ABDOMEN
Pemeriksaan Radiologi Abdomen
Radiografi
Radiografi
Radiologi
Radiologi
USG CT-Scan
CT-Scan
Abdomen
Abdomen
MRI
Algoritma Pemeriksaan
1. Radiografi
Radiografi
Esofago-maag-
Dengan kontras duodenografi, Barium follow
through, colon in loop
Foto Polos Abdomen
Pemeriksaan abdomen tanpa kontras dengan sinar X yang menggambarkan struktur dan
organ di dalam abdomen.
Indikasi :
Digunakan untuk mendiagnosis obstruksi usus,
perforasi saluran cerna, pankreatitis, adanya
corpus alienum, trauma tumpul abdomen
Kontraindikasi :
Tidak ada kontraindikasi mutlak
Jika mungkin harus dihindari pada wanita
hamil untuk mencegah paparan radiasi
Foto Polos Abdomen
Posisi standart : Supine dan erect posisi
Radiografi abdomen 3 posisi : Posisi erect, supine dan LLD (Left Lateral Decubitus)
Berguna untuk kasus-kasus kegawatdaruratan untuk menilai ada tidaknya udara
bebas di cavum peritoneum (pneumoperitoneum) dan adanya ileus.
Supine Erect
LLD
Radiografi dengan Kontras
Media kontras :
1. Kontas media negatif : udara, CO2, gas lainnya
2. Kontras media positif
• Zat kontras barium sulfat
• Zat kontras water soluble
Pemeriksaan Radiografi dengan Kontras:
1) Esofago-maag-duodenografi (OMD)= Barium meal
• Merupakan pemeriksaan yang menggunakan zat kontas (tunggal atau ganda)
untuk menilai esofagus bagian distal, lambung, dan doudenum
• Jenis foto yang diambil : Posisi RAO, PA, Lateral kanan, LPO, AP
Indikasi :
- Dispepsia
- Massa di abdomen bagian atas
- Perdarahan gastrointestinal
- Obstruksi parsial
- Penilaian lokasi perforasi
- Divertikulum
- Ulkus peptikum
- Hernia esofagus
Kontraindikasi:
- Alergi zat kontras
- Obstruksi total dari saluran cerna bawah
- Kehamilan
- Perforasi (kecuali jika menggunakan kontras
water soluble)
Prosedur Pemeriksaan Esofago-maag-duodenografi
2) Barium follow through
Pemeriksan yang mengunakan zat kontras untuk menilai keadaan usus halus
Posisi yang digunakan adalah PA karena posisi ini membuat untaian usus tersebar lebih
merata dan visibilitas usus halus akan lebih baik
Foto diambil pada menit ke-5, 15, 30, 60,dan 120 dan untuk seterusnya diambil setiap jam
sampai refluks ke sekum.
Indikasi :
- Nyeri perut
- Diare
- Perdarahan
- Obstruksi parsial
- Massa abdomen
- Enteritis
- Malabsorpsi\Divertikulum
Kontraindikasi:
- Alergi zat kontras
- Obstruksi total dari saluran cerna bawah
- Kehamilan
3) Colon in loop
• Merupakan pemeriksaan yang menggunakan zat kontras untuk menilai keadaan usus besar.
Kontras (Barium Sulfat/BaSO4) dimasukkan secara anal ke dalam kolon sigmoid sampai daerah
sekum.
• Jenis foto yang diambil posisi AP, PA, RAO, RPO, LAO, LPO, LLD, Posisi Lateral.
Indikasi :
- Pasien yang mengalami BAB berdarah,
diare kronis, Kecurigaan massa di daerah
kolon, gejala obstruksi kolon.
- Mencari kelainan seperti tumor, kanker
atau kerusakan pada usus besar.
Kontraindikasi:
- Alergi kontras
- Hamil
- Megakolon toksik
- Perforasi, Obstruksi (kecuali jika
menggunakan kontras water soluble)
Prosedur Pemeriksaan Colon in loop
Posisi PA Posisi RAO (Right Anterior
Posisi AP Oblique)
Posisi RPO (Right Posterior Posisi LAO (Left Anterior Posisi LPO (Left Posterior
Oblique) Oblique) Oblique)
Indikasi :
Suspek perdarahan intrabdomen, Batu empedu (kolesistitis), dilatasi usus, batu
ginjal/ureter pada pasien hamil, kehamilan ektopik, komplikasi kehamilan
3. CT-Scan
Tujuan:
Untuk mendapatkan hasil gambar
organ, tulang, dan jaringan
abdomen secara rinci.
Menghasilkan gambaran organ
hepar, kandung empedu, saluran
empedu, pankreas , saluran
pankreas yang lebih mendetail.