Anda di halaman 1dari 15

KETERLIBATAN

KETERLIBATAN UMAT
UMAT KRISTEN
KRISTEN
DALAM
DALAM BIDANG
BIDANG PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
BANGSA
BANGSA
OLEH :
KELOMPOK 3 :

NAMA : 1. ADELYN OCTAVIANY SEMBIRING (P0103122002)


2. GABRIELLA BERLIAN DITA MANIHURUK (P01031220017)
3. RISHA ADVENTI BR GURUSINGA (P01031220034)

KELAS : D-IV 1A
PERANAN GEREJA DAN MASYARAKAT
KRISTEN DALAM PEMBANGUNAN
BANGSA
1. DASAR
DAN
MOTIVASI
Umat KRISTEN Indonesia hidup di tengah dan
bersama bangsa Indonesia yang sedang membangun di
segala bidang. Pembangunan ini dilihat sebagai
langkah-langkah konkret menuju cita-cita: negara adil
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sejak tahun 1945 sampai sekarang, masyarakat
Kristen belum pernah absen dari perjuangan mengisi
pembangunan bangsa. Sebagai warga negara yang
bertanggung jawab, orang Kristen tetap
berusaha memelihara iman dan berjuang dengan
gigih menegakkan kebenaran dan
keadilan seperti yang
dimandatkan oleh Yesus
Kristus.
Adapun dasar dan motivasi keterlibatan kita dalam
pembangunan ini adalah perutusan Kristus. Dengan
permandian kita dijadikan umat Kristen dan sekaligus
diutus ke tengah-tengah dunia. Kerasulan dalam
tata dunia adalah kerasulan gereja, yang secara
khusus dipercayakan kepada kaum awam. Dalam
keterlibatan ini kaum awam menjawabi panggilan
Allah dan menemukan penghayatan spirituali­tasnya.
Untuk itu, Gereja mempunyai peranan yang
sangat dominan sebagai upaya ikut mencerdaskan
bangsa. Dalam sektor ini, partisipasi Kristen
akan sangat menentukan, bukan hanya untuk
pendidikan di kota-kota besar, tetapi juga
di desa-desa yang terpencil di seluruh
Indonesia.
Salah satu tugas panggilan Gereja adalah
mengembangkan ketrampilan masyarakat agar
mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Orang
Kristen sebagai warga gereja dan juga sebagai warga
negara bertanggung jawab mengubah masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat maju yang ber-
Pancasila.
Di bawah terang prinsip harkat dan martabat
manusia, Gereja dan orang Kristen harus mengakui
dan melindungi hak-hak asasi dari manusia sebagai
ciptaan Allah yang diberikan kebebasan untuk
memilih, bersekutu dan beribadah. Setiap
orang juga berhak berbicara, bersuara dan
berbeda pendapat. Setiap orang berhak
Untuk menentukan pilihan politiknya.
2. TUJUAN
DAN
USAHA
2.1. TUJUAN UMAT KRISTEN DALAM
PEMBANGUNAN BANGSA

Kita berpartisipasi dan melayani dalam


pembangunan bangsa dengan tujuan agar kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara yang sedang
melaksanakan pembangunan bangsa atau
pembangunan nasional sebagaimana pengalaman
pancasila dapat menghadirkan tanda-tanda
kerajaan Allah yaitu kesejahteraan, keadilan,
kebebasan, persaudaraan, kedamaian, dan
kemanusiaan yang dikehendaki Tuhan untuk
dunia ini dengan kedatangan kerajaan-Nya.
2.2. USAHA UMAT KRISTEN DALAM
PEMBANGUNAN BANGSA

Agar kita terlibat dalam pembangunan dengan


tepat dan baik sebagai warga negara maupun sebagai
orang beriman Katolik, perlu diusahakan:
• Pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang
dapat diandalkan.
• Sikap dan mentalitas yang sesuai dengan
tuntutan pembangunan; di samping itu
selalu bersikap jujur, adil, dan penuh
pengabdian, serta tanggung jawab
terhadap kepentingan umum.

 
• Minat dan upaya melestarikan dan mengembangkan
nilai-nilai kemanusiaan: takwa, toleransi,
kerukunan solidaritas nasional,
tenggang rasa, persaudaraan, musyawarah,
keadilan sosial sehingga kita tidak hanyut dalam
usaha meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan
materiil saja.
3. PRINSIP DASAR
UMAT KRISTEN
DALAM POLITIK
*KHUSUSNYA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
Dalam kehidupan berpolitik dibutuhkan
orang-orang yang punya cita-cita luhur.
Maka para petinggi agama mendorong umat
Kristen untuk bekerja sama dengan
saudara-saudara dari semua golongan, aliran
dan agama mencurahkan tenaga demi
kemajuan nusa dan bangsa kita. Para
petinggi agama juga mengingatkan bahwa
Pancasila dapat dijadikan landasan maupun
acuan yang kuat dan aman untuk
memecahkan permasalahan, dan
mengembangkan seluruh kehidupan
dan pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, Pancasila perlu benar-benar
diterapkan dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan
Pancasila, para uskup menegaskan prinsip-prinsip
dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
• Proses pembangunan harus selalu menghormati
harkat dan martabat kemanusiaan segenap warga,
kelompok dan golongan masyarakat.
• Tujuan-tujuan politik tidak boleh diusahakan dengan
mengabaikan, apalagi melanggar hak-hak asasi
manusia setiap warga negara, kelompok dan
golongan Perlu dikembangkan semangat
persaudaraan dan kebersamaan antar
golongan manapun.
• budaya, etnis, agama dan kepercayaan
sebagai kerangka hidup bersama bangsa Indonesia.
• Pembangunan secara nyata harus
mewujudkan solidaritas dengan saudara-
saudari sebangsa yang paling miskin dan
lemah, dengan mereka yang tidak berdaya,
yang mudah menjadi korban pembangunan.
Usaha pembangunan tidak boleh
mengorbankan orang kecil.
• Hidup bersama bangsa Indonesia harus
berlandaskan hukum yang berkeadilan.
Maka hukum yang ada harus
mencerminkan rasa keadilan.
DEMIKIAN PRESENTASI DARI
KELOMPOK KAMI, JIKA ADA
PERTANYAAN SILAKAN
DITANYA

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH!!!

Anda mungkin juga menyukai