Anda di halaman 1dari 21

Tehnik

pemeriksaan
BNO-IVP
Dosen pengampu: ibu Adriana,SKM,.MMRS
Anggota kelompok:

01 02 03 04
Alifia rafika putri Egen lutfi Fauzan nurulhaqi Maulana ishaq
TRO/16/01109 TRO/16/01118 TRO/16/01122 TRO/16/01129

05 06 07
m.Ripan M M.Afri juliawan M.Haikal al-farizi
TRO/16/01130 TRO/16/01132 TRO/16/01133
Apa itu
01 BNO-IVP?
BNO-IVP adalah pemeriksaan
radiologi pada organ saluran kencing
dimulai dari ginjal, ureter, dan
kandung kencing dengan
menggunakan bahan kontras yang
dimasukan lewat pembuluh darah
vena.
Tujuan pemeriksaan BNO-ivp
● A.pemeriksaan ini membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada
system urinary,dengan melihat kinerja ginjal dan system urinary pasien.

● B. Membantu diagnosa adanya gejala kencing darah, nyeri pinggang sebelah


kanan atau kiri.

● C.Untuk mendeteksi antara lain: batu ginjal, pembesaran prostat, tumor


ginjal, ureter, dan kandung kemih

● D.Untuk mengetahui kelainan anatomi.


Indikasi dan kontra indikasi
1.indikasi
• Batu empedu
• Kelainan bawaan
• Tumor
• Duplikasi ureter & renal pelvis :bentuk ureter yg bercabang dan termasuk kelainan bawaan
• Ektopik kidney : bentuk ginjal tidak normal dalam perkembangannya ke arah abomen (atas) spt
tertahan pada daerah pelvis
• Ginjal berbentuk spt ladam kuda
• Pergerakan ginjal yg abnormal ( mal rotation) : dari medial ke ant/ post
• Cystitis
• Glomerulo nephritis
• Hidronephrosisi : distensi dari renal pelvis dan sisten kalises dari ginjal yg disebabkan oleh
obstruksi renal pelvis atau ureter
• Hipertensi ginjal : meningkatnya tekanan darah pada ginjal melalui renal arteri
• Obstruksi ginjal : obstruksi pada ginjal yg disebabkan oleh batu, trombosis dan trauma.
2.Kontra indikasi
• Alergi terhadap media kontras
• Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
• Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung
• Multi myeloma
• Neonatus
• Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah
• Pasien yang sedang dalam keadaan kolik
• Hasil ureum dan creatinin tidak normal
Anatomi
Yang harus di perhatikan sebelum pemeriksaan

● Sebelum pemeriksaan dimulai pasien akan dilakukan skin test, dan skin
IV alergi, dan pasien harus mengisi inform concern persetujuan
tindakan, dan juga di tanyai mengenai riwayat penyakit pasien seperti
halnya apakah pasien mempunyai riwayat gula (DM), riwayat jantung,
riwayat hipertensi, dan yang lainnya sejelas mungkin agar
pelaksanaanya nyaman dan aman bagi pasien, radiografer, dan
radiolog.
Persiapan :
Alat dan Bahan
•Pesawat rontgen
•Kaset & Film ukuran 18×24 cm, 24×30 cm, 35×43 cm
•Stuwing band
•Contras media yang beriodium
•Spuit disposible
•Kapas alcohol
•Plester
•Infus set
•Alat kompres
•Obat-obatan emergency
•Hand Scoon
•Bengkok dan alat medis
•Marker R/L
Persiapan :
pasien
1. Sehari sebelum pemeriksaan atau mulai Pkl 14.00 pasien hanya makan
makanan lunak tidak berserat ( Bubur kecap ataupun Bubur kaldu ).
2. Pkl. 20.00 pasien minum dulcolax tablet 2 butir
3. Pkl. 22.00 sebelu tidur, pasien kembali minum dulcolax sebanyak 2 butir.
4. Pkl. 05.00 pagi masukkan 1 butir Dulcolax suposutoria melalui dubur atau
anus
5. Selama persiapan dilakukan, pasien tidak diperbolehkan makan ( Puasa ),
tidak banyak berbicara, dan tidak merokok sampai dengan pasien datang ke
instalasi radiologi sesuai waktu yang dijanjikan dan pemeriksaan selesai
dilakukan.
6. Selama persiapan pasien hanya diperbolehkan minum sebanyak 3x agar
terhindar dari dehidrasi.
pemeriksaan
pemeriksaan
● IVP
• Pasien diminta memasuki ruangan pemeriksaan.
• Pasien atau keluarga pasien diberikan penjelasan dan jika telah jelas
diminta menandatangani inform consent.
• Pasien diminta tidur terlentang pada meja pemeriksaan dengan mid
sagital plane menempel dengan mid line meja.
• Lakukan skint tes kontras media sebanyak 1 - 1,5 ml
• Kaset sesuai ukuran yang dibutuhkan di tempatkan pada cassette
tray dibawah meja pemeriksaan
• Radiografer mengatur posisi pasien berada tepat dibawah meja
pemeriksaan.
pemeriksaan
● Foto Polos BNO/Plain Foto
• Untuk mengetahui keadaan abdomen ( BNO ), apakah ada banyak
udara / artefak yang akan mengganggu gambaran selama
pemeriksaan.
• Untuk mengetahui keadaan awal dari Abdomen sebagai bahan
penilaian ekspertise radiograf.
• Mengetahui kondisi faktor eksposi yang tepat ( Tidak boleh ada
pengulangan )
• Jika radiograf baik maka pemeriksaan bisa dilajutkan.
pemeriksaan
Pemasukan kontras media

• Dokter memasukkan kontras media didampingi oleh


Radiografer. Memberikan zat kontras melalui vena ( Apabila
skint test negatif ) Sebanyak 40-50 cc kepada pasien.
• Nilai urium maksimal 50 mg/dl : Nilai creatinin maksimal 1,2
mg/dl
• Single dose ( 1ml/Kg BB )
• Double dose ( 1,5 cml/Kg BB )
• Misal Pasien 73Kg maka kontras 73 ml apabila Double : 73 +
36,5 = 110 ml
pemeriksaan
• Fase netrogram
• Foto 5 menit post injeksi
• Dilakukan foto pada 5 menit pertama. Posisi pasien AP
supine menggunakan ukuran film 24 x 30, FFD 100cm, CR
vertikal dengan CP pada pertengahan proc. xiphoideus dan
umbilikus untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal
terisi media kontras.
• Foto ini untuk melihat perjalanan kontras mengisi sistem
calyces pada ginjal. Kompresi Ureter dilakukan dengan tujuan
untuk menahan kontras media tetap berada pada sistem pelvi
calyces dan bagian ureter proximal. Kompresi ureter
diketatkan setelah dilakukan pengambilan foto menit ke-5.
• Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri.
pemeriksaan
Fase netrogram

• Foto 15 menit post injeksi


• Bila pengambilan gambar pada pelvicalyces di menit ke lima kurang
baik ,foto diambil kembali pada menit ke 15 dengan zonografi untuk
memperjelas bayangan. dengan posisi AP supine, film 24 x 30, FFD
100, CR vertical dengan CP di antara prc xiphoideus dengan
umbilicus. Mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder
mulai terisi media kontras
• mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi
media kontras
• kontras media memperlihatkan neufron, pelvis renalis dan ureter
proximal terisi maksimal
pemeriksaan
Fase urater

Foto 30 menit post injeksi


• Setelah menit ke 30 kompresi dibuka dan di ambil gambar. posisi AP
supine. Film ukuran 30 x 40, FFD 100cm, CR vertical dengan CP
Garis pertengahan SIAS atau diantara SIAS dan Symphisis Pubis.
• Di beberapa Rumah Sakit setelah menit ke 30 diharuskan meminum
air yang banyak. Foto ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan
ginjal mensekresikan bahan kontras, tapi di beberapa Rumah Sakit
tidak.
• kontras media memperlihatkan nefron, Pelvis renalis dan ureter
proksimal terisi maksimal dan ureter distal mulai mengisi kandung
kemih
pemeriksaan
Foto Vesica Urinaria Full Blast
• Foto 45 menit post injeksi
• kontras media memperlihatkan nefron, Pelvis renalis, ureter
hingga kandung kemih. Posisi AP supine, Film 30x40 cm,
FFD 100cm, CR vertical dengan CP Garis pertengahan SIAS
atau diantara SIAS dan Symphisis Pubis.
• Kontras mengisi kandung kemih hingga VU mengembang.
• Opasitas mampu menampilkan organ vesica urinaria terisi
penuh kontras media.
pemeriksaan
• Foto 60 menit post injeksi
• Setelah masuk ke menit 60 dibuat foto BNO lagi.
Setelah hasil rontgen dikonsultasikan pada
radiolog dan dinyatakan normal maka pasien
diharuskkan mixi kemudian di foto kembali. Jika
radiolog menyatakan ada gangguan biasanya
dilakukan foto 2 jam.
pemeriksaan
Foto Post Void
• Yang terakhir dilakukan adalah foto post void
dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat
kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah
bladder. Film ukuran 30 x 40cm, FFD 100cm, CR
vertical dengan CP di garis pertengahan SIAS
atau diantara SIAS dan Symphisis Pubis. Dengan
posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile
(pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus
pos hematuri.

• Kontras keluar melalui kandung kemih hingga VU


terlihat kosong
Thanks for
atentions

Do you have anyquestions?

Anda mungkin juga menyukai