Anda di halaman 1dari 18

TENTIR RADIOLOGI

Overview Radiologi dan Neuroradiologi


● Radiologi: cabang ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi dan bentuk energi lainnya untuk
memperoleh informasi visual (medical imaging) yang membantu diagnosis dan terapi
(intervensi)
o Sesungguhnya, semua benda itu memancarkan radiasi guys, seperti matahari, gadget,
bahkan tubuh kita sendiri. Tapi, radiasi yang digunakan sebagai modalitas radiologi adalah
radiasi pengion radiasi yang begitu mengenai suatu materi akan menyebabkan ionisasi
suatu atom. Pengunaan radiasi pengion ini berpotensi menimbulkan efek samping buat
tubuh kita. Contohnya itu sinar X, sinar gamma, dan sinar UV
● Neuroradiologi: cabang ilmu radiologi yang mengkhususkan pada kelainan di otak, tulang
belakang, serta organ kepala dan leher.

Modalitas Radiologi
● Radiografi Konvensional (Sinar X)
o Merupakan modalitas yang paling sering digunakan dalam praktek sehari-hari
o Prinsip radiografi mirip dengan fotografi pada umumnya. Yang membedakan adalah
penggunaan sinar X yang bisa menembus materi.
o Sumber radiasi diletakkan di depan objek, lalu sinar di’tembakkan’ hingga menembus
objek. Proyeksi dari pancaran sinar ini akan muncul di layar.
o Prinsip: sinar X akan menghitamkan layar/film.
▪ Semakin tebal/semakin berat densitas benda yang ditembus oleh sinar X, maka
energi sinar X semakin banyak yang terpake (jadi energinya semakin lemah gitu).
Sehingga, warna yang ditimbulkan nantinya gak hitam 100%, tapi abu-abu,
bahkan putih kalo densitasnya tinggi, contohnya kayak pada tulang
● Fluoroskopi
o Dengan fluoroskopi, kita bisa melihat gambaran sinematografi / videografi dari sinar X-
Ray
o Menggunakan mesin sinar X yang lebih besar lagi dari radiografi konvensional
o Contohnya: angiografi (melihat pembuluh darah) dan myelografi (melihat kanalis spinalis,
yaitu tulang dan medulla spinalisnya).
● Ultrasonografi (USG)
o Tidak menggunakan radiasi untuk visualisasi bagian dalam tubuh, tapi menggunakan
gelombang suara relatif lebih aman buat tubuh
o Prinsip: gelombang suara akan dipantulkan oleh organ dan divisualisasikan. Tapi,
gelombang suara tidak dapat menembus benda padat dan kompak seperti tulang
dapat disiasati kalo kita tau celah yang bisa digunakan untuk sumber suara, seperti di
bagian temporal.
o Biasanya USG ini digunakan ketika melakukan pemeriksaan pada anak-anak karena
sangat rentan terhadap radiasi pengion. Probe akan diletakkan di celah, misal di
fontanel posterior (Tentir 2015)

● Computed Tomography (CT) / Computed Axial Tomography (CAT) Scan


o Menggunakan sinar X untuk membentuk gambar berupa irisan yang berbentuk axial
▪ Saat ini, tidak hanya bentuk axial saja, tapi udah bisa bentuk lain seperti
spiral/helical
o Sinar X yang dipancarkan oleh X-Ray tube akan berputar mengelilingi pasien yang masuk
ke dalam gantry, sehingga bisa terbentuk gambar yang banyak. Lalu, gambar tersebut
dipadukan ke komputer menjadi bentuk irisan pemeriksaan lebih menyeluruh,
sehingga membutuhkan radiasi sinar X yang jauh lebih besar
o Pada helical CT scan, irisan yang terbentuk dapat direkonstruksi menjadi bentuk tubuh 3
dimensi.
o Keunggulan lain dari CT scan adalah kita bisa nentuin sendiri struktur yang mau kita liat,
dengan mengetahui densitas dari struktur yang mau kita liat. Misal, kita bisa hanya
memfokuskan buat liat jaringan lunak aja, atau cuma mau liat tulangnya aja. Kalo kita
cuma mau liat jaringan lunak, maka tulang bakal keliatan putih2 doang, tanpa detail dari
tulang tsb. Sebaliknya, kalo kita fokus liat tulang, maka jaringan lunaknya jadi item aja dan
ga keliatan detailnya dgn jelas (selengkapnya liat gambar yah). Ukuran densitas suatu
jaringan/struktur ditentukan dengan Hounsfield Unit (HU).

● Magnetic Resonance Imaging (MRI)


o Menggunakan medan magnet kuat untuk memvisualisasi struktur tubuh
o Prinsip: menarik atom di tubuh kita yang memancarkan medan magnet tubuh dengan
medan magnet yang jauh lebih kuat (yaitu medan magnet MRI). Di kondisi ini, belum
dapat dilakukan visualisasi jaringan tubuh, karena atom2 pada kekumpul semua. Lalu,
mesin akan membuat radiofrekuensi yang akan membubarkan atom2 tsb. Saat
radiofrekuensi dimatikan, atom berebutan untuk kembali ke tempat semula 🡪 di saat
inilah dilakukan visualisasi
▪ Nice to know: kalo tubuh kita punya magnet, kenapa kita gak bisa menarik benda2
feromagnetik ya? Karena medan magnet tubuh tersebar sangat acak, dan juga
bersifat saling meniadakan
o Keuntungan MRI: resolusi lebih tajam daripada CT Scan, terutama untuk jaringan lunak
(termasuk vaskularisasi, adanya perdarahan, dll) . Selain itu, kecanggihan MRI lainnya
adalah bisa mendeteksi struktur seperti jaras persarafan (misal, jaras dari mata ke otak).
o Kelemahan: waktu yang lama (kurang lebih 30 menit)
o Functional MRI (fMRI) digunakan untuk melihat aktivitas otak secara real-time sambil
pasien melakukan suatu tindakan, sehingga kita bisa langsung tau lokasi kerusakannya
dimana.
▪ Misal: instruksikan pasien untuk menggerakkan tangan/kaki kananperhatikan
area otak sebelah kiri
o Tujuan: mengetahui fungsi otak (masih baik atau tidak)
o Fungsi otak dapat diketahui dari warna yang ditampilkan. Warna merah (terang)
menggambarkan bahwa fungsi otak baik. Warna biru (gelap) menunjukkan bahwa fungsi
otak terganggu.

● Imaging plane

Transversal Sagittal Coronal

● Kedokteran nuklir menggunakan radiasi dari radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien
sehingga tubuh pasien menjadi radioaktifberpendardifoto
o Ex: Single photon emission computed tomography (SPECT), Positron emission
tomography (PET).

o
Anatomi Dasar – Radiologi
 Permukaan inferior otak

Bisa dilihat ya girus2nya. GUE BINGUNG MAU JELASIN APA DI SINI, INI RADIOLOGI
APA KULIAH BU DESWATY?
Girus rectus (rectus itu artinya lurus, kalau dilihat dari bawah kan ada girus yang lurus gitu). Girus
orbital karena di area orbital. Udah lah, nggak perlu ditulisin fungsinya. Yang penting kita bisa
lihat adanya girus2 di atas kalau dari permukaan inferior. Jembatan keledai: GROGI ITU OTENG
PARAH UNCH. (GR: girus rectus; OGI: orbital girus/girus orbital; ITU: inferior temporal girus;
OTENG: oksipito temporal girus; PARAH: parahippokampus; UNCH: unkus)
 Permukaan superior otak
Kalau superior kayak begini. Jembatan keledai: GAK ADA. Susah
 Dilihat dari lateral
Dilihat aja bagian2nya. Udah, seneng belajar anat lagi?
 Dilihat dari medial potongan sagittal
Udah.
 Ini dilihat dari bagian2 secara fungsinya
Sebenarnya secara klinis ini yang lebih penting ya.
Potongan Aksial CT Scan

Setinggi ventrikel ke empat


 A: lobus frontal
 B: os frontal, bagian superior dari orbita
 C: Sellae dorsal
 D: arteri basilaris
 E: lobus temporal
 F: sel udara mastoid
 G: hemisfer serebelum

Setinggi tentorial
 A: fakx cerebri
 B: lobus frontal
 C: cornu anterior ventrikel lateral
 D: ventrikel ke tiga
 E: sisterna quadrigemina
 F: serebelum
Setinggi ventrikel ke tiga
 A: cornu anterior ventrikel lateral
 B: nukleus kaudatus
 C: anterior kapsula interna
 D: globus pallidus dan putamen
 E: posterior kapsula interna
 F: ventrikel ke tiga
 G: sisterna quadrigemina
 H: vermis serebelum
 I: lobus oksipital

Setinggi ventrikel lateral


 A: genu corpus callosum
 B: cornu anterior ventrikel lateral
 C: kapsula interna
 D: thalamus
 E: kelenjar hipofisis
 F: pleksus koroideus
 G: sinus rectus
Di atas ventrikel
 A: falx cerebri
 B: lobus frontalis
 C: ventrikel lateral
 D: splenium corpus callosum
 E: lobus parietal
 F: lobus oksipital
 G: sinus sagitalis superior
.
Cerebral hemorrhage
Perdarahan serebral atau intracerebral haemorrhage merupakan ekstravasasi spontan darah
pada parenkim otak. Perdarahan serebral bisa diakibatkan karena

- Trauma
- Ruptur aneurisma
- Hipertensi
- Hemorrhagic transformation of ischemic infarction (esp. venous)
o Transformasi hemoragik merupakan komplikasi tersering stroke iskemik akut yang
terjadi setelah pemberian terapi trombolitik. Faktor predictor lain terjadinya HT
(hemorrhagic transformation) meliputi infark massif serebral, area infark terutama
grey matter, fibrilasi atrial dan embolisme serebral, hiperglikemi, hitung platelet
rendah, dsb. HT bisa dideteksi dengan CT dan MRI.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4200641/)
- Infark vena
- Tumor
- Malformasi vascular
- Infeksi angioinvasif
- Angiopathy amyloid

Jenis cerebral haemorrhage

1. Hematoma intraparenkim akut


Parenkim otak akan menunjukkan lesi putih saat dilakukan MRI terutama pada
awal perdarahan. Hal ini terjadi karena jumlah sel darah yang banyak sehingga komposisi
darah lebih padat dan menimbulkan gambaran yang lebih putih dari parenkim otak. Lama-
lama gambaran MRI akan berubah menjadi hitam ketika sel darah lisis. Nantinya,
perdarahan akan membentuk massa benjolan seperti tumor sehingga disebut massa
perdarahan.

2. Hemorrhagic melanoma metastases


Pada kondisi neoplasma malignant akan dihasilkan sel dengan jumlah sangat
banyak sehingga membuat suplai oksigen dan nutrisi berkurang. Hal ini menyebabkan
terjadinya angiogenesis dengan karakteristik pembuluh yang sangat tipis karena hanya
terdiri atas tunika intima & serosa (normalnya ada 3 lapis  tunika intima, media, dan
serosa). Oleh karena itu, vaskuler akan mudah ruptur karena rapuh.
Manifestasi melanoma malignant metastasis dapat berupa hemorrhagic brain
metastasis. Melanoma umumnya akan menunjukkan pola melanotic dimana produk darah
dan melanin menyebabkan hiperdensitas pada CT scan otak, intensitas hypersignal
(hiperintens) pada T1-weighted MRI, dan low signal intensity (hipointens) pada T2-
weighted MRI.
Referensi lain: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3829250/ atau
https://radiopaedia.org/articles/intracranial-metastatic-melanoma-2
3. Perdarahan subarachnoid akut (dan intraventrikel)
Ruang subarachnoid mengisi sisterna serta sulkus di otak. Apabila terjadi
perdarahan maka darah akan mengisi ruang subarachnoid tersebut. Keluhan pasien
biasanya sakit kepala hebat. Pembuluh darah yang ruptur mempengaruhi area sulkus
atau sisterna yang akan terisi darah.
Meskipun MRI dinilai lebih sensitif dalam pemeriksaan neuroimaging, namun CT
lebih sering digunakan karena availabilitas yang lebih luas. MRI dikatakan lebih sensitive
terhadap darah subarachnoid dan dapat memberikan visualisasi lebih baik dalam 12 jam
pertama dengan ciri hiperintens pada ruang subarachnoid on FLAIR. Namun,
kekurangan MRI yaitu availabilitas rendah (disbanding CT) dan memerlukan waktu lebih
lama. Sedangkan pada pemeriksaan dengan CT, banyaknya volume darah dan waktu
terjadinya perdarahan akan berpengaruh terhadap sensitivitas CT. Suspek diagnosis SAH
dilakukan apabila ditemukan hyperdense material yang mengisi ruang subarachnoid.
Umumnya muncul di sekitar sirkulus willisi (aneurisma berry) atau fisura sylvian. Berikut
adalah gambaran MRI SAH.
Referensi lengkapnya pada https://radiopaedia.org/articles/subarachnoid-
haemorrhage?lang=us
4. Hematoma subdural akut

Hematoma subdural merupakan perdarahan yang terjadi di atas lapisan arachnoid


dan dibawah duramater (mengikuti bagian dalam dura) karena adanya robekan vena
kortikal. Hal ini menyebabkan darah akan mengikuti struktur anatomi falx atau tentorium
dan tidak dibatasi sutura. Berdasarkan PPT, bentuk dari perdarahan subdural saat
dilakukan imaging yaitu kresentik. Untuk pemeriksaan radiologi pada kasus hematoma
subdural atau perdarahan subdural, dapat dibagi berdasarkan fase hiperakut, akut,
subakut, kronik, dan akut pada kronik. Namun, karena di PPT hanya acute subdural
hematoma maka hanya akan dibahas yang fase akut.

Pada 85% kasus perdarahan subdural orang dewasa terjadi satu sisi/unilateral
sedangkan pada bayi sekitar 75-85% kasus merupakan tipe bilateral. Dikatakan bahwa
CT scan cukup untuk menunjang penegakan diagnosis pada pasien perdarahan subdural.
Gambaran hematoma subdural akut pada CT yakni tampak pola kresentik homogen
hiperdens yang menyebar difus pada hemisfer yang terdampak.

Referensi lengkap: https://radiopaedia.org/articles/subdural-haemorrhage?lang=us


5. Hematoma epidural akut
Perdarahan epidural (antara duramater dan kranial) merupakan perdarahan yang
terjadi karena adanya fraktur pada tulang kranial sehingga menyebabkan ruptur,
seringnya pada, arteri meningea media (bisa juga robekan sinus) dan terjadi perdarahan
dengan bentuk agak membulat yang mendesak parenkim otak (kan gabisa mendesak
tulang tengkorak). Perdarahan epidural akan dibatasi oleh sutura, menyeberang falx atau
tentorium, serta mengikuti bagian luar dura (periosteum). Kalau diingat-ingat lagi,
perdarahan epidural akan menyebabkan lucid interval.
Gambaran epidural hematoma pada CT scan akan nampak biconvex atau
lentiform dekat tulang temporal dengan ciri hyperdense, heterogen, dan sharply
demarcated. Gambaran EDH akut pada MRI akan terlihat isointense pada T1 dan hipo-
hingga hyperintense pada T2.
Referensi lengkap ada di https://radiopaedia.org/articles/extradural-
haemorrhage?lang=us

6. Mixed acute/chronic subdural hematoma


Bentuk otak sudah berantakan karena perdarahan hebat. Terdapat gambaran
hitam dan putih yang menunjukkan multi fase. Ada yang sifatnya akut dan kronik sehingga
densitasnya pun akan berbeda satu sama lain.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3047849/
Hematocrite level

Level hematokrit terbentuk karena perdarahan sudah berlangsung lama dan ketika pasien
telentang, elemen sel darah yang memiliki berat jenis lebih berat akan tertarik akibat gaya
gravitasi membentuk fluid level (warna putih). Gambaran yang nampak pada pemeriksaan
dengan CT atau MRI seperti ini disebut fluid-fluid level atau blood-fluid level, level sedimentasi,
atau efek hematokrit. Pada perdarahan intracranial, gambaran ini menunjukkan adanya
gangguan koagulasi darah (koagulopati) atau pasien yang sudah menerima terapi anti koagulasi.
Penyebab lain seperti tumor dan malformasi arteriovenous juga dapat memberi gambaran fluid-
fluid level pada perdarahan akut.

MRI pada Perdarahan/Hemorrhage


Gambaran MR pada pasien hematoma akan menunjukkan pola berbeda tergantung tipe
imagingnya. Bahkan, Hb yang berubah dapat diketahui lewat MRI sehingga perdarahan pun
dapat diperkirakan sudah terjadi berapa lama.

Rangkuman neuroimaging pada perdarahan intraserebral (ICH) (bisa diliat dari


https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/STROKEAHA.113.003701)

Anda mungkin juga menyukai