Anda di halaman 1dari 19

TEKNIK PEMERIKSAAN

CT SCAN THORAX PADA


KASUS TUMOR PARU
ANGGOTA KELOMPOK
ADITYA RAMA ARIF FAJAR S
01
ALFATHAN CAREL S 02 03
TRO/16/01107 TRO/16/01110
TRO/15/01034

CYNTHIA NUR’AINI S DEVINA D


04
ARPINA RAMADHINA 05 06
TRO/16/01114 TRO/16/01116
TRO/16/01111

EGEN LUTHFI F M ALFARIZA


07
DILAN DEVA N 08 09
TRO/16/01118 TRO/16/01127
TRO/16/01117

RANDISKA ADITYA SAHL SITI A


10 M NAZHIF HILMI 11 12
TRO/16/01139 TRO/16/01142
TRO/16/01128

SHEYRA ALYA M WILDAN TAWAKKAL


13 14
TRO/16/01144 TRO/16/01149
CT Scan dalam diagnosis cancer/tumor pada rongga thorax adalah sebagai guide dalam proses Trans Thoracic
Biopsi (TTB) .
TTB adalah metode cepat dan aman yang digunakan untuk mencapai diagnosis pasti untuk sebagian besar lesi
Thorax, apakah lesi terletak di pleura, parenkim paru-paru, atau mediastinum. Penyakit difus dan lesi soliter sama-
sama mudah didekati. Sebagian besar TTB dilakukan secara rawat jalan dengan menggunakan anestesi lokal
dengan kondisi pasien sadar. Hampir setiap lokasi di lesi dapat diakses dengan aman melalui TTB(Tuna,2013).
Secara teori pemeriksaan CT Scan TTB merupakan pemeriksaan yang dilakukan tanpa media kontras (Karim
Valji,2006). Pemeriksaan CT Scan Hanya menggunakan udara sebagai media kontras selanjutnya tumor terlihat
jelas dengan reconstruksi algoritma Windowing atau filter. Prosedur CT Scan Guiding TTB diawali dengan
pemeriksaan CT Scan Thorax lengkap yaitu dari apex pulmo sampai supra renal. Setelah itu dilakukan scaningke
dua dengan menggunakan marker pada target tumor yang akan dibiopsi dengan mengambil irisan kurang lebih10
slice.Setelah ditentukan titik biopsi dilakukan biopsi dan dilanjutkan scaning ke tiga dengan jumlah irisan kurang
lebih10 slice untuk memastikan posisi alat biopsi yang benar di dalam (atau di sekitar) lesi target. Selanjutnya
setelah selesai dilakukan biopsi dilakukan scaning ke empat dengan rentang jarak irisan 3 cm diatas dan 3 cm
dibawah tempat biopsi untuk memastikan ada tidaknya pneumotoraks dan pendarahan paru.
ANATOMI

- Rangka Dada

Rangka dada atau Thorax tersusun dari tulang keras dan tulang rawan. Thorax
merupakan rongga yang berbentuk kerucut, dibawah lebih lebar dari pada
bagian atas dan di belakang lebih panjang dari pada di bagian depan.
Dibelakang Thorax dibentuk oleh kedua belas vertebrae Thorakalis, dan oleh
kedua belas pasang tulang iga yang melingkari badan mulai dari belakang dari
tulang belakang sampai ke sternum di bagian depan, dan di depan dibentuk
oleh sternum. Di dalam rongga Thorax terdapat rongga pleura kanan dan kiri,
paru-paru kanan dan kiri, serta mediastinum
- Mediastinum

Mediastinum merupakan ruang di dalam rongga dada antara kedua paru-


paru yang berisi jantung dan pembuluh darah besar, oesophagus, duktus
torakikus, aorta descenden dan vena cava superior, saraf vagus dan
frenikkus serta sejumlah besar kelenjar limfe

-Paru- Paru

Paru-paru adalah organ berbentuk pyramid seperti spons dan berisi udara,
terletak dalam rongga Thorax. Paru kanan memiliki tiga lobus dan paru
kiri memiliki dua lobus (Sloane, 2003). Paru merupakan bagian dari
sistem pernapasan yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung
(alveoli). Gelembung alveoliini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Di
alveoli inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan
CO2 dikeluarkan dari darah sebelum ke jantung untuk kembali diedarkan
ke seluruh tubuh
PATOLOGI
- Tumor Paru

Berbagai tumor jinak dan ganas dapat timbul di paru, tetapi sebagian besar (90-95%) adalah karsinoma, kekitar 5% adalah karsinoid
bronkus, dan 2-5% adalah neoplasma mesenkeim dan neoplasma lainnya. Kanker paru saat ini adalah kanker utama paling sering
didiagnosis didunia dan merupakan kasus tersering kematian akibat kanker diseluruh dunia. Lebih dari 90% kanker paruparu berawal dari
bronki (saluran udara besar yang masuk ke paruparu), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari. Karsinoma sel
skuamosa, Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum, Karsinoma sel besar Adenokarsinoma(Rachman, 2010). Paru adalah tempat
tersering untuk metastase suatu neoplasma, baik karsinoma maupun sarcoma yang timbul dibagian lain tubuh dapat menyebar ke paru
melaui darah atau pembuluh limfe atau perkontinuitatum. Pertumbuhan tumor secara langsung kedalam paru paru sering terjadi pada
karsinoma esophagus dan limfoma mediastinum. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini
berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit. Penyebab pasti dari
kanker paru sampai sekarang belum diketahui, tetapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan
factor penyebab utama disamping factor lain seperti kekebalan tubuh, genetic dan lainlain.
- Deteksi Awal Tumor Paru

Anamnesis yang lengkap dan pemeriksaan fisik yang teliti merupakan kunci dari
diagnosis yang tepat. Hal yang perlu diperhatikan pada tersangka kanker paru adalah :
factor umur, kebiasaan merokok, adanya riwayat kanker dalam keluarga dan terpapar zat
karsinogenik, jamur dan infeksi yang dapat menyebabkan nodul soliter paru. Ukuran
tumor pada stadium dini 40 tahun, perokok>1bungkus perhari dan pekerja di lingkungan
pabrik (cat, plastic, asbes dll). Dalam pemeriksaan sitologi sputum lebih mudah
menemukan sel karsinoma skuamosa dan foto rontgendada lebih banyak menemukan
adnokarsinoma dan karsinoma sel skuamosa(
TEKNIK PEMERIKSAAN
A. Persiapan pemeriksaan
1. Persiapan Pasien
• Hasil laboratorium ureum 10-50 mg/dl dan Kreatinin <1.5 mg/dl dalam rentang normal
• Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan dengan tujuan untuk mengurangi resiko terjadinya
refluks karna reaksi alergi dari kontras
• Menandatangani informed consent sebagai tanda persetujuan dilakukan pemeriksaan
• Pasien harus diberitahukan dengan seksama. Benda-benda logam yang dipakai harus
dilepas dan baju diganti dengan baju pasien untuk menghindari artefak yang dapat
menganggu hasil gambaran yang dihasilkan

2. Persiapan alat
• Spuit 1 cc • Lopamiro 30 cc
• Needle uk 18 • Pesawat CT Scan
• Selang perfusor • Baju pasien
• Aquabides 25 cc • Apron
3. Persiapan media kontras dan obat- obatan

Penggunaan media kontras dalam pemeriksaan CT Scan thorax untuk memperjelas struktur
jaringan tubuh yang akan diperiksa. Menurut Bontrager 2010, teknik injeksi media kontras sebagai
berikut:
• Jenis media kontras:
Kontras dengan osmolaritas rendah 300-320 mg iodine/ml
• Volume pemakaian:
80-100 ml.
• Injeksi rate:
2 ml/dt
• Waktu scanning:
Scanning dilakukan 20 detik sesudah pemasukan awal kontras
PROSEDUR PEMERIKSAAN

a. Scannogram
Scanogram atau juga biasa disebut topogram merupakan
pemeriksaan scaning awal sebagai planing pemeriksaan
MSCT scan, scanogram digunakan untuk menentukan
lokasi lesi atau massa yang akan dibuat irisan. Scanogram
dibuat dengan proyeksi Antero Posterior (AP).
Teknik Pemeriksaan CT-Scan Pre Kontras

Dalam prosedur awal pemeriksaan CT Scan biopsi pada kasus tumor diawali dengan pemeriksaan CT Scanp olos tanpa
kontras dengan batas atas supra thorax dan supra renal. Parameter scanning yang digunakan pada pemriksaan CT-Scan
Pre Kontras adalah sebagai berikut :

No Parameter Penggunaan
1. Scanogram AP (Antero Posterior)
2. VOI Medial Thorax
3. Slice Thickness 10 mm
4. FOV 250
5. Gantry Tlit 0 derajat
6. Faktor Eksposi 120 kv, 90 mA, 4,5 s
7. Window Standar 450 + 20
Window Lung 1300 - 625
8. Matriks 320 × 320
9. Jumlah Slice 33 slice
Hasil CT Scan Thorax pre kontras

Potongan Axial (A), Coronal (B), Sagital (C) dan Scanogram (D) pre kontras
TEKNIK PEMBERIAN MEDIA KONTRAS

Teknik pemberian media kontras untuk pemeriksaan CT pada pemeriksaan CT Scan thorax biopsy
adalah secara intra vena dengan CT injector single syringe. Aliran kontras dalam vena yang
terpasang pada tangan sebelah kanan dengan flow rate 3 ml/s dengan jumlah 1 cc/berat badan dan
selanjutnya di dorong dengan menggunakan salice aquabidest sejumlah 25 cc
PEMERIKSAAN CT SCAN THORAX POST KONTRAS
Dalam prosedur awal pemeriksaan Ct Scan biopsy pada kasus tumor selanjutnya adalah pemeiksaan CT Scan post
kontras, pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi data ukuran dan volume massa yang lebih presisi
dengan ukuan aslinya.

No Parameter Penggunaan
1. Volume Kontras 1 cc/BB
2. VOI Medial Thorax
3. Slice Thickness 10 mm
4. FOV 250
5. Gantry Tilt 0 derajat
6. Faktor Eksposi 120 kv, 90 Ma, 4,5 s
7. Window Standar 450 + 20
Window Lung 1300-625
8. Matriks 320 × 320
9. Jumlah Slice 33 slice
10. Flow Rate 3 ml/s
PEMERIKSAAN LOKASI TEMPAT DILAKUKAN TRANS TORAXIC BIOPSI

Prosedur selanjutnya adalah pemeriksaan untuk


penentuan titik lokasi dengan menggunakan bantuan
marker. pemeriksaan dilakukandengan melakukan
scaning selebar marker yang digunakan kurang lebih
12cm. dengan slice thiknes 10 cm danselanjutnya bila
perlu dilakukanreconstruksi untuk memperoleh slice
thiknes yang lebih kecil

potongan Axial dengan marker


PEMERIKSAAN POSISI JARUM BIOPSI

Prosedur selanjutnya adalah memasukkan jarum spinal


(biopsi) dititik yang telah ditentukan dan selanjutnya
dilakukanpemeriksaan pengulangan pemeriksaan dengan
parameter yang sama dengan pemeriksaan marker
sebelumnya yaitu seluas ukuran marker. Dalam melakukkan
proses penusukan jarum biopsidilakukan berdasarkan letak
bagian tubuh yang paling memungkinkanuntuk di lakukan
penusukan dengan dibantu dengan marker. Setelah titik
penusukan telah di ketahui selanjutnya dilakukan pengukuran
kedalaman penusukan menggunakan pengukuran jarak dari
software alat pada titik slice yang telah ditentukan.
Selanjutnya setelah jarak kedalaman telah diketahui, dokter
mengukur dengan mistar panjang jarum yang akan ditusukkan Gambar untuk memastika letak jarum biopsy
sesuai dengan hasil jarak tusukan pada software..
PEMERIKSAAN KONTROL KEJADIAN PNEUMOTHORAX

Setelah pengambilan jaringan massa dari


prosedur biopsi selesai maka selanjutnya
dilakukan pemeriksaan CT Scan ulang
untuk mengetahui ada tidaknya
pneumothorax dengan batas atas apex
pulmonum sampai ke supra renal.

memastikan pneumothorax
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai