Teknik radiografi OMD adalah teknik pemeriksaan secara radiologi saluran pencernaan terdiri
dari organ oesofagus, maag dan duodenum menggunakan media kontras barium sulfat/barium
meal, kemudian diamati dengan fluoroskopi
Kriteria radiograf :
- Struktur : Oesophagus terisi barium
- Posisi : Tidak ada rotasi dari pasien (Sternoclavicular joint simetris )
- Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : pasien tidur miring diatas meja pemeriksaan.
Posisi Obyek : True lateral ditunjukan dari superposisi kosta Posterior. Bahu
pasien tidak superposisi dengan oesophagus. Oesophagus terisi media kontras.
CR : vertikal kaset.
CP : pada MSP, 2,5 cm inferior angulus sternum (T 5-6 ) / 7,5 cm inferior
jugular notch
FFD : 100 cm
Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium. Pasien menelan 2/3
sendok barium kental kemudian diekspose
Gambar :
Gambar :
Kriteria radiograf :
Oesophagus terisi bariumterlihat diantara C.Vertebral dan jantung.
Kriteria radiograf : Oesophagus terisi barium terlihat diantara sekitar hilus paru
dan Columna Vertebra.
2. Maag Duodenum
Proyeksi AP
Posisi Pasien : supine
Posisi Obyek : MSP pada mid line meja, pastikan tubuh tidak ada rotasi
CR : vertikal kaset.
CP : pada L1 ( diantara xypoid dan batas bawah costae )
- Stenik : L1
- Asthenic : 2 inchi di bawah L1
- Hiperstenic : 1 inchi di atas L1
FFD : 100 cm
Eksposi : ekspirasi dan tahan nafas.
Gambar :
Kriteria Gambar :
- Struktur ditampakkan : lambung dan duodenum, diafragma dan paru-
paru bagian bawah
- Tampak bagian – bagian dari lambung bebas superposisi
- Dapat menampakkan daerah yang mempunyai indikasi / kelainan
- Tidak tampak kekaburan dan pergerakan.
Proyeksi PA
Posisi Pasien : supine atau prone diatas meja pemeriksaan.
Posisi Obyek : MSP pada pertengahan kaset / meja.
CR : vertikal kaset.
CP : Pada pylorus dan bulbus duodeni.
- Stenik : 1-2 inchi dibawah L2 menuju lateral batas costae dan 1 inchi kekiri
dari C. Vertebrae
- Astenic : 2 inchi dibawah L2
- Hiperstenic : 2 Inchi diatas level duodenum
FFD : 100 cm.
Eksposi : ekspirasi dan tahan nafas.
Gambar :
Gambar 2.12. Proyeksi PA Maag Duodenum
Kriteria Gambar :
Struktur yang tampak daerah lambung dan duodenum
- Body dan pylorus tercover
- Struktur gambar dapat menampakkan jaringan dari lambung dan
duodenum
- Tampak struktur anatomis sesuai dengan kelainan dan patologi yang ada
Kriteria Gambar :
- Struktur ditampakkan : daerah lambung dan lengkung duodenum
membentuk huruf C
- Tampak bagian – bagian dari lambung bebas superposisi
- Dapat menampakkan daerah yang mempunyai indikasi / kelainan
- Tidak tampak kekaburan dan pergerakan.
Kriteria Gambar :
- Struktur yang tampak daerah lambung dan duodenum, bulbus duodenum
tanpa superposisi dengan pylorus
- Fundud tampak tertempeli BaSO4
- Pada double kontras tampak batas body dan pylorus dengan batas udara
- Tidak ada pergerakan dan kekaburan gambaran lambung dan duodenum
Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : pasien miring arah kanan, atur kaki dan dan tangan mengikuti
kemiringan pasien.
Posisi Obyek : bahu dan daerah costae dalam posisi lateral, batas atas xyphoid,
batas bawah crista iliaka
CR : vertikal kaset.
CP : bulbus duodenum pada L1
- Stenik : 1-1,5 ke depan dari mid coronal plane
- Astenic : 2 inchi dibawah L1
- Hiperstenic : 2 Inchi diatas L1
FFD : 100 cm
Eksposi : ekspirasi dan tahan nafas
Gambar :
Proyeksi PA Axial
Posisi Pasien : Prone diatas meja pemeriksaan.
Posisi Obyek : MSP pada pertengahan kaset / meja.
CR : 35°-45° caudal.
CP : Pada pylorus dan bulbus duodeni.
- Stenik : 1-2 inchi dibawah L2 menuju lateral batas costae dan 1 inchi kekiri dari
C. Vertebrae
- Astenic : 2 inchi dibawah L2
- Hiperstenic : 2 Inchi diatas level duodenum
FFD : 100 cm.
Eksposi : ekspirasi dan tahan nafas.
Gambar :
35°-45°
Kriteria Gambar :
Struktur yang tampak daerah lambung dan duodenum
- Body dan pylorus tercover
- Struktur gambar dapat menampakkan jaringan dari lambung dan
duodenum