Anda di halaman 1dari 16

Kenapa

Kenapa
remaja
remaja Kenapa
menyukai
menyukai selera
belanja di
fastfood makanan
mall
SEMENTARA
orang Jawa
SEMENTARA
berbeda
Ibu-ibu dengan
Orangtua
menyukai orang
menyukai
belanja di Batak
makanan
tradisional pasar
tradisional
“Mengapa
Perilaku konsumen
pada hakikatnya konsumen melakukan
untuk memahami... dan apa yang mereka
lakukan”........

Mengemukakan bahwa perilaku konsumen


adalah tindakan yg langsung terlibat dalam
pemerolehan, pengonsumsian, dan
penghabisan produk/jasa, termasuk proses yg
mendahului dan menyusul tindakan ini (Engel,
et al, 2006)
 Sebagai proses pengambilan keputusan dan
aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan
dalam proses mengevaluasi, memperoleh,
menggunakan atau dapat mempergunakan
barang-barang dan jasa. David L. Loudon & Albert
J. Della Bitta (1984:6)
 Tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan
menggunakan barang-barang jasa ekonomis
termasuk proses pengambilan keputusan
yang mendahului dan menentukan tindakan-
tindakan tersebut. James F. Engel, Et.al.
(1968:8 )
Perilaku Konsumen adl proses berbagai interaksi
dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan
lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran
aspek kehidupannya (The American Marketing
Association)
Perilaku Konsumen merupakan aktivitas ketika
seseorang mendapatkan,mengkonsumsi atau
membuang barang atau jasa pada saat proses
pembelian (Mowen)
Perilaku Konsumen adl suatu proses yg dilalui oleh
seorang pembeli dlm mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pd
konsumsi produk dan jasa, maupun ide yg diharapkan
dpt memenuhi kebutuhan tsb (Schiffman ‘n Kanuk)
 Tindakan, proses, dan hubungan
sosial yang dilakukan individu,
kelompok, dan organisasi dalam
mendapatkan, menggunakan suatu
produk atau lainnya sebagai suatu
akibat dari pengalamannya dengan
produk, pelayanan, dan sumber-
sumber lainnya. Gerald Zaltman
Melanie Wallendorf (1979:6
Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu,
kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide
atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan mereka.
Perilaku konsumen menggambarkan cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber
daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna
membeli barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi.

Konsumen adalah seluruh individu dari


berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan,
dan keadaan sosial ekonomi
2 Hal yang penting

1. Sebagai Kegiatan Fisik


2. Sebagai proses
pengambilan keputusan

Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh


individu/kelompok yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam memperoleh,
menggunakan barang2 atau jasa ekonomis yg dapat
dipengaruhi lingkungan.
 Konsumen bersifat Rasional , adl tindakan perilaku
konsumen dlm pembelian suatu barang dan jasa yg
mengedepankan aspek2 konsumen secara umum, spt
tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer,
serta daya guna produk itu sendiri thd konsumen
pembelinya.
Cirinya : kebutuhan, kegunaan, mutu, harga sesuai
kemampuan konsumen
 Konsumen bersifat Irrasional, adl perilaku konsumen yg
mudah terbujuk oleh iming2 diskon atau marketing dari
suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan
atau kepentingan
Cirinya : Cepat tertarik karena Iklan/Promosi, branded,
gengsi/prestise
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perilaku Konsumen

3 golongan

Kekuatan2 lingkungan : Faktor2 Individual :


Budaya, Kelas Sosial, Motivasi dan keterlibatan,
Keluarga, Faktor Pengetahuan, sikap,
situasional Kepribadian, gaya hidup dan
demografi

Proses Psikologis :
Pengolahan informasi, pembelajaran,
perubahan sikap dan perilaku
Budaya Paling Luas

Budaya sebagai totalitas perilaku yang diteruskan


secara sosial, seni, keyakinan, institusi, dan semua
produk-produk lain dari pekerjaan manusia dan
karakteristik pikiran dari suatu masyarakat atau
populasi.

Gaya hidup, nilai/norma, kepercayaan,


kebiasaan, selera dan kelas sosial di masy.
Dipengaruhi oleh keyakinan dan nilai-nilai yang
ada →→ → → TRADISI
Menggambarkan pengetahuan
Keyakinan dan perkiraan seseorang
tentang sesuatu, seperti produk,
merek, penjual konsumen lain

Nilai2 Hampir sama dengan keyakinan

a. Nilai jumlahnya relative sedikit, tidak


sebanyak keyakinan
b. Nilai menjadi pemandu bagi perilaku
yang sesuai secara cultural
Perbedaan c. Nilai tidak mudah berubah
d. Nilai tidak terikat pada objek2 yang
spesifik
e. Nilai dapat diterima secara luas oleh
para anggota masyarakat.
Modus yang jelas tentang perilaku
yang menunjuka cara-cara
Tradisi berperilaku yang dapat diterima atau
disepakati secara cultural dalam
situasi yang spesifik
Mencakup perilaku sehari-hari atau
perilaku rutin
Misalnya, makan nasi dan lauk, buah sbg cuci
mulut, ketok pintu sebelum masuk.
Kesimpulan : tradisi merupakan cara berperilaku,
sedangkan keyakinan dan nilai-nilai
merupakan pemandu untuk
berperilaku
Bagi pemasar faktor budaya menjadi sangat
penting
Pemasar harus menyesuaikan
pemasarannya dengan budaya yang dianut
oleh sasaran
Setiap orang dapat merasakan haus, tetapi
apa yang harus diminum dan bagaimana
caranya untuk memuaskan rasa haus
tersebut, semua ini terdapat dalam budaya
Sub Budaya (Budaya dalam Budaya)
Suatu segmen dari suatu budaya yang lebih besar
yang anggota-anggotanya memiliki pola perilaku
tertentu. Satu budaya itu dapat terjadi dari
beberapa sub-budaya

Dalam masyarakat terdapat perbedaan-perbedaan


kultural. Perbedaan kultural itulah yang dijadikan
dasar dalam pengelompokan sub-budaya oleh
pemasar, seperti bahasa, suku bangsa, kebangsaan,
agama, dan lokasi geografis
“Terjadinya perkembangan bisnis kuliner yang pesat
didasari oleh perubahan budaya dan sikap
masyarakat yang mulai terbiasa untuk
mengkonsumsi makanan dan minuman di luar
rumah. Fenomena ini didukung oleh banyaknya
generasi muda yang lebih menyukai makan dan
menghabiskan waktu di kafe atau restoran untuk
menyantap berbagai makanan yang disediakan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini kafe telah
menjadi ikon baru dalam gaya hidup moderen,
khususnya bagi anak muda perkotaan”
(Rahayuningtys, 2016).

Anda mungkin juga menyukai