Meal dan
Barium enema
Mata Kuliah : KMB I
Dosen Pengampu : Ns. Idramsyah, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB
Program Studi : STr Keperawatan dan Ners
Kelompok 5
Nama Anggota
Roro Anggie D. P0 5120 320 0 37
Euporia Rizki Amelia P0 5120 320 0 xx
Farah Diba Nur Azizah P0 5120 320 0 15
Fera Oktavia P0 5120 320 0 16
Mila Novita P0 5120 320 0 xx
Nahprecelia Muharromah P0 5120 320 0 xx
Barium Meal
Definisi
Barium m eal adalah tes diagnostik yang digunakan
untuk mendeteksi kelainan kerongkongan, lambung, dan
usus kecil menggunakan pencitraan sinar-X.
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan barium meal biasanya dilakukan untuk
membantu mendiagnosis berbagai penyakit atau
gangguan pada sistem pencernaan seperti penyempitan,
hernia, penghalang atau m assa di kerongkongan atau
perut, serta radang atau penyakit usus lainnya.
Proses Pemeriksaan
Pada pemeriksaan dengan barium meal,
bubuk barium sulfat dicam pur dengan air
(dan terkadang penyedap rasa) kem udian
ditelan. Sinar-X diambil saat pasien m enelan
campuran tersebut. Sementara untuk barium
enema, bubuk dicampur dengan air dan
dim asukkan ke dalam usus melalui tabung
yang dimasukkan ke dalam rektum
Indikasi Pemeriksaan
Stenosis Gastritis
Divertikulitis Ulcer/ulkus/tuk (radang gaster)
pylorus
(peradangan ak (luka
(penutupan
atau infeksi terbuka pada
atau Perforasi
pada kantung permukaan
penyempitan regurgitasi
saluran selaput lendir
dari lumen
pencernaan) lambung)
pylorus)
Neoplasma
(tumor atau
kanker)
Prosedur Pemeriksaan
2 liter larutan
barium sulfat atau
barium encer
dengan air hangat Kaset + film
(BaSO4 : air = 1 : 4) ukuran 30 x 40 Dexametason Kain laken
cm, 24 x 30 cm
Persiapan Pasien
Satu hari sebelum prosedur barium meal ada beberapa persiapan pasien yang harus
dilakukan, yakni sebagai berikut.
Tujuan Pemeriksaan
X-Ray barium enema bertujuan untuk mendeteksi
kondisi seperti polip, penyakit radang usus, tum or,
peradangan, divertikula, dan perubahan dalam struktur
usus.
Proses Pemeriksaan
Dalam proses pemeriksaan barium
enema, sebuah cairan akan disuntikkan ke
dalam rektum melalui anus. Cairan tersebut
mengandung barium yang berfungsi untuk
memudahkan X-Ray melihat masalah atau
kelainan yang ada dalam usus besar pasien.
Cairan barium ini dibuat dari bubuk putih
kering seperti kapur yang dicam purkan
dengan air.
Indikasi Pemeriksaan
Minum obat pencahar pada malam hari sebelum X-Ray dilakukan. Obat pencahar
tersebut bisa dalam bentuk pil atau cairan.
Menggunakan enema kit pada malam atau beberapa jam sebelum X-Ray dimulai
guna menghilangkan residu yang ada dalam usus besar pasien.
Proyeksi Lateral:
Pasien diposisikan lateral atau tidur miring di atas meja pemeriksaan dengan
MCP (mid coronal plane) tubuh berada tepat pada pertengahan kaset dan vertikal
terhadap kaset. Kedua lutut pasien sedikit fleksi.
Pelaksanaan Tindakan
1) Pasien akan dibaringkan di sebuah meja X-Ray,
selanjutnya petugas akan memasukan cairan barium ke
dalam rektum pasien melalui anus.
2) Pada saat proses tersebut pasien m ungkin akan dim inta
untuk menahan napas ataupun berganti posisi agar cairan
dapat benar-benar masuk ke seluruh usus besar pasien.
3) Selain itu, petugas mungkin akan sedikit menekan bagian
perut pasien untuk mem udahkan proses X-Ray. Oleh
karenanya, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman
bahkan juga bisa terjadi kram perut.
4) Setelah cairan sudah berhasil masuk ke seluruh bagian
usus besar pasien dan hasil X-Ray yang dibutuhkan oleh
Radiolog selesai, m aka cairan tersebut akan dikeluarkan
melalui tabung yang sama saat memasukan cairan.
Setelah Pemeriksaan
Pasiendiberikan laksatif untuk mengeluarkan sisa-sisa barium. Adapun efek sam ping
dari barium adalah konstipasi.
2-3 hari setelah pemeriksaan tinja pasien akan terlihat putih atau keabu-abuan karena
masih terdapatnya sisa-sisa barium di kolon.
Hasil Pemeriksaan