Anda di halaman 1dari 44

RADIOLOGY INTRODUCING

Dr. H. Tjoekra Roekmantara, Sp.Rad. MH.Kes


RADIOLOGI
• Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang
berhubungan dengan studi dan penerapan berbagai teknologi
pencitraan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit.
• Radiologi juga kadang-kadang disebut radioskopi atau radiologi
klinis. Radiologi Intervensi adalah prosedur medis dengan
bimbingan teknologi pencitraan.
• Pencitraan medis biasanya dilakukan oleh ahli radiografi atau
penata rontgen Radiografer. Seorang Radiolog(dokter spesialis
radiologi) kemudian membaca atau menginterpretasikan gambar
untuk menentukan cedera, menentukan seberapa serius cedera
tersebut atau membantu mendeteksi kelainan seperti tumor.
• Hal Tersebut sebabnya mengapa pasien seringkali harus menunggu
untuk mendapatkan hasil “resmi” sinar-X atau gambar lainnya
bahkan setelah dokter utamanya telah mengkajinya. Seorang
spesialis radiologi juga harus menginterpretasikan hasil dan
berkonsultasi dengan dokter utama untuk menegakkan diagnosis
yang akurat.
• Pencitraan dapat menggunakan sinar-X, USG,
CT Scan, Tomografi emisi positron (PET) dan
MRI.Pencitraan tersebut menciptakan gambar
dari konfigurasi dalam dari sebuah objek
padat, seperti bagian tubuh manusia, dengan
menggunakan energi radiasi.
• Klinik dan fasilitas medis yang tidak
mempekerjakan spesialis radiologi harus
mengirimkan gambar keluar untuk interpretasi
dan menunggu temuan.
Penemu Sinar X
• Sinar-X adalah sejenis radiasi ion bertenaga besar yang
bila terjadi kontak dengan suatu material akan
menyebabkan material tersebut kehilangan elektron
dan terionisasi. Paparan radiasinya diukur dengan
satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain
adalah penghitungan berdasarkan kerusakan biologis
akibat paparan radiasinya.
• Penting untuk diingat, bahwa sinar-x mempengaruhi
hanya jaringan tubuh yang mendapat kontak langsung
dengan sinarnya. Misalnya rontgen pada tangan tidak
menimbulkan pengaruh radiasi ke organ lainnya.
Penemu Sinar-X
Prof.Dr. W.C.Rontgen 1898
Ruang Lingkup Radiologi
• 1. Radiologi Diagnostik
• 2. Radiologi Interventional
• 3. RadioTherapi
• 4. Imaging Radiologi
• a. Ultra Sound
• b. MRI
• c. Kedokteran Nuklir (Radio Farmaka)
Radiologi Diagnostik
• Radiologi diagnostik adalah penggunaan
berbagai teknik radiologi, sebagian
besar noninvasif, untuk
mendiagnosa berbagai kondisi medis.
• Radiologi diagnostik termasuk penggunaan
sinar-X, CT scan, MRI Scan, dan USG.
Computed Tomografi Scanner
CT-Scan
• alat diagnostik dengan teknik radiografi yang
menghasilkan gambar potongan tubuh secara
melintang, berdasarkan penyerapan sinar x
pada irisan tubuh,yang ditampilkan pada
monitor TV hitam putih.
• Bagian tubuh yang nilai
penyerapannya/densitasnya tinggi (tulang)
akan tampil putih pada monitor dan yang
penyerapannya rendah akan tampil hitam
Sistem irisan /Slice pada CT-Scan
Gambaran Patologis
GAMBARAN CT SCAN KEPALA PENDERITA
STROKE ISKEMIK / INFARK. GAMBARAN CT- SCAN HAEMORAGIK
STROKE
Perbedaan hasil foto Ct scan dan MRI pada pasien yang samaLesi pd
hipokampus

CT-Scan MRI -Scan


Produk CT Scan 4 Dimensi
Produk Konvensional
Radiologi Intervensional
• Radiologi intervensi adalah area spesialisasi
dalam bidang radiologi yang menggunakan
teknik radiologi seperti sinar- x, CT Scan, MRI
Scan dan Ultrasounduntuk menempatkan
kabel, tabung, atau instrumen lain di dalam
pasien untuk mendiagnosa atau mengobati
berbagai kondisi salah satunya dengan
menggunakan media kontras .
Normal Batu ginjal
Radioterapi
• Radioterapi adalah terapi kanker yang menggunakan sinar-X
yang bertujuan untuk mengecilkan dan membunuh sel-sel
kanker sebanyak-banyaknya melalui pemberian dosis radiasi
terukur pada volume tumor/ target yang dituju dan
meminimalkan efek radiasi pada jaringan sehat sekitar
tumor. Pengobatan Radioterapi juga bersifat paliatif yaitu
mengurangi rasa sakit sebagai upaya meningkatkan kualitas
hidup.
• Peralatan Radioterapi merupakan suatu rangkaian sistem yang
berhubungan langsung dengan program TPS (Treatment
Planning System) dan CT Simulator yang berkemampuan 3 D
conformal radiation therapy.
KALIBRASI

SIMULATOR TPS

MOULD
ROOM Penyinaran
Kasus yang sering di
Indonesia:

Kanker Serviks Uterus (KSU)


Kanker Payudara (KPD)
Kanker Nasofaring (KNF)
INDIKASI / KLINIS RADIOTERAPI
• Indikasi radioterapi pada penyakit telinga
hidung tenggorokan adalah : 6
– 1. Karsinoma telinga luar dan telinga tengah
– 2. Karsinoma maxilla sebagai terapi kombinasi
– 3. Keganasan nasofaringKeganasan pada tonsil,
lidah, dan oro-faring
– 4. Keganasan hypofaring
– 5. Keganasan laring
– 6. Keganasan esophagus7
USG ( Ultra Sonography )
• Pengertian USG (Ultrasound) adalah prosedur yang
digunakan untuk memeriksa organ-organ dalam
menggunakan sebuah transducer USG (probe) yang
ditempelkan erat pada kulit . Gelombang suara energi
tinggi dari transduser memantul pada jaringan dan
membuat gema. Gema ini dikirim ke komputer, yang
membuat citra/gambar yang disebut sonogram. Juga
disebut USG transabdominal.
• Ultrasonografi dalam bidang kesehatan
bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ tubuh yang
dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan,
serta hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya.
3 dan 4 Dimensi 2 dimensi

Multiple Pregnancy
MRI ( Magnetic Resonance Image)
• adalah suatu teknik pencitraan yang
digunakan pertamakali pada bidang
kedokteran untuk menghasilkan citra-
citra berkualitas tinggi dari bagian
dalam tubuh manusia.
• MRI didasarkan pada prinsip nuclear
magnetic resonance (NMR), suatu teknik
spektroskopi yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk mendapatkan informasi
fisika dan kimia mikroskopik mengenai
molekul-molekul.
Bahaya Magnet

Lethal Metal
Prinsip Kerja MRI
• Teknik ini disebut magnetic resonance imaging bukan nuclear
magnetic resonance imaging (NMRI) disebabkan konotasi negatif
dari kata nuklir pada akhir tahun 1970.

T1 T2
Gambaran MRI
Lumbal Sag. T1,T2
• Sag. Cervical T1,T2
Kedokteran Nuklir
• adalah kegiatan pelayanan kedokteran
spesialistik yang menggunakan sumber
radioaktif terbuka dan disintegrasi inti
berupa radionuklida dan/atau
radiofarmaka untuk tujuan diagnostik,
terapi, dan penelitian medik klinik,
yang didasarkan pada proses
fisiologik, patofisiologik, dan
metabolisme.
Gambar Hasil Kedokteran Nuklir
Pemeriksaan Dynamic di KN
Jenis Pemeriksaan di Radiologi
NO NAMA ORGAN JENIS PEMERIKSAAN KETERANGAN
1 Tractus 1. Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus 1. Usus Besar/colon
Digestifus dan besar dengan media kontras barium sulfat yang 2. Usus Besar/colon
sistem Biliary dimasukkan intraanal 3. Usus Halus
2. Barium Enema : sama dengan Colon In Loop 4. oesophagus, Maag
3. Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus dan Duodenum
halus dengan media kontras 5. Oesophagus, Jantung
4. Barium Meal : sama dengan OMD 6. Appendik/ usus
5. Barium Swallow : sama dengan Oesophagography buntu
6. Appendicography 7. kandung empedu .
7. Colecystography : 8. Usus Besar/colon
8. Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat 9. Usus Besar/colon
Kolon bagian distal. 10. Kandung Empedu
9. Hirscprung : pemeriksaan radiografi untuk melihat 11. Pankreas
Kolon bagian distal.
10. Post Operative Choledocography : pemeriksaan
radiografi pada system biliari saat 10 hari setelah
operasi sebelum kateter dicabut.
11. 18. ERCP (Endoscopic Retrogade Cholangio
Pancreatography) : pemeriksaan radiografi dari
pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber
optic endoscopy.
NO NAMA JENIS PEMERIKSAAN KETERANGAN
ORGAN

2 Tractus 1. BNO : Blass Nier Oversich atau foto Abdomen


Urinarius 2. BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan
Tractus Urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang
disuntikkan melalui vena.
3. Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada
kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi
4. Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal.
5. Retrograde Cystography : pemeriksaan radiografi pada system urinaria
(khusus memeriksa kandung kemih dan uretra) dengan menggunakan
media kontras yang dimasukkan melalui uretra.
6. Retrograde Phyelography : pemeriksaan radiografi system urinaria
dengan memasukkan media kontras dengan kateter berlawanan dengan
system urinaria.
7. Retrogade Uretrography : pemeriksaan radiografi uretra (biasa dilakukan
pada laki-laki) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan
melalui uretra distal.
NAMA JENIS PEMERIKSAAN KETERA
NO ORGAN NGAN
3 Lain - Lain 1. Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan
Bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikkan pada trakea.
2. Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto
thorax.
3. CAT : Computed Axial Tomography
4. Caudography : pemeriksaan radiografi dari Caudo Equine dan serabut saraf
Lumbal dan Sacral dengan memasukkan bahan kontras.
5. Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk
wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi)
6. Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan
jantung (menggunakan media kontras +)
7. DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari
detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke computer
8. Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan
media kontras +)
9. ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan Jantung
10. Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin.
11. Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakkan luka bekas
operasi dengan memasukkan media kontras pada hollow organ (GI, bladder)
12. Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang
diperoleh dari foto rontgen.
13. Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae.
14. Macroradiography : teknik memperbesar bayangan radiograph.
15. MCU : Micturating Cisto Uretrografi atau pemeriksaan radiografi untuk
menilai lower urinary tract.
NAMA JENIS PEMERIKSAAN KET
ORGAN
3 Lain - Lain 1. MRI : Magnetic Resonance Imaging atau pemeriksaan berbagai organ tubuh dengan
pemanfaatan kekuatan magnet untuk pencitraan.
2. MSCT : Multi Slice Computed Tomography
3. Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan saraf pusat (CNS) pada canalis
vertebralis dengan menggunakan media kontras.
4. Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk pharinx sampai Oesophagus (dengan
media kontras).
5. Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa
overlapping.
6. Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak.
7. Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis.
8. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive
(pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras.
9. Placentography : pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan
menggunakan bahan kontras, dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan.
10. Sialography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelenjar ludah dan salurannya
(menggunakan media kontras).
11. SPN foto : Foto Sinus Para Nasal
12. Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang
menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya.
13. USG (Ultrasonography) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan
imaging tanpa menggunakan radiassi, tidak menimbukan rasa sakit (non traumatic), tidak
menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta
peralatannya lebih mudah.
14. Vaginography : pemeriksaan radiografi pada vagina (menggunakan media kontras +)
dll
Proteksi Radiasi
Proteksi Radiasi
Fisika Kesehatan Identik
Keselamatan Radiasi

"Cabang ilmu pengetahuan tentang


perlindungan terhadap seseorang atau
sekelompok orang terhadap kemungkinan
diperolehnya efek samping dari
pemanfaatan/penggunaan radiasi pengion".
i
Proteksi Radiasi

DIAGNOSA
PENYAKIT
PASIEN

RADIASI
Efek biologi radiasi
• Somatik:  orang yg terkena radiasi;
• Genetik:  keturunan orang yg terkena radiasi;
• Teratogenik: Cacat bawaan / kematian karena janin terkena
radiasi;
• Stokastik: Peluang terjadi sebanding dengan dosis yang
diterima tanpa ada ambang batas. Ada waktu tenggang
sebelum gejala nampak. Contoh: kanker dan leukimia.;
• Non-stokastik: Keparahan akibat radiasi bergantung dosis yg
diterima; ada ambang batas. Gejala segera nampak.
Contoh: Luka bakar, mual, pusing, sterilitas.
Prinsip: ALARA (as low as reasonably achieveable),
Radiasi diberikan serendah mungkin yang dapat
diterima akal sehat dan memiliki alasan , yaitu:
• Justifikasi: Manfaat lebih besar dari risiko;
• Limitasi: Pemanfaatan radiasi dibatasi daerah kerja
dan besar dosisnya;
• Optimasi: Penggunaan dosis yg optimal.
Alat Proteksi Radiasi
Apron, Neck &Gonad Shield
Alat Proteksi Radiasi (google Pb)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai