Pendahuluan
Pemeriksaan KUB IVU merupakan pemeriksaan penunjang radiologis yang
masih cukup baik untuk menilai traktus urinarius hingga saat ini. Pemeriksaan
KUB IVU dikhususkan untuk menilai traktus urinarius sehingga diperlukan
persiapan khusus pula sebelum dilakukan ekspose rontgen. KUB IVU dilakukan
dengan melakukan ekspose rontgen serial untuk menilai keseluruhan traktus
urinarius dari kalik ginjal hingga buli. Pemahaman mengenai anatomi maupun
fisiologi organ urinarius sangat diperlukan sebagai dasar dalam interpretasi KUB
IVU.
Terminologi
BNO : Blaas Neir Oversicht (Bahasa Belanda) untuk memperhatikan ginjal
(Nier) hingga buli (Blaas)
IVP : Intra Venous Pyelography (Bahasa Inggris) melihat gambaran pielum
dengan kontras intravena
Saat ini istilah yang sering dipakai adalah KUB IVU
KUB : Kidney Ureter Bladder (Bahasa Inggris)
IVU : Intra Venous Urography (Bahasa Inggris)
Dengan pertimbangan supaya tidak ada campuran bahasa pada istilah diatas
dan yang dinilai pada foto tidak hanya pielum namun juga ureter sampai buli.
KUB merupakan foto polos, sebelum dilakukan pemberian kontras, sehingga
merupakan foto standar untuk komparasi hasil IVU. IVU merupakan foto dengan
kontras intravena, merupakan foto untuk konfirmasi penilaian anatomi, obstruksi,
dan fungsi traktus urinarius yang mungkin belum didapatkan dari KUB. Jadi untuk
interpretasi KUB IVU yang lengkap, kecuali kondisi tertentu, tidak dianjurkan
untuk melakukan IVU tanpa KUB, KUB dan IVU tidak dalam serial waktu
pemeriksaan yang benar, maupun KUB dan IVU dilakukan dengan ekspose pada
mesin rontgen yang berbeda sehingga kekuatan ekspose (kV, mA) berbeda, yang
akan mempersulit interpretasi. Walaupun KUB merupakan foto polos, namun
perlu diketahui bahwa KUB untuk menilai traktus urinarius, sehingga perlu
diketahui perbedaannya dengan foto polos abdomen yaitu :
-
Sentrasi. Pada KUB : Batas atas merupakan batas atas ginjal kiri yaitu
proc. Xyphoideus, batas bawah merupakan batas bawah buli saat kosong
yaitu batas inferior symphisis pubis. Sedangkan pada foto polos abdomen
batas bawah pada batas superior symphisis pubis, karena rongga intra
abdomen tidak melewati symphisis pubis.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk menilai :
-
Anatomi
Obstruksi
Fungsi
Indikasi
-
Nyeri kolik. Adalah nyeri tajam dengan intensitas berat,hilang timbul, yang
diakibatkan oleh obstruksi organ berongga. Pada nyeri kolik akan
dikeluarkan adrenalin, sehingga akan ditandai dengan berdebar-debar,
keringat dingin, mual sampai muntah. Pada pengukuran intensitas nyeri
dengan Visual Analog Scale (VAS), maka termasuk dalam nilai 10
(maksimal)
Hematuria. Adalah pengeluaran darah di dalam urin, bisa bersifat
mikroskopik hematuria (pemeriksaan analisis urin : sedimen eritrosit lebih
dari 10, tanpa disertai perubahan warna urin dengan mata telanjang),
makroskopik hematuria (perubahan warna urin dengan intensitas warna
urin lebih dominan), dan gross hematuria (perubahan warna urin dengan
intensitas warna darah lebih dominan, bahkan disertai keluarnya bekuan
darah). Painless intermitten gross hematuria, merupakan gejala khas pada
tumor urotelial traktus urinarius
Nyeri pinggang persisten. Adalah nyeri dengan intensitas ringan sampai
sedang pada area flank (batas atas : costa 12, batas bawah : crista iliaca,
batas medial : linea midscapula, batas lateral : linea midaxilla), hilang
timbul, menjalar sesuai dermatom obstruksi dan hilangnya nyeri sangat
tergantung pada pemberian obat. Artinya dengan analgetik maka nyeri
akan teratasi akan akan muncul kembali bila analgetik dihentikan.
Kencing disertai keluar batu. Bila keluhan ini disertai dengan gejala
obstruksi (nyeri kolik, nyeri pinggang, retensi urin),maka kondisi ini sangat
memungkinkan pasien menderita penyakit batu saluran kencing.
Riwayat menderita batu saluran kencing dengan berbagai tindakan dan
penanganannya. Bila keluhan ini disertai dengan gejala obstruksi (nyeri
kolik, nyeri pinggang, retensi urin),maka kondisi ini sangat memungkinkan
pasien menderita penyakit batu saluran kencing. Perlu diketahui bahwa
resiko munculnya batu saluran kencing pada pasien yang pernah
menderita adalah 20 % untuk seumur hidup dengan pencegahan
Syarat Pemeriksaan
-
Kreatinin < 2,0 mg/dl. Perlu diketahui bahwa kontras bersifat radioopak,
diekskresikan oleh ginjal dan akhirnya mengisi lumen saluran kencing
Persiapan
-
Interpretasi
-
ginjal. Bandingkan bayangan ginjal pada foto ini dengan KUB, gambaran
sekresi kontras yang terjadi dalam parenkim ginjal menyebabkan
gambaran ginjal pada foto ini lebih jelas dibandingkan pada KUB. Fungsi
ekskresi dapat dilihat dengan munculnya kontras pada sistem
pelviokalises. Kadang-kadang pada foto dengan persiapan yang kurang
baik, maka gambaran sekresi kontras kurang jelas dan hanya nampak
gambaran ekskresi. Bila ekskresi kontras sudah nampak, bisa dipastikan
bahwa fungsi sekresi ginjal baik, walaupun gambaran parenkim ginjal
karena sekresi kontras pada foto ini tidak jelas. Bila ekskresi kontras pada
foto ini tidak nampak, dan baru nampak pada foto IVU menit-menit
berikutnya maka bisa diinterpretasikan bahwa fungsi ginjal terlambat
(delayed renal function). Kadang-kadang pada traktus urinarius atas tanpa
obstruksi bisa terjadi kontras pada sistem pelviokalises tidak nampak
karena kontras langsung turun ke distal. Untuk menghindari hal ini bisa
dilakukan artificial ureteral obstruction, yaitu dengan memasang bola
tenis pada dinding abdomen pararectal kanan kiri setinggi crista iliaca dan
ditekan dengan menggunakan elastic verband melingkari perut, dan
dipasang hingga IVU menit 10. Dengan manipulasi ini, maka segala
kelainan anatomi karena obstruksi (misalnya pelvicaliectasis/hidronefrosis,
ureterectasis/hidroureter) tidak boleh disimpulkan pada foto ini hingga IVU
menit 10.
IVU menit 10 (tomogram) : Pada foto ini, hanya untuk menilai gambaran
batas ginjal. Foto ini dibuat dengan eksposure pesawat Rontgen yang
digerakkan mengikuti gerakan nafas pasien, sehingga foto yang tercetak
nampak sedikit kabur, dengan tujuan menghilangkan semua bayangan
pengganggu (misalnya udara usus) yang mempersulit untuk melihat
gambaran batas ginjal. Seperti penjelasan diatas, segala kelainan anatomi
lumen traktus urinarius belum bisa disimpulkan pada foto ini bila masih
dilakukan artificial ureteral obstruction.
IVU menit 15, 30, 45, 60 : Pada foto-foto ini, dinilai perjalanan kontras
dari sistem pelviokalises ke distal. Deskripsikan apakah perjalanan kontras
sudah mencapai ureter atau bahkan sudah mencapai vesika urinaria.
Deskripsikan juga adanya perubahan anatomi akibat obstruksi, misalnya
pelviocalyectasis / hydronephrosis beserta derajatnya, ureterectasis /
hydroureter, atau contrast extravasation. Derajat hidronefrosis :
o Derajat I (blunting ), tekanan intra pelviokalises meningkat akibat
obstruksi sehingga menyebabkan penumpulan sudut antara piramis
dan sekat antar kalik.
o Derajat II (flattening ), tekanan intra pelviokalises meningkat dan
mendesak piramis yang menonjol dalam lumen kalik sehingga
piramis ginjal menjadi datar.
o Derajat III (clubbing), tekanan intra pelviokalises makin meningkat
dan mendesak piramis yang datar sehingga piramis ginjal menjadi
cekung.
o Derajat IV (balloning), tekanan intra pelvio kalises makin meningkat
dan pendesakan tidak hanya terjadi pada piramis kalik namun
sampai mendesak sekat antar kalik sehingga gambaran sekat antar
Hidronefrosis Hiperekhoik
kateter
Prostat
Balon
Kontur ginjal
Psoas line
Bayangan radioopak
Kontur buli
KUB : Identitas foto nama pasien Untung Sugiyarto, pemeriksaan pada tanggal
17 September 2012, jam 8.17, foto diperkecil dengan konstanta 60%. Tampak
foto layak dinilai, persiapan cukup, sentrasi baik. Tampak bayangan gambaran
kontur ginjal kiri, kontur buli, dan psoas line. Kontur ginjal kanan sulit dinilai
karena tertutup oleh udara usus. Tampak gambaran tulang intak, alignment baik,
tidak tampak gambaran patologis pada tulang. Tampak gambaran radioopak
kesan batu, setinggi paravertebra lumbal (PVL) 2 3 kiri ukuran ... mm x ... mm,
dan pada cavum pelvis minor ukuran ... mm x ... mm
Ukuran tidak bisa ditentukan karena foto diperkecil dan tidak disertakan garis
skala pada KUB, pada pasien ini ukuran garis skala dibuat pada foto menit-60
dan post miksi, namun pada foto tersebut ukuran bayangan radioopak yang
tampak pada KUB tertutup kontras sehingga tidak bisa diukur. Pengukuran dapat
dilakukan dengan mengukur gambaran radioopak dengan menggunakan mistar
dan angka yang didapat dikonversi dengan faktor pengecilan gambar yang
tampa pada identitas foto (pada foto ini menggunakan konstanta pengecilan
gambar 60 %)
Kontur ginjal
Sistem pelviokalises
IVU menit-5 (Nefrogram) : Tampak kontur ginjal kanan dan kiri lebih jelas,
tampak gambaran kontras telah mengisi sistem pelviokalises ginjal kanan dan
kiri (pada pasien ini tidak dilakukan artificial ureteral obstruction).
Kalik superior
Kalik media
Kalik inferior
Ureter
Buli
Indentasi
IVU menit-15 : Tampak gambaran kontras sudah mengisi ureter kiri hingga ke
buli, tidak tampak gambaran pelebaran ureter kiri. Belum tampak gambaran
kontras mengisi ureter kanan. Tampak gambaran filling defek kesan batu yang
terlumuri kontras dengan pendesakan piramis pada kalik inferior ginjal kiri.
Tampak gambaran pendataran piramis ginjal kanan. Tampak gambaran indentasi
dari dinding inferior buli kesan balon kateter. Gambaran batu pada cavum pelvis
minor tidak tampak, kesan tertutup kontras dalam buli
Ureter proximal
Ureter media
Ureter distal
IVU menit-30 : Tampak gambaran kontras sudah mengisi ureter proximal kanan,
kontras belum tampak mengisi ureter media hingga ureter distal kanan.
Ureter media
Perhentian kontras
Buli
IVU Post Evakuasi : Tampak sisa kontras minimal pada buli, ureter kanan dan
ureter kiri. Tidak tampak sisa kontras pada ureter proximal dan ureter media
kanan.
Kesan :
-
Caliectasis inferior gr II ginjal kiri e.c batu kalik inferior ginjal kiri.
Batu buli
Hidronefrosis gr II ginjal kanan e.c susp stenosis parsial ureter media
kanan
Fungsi sekresi dan ekskresi kedua ginjal baik