Modalitas Radiologi
● Radiografi Konvensional (Sinar X)
o Merupakan modalitas yang paling sering digunakan dalam praktek sehari-hari
o Prinsip radiografi mirip dengan fotografi pada umumnya. Yang membedakan adalah
penggunaan sinar X yang bisa menembus materi.
o Sumber radiasi diletakkan di depan objek, lalu sinar di’tembakkan’ hingga menembus
objek. Proyeksi dari pancaran sinar ini akan muncul di layar.
o Prinsip: sinar X akan menghitamkan layar/film.
▪ Semakin tebal/semakin berat densitas benda yang ditembus oleh sinar X, maka
energi sinar X semakin banyak yang terpake (jadi energinya semakin lemah gitu).
Sehingga, warna yang ditimbulkan nantinya gak hitam 100%, tapi abu-abu,
bahkan putih kalo densitasnya tinggi, contohnya kayak pada tulang
● Fluoroskopi
o Dengan fluoroskopi, kita bisa melihat gambaran sinematografi / videografi dari sinar X-
Ray
o Menggunakan mesin sinar X yang lebih besar lagi dari radiografi konvensional
o Contohnya: angiografi (melihat pembuluh darah) dan myelografi (melihat kanalis spinalis,
yaitu tulang dan medulla spinalisnya).
● Ultrasonografi (USG)
o Tidak menggunakan radiasi untuk visualisasi bagian dalam tubuh, tapi menggunakan
gelombang suara relatif lebih aman buat tubuh
o Prinsip: gelombang suara akan dipantulkan oleh organ dan divisualisasikan. Tapi,
gelombang suara tidak dapat menembus benda padat dan kompak seperti tulang
dapat disiasati kalo kita tau celah yang bisa digunakan untuk sumber suara, seperti di
bagian temporal.
o Biasanya USG ini digunakan ketika melakukan pemeriksaan pada anak-anak karena
sangat rentan terhadap radiasi pengion. Probe akan diletakkan di celah, misal di
fontanel posterior (Tentir 2015)
● Imaging plane
● Kedokteran nuklir menggunakan radiasi dari radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien
sehingga tubuh pasien menjadi radioaktifberpendardifoto
o Ex: Single photon emission computed tomography (SPECT), Positron emission
tomography (PET).
o
Anatomi Dasar – Radiologi
Permukaan inferior otak
Bisa dilihat ya girus2nya. GUE BINGUNG MAU JELASIN APA DI SINI, INI RADIOLOGI
APA KULIAH BU DESWATY?
Girus rectus (rectus itu artinya lurus, kalau dilihat dari bawah kan ada girus yang lurus gitu). Girus
orbital karena di area orbital. Udah lah, nggak perlu ditulisin fungsinya. Yang penting kita bisa
lihat adanya girus2 di atas kalau dari permukaan inferior. Jembatan keledai: GROGI ITU OTENG
PARAH UNCH. (GR: girus rectus; OGI: orbital girus/girus orbital; ITU: inferior temporal girus;
OTENG: oksipito temporal girus; PARAH: parahippokampus; UNCH: unkus)
Permukaan superior otak
Kalau superior kayak begini. Jembatan keledai: GAK ADA. Susah
Dilihat dari lateral
Dilihat aja bagian2nya. Udah, seneng belajar anat lagi?
Dilihat dari medial potongan sagittal
Udah.
Ini dilihat dari bagian2 secara fungsinya
Sebenarnya secara klinis ini yang lebih penting ya.
Potongan Aksial CT Scan
Setinggi tentorial
A: fakx cerebri
B: lobus frontal
C: cornu anterior ventrikel lateral
D: ventrikel ke tiga
E: sisterna quadrigemina
F: serebelum
Setinggi ventrikel ke tiga
A: cornu anterior ventrikel lateral
B: nukleus kaudatus
C: anterior kapsula interna
D: globus pallidus dan putamen
E: posterior kapsula interna
F: ventrikel ke tiga
G: sisterna quadrigemina
H: vermis serebelum
I: lobus oksipital
- Trauma
- Ruptur aneurisma
- Hipertensi
- Hemorrhagic transformation of ischemic infarction (esp. venous)
o Transformasi hemoragik merupakan komplikasi tersering stroke iskemik akut yang
terjadi setelah pemberian terapi trombolitik. Faktor predictor lain terjadinya HT
(hemorrhagic transformation) meliputi infark massif serebral, area infark terutama
grey matter, fibrilasi atrial dan embolisme serebral, hiperglikemi, hitung platelet
rendah, dsb. HT bisa dideteksi dengan CT dan MRI.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4200641/)
- Infark vena
- Tumor
- Malformasi vascular
- Infeksi angioinvasif
- Angiopathy amyloid
Pada 85% kasus perdarahan subdural orang dewasa terjadi satu sisi/unilateral
sedangkan pada bayi sekitar 75-85% kasus merupakan tipe bilateral. Dikatakan bahwa
CT scan cukup untuk menunjang penegakan diagnosis pada pasien perdarahan subdural.
Gambaran hematoma subdural akut pada CT yakni tampak pola kresentik homogen
hiperdens yang menyebar difus pada hemisfer yang terdampak.
Level hematokrit terbentuk karena perdarahan sudah berlangsung lama dan ketika pasien
telentang, elemen sel darah yang memiliki berat jenis lebih berat akan tertarik akibat gaya
gravitasi membentuk fluid level (warna putih). Gambaran yang nampak pada pemeriksaan
dengan CT atau MRI seperti ini disebut fluid-fluid level atau blood-fluid level, level sedimentasi,
atau efek hematokrit. Pada perdarahan intracranial, gambaran ini menunjukkan adanya
gangguan koagulasi darah (koagulopati) atau pasien yang sudah menerima terapi anti koagulasi.
Penyebab lain seperti tumor dan malformasi arteriovenous juga dapat memberi gambaran fluid-
fluid level pada perdarahan akut.