Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI RADIOLOGI RONGGA PERUT,

FOTO POLOS ABDOMEN, ABDOMEN 3


POSISI DAN SISTEM BILIARI
LUTHFI RUSYADI, M.SC
OTOT ABDOMEN

A. Otot Abdomen B. Otot Abdomen yang tampak pada


radiograf
PEMBAGIAN KUADRAN DAN REGIO ABDOMEN
A. Kuadran Abdomen
Kadran Kuadran Kiri Kuadran Kuadran Kiri

Kanan Atas Atas Kanan Bawah

(RUQ) (LUQ) Bawah (LLQ)

(RLQ)

Hati Limpa Colon Colon

Empedu Lambung ascenden descenden

Right colic Left colic Appendix Colon

(hepatic) (splenic) (umbai sigmoid

flexure flexure cacing) 2/3 dari

Duodenum Bagian ekor Cecum jejunum


2/ dari Ileum
Bagian pankreas 3

kepala Ginjal kiri Katup

pankreas Kelenjar Ileocecal

Ginjal kanan adrenal

Kelenjar kiri

adrenal

kanan
PEMBAGIAN KUADRAN DAN REGIO ABDOMEN
B. REGIO ABDOMEN
SISTEM DAN ORGAN PADA ABDOMEN
A. SISTEM PENCERNAKAN
1. Lambung
Bentuk, kapasitas dan letak organ dalam rongga

abdomen berdasarkan body habitus setiap orang yang

berbeda-beda
SISTEM DAN ORGAN PADA ABDOMEN
A. SISTEM PENCERNAKAN
2. Usus Halus dan Colon
Bagian2 Abdomen

JEJENUM ILEUM
Colon
Anatomi Sistem Biliari

Organ-organ sistem biliari : Apparatus biliaris ekstra hepatik


Anatomi Sistem Biliari

Apparatus biliaris intra hepatic Gall Bladder


Anatomi Sistem Biliari

Vesica Vellea Ductus choledochus (Common Bile Duct / Ductus biliaris communis)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN
Abdomen AP Supine
Kriteria Radiograf
a. Simpisis pubis hingga bagian atas abdomen masuk dalam
area film.
b. Columna vertebralis berada pada pertengahan film.
c. Iga, pelvis dan sendi panggul berada pada jarak yang sama
terhadap kedua sisi tepi radiografi.
d. Penderita tidak berada pada posisi rotasi, dapat dilihat dari
letak prosesus spinosus yang berada pada pertengahan
vertebrae lumbalis.
e. Dapat menampakkan dinding lateral abdomen dan lapisan
lemak peritoneum (properitoneal fat layer), psoas, batas
bawah hati, tulang iga dan prosesus spinosus.
f. Diafragma tampak.
A. Organ yg diperlihatkan B. AP Erect

A. Gaster
B. Colon Descenden
C. Fleksura hepatica
D. Psoas Line kiri
E. Fleksura lienalis
F. Hepar
G. Caecum
H. Sacrum
I. Os iliaca
J. Caput Femoris
Left Lateral Decubitus (LLD)
Kriteria Evaluasi
 Diafragma dan Abdomen bawah
terlihat
 Batas air dan udara (air-fluid level)
di abdomen dengan detail soft
tissue tampak di anterior
abdomen
Pemeriksaan Radiologi Sistem Biliari
Kolesistografi Oral
Saat ini sudah sangat jarang dilakukan  digantikan oleh imaging lain (ERCP/Endoscopy
Retrograde Cholangiopancreatography , USG, CT, MRI)
Mungkin gagal bila kadar bilirubin serum > 34 m mol/L
Indikasi :
◦ Imaging pada patologi VF bila tidak tersedia alat USG atau bila USG gagal menampakkan VF

Kontraindikasi :
◦ Penyakit hepar atau ginjal berat
◦ Kolesistitis akut
◦ Dehidrasi
◦ Dalam 7 hari sebelumnya sudah dilakukan kolangiografi IV
◦ Status pasca kolesistektomi
Pemeriksaan Radiologi Sistem Biliari
MEDIA KONTRAS UNTUK SISTEM BILIARI
Derivat dari asam tri-iodobenzoat
Oral : Telepaque (Asam iopanoat), Biloptin (Na-iopodate)  6 capsul @500 mg
◦ Larut lemak dan air
◦ Diserap usus dan masuk VF (Vesica Fellea) melalui sistem porta hepar  diambil oleh sel
hepar  ekskresi ke dalam VF (maksimal dalam 12 jam)  dibuang bersama feses

Intra Vena : Biliscopin (Meglumine iotroxat)


◦ Masuk melalui A. hepatica ke hepar
Pemeriksaan Radiologi Sistem Biliari
TAHAP PEMERIKSAAN Tahap II : preliminary film
Tahap I : persiapan Untuk :
◦ Menentukan posisi GB
Laksansia 2 hari sebelumnya ◦ Melihat batu opak
Makan bubur tanpa lemak sehari ◦ Menilai hasil persiapan
sebelumnya ◦ Pembuatan foto :
Prone 20 derajat LAO, atau :
Makan jam 18.00 hari sebelumnya  stl itu
minum capsul kontras  Prone 20 derajat LAO  fundus VF
 Supine 20 derajat RPO  collum VF
Boleh minum (kecuali susu / coklat)
 Erect 20 derajat LAO  menampakkan batu empedu yang
mengambang
 Foto AFM (After Fatty Meal) : Prone 20 derajat LAO 30 menit
pasca minum yang berlemak  fungsi pengosongan VF dan
melihat batu kecil
Pemeriksaan Radiologi Sistem Biliari
Pemeriksaan Radiologi Sistem Biliari
Bila VF tidak tampak : Komplikasi :
Buat FPA posisi AP supine Gangguan saluran cerna ringan
(mual, muntah, diare)
Menentukan :
Reaksi alergi pada kulit
◦ Posisi VF yang abnormal /
(urtikaria, gatal, kemerahan)
ektopik
◦ Media kontras yang tidak Hati-hati pada pasien gout
diabsorbsi (asam urat tinggi)  memicu
◦ tampak dalam usus serangan akut
Pemeriksaan Radiologi Sistem Biliari
Kolesistografi IV Daftar Pustaka :
Saat ini sudah hampir tidak pernah dilakukan Arthur Guyton (1993) : Atlas Anatomi for Radiology,
 cara imaging lain yang lebih cepat dan EGC Jakarta
akurat Andrew L.Q : Gastro Intenstinal and Urogenital
Radiology
Komplikasi : sama dengan media kontras IV
lainnya. Roberts, DP. Radiographics Imaging Chuchill
Livingstone, 1988
Charlton, RR.Principles of radiographic Imaging,
Delmar, 1980
Chesney, No & Do Radiographic Imaging, Delmar,
1984
Bali John Chesney’s Radiographic Imaging, Blackwell
Scientific Publ, 1990

Anda mungkin juga menyukai