat :


a. Karena kita tidak pernah menghargai kesehatan hingga kita menderita suatu penyakit.
b. Perilaku tidak sehat lebih menyenangkan daripada perilaku sehat yang harus
dilaksanakan.
c. Perubahan perilaku dari yang tidak sehat menjadi sehat tidak menimbulkan dampak
langsung secara cepat.
d. Faktor lingkungan dapat mempersulit motivasi seseorang untuk berperilaku hidup sehat
jika lingkungan keluarganya tidak mendukung perilaku tersebut
Jelaskan Motivasi apa yang digunakan untuk :
1. Meningkatkan kunjungan ibu balita ke posyandu
2. Peningkatan cakupan ASI Eksklusif pada ibu pekerja
3. Peningkatan konsumsi sayur dan buah pada anak usia 4-6 tahun
4. Penurunan prevalensi stunting pada masyarakat miskin
5. Penurunan kadar gula darah seorang bapak yang memiliki istri hobi
memasak
6. Penurunan kadar kolesterol darah pada seorang bapak yang suka
makan enak dan berlemak

Kepustakaan : Rita Damayanti dalam Soekidjo Notoatmodjo; Promosi Kesehatan – teori dan aplikasi; PT Rineka Cipta; 2005

Anda mungkin juga menyukai