Dosen Pembimbing
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan, atas berkat dan tuntunan-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Adapun halangan – halangan yang kami temui, dalam
penyusunan tugas ini, namun berkat kerja jeras, tugas ini dapat diselesaikan walaupun
masih ada kekurangan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas makalah
tentang “Perawatan Colostomy dan Ileoustomy”.Sebagai tugas kelompok mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah I
Kelompok kami menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan, oleh karena itu
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar
tugas makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para Mahasiswa agar
dapat berguna bagi masa depan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 KOLOSTOMI
a. Definisi Kolostomi dan Perawatan Kolostomi............................................7
b. Tujuan Perawatan Kolostomi...................................................................7
c. Jenis-Jenis Kolostomi ................................................................................7
d. Indikasi Kolostomi..................................................................................8
e. Komplikasi..............................................................................................8
f. Perawatan Pada Pasien Dengan Kolostomi............................................9
Tahap Perawatan...........................................................................9
Persiapan Alat...............................................................................10
Langkah-langkah..........................................................................11
Dokumentasi.................................................................................11
Evaluasi........................................................................................12
2.2 ILEOSTOMY
a. Definisi Ileostomy dan Perawatan Ileostomy............................................................12
b. Tujuan Perawatan Ileostomy..................................................................12
c. Jenis-Jenis Ileostomy..............................................................................12
d. Indikasi Ileostomy..................................................................................13
e. Komplikasi Ileostomi.................................................................................13
f. Perawatan Ileostomi................................................................................13
Tahap Perawatan...........................................................................13
3
Persiapan Alat...............................................................................14
Langkah-langkah..........................................................................14
Dokumentasi.................................................................................14
Evaluasi........................................................................................15
3.1 Simpulan...............................................................................................16
3.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................17
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kolostomi dan ileostomi ?
2. Apa tujuan tindakan kolostomi dan ileostomi ?
3. Apa saja jenis-jenis kolostomi dan ileostomi ?
4. Apa indikasi dan kontraindikasi dilakukan kolostomi dan ileostomi ?
5. Apa komplikasi yang ditemui dalam perawatan kolostomi dan ileostomi ?
6. Bagaimana prosedur perawatan kolostomi dan ileostomi ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui definisi kolostomi dan ileostomi.
2. Memahami tujuan tindakan kolostomi dan ileostomi.
3. Mengetahui jenis-jenis kolostomi dan ileostomi.
4. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dilakukan kolostomi, ileostomi.
5. Mengetahui komplikasi yang ditemui dalam perawatan kolostomi dan
ileostomi
6. Memahami dan mampu menerapkan prosedur perawatan kolostomi dan
ileostomi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kolostomi
C. Jenis-Jenis Kolostomi
1. Kolostomi Berdasarkan Lokasi
1. Kolostomi Asenden
Colostomy jenis ini terletak pada sebelah kanan abdomen dan cairan yang dihasilkan
sangat encer (Colostomy tipe ini jarang digunakan karena lebih sering dilakukan
ileostomy pada cairan usus yang encer).
2. Kolostomi transversum
Colostomy transversum dilakukan pada pasien-pasien dengan diverticulitis, penyakit
inflamasi usus, keganasan, obstruksi usus,kecelakaan atau kelainan congenital
(Colostomy jenis ini membolehkan feses keluar dari kolon sebelum sampai ke kolon
desendens (Kolostoma pada kolon transversum mengeluarkan isi usus beberapa kali
sehari karena isi kolon transversum tidak padat,sehingga lebih mudah diatur.
2. Kolostomi Descendens / Kolostomy Sigmoid
Kolostomy sigmoid lokasinya terletak pada bagian kiri bawah abdomen dan
merupakan jenis colostomy yang paling sering dilakukan. Feses yang dikeluarkan
7
pada colostomy jenis ini lebih padat dibanding dengan feses pada colostomy
transversum.
D. Indikasi Kolostomi
Indikasi kolostomi prinsipnya dilakukan bila ada obstruksi pada usus besar, sehingga
tekanan di segmen distalnya meningkat. Kondisi ini memerlukan tindakan dekompresi
dan pengalihan feses ke dinding perut karena pengeluaran feses lewat anus tidak
memungkinkan. Kolostomi dapat dilakukan dalam kondisi gawat darurat dan elektif,
meskipun mayoritas dilakukan pada kondisi darurat.
Penyebabnya terjadinya obstruksi kolon di antaranya:
a. Gangren volvulus sigmoid
b. Kanker kolorektal
c. Trauma tembus maupun tumpul pada abdomen
d. Adhesi ileus sigmoid
e. Malformasi anorektal
f. Hirschsprung disease
g. Intususepsi
h. Anastomosis kolon yang leakage
E. Komplikasi
Komplikasi tindakan medis kolostomi dapat terjadi akibat infeksi yang umumnya
diperberat oleh kondisi pasien yang imunokompromais. Selain itu, dapat juga disebabkan
karena teknik pembuatan stoma. Beberapa komplikasi kolostomi adalah :
8
o Fistula mukokutan, yaitu fistula antara kolostomi dengan kulit peristomal.
Kejadian ini sering terjadi pada pasien dengan kondisi hipoalbuminemia, infeksi
berat, atau imunokompromise. Penanganannya adalah dengan perawatan luka dan
mengisi fistula dengan bubuk rawat luka, seperti hidrofiber atau kalsium alginate.
o Nekrosis stoma, yaitu kematian jaringan pada stoma yang disebabkan hipoperfusi
dan biasanya muncul di awal. Penanganannya jika nekrosis muncul dipermukaan
maka cukup dilakukan observasi, tetapi jika nekrosis muncul di bawah kulit maka
harus dilakukan tindakan debridement.
o Retraksi stoma, yaitu adanya penarikan pada jaringan sekitar sehingga stoma
tertarik ke bawah kulit. Penanganannya adalah menyesuaikan system kantong stoma:
Stenosis stoma, yaitu penyempitan atau kontraksi lubang stoma sehingga
menghambat pengeluaran feses. Penanganannya adalah dengan memodifikasi diet
agar feses yang keluar lebih lembut dan mengandung cairan lebih banyak
Prolaps stoma, yaitu stoma menjulur keluar di atas permukaan
kulit.Penanganannya adalah dengan menyesuaikan kantong stoma,
menurunkan tekanan intraabdomen dengan modifikasi faktor pencetus, dan
menggunakan kompres dingin.
Hernia peristoma,yaitu adanya bulging yang disebabkan oleh usus pada
daerah sekitar stoma.Penanganannya adalah dengan menyesuaikan kantong
stoma, ataupun dengan menggunakan spandex agar hernia tidak keluar.
9
7) Kaji integritas kulit di sekitar stoma dan tampilan umum.
8) Catat jumlah dan karakteristik material fekal atau urine di dalam kantong kolostomi
atau verban
9) Gunakan pencukur bila rambut/bulu sudah tumbuh.
10) Gunakan pelarut perekat untuk melepaskan rekatan kantung bila diperlukan.
11) Lepaskan kantung secara perlahan sambil menahan kulit.
12) Gunakan tisu untuk mengangkat feces
13) Gunakan air hangat, sabun dan gulungan kapas atau waslap
dan handuk untuk membersihkan kulit stoma.
14) Gunakan pembersih kulit khusus untuk mengangkat feces yang keras
15) Keringkan kulit menggunakan handuk
16) Inspeksi stoma; warna, ukuran, bentuk dan pendarahan bila ada.
17) Inspeksi periostoma bila ada kemerahan, ulcer, iritasi.
18) Letakkan kasa pada stoma untuk menyerap cairan
19) Angkat kasa sebelum memasang kantung
20) Gunakan pasta pada area stoma sebagai skin barrier
21) Biarkan pasta mengering 1-2 menit
22) Gunakan petunjuk untuk mengukur stoma
23) Pada bagian belakang skin barrierlubangi dengan ukuran lingkaran yang sama atau
gunting pola yang diukur (atau bila sudah tersedia alat pengukur dapat digunakan)
24) Lepaskan kertas pelindung perekat
25) Taruh deodoran ke dalam kantong, bila tersedia
26) Taruh bagian tengah, tekan secara hati-hati ke bagian kulit
dan hilangkan kerutan atau gelembung udara dari arah stoma ke bagian luar.
27) Buang udara dengan melonggarkan bagian pembuangan,
bila tidak ada maka udara dibuang sebelum direkatkan.
28) Fiksasi kantung, bila menggunakan kantong ikat pinggang taruhkan pada tempatnya.
29) Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
30) Catat tanggal, waktu dan jumlah cairan, warna, keadaan kulit dan periostoma.
D. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Merencanakan tindak lanjut
c. Melakukan kontrak yang akan datang
d. Melakukan pendokumentasian
2. Persiapan Alat
Persiapan alat yang akan digunakan adalah :
1) Kolostomi bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang, dan kain persegi 4
2) Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
3) Kapas kering atau tissue.
4) 1 pasang sarung tangan bersih.
5) Kantong untuk balutan kotor.
6) Baju ruangan / celemek.
10
7) Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi.
8) Zink salep.
9) Perlak dan alasnya.
10) Plester dan gunting.
11) Bila perlu obat desinfektan.
12) Bengkok.
13) 1 Set alat ganti balut.
3.Langkah-langkah
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letak stoma
4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien.
5. Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, dll).
6. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan tangan
kiri menekan kulit pasien.
7. Meletakan kolostomi bag kotor dalam bengkok.
8. Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma.
9. Membersihkan kolostomi dan kulit disekitar kolostomi dengan
kapas sublimat / kapas hangat (air hangat) / NaCl.
10. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati menggunakan kassa
steril.
11. Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma.
12. Menyesuaikan lubang kolostomy dengan stoma colostomi.
13. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical/horizontal/miring sesuai
kebutuhan pasien.
14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi.
15. Merekatkan / memasang kolostomi bag dengan tepat tanpa udara didalamnya.
16. Merapikan klien dan lingkungannya.
17. Membereskan alat-alat dan membuang kotoran.
18. Melepas sarung tangan.
19. Mencuci tangan.
20. Membuat catatan perawatan.
5. Dokumentasi
Hal-hal yang harus dicatat pada lembar laporan klien antara lain:
1. Tanggal dan waktu prosedur dilakukan serta warna, konsistensi,dan jumlah feses yang
terdapat di dalam kantong.
2. Kondisi stoma dan kulit peristoma.
3. Pengkajian abdomen.
4. Status emosional pasien.
5. Indicator verbal dan nonverbal terjadinya perubahan konsep diri selama prosedur.
11
6. Indicator verbal dan nonverbal mengenai kesiapan untuk
melaksanakan perawatan diri.
6. Evaluasi
1. Hasil tercapai : Stoma pulih tanpa kemerahan,edema,pembengkakan, robekan, lecet,
tukak, atau fistula di area stoma.
2. Hasil tidak tercapai: Klien tetap merasa tidak nyaman dalam mendiskusikan perubahan
citra tubuh.
3. Hasil tidak tercapai: Klien melaksanakan prosedur dengan keakuratan 70%.
2.2 ILEOSTOMY
Ileostomy adalah suatu lubang pada dinding abdomen (perut) yang dibuat selama
operasi dimana digunakan sebagai tempat keluarnya limbah dari tubuh.Akhir ileum (bagian
terendah dari usus kecil) yang dibawa melalui dinding perut untuk membentuk stoma,
biasanya di sisi kanan bawah perut. Sebagai bagian dari operasi ini, usus besar dan dubur
sering dipotong (ini disebut kolektomia)sehingga usus normal dan fungsi rektum tidak lagi
seperti biasanya. Kadang-kadang, hanya bagian dari usus besar dan rektum yang
dipotong.Stoma akannterlihat merah muda sampai merah dan akan lembab dan mengkilap Ini
akan menyusut selama periode waktu yang singkat setelah operasi. Bentuknya akan
bulat atau oval. Beberapa stoma berbentuk tongkat keluar sedikit, sementara yang
lain rata dengan kulit Sebuah ileostomy diciptakan karena penyakit usus besar untuk sebagian
besar atau seluruh usus besar.Ileostomy adalah sebuah pembukaan operasi yang dibuat di
usus kecil, biasanya pada akhir ileum dan keluar dari usus kecil ke permukaan kulit.
C. Jenis-Jenis Ileostomy
12
adalah satu-satunya jenis ilestomi yang dilakukan untuk pasien dengan penyakit
Crohn.
B. Ileostomi Kontinental.
Ileostomi kontinental memiliki beberapa perbedaan dengan ileostomi Brooke,tetapi
yang terbesar adalah pasien dengan ileostomi kontinental tidak memakai alat ostomi.
Sebaliknya, reservoir dan katup dibuat dari ileum. Katup ini ada didalam dinding
perut (bukan stoma yang ada di luar). Untuk mengalirkan limbah,tabung kecil -
kateter - dimasukkan ke dalam perut untuk mengalirkan limbah. Tutupnya dikenakan
di atas katup sampai saatnya untuk mengosongkanreservoir. Sebuah ileostomi
kontinental dapat dilakukan pada kasus kolitis ulserativa, poliposis familial dan
kanker.
D. Indikasi Ileostomy
Ileostomy mungkin diperlukan pada orang yang mengalami kondisi di bawah ini:
a. Inflammatory bowel disease (IBD)
b. Kanker usus besar atau rektum
c. Kondisi bawaan lahir yang disebut polyposis familial
d. Cacat usus bawaan lahir
e. Cedera pada usus
f. Penyakit Hirschsprung
E. Komplikasi Ileostomi
Risiko yang mungkin ditimbulkan ileostomy antara lain:
a. Gangguan atau kerusakan organ sekitar usus
b. Perdarahan dalam perut
c. Gangguan penyerapan nutrisi makanan
d. Infeksi saluran kemih, perut, atau paru
e. Penyumbatan usus akibat terbentuknya jaringan parut
f. Bekas luka atau sayatan yang terbuka yang lama pulih
F. Perawatan Ileostomi
1. Tahap Perawatan
1. Setiap pagi, sebelum sarapan atau 2-4 jam setelah sarapan
2. Bila perlu, terutama jika klien mengeluh panas atau gatal-gatal pada area stoma
2. Persiapan Alat
Perlengkapan perawatan ileostomi (tanpa ban pinggang)
a. Sabun
13
b. Air
c. Lap mandi
d. Kasa
e. Pelindung kulit (bubuk karaya, pasta karaya, cincin karaya,
stomahesive, dll)
f. Piala ginjal
g. Plester hipoalergis
3. Langkah-langkah
a. Mencuci tangan
b. Menjelaskan tujuan perawatan ileostomi. Menjelaskan waktu yang tepat untuk
melakukan tindakan
c. Mengatur posisi klien sehingga klien merasa relaks dan nyaman
d. Menutup pintu / memasang penyekat ruangan / tirai
e. Membuka area ileostomi; membuka ikat pinggang khusus ileostomi (bila ada)
f. Mengatur posisi lampu; mencuci tangan
g. Membuka peralatan (kantong yang lama). Dengan berdiri pada posisi
yang memudahakan untuk melaksanakan prosedur.
h. Mengisi wadah dengan cairan sesuai program medis, mengisi penetes obat dengan
cairan; meneteskan beberapa tetes cairan diantara piringan dan kulit. Tidak menarik
peralatan secara paksa
i. Membersihkan bekas plester / piringan dengan cairan khusus dan kasa
j. Membersihkan kulit
k. Mengangkat sisa kotoran dengan kertas toilet
l. Membersihkan kulit dengan cermat memakai lap mandi, sabun dan air atau
menganjurkan klien untuk mandi sebelum memasang kantong yang baru
m. Mengeringkan kulit dengan cermat setelah dibersihkan atau setelah mandi
n. Memasang kantung bila tidak ada iritasi kulit
o. Memasang pelindung kulit disekitar stoma, sebelum memasang kantung
p. Memasang pelindung kulit lainnya, bila perlu
q. Melepas penutup perekat pada piringan atau kantung ileostomi habis
pakai dan langsung dipasang pada kulit sekitar stoma
r. Menekannya selama 30 detik
s. Menutup kantung bagian bawah dengan menggunakan klip yang
tersedia
t. Merapikan peralatan dan mencuci tangan
u. Mendokumentasikan prosedur dan respons klien pada catatan klien
4. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien
b. Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan
tanda tangan atau paraf pada lembar catatan klien
c. Stoma : Perhatikan adanya tanda – tanda infeksi atau luka, ada atau
tidaknya komplikasi
d. Periksa stoma
e. Feses : Perhatikan, warna, jumlah, dan konsistensinya
f. Catat jika ada perubahan
5. Evaluasi
a. Pasien menunjukkan luka sembuh, dengan kulit sekitar bersih, kering, dan
utuh.
14
b. Demonstrasikan peningkatan kemampuan untuk mengatasi ileostomi
c. Mendemonstrasikan kemampuan untuk merawat ilestomi dan insisi
d. Mengungkapkan pemahaman tentang prosedur pembedahan, tindakan,
rencana diet, dan potensial komplikasi.
BAB III
15
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ileostomi adalah stoma (pembukaan bedah) yang dibuat dengan membawa ujung
atau lingkaran usus kecil ( ileum ) keluar ke permukaan kulit, atau prosedur pembedahan
yang menciptakan lubang ini. Limbah usus keluar dari ileostomi dan dikumpulkan dalam
sistem ostomi eksternal yang ditempatkan di sebelah lubang. Ileostomi biasanya terletak
di atas selangkangan di sisi kanan perut.
3.2 Saran
Dibuatnya makalah ini agar kami bisa melakukan tindakan asuhan keperawatan yang
benar, tepat, dan tentunya memahami materi maupun tindakan dalam merawat pasien
dengan penyakit kolostomi dan ileostomy.Selain itu kita sebagai mahasiswa kesehatan
khusunya profesi keperawatan agar bisa menerapkan sesuai dengan SOP (Standart
Operational Prosedur).
DAFTAR PUSTAKA
16
https://www.academia.edu/9959542/PERAWATAN_KOLOSTOMI_MENG
GANTI_KANTONG_KOLOSTOMI \
17