Anda di halaman 1dari 17

FISTULO

GRAFI
TR. ORGAN REPRODUKSI
SISTEM SARAF DAN KELENJAR

Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK
FISTULOGRAFI
Fistulografi adalah pemeriksaan secara radiografi dengan
menggunakankontras media dari saluran abnormal yang
menghubungkan antara dua area dan dapat terjadi di berbagai
jaringan atau organ tubuh. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
memperlihatkan arah dan hubungan fistula, yang mana
ditujukan guna membantu pengoperasian dan memperbaiki
anatomi seutuhnya.
APA ITU FISTULA??
Fistula adalah hubungan abnormal yang
berkembang antara dua bagian tubuh yang terpisah
dari satu sama lain. Fistula adalah kata Latin yang
bila diterjemahkan menjadi "pipa" atau "tabung."

TUJUAN PEMERIKSAAN
Untuk melihat dan menunjukan lokasi, luas, dan panjang
dari fistula didalam tubuh.
Ada berbagai jenis fistula di berbagai bagian tubuh. Berikut adalah beberapa
contoh fistula dan di mana fistula dapat ditemukan:

Fistula arteriovenosa,
Fistula bilier
Fistula serviks
Fistula enterovaginal
Fistula anal atau tinja
Fistula lambung
Fistula metroperitoneal
Fistula umbilical
Fistula arteriovenosa paru
INDIKASI KONTRA
INDIKASI
adanya penyakit kronik
infeksi anatomi post operasi infeksi berat pada fistula yang
carcinoma ditandai dengan rasa sakit yang
diverticulitis hebat
cacat bawaan (kelainan kongenital) alergi pada bahan kontras
ALAT DAN BAHAN
Pesawat sinar-x yang dilengkapi flluoroskopi
Film dan kaset sesuai dengan kebutuhan
Marker
Apron
Sarung tangan Pb
Cairan saflon
Peralatan steril meliputi : duk steril, kateter,
spuit ukuran 5 ml-20 ml, korentang,
gunting, hand scoon, kain kassa, jeli,
abocath, duk lubang.
Alkohol
Betadine
Obat anti alergi
Media kontras jenis water soluble yaitu
iodium.
1 hari sebelum pemeriksan,
pasien harus makan makanan
yang lunak dan tidak berserat
malam hari jam 20.30 makan
garam inggris atau dulcolax
tablet 6 buah
makan terakhir jam 22.00
saat pasien datang ke unit
radiologi, lakukan plain foto
(abdomen polos)
PERSIAPAN PASIEN
METODE PEMASUKAN
BAHAN KONTRAS
Sebelum media kontras dimasukkan terlebih dahulu dibuat plain
foto (AP),
Media kontras dimasukkan dengan kateter atau abocath melalui
muara fistula yang diikuti dengan fluoroskopi.
Kemudian dilakukan pemotretan pada saat media kontras
disuntikkan melalui muara fistula yang telah mengisi penuh
saluran fistula.
Hal ini dapat dilihat pada layar fluoroskopi dan ditandai dengan
keluarnya media kontras melalui muara fistula.
Jumlah media kontras yang dimasukkan tergantung dari luas
muara fistula.
TUJUAN PEMERIKSAAN
Proyeksi Antero Posterior (AP) pre pemasukan media kontras bertujuan untuk
melihat struktur anatomi, persiapan pasien & penentuan faktor eksposi yang tepat.
Sedangkan Proyeksi AP post pemasukan media kontras bertujuan untuk mengetahui
arah fistula apakah mengarah ke kanan atau ke kiri serta untuk melihat penampang
fistula dari depan.

Proyeksi Lateral bertujuan untuk memperlihatkan arah fistula apakah mengarah ke


depan atau ke belakang.

Proyeksi Oblique bertujuan untuk melihat hubungan antara fistula yang satu dengan
fistula yang lain jika kemungkinan terdapat beberapa fistula. Proyeksi ini juga dapat
memperlihatkan kedalaman fistula yang mengarah ke samping.
TEKNIK PEMERIKSAAN
A. PROYEKSI AP
Posisi Pasien : Supine di atas meja pemeriksaan, kedua
tangan diletakkan di atas dada dan kedua kaki lurus.
Pelvis simetris terhadap meja pemeriksaan
Posisi Objek : Kedua kaki endorotasi 15-20 derajat,
kecuali jika terjadi fraktur atau dislokasi pada hip joint.
CR : Vertikal tegak lurus kaset
CP : Pada pertengahan kedua krista illiaca
FFD : 100 cm
Kriteria: tampak pelvis tidak rotasi, daerah
proksimal femur, trochanter mayor dan
minor, sakrum dan coccygeus segaris dengan
simpisis pubis, foramen obturatorium
simetris, kedua spina iliaca sejajar.
TEKNIK PEMERIKSAAN
B. PROYEKSI LATERAL
Posisi Pasien : Pasien diatur tidur miring di salah
satu sisi yang akan di foto dengan kedua tangan
ditekuk ke atas sebagai bantalan kepala.
Posisi Objek : MSP parallel terhadap meja
pemeriksaan, dan bidang axial di tempatkan pada
pertengahan meja pemeriksaan
CR : Vertikal tegak lurus kaset
CP : Pada daerah perianal kira-kira mid axila line
setinggi 2-3 inchi di atas simfisis pubis
FFD :100 cm
Kriteria: tampak pelvis dan daerah proksimal
femur, sacrum dan coccygeus, bagian
belakang ischium dan ilium saling superposisi,
lingkar fosa yang besar berjarak sama dari
lingkar fosa yang kecil.
TEKNIK PEMERIKSAAN
C. PROYEKSI OBLIQUE
Posisi Pasien : Prone di atas meja pemeriksaan, tubuh di rotasikan ke salah
satu sisi yang yang akan di periksan sehingga membentuk sudut 45 derajat
terhadap meja pemeriksaan
Posisi Objek : Pelvis diposisikan 45 derajat terhadap kaset. Untuk fiksasi, sisi
pinggang yang jauh dari kaset diberi pengganjal
CR : Vertikal tegak lurus kaset
CP : Pada daerah perianal kurang lebih 2-3 inchi di atas simfisis pubis, tarik
garis 1 inchi tegak lurus ke arah lateral
FFD : 100cm
Kriteria: tampak hip joint dan femur
superposisi, kedua iliaca tidak berjarak sama,
tampak foramen obturatorium tidak simetris,
sakrum dan coccygeus tidak segaris dengan
simpisis pubis.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai