Measurement GI :
NORMAL KIDNEYS SIZE
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat pemasangan DJ stent berupa nyeri pada perut bawah (flank
pain), nyeri saat buang kemih dan demam. Bila sten mengalami slip atau berpindah tempat
disarankan kontrol langsung ke rumah sakit karena dapat menyebabkan gangguan pada saluran
kemih.
Hystersalpingogram
1. Dilakukan pada fase mens awal pada saat fase endometrium proliferatif (fase penebalan
meningkatkan resiko intravasasi dan false positive oklusi kornual)
2. Antibiotik dapat diberikan seebelum atau sesudah bila ada riwayat inflamasi: metronidazole 1 g
rektal + doxycicline 2x100 mg 1 minggu. Premed steroid pada riwayat asma
3. Posisi ginekologis
4. Bersihkan genital dengan antiseptik
5. Spekulum vagina, bersihkan cervix dengan antiseptik
6. Tarik servix uteri dengan forseps (tenakulum)
7. Lakukan kateterisasi. Opsi: HSG catheter, cervical vacuum cup, foley catheter 6 fr
8. Lepas spekulum
9. Masukkan media kontras lewat kateter
10. Foto sekali sebelum memasukkan media kontras, sekali setelah mengisi uterus, sekali setelah
mengisi tuba fallopi
11. Jumlah kontras yang dipakai minus yang mengisi kateter dicatat. Normal sekitar 10 ml
12. Lepas tenakulum dan kateter
Barium enema
Indikasi
1. polyp
2. cancer
3. divertikula
4. colonoscopy gagal
Barium 600-800 ml, double contrast 100% w/v, single contrast 20% w/v
Persiapan
1. Bowel prep
1. puasa makan 24 jam
2. laksatif malam sebelum pemeriksaan (4x5mg bysacodyl)
3. puasa total sesudah tengah malam
4. Laksatif rektal saat pagi pemeriksaan
2. rectal tube atau fole catheter besar, plester, kantong enema, iv pole
3. posisi LLD, masukkan tube
4. Prone isi barium sampai midtransverse
5. Tarik barium dari rectum
6. Masukkan gas
7. Sigmoid colon: LPO, RPO, prone
8. Rectum: prone, lateral
9. ascending colon erect LPO
10. transverse colon erect/supine
11. descending colon erect RPO
12. cecum LPO, prone
Upper GI study
Indikasi
1. Dysphagia
2. GERD
3. globus pharyngeus
4. assessment hernia/fistual
5. Muntah persisten
Proses
Kelainan:
Upper GI + stomach
Barium +- 400 ml
Teknik
1. Puasa
2. effervescent + 10 ml air
3. 120 ml barium upright, LPO: mukosa esofagus
4. Supine, RPO, LPO: antrum, body
5. right lateral: cardia, fundus
6. supine-> LPO: flow
7. semi upright RPO: upper body, kurva minor
8. LPO: duodenum
9. prone RAO: esophageal motility
10. supine-> RPO: menilai GER
Gaster
1. setelah upper GI
2. Tambah 1-2 gelas. Total 500-1000 ml
3. 15-30 menit kemudian difoto
4. foto setiap 15-30 menit
5. total transit time 30-120 menit
Enteroclysis
600-1200 ml barium
cathether enteric 8-13 F
Syringe atau pump
1. puasa
2. metoclopramide
3. dapat dilakukan sedasi
4. Enteric tube
5. 600-1200 ml contrast, flow 75 ml/min
Indikasi:
IVP
Indikasi
1. obstruksi
2. morfologi ureter pada pasien kanker
3. varian anatomi
Persiapan
1. Puasa 5 jam
2. eGFR >45 tanpa resiko 30-45 beresiko, <30 beresiko tinggi
3. Injeksi kontras iodin 1,5 ml/kg
4. AP sebelum pemeriksaan
5. 3 menit post injeksi: sistem pelviokaluses
6. 10 menit post injeksi
7. post miksi
voiding cystography
kateter fr 14-16
syringe 60 ml
kontras 300-600 ml
Indikasi:
1. leak
2. trauma
3. fistula
4. striktur
KONTRAS MEDIA
Dua dalam susunan kimia media kontras non-ionik sudah tidak dijumpai lagi adanya ikatan ion
antar atom penyusun molekul. Kalau dalam media kontras ionik terdapat dua partikel penyususn
molekul (kation dan anion) maka dalam bahan kontras non-ionik hanya ada satu partikel
penyusun molekul sehingga memiliki karakteristik tersendiri.
1). Bahan kontras Non-ionik Monomer
Bahan kontras ini berasal dari media kontras ionik monomer yang dibentuk dengan mengganti
gugus karboksil oleh gugus radikal non-ionik yaitu amida (-CONH2).
Contoh kontras media Non-ionik Manomer :
- Iopamidol
- Iohexol
- Iopromide
- Ioversol
- Iopentol
2). Bahan Kontras Non-ionik Dimer
Pembentukan struktur kimia bahan kontras ini melalui proses penggantian pada gugus karboksil
media kontras ionik dimer juga oleh gugus radikal non-ionik, yang pada kahir sisntesa
menghasilkan perbandingan iodium terhadap partikel media kontras
Sebutkan dan jelaskan secara singkat pemeriksaan radiologi kontras konvensional untuk
mendiagnosa kelainan urologi?
BNO IVP
IVP
Indikasi
4. obstruksi
5. morfologi ureter pada pasien kanker
6. varian anatomi
Persiapan
8. Puasa 5 jam
9. eGFR >45 tanpa resiko 30-45 beresiko, <30 beresiko tinggi
10. Injeksi kontras iodin 1,5 ml/kg
11. AP sebelum pemeriksaan
12. 3 menit post injeksi: sistem pelviokaluses
13. 10 menit post injeksi
14. post miksi
Sebutkan dan jelaskan secara singkat pemeriksaan radiologi kovensional untuk mendiagnosa
kelainan gastrointestinal?
Upper GI study
Indikasi
6. Dysphagia
7. GERD
8. globus pharyngeus
9. assessment hernia/fistual
10. Muntah persisten
Proses
valsava manuver atau water siphon dapat dilakukan untuk mentrigger GER
Sebutkan dan jelaskan secara singkat pemeriksaan radiologi kovensional untuk mendiagnosa
kelainan reproduksi wanita?
Hystersalpingogram
1. Dilakukan pada fase mens awal pada saat fase endometrium proliferatif (fase penebalan
meningkatkan resiko intravasasi dan false positive oklusi kornual)
2. Antibiotik dapat diberikan seebelum atau sesudah bila ada riwayat inflamasi: metronidazole 1 g
rektal + doxycicline 2x100 mg 1 minggu. Premed steroid pada riwayat asma
3. Posisi ginekologis
4. Bersihkan genital dengan antiseptik
5. Spekulum vagina, bersihkan cervix dengan antiseptik
6. Tarik servix uteri dengan forseps (tenakulum)
7. Lakukan kateterisasi. Opsi: HSG catheter, cervical vacuum cup, foley catheter 6 fr
8. Lepas spekulum
9. Masukkan media kontras lewat kateter
10. Foto sekali sebelum memasukkan media kontras, sekali setelah mengisi uterus, sekali setelah
mengisi tuba fallopi
11. Jumlah kontras yang dipakai minus yang mengisi kateter dicatat. Normal sekitar 10 ml
12. Lepas tenakulum dan kateter
CA colon
Colon in loop
Pemeriksaan colon in loop adalah pemeriksaan secara radiologis usus besar dengan menggunakan media
kontras untuk menampakkan kelainan pada kolon beserta komponennya. Pemeriksaan colon in loop
dilakukan dengan proyeksi AP/PA, RAO, LAO, RPO, LPO, lateral rectum, R/L lateral decubitus, dan
AP/PA postevacuation. Suhu air yang digunakan dalam melarutkan media kontras barium sulfat memiliki
pengaruh terhadap kualitas hasil radiograf
Barium enema
Indikasi
5. polyp
6. cancer
7. divertikula
8. colonoscopy gagal
Barium 600-800 ml, double contrast 100% w/v, single contrast 20% w/v
Persiapan