Anda di halaman 1dari 19

Teknik Pemeriksaan Sinus Paranasal

Kelompok 5

Dayung Patra Probendo


Faiza Hanif
Mochamad Ichsan Hikmaturahman
Ulpa Haerunnisa
Sinus adalah rongga berisi
udara yang terletak pada tulang frontal,
ethmoidal, sphenoidal dari tulang
tengkorak serta tulang maxila

Sinus Paranasal ada 4 :

1. Sinus Frontal

2. Sinus Ethmoid

3. Sinus Sphenoid

4. Sinus Maxillary
Diagnosa Klinis

- Sinusitis

- Polyp

- Osteomalitis
Teknik Radiografi SPN

adalah suatu teknik pemeriksaan radiografi menggunakan sinar-x untuk


memperlihatkan bagian-bagian atau struktur dari sinus.

Macam-Macam Posisi Pemeriksaan Sinus Paranasal

Lateral
PA (Caldwell method)
Parietoacanthial (waters method)
Parietoacanthial Transoral (open mouth waters method)
Submentovertex
Persiapan Alat & Bahan Pemeriksaan Sinus Paranasal:

Pesawat X-Ray
Kaset dan film ukuran 18x24 cm
Marker R / L
Apron
Moving atau statonary grid
ID film printer
Processing film

Persiapan Pasien Pemeriksaan Sinus Paranasal:

Persiapan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan radiografi sinus paranasal


yaitu melepaskan benda-benda logam,plastik atau benda lain yang terdapat
dikepala.
1) VERTEX: Suatu titik yang berada pada
pertengahan MSP kepala pada tulang
parietal
2) OUTTER CANTHUS OF EYE : Suatu titik yang
berada pada lateral dari orbita
3) MEATUS AUDITORY EKSTERNA (MAE) :
Suatu titik yang berada tepat di lubang
telinga
4) GLABELLA : Suatu titik yang berada pada
MSP sejajar dengan kedua alis mata pada
tulang frontal
5) NASSION : Suatu titik yang berada pada MSP
setinggi kedua mata.
6) INFRA ORBITAL POINT : Suatu titik yang
berada di bawah dari orbita
7) INNER CANTHUS OF EYE : Suatu titik yang
berada pada medial dari orbita
8) ACANTHIO : Suatu titik yang berada pada
MSP di antara lubang hidung dan bibir
9) MENTAL : Suatu titik yang berada pada MSP
di bawah bibir
LANDMARKS KEPALA

1) Midsagittal Plane (MSP)


2) Glabella
3) Interpupillary Line
4) Inner Canthus
5) Nasion
6) Achantion
7) Mental Point
8) Angulus Mandibula
9) Infraorbital Margin
10) Outer Canthus
1) Top of ear attachment
2) Glabelloalveolar Line
3) Glabella
4) Nasion
5) Acanthion
6) Mental Point
7) Angulus Mandibula
8) EAM
9) Daun Telinga
10) Glabellomeatal Line
11) Orbitomeatal Line
12) Infraorbitomeatal Line
13) Acanthiomeatal Line
14) Mentomeatal Line
Posisi Lateral

Tujuan Pemeriksaan Posisi Lateral


Menurut Bontrager (2010), tujuan dilakukannya proyeksi lateral adalah
untuk menampakkan patologi sinusitis, osteomilitis dan polip
Posisi Pasien
- Posisikan pasien dalam keadaan erect
- Atur badan pada posisi oblique untuk kenyamanan pasien
Posisi Objek
- Atur kepala pada posisi true lateral pada permukaan bucky stand,
dengan menempatkan :
Mid Sagital Plane kepala sejajar pada bidang film.
Infra orbita meatal line (IOML), sejajar dengan bidang film.
Inter papillary line (IPL) tegak lurus dengan bidang film.
Kolimasi
Pada semua rongga sinus
Pernafasan
Pasien tahan nafas selama eksposi berlangsung
Faktor Teknik

Ukuran kaset 18x24 cm


kVp 70-80
FFD 100 cm
Marker R/L
CP 3 jari dari outer chantus
CR tegak lurus kaset

Kriteria Gambaran
Tampak frontal, sinus frontal, sinus ethmoid, sinus sphenoid, sinus
maxillary pada posisi lateral, sella turcica, orbital roofs
Posisi PA (Caldwell method)

Tujuan Pemeriksaan Posisi PA


Menurut Bontrager (2010), tujuan dilakukannya proyeksi PA (Cadwell
method) adalah untuk menampakkan patologi adalah sinusitis,
osteomilitis dan polip
Posisi Pasien
Atur pasien dalam keadaan erect
Posisi Objek
- Letakkan hidung dan dahi pasien menempel pada kaset, atau
ekstensikan kepala hingga OML membentuk sudut 15 dari kaset
- MSP tegak lurus kaset
Kolimasi
Pada semua rongga sinus
Pernafasan
Pasien tahan nafas selama ekposi berlangsung
Faktor Teknik

Ukuran kaset 18x24 cm


kVp 70-80
FFD 100 cm
Marker R/L
CP nassion
CR horizontal

Kriteria Gambaran
Tampak sinus frontal diatas sutura frontonasal,
cairan anterior etmoid tergambarkan secara
lateral terhadap tulang nasal langsung dibawah
sinus frontal.
Parietoacanthial (waters method)

Tujuan Pemeriksaan Posisi Parietoacanthial


Menurut Bontrager (2010), tujuan dilakukannya proyeksi
parietoacanthial (waters methode close mouth) adalah untuk
menampakkan patologi sinusitis, osteomilitis dan polip
Posisi Pasien
Atur pasien dalam posisi erect
Posisi Objek
- Ekstensikan leher, tempatkan dagu dan hidung pada permukaan bucky
- Atur kepala hingga OML membentuk sudut 37 terhadap kaset dan MML
tegak lurus kaset
- MSP tegak lurus bucky
Kolimasi
Pada semua rongga sinus
Pernafasan
Pasien tahan nafas selama eksposi berlangsung
Faktor Teknik
Ukuran kaset 18x24 cm
kVp 70-80
FFD 100 cm
Marker R/L
CP acanthion
CR tegak lurus kaset

Kriteria Gambaran
Sinus maksillaris tampak tidak super posisi dengan
prosesus alveolar dan petrous ridges. Inferior orbital rim
tampak. Sinus frontal tampak oblique
Parietoacanthial Transoral (open mouth waters method)

Tujuan Pemeriksaan Posisi Parietoacanthial Transoral


Menurut Bontrager (2010), tujuan dilakukannya proyeksi parietoacanthial (waters
method open mouth) untuk menampakkan patologi sinusitis, osteomilitis dan polip
Posisi Pasien
Atur pasien dalam posisi erect dan membuka mulut
Posisi Objek
- Ekstensikan leher, tempatkan dagu dan hidung pada permukaan bucky
- Atur kepala hingga OML membentuk sudut 37 terhadap kaset dan MML tegak lurus kaset
- MSP tegak lurus bucky
- Instruksikan pasien untuk membuka mulut dengan menurunkan rahang tanpa menggerakan kepala

Kolimasi
Pada semua rongga sinus
Pernafasan
Pasien tahan nafas selama eksposi berlangsung
Faktor Teknik

Ukuran kaset 18x24 cm


kVp 70-80
FFD 100 cm
Marker R/L
CP acanthion
CR tegak lurus kaset

Kriteria Gambaran
Sinus maksillaris tampak tidak super posisi dengan
prosesus alveolar dan petrous ridges, Inferior orbital
rim tampak, Sinus frontal tampak oblique dan tampak
sinus spenoid dengan membuka mulut
Submentovertex

Tujuan Pemeriksaan Posisi Submentovertex


Menurut Bontrager (2010), tujuan dilakukannya proyeksi Submentovertex
(SMV) adalah untuk menampakkan patologi sinusitis, osteomilitis dan polip
Posisi Pasien
Posisikan pasien dalam keadaan erect
Posisi Objek
- Angkat dagu, hyperextensikan leher jika memungkinkan hingga IOML
paralel kaset
- MSP tegak lurus kaset
- Puncak kepala menempel pada kaset
Kolimasi
Pada semua rongga sinus
Pernafasan
Pasien tahan nafas selama eksposi berlangsung
Faktor Teknik

Ukuran kaset 18x24 cm


kVp 70-80
FFD 100 cm
Marker R/L
CP di pertengahan sudut mandibular
CR Arah sinar tegak lurus IOML

Kriteria Gambaran
Tampak sinus sphenoid, sinus ethmoid, sinus
maksillaris dan fossa nasal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai