OLEH
SITI AKBARI PANDANINGRUM
FISTULOGRAFI
ADALAH SUATU PEMERIKSAAN RADIOLOGI
DENGAN CARA MEMASUKKAN MEDIA
KONTRAS MELALUI LUBANG FISTULA,
KEMUDIAN DILAKUKAN PEMOTRETAN
DENGAN SINAR – X.
2. LETAK MENENGAH
Anal agenesis tanpa fistula
Anal agenesis dg fistula rektouretra pd laki-laki
TIGA KELOMPOK BESAR
KELAINAN PD ANUS & REKTUM
Anal agenesis dengan fistula rektovestibulum
pada wanita.
Anal agenesis dengan fistula rektovaginalis
pada wanita
Anorektal stenosis.
3. LETAK TINGGI
Anorektal agenesis tanpa fistula
Anorektal agenesis dg fistula rektovesika
Anorektal agenesis dg fistula rektourethra pada
laki – laki.
Anorektal agenesis dg fistula rektovagina pada
wanita
Anorektal agenesis dg fistula rektokloaka pd
wanita.
Atresia rektum
ATRESIA - ANI
1. Merupakan kelainan bawaan yang dapat dijumpai
pada bayi baru lahir, yaitu tidak adanya lubang anus
atau anus terletak tidak pada tempatnya.
2. Kelainan ini terjadi karena perkembangannya tidak
sempurna dari anus.
3. Sebagian besar dari bayi yang menderita atresia ani
akan berkembang menjadi beberapa tipe hubungan
yang tidak normal yang disebut fistula yaitu antara
saluran anus dengan salah satu dari uretra,
perineum, k.kemih pada laki-laki atau vagina pada
wanita.
4. Ada 2 jenis atresia ani yaitu Atresia ani letak tinggi &
atresia rendah
ATRESIA - ANI
5. Untuk menentukan tipe atresia ani dan
letaknya secara pasti, pemeriksaan
dengan menggunakan sinar – x dilakukan
dengan memasukkan media kontras
positif melalui injeksi ke dalam lubang
fistula.
FISTULA
Pemeriksaan dari fistula tergantung dari
lokasinya, dapat di diagnosa dengan
beberapa pemeriksaan diagnostik, seperti
colonoscopi, endoscopi maupun
fistulografi
TATA LAKSANA FISTULOGRAFI
1. Persiapan pasien
Persiapan khusus untuk pemeriksaan
fistulografi tidak ada, hanya pada daerah yang
akan difoto harus terhindar dari benda-benda
yang dapat mengganggu gambaran radiografi.
Apabila pemeriksaan fistula pada daerah
abdomen maka saluran usus harus terbebas
dari udara dan fekal material
TATA LAKSANA FISTULOGRAFI
2. Persiapan alat dan bahan
• Pes x – ray siap pakai, lebih baik kalau sudah lengkap
dengan fluoroscopi.
• Kaset & film / Imaging plat
• Marker
• Hand Scoen
• Peralatan steril ( Abocat / cateter )
• Jelly
• Spuit dengan ukuran 5ml ,10ml , 20 ml
• Media kontras
• Desinfektan
• Kassa, plester
TATA LAKSANA FISTULOGRAFI
3. Proyeksi pemotretan.
• Plan foto ( foto polos )
• Antero posterior
• Lateral
• Oblique
• Proyeksi lain menyesuaikan letak / lokasi
fistel ( apabila menggunakan fluoroscopi )
TATA LAKSANA FISTULOGRAFI
4. Teknik pemeriksaan
• Dilakukan pemotretan polos daerah yang ada
fistelnya (Abdomen/ pelvis)
• Petugas ( Dokter / radiografer ) menggunakan
sarung tangan / hand scoen.
• Dilakukan desinfektan ( betadine ) pada area fistel
• Siapkan media kontras di dalam spuit
• Memasukkan media kontras ke dalam lubang fistel
melalui aboccat ( plastiknya saja ) / cateter.
• Usahakan hati hati dalam memasukkan media
kontras agar tidak tumpah.
TATA LAKSANA FISTULOGRAFI
• Pada saat memasukkan media kontras sambil
dilakukan fluoroscopi ( posisi pemotretan bisa
AP, Lateral, oblique )
• Exposure dapat dilakukan bersamaan dengan
memasukkan media kontras.
• Setelah cukup diambil beberapa proyeksi,
dilakukan pembersihan lubang fistelnya, diberi
iodine / betadine dan ditutup kassa serta
diplester.
MEDIA KONTRAS
• Digunakan bahan / media kontras ionik
yang water soluble.
• Misalnya :
( Ionik ) Telebrix, Angiografin, urografin
(non ionik) Iopamiro, Ultravist,
Omnipaque, Optiray.
FISTEL PADA RECTAL
PROYEKSI OBLIQUE